BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DesainPenelitian Metodepenelitian
yang
dipergunakandalampenelitianiniyaknimetodeeksperimendengandesainpenelitianek sperimenkuasi (quasi experimental design)dalambentukcontrol-group posttest only design.Metode kuasi eksperimen dipergunakan dimana subjek penelitian secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh (naturally formed intact group), seperti kelompok peserta didik dalam satu kelas.Arifin (2011:86) menyatakan bahwa “metode ini mempergunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek yang diambil secara acak.” Penelitian dengan desain eksperimen kuasi diperlukan adanya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, namun kelompok kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi dalam pelaksanaan eksperimen. Dari duakelas yang ada peneliti mengambil keduanya untuk kemudian diamati perkembangannya, dibedakan sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Adapun pada kelas eksperimen diberikan treatment (mempergunakan media komik), sementara kelaskontrol melaksanakan proses pembelajaran
konvensional
seperti
biasanya
(tanpa
media
komik/mempergunakanbukuteksakuntansi). Dalam desain ini, kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) hanya diberikan posttest (O2) saja tanpa adanya pretest dengan asumsi hasil pretest kedua kelompok sebanding. Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Perlakuan
Posttest
Eksperimen
X
O2
Kontrol
-
O2
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Arifin,2011:78)
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
61
Keterangan: O2 = posttest X = perlakuan yang diberikan dan dilihat pengaruhnya yakni penggunaan media komik akuntansi (treatment) B. Operasionalisasi Variabel Sugiyono (2011:38) memberikan definisi tentang variabel di mana variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Arikunto (2010:161) variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Jadi, secara umum yang dimaksud dengan variabel yakni sesuatu hal yang diyakini untuk dijadikan fokus penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini yakni “motivasi belajar”. Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Motivasi belajar
DefinisiKonse ptual Motivasi belajar adalah dorongan dalam diri siswa untuk berusaha melaksanakan berbagai aktivitas dalam kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu tercapai.
DefinisiOpera Indikator Instrumen sional Motivasibelajar (1) adanya hasrat Angket siswaadalahsko dan keinginan r yang untuk diperolehsiswa melakukan dalammengisia kegiatan belajar ngketmotivasib akuntansi elajar yang (2) adanya dorongan berbentukskalal dan kebutuhan ikertdenganrent melakukan anganangka 1 kegiatan belajar hingga 5. akuntansi (3) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar akuntansi (4) tekun menghadapi tugas akuntansi (5) ulet menghadapi kesulitan dalam
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skala Interval
62
pembelajaran akuntansi
C. Populasi dan Sampel Penelitian yang akan dilaksanakan bertempat di SMK Negeri 1 Bojongpicung yang beralamat di Jl. Darmaga, Desa Sukaratu-Kecamatan Bojongpicung, kabupaten Cianjur. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X program kejuruan akuntansi di SMK Negeri 1 Bojongpicung. SMK Negeri 1 Bojongpicung merupakan SMK negeri pertama yang didirikan di daerah tersebut dan baru berdiri selama 9 tahun. Alasan pemilihan sekolah tersebut sebagai tempat dilaksanakannya penelitian yakni
dikarenakan
rendahnya
tingkat
motivasi
belajar
siswa
pada
pembelajaran akuntansi di SMK tersebut. Kondisi belajarnya kurang kondusif, di mana partisipasi dan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran kurang maksimal. Kurangnya perhatian serta partisipasi siswa mengindikasikan kurangnya gairah belajar siswa yang mengakibatkan dorongan belajarnya rendah dimana dorongan belajar ini berada dalam cakupan motivasi belajar. Selain motivasi, hal yang menjadi pertimbangan peneliti dalam menentukan objek penelitian yakni ketersediaan media pembelajaran di sekolah tersebut. SMK Negeri 1 Bojongpicung memiliki persoalan dalam penyediaan pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran untuk jurusan akuntansi. Untuk media pembelajaran di kelas, SMK Negeri 1 Bojongpicung baru memiliki 4 buah media proyeksi. Selain itu, juga tersedia lab. komputer dengan 20 unit komputer. Oleh karena itu, peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian di SMK Negeri 1 Bojongpicung dengan mempergunakan media pembelajaran komik untuk mengetahui pengaruh penggunaan media tersebut terhadap motivasi belajar siswa. Serta ditujukan untuk membantu pengembangan media pembelajaran akuntansi di SMA tersebut. Selainitu, Juga untuk menambah alternatif media dalam pembelajaran akuntansi, untuk melengkapi terbatasnya media yang tersedia maka media komik ini bisa jadi alternatif. Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
63
1. Populasi Populasi yang ditentukandalam penelitian ini yakni siswa pada dua kelas X Akuntansi di SMK Negeri 1 Bojongpicung tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 74 orang siswa. 2. Sampel Dalam penelitian ini penulis mempergunakan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh menurut Sugiyono (2006:78) merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X AK 1 dan X AK 2 tahun pelajaran 2014/2015 di SMK Negeri 1 Bojongpicung yang berjumlah 37 orang siswa pada masing-masing kelas. Pengambilan kelas tersebut sebagai sampel didasari atas rendahnya tingkat motivasi siswa kedua kelas tersebut dalam pembelajaran akuntansi. Dalam penelitian ini, kelas X AK 1sebagai kelas kontrol dan X AK 2 sebagai kelas eksperimen. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti mempergunakan teknik pengumpulan
data
berupa
angket/kuesioner
berstruktur(pernyataantertutup)dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 20 item.
Adapunskala
yang
dipergunakanuntukmengukurskormotivasibelajarmelaluiangkettersebutyaknis kala sikap bertingkatdenganrinciansebagaiberikut. Tabel 3.3 SkalaPengukuranMotivasiBelajar Skala
Keterangan
Nilai
STT
Sangattidaktertarik
1
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
64
TT
Tidaktertarik
2
CT
Cukuptertarik
3
T
Tertarik
4
ST
Sangattertarik
5
SikapmenurutArifin (2011:235) dapatdiartikansebagaiberikut: Suatukesiapan yang kompleksdariseorangindividuuntukmemperlakukansuatuobjek (orang, benda, lingkungan, sekolahdan lain-lain) dengancara, metode, teknikdanpolatertentu. Kesiapanitumempunyaiaspek-aspekkognitif, afektif (perasaan) dankonatif (kecenderunganbertindak) yang dapatdisimpulkandariperilakuindividu yang bersangkutan.Kesiapanitumerupakanpenilaianpositifatau negative denganintensitas yang berbeda-beda, berlakudalamkurunwaktutertentu, dandapatberubah-ubahsesuaidenganperubahanwaktu. Motivasibelajarmemilikidimensiafektif munculmelaluiaspekkonatif. senang,
yang
Motivasiberkaitandenganperasaan
(afektif)
tertarikterhadapsesuatu
yang
kemudianperasaantersebutmenimbulkandoronganuntukbertindak
(konatif)
dalammemenuhitujuannyaberkaitandengansesuatu yang iasenangitersebut. DjaalidanMuljono
(2007:4)
mengemukakanbahwapengukuranmotivasidilakukandenganmempergunakanin strumenberbentukskala
yang
teorimotivasi.Adapuskalapada
dikembangkandenganteoritable
3.3
ditentukanberdasarkanpengembanganteorimotivasidua-faktorHezberg
yang
mengukurmotivasimelaluigariskontinum
yang
menyatakanduakutubketerangan (sikap,respon) terhadapsuatupernyataan yang dikemukakanuntukmengetahuitingkatmotivasiseseorangterhadapsesuatu. Hezbergmemberikancontohpernyataan
bipolar
(duakutub)
tersebutberuparesponmemuaskan-tidakmemuaskan, namundalampenelitianinipernyataantersebutdimodifikasimenjaditertarikNandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
65
tidaktertarikdisesuaikandenganbentukpernyataansertaresponden
yang
akanmengisi instrument angkettersebut. Jika
pada
suatu
item
menunjukan
nilai
1
dan
2,
haltersebutmenunjukanbahwa siswa tersebut tidak tertarik (tidak termotivasi). Kemudianjikasiswamengisi
item
denganhasilnilai
3,
itumenunjukansiswatersebutdalamkondisinetral
di
manasiswatidakmenunjukantermotivasiataupuntidaktermotivasi.Sementarajika siswamengisi
item
denganhasilnilai
4
dan
5,
haltersebutmenunjukanbahwasiswatersebuttermotivasi. Pembuatan angket angket motivasi belajar ditujukan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi. Kuesioner akan disebarkan kepada 74 orang responden yang mencakup kedua kelas baik kontrol maupun eksperimen di mana penyebaran angket dilakukan setelah proses pembelajaran. E. Prosedur Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian dibagi ke dalam tiga tahapan, yakni sebagai berikut. 1. Tahap persiapan a. Studi pustaka, dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat mengenai bentuk pembelajaran yang hendak diterapkan b. Mengidentifikasikan
permasalahan
yang
terkait
dengan
pembelajaran di sekolah. c. Telaah kurikulum mengenai pokok bahasan materi akuntansi yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian, hal ini dilakukan untuk mengetahui tujuan/kompetensi yang hendak dicapai. d. Menyusun RPP dan bahan ajar penelitian dalam bentuk media pembelajaran komik akuntansi. e. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian. Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
66
f. Menghubungi pihak sekolah tempat akan dilaksanakannya penelitian. g. Mengadakan studi pendahuluan, untuk mengetahui kondisi objek yang akan dijadikan penelitian. h. Menentukan sampel penelitian. i. Menyusun instrumen penelitian dan mengkonsultasikannya kepada dosen pembimbing. j. Menguji coba kan instrumen yang telah dikonsultasikan untuk mengetahui kualitas instrumen. k. Menganalisis hasil uji coba, kemudian memperbaiki instrumen tersebut.
2. Tahap Pelaksanaan a. Seminggu sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti bersama guru mendiskusikan media komik akuntansi yang telah dipersiapkan untuk kemudian dipelajari kembali sebagai bahan ajar di kelas. Hal-hal yang didiskusikan mengenai penggunaan komik akuntansi yakni: 1) Waktupenggunaan
media,
berapa
jam
belajaran
yang
dipergunakanuntukdapatmelaksanakanpembelajarandengan media
komikakuntansi.
Hasildiskusitersebutmenentukanbahwapelaksanaanpembelajara nakuntansiuntukjurnalpenyesuaiandengan
media
komikakuntansiiniberlangsungselamadua kali tatapmuka (6 jam pelajaran)
di
manadalamtatapmukapertamadipergunakanuntukmenjelaskanm aterijurnalpenyesuaianmelalui
media
komikdantatapmukakeduauntukmelaksanakanevaluasiindividu (tes) melalui media komik pula. Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
67
2) Prosedurpenggunaan b. Selama jangka waktu tersebut guru dipersilakan mengajukan pertanyaan kepada peneliti jika ada isi komik maupun prosedur penggunaannya yang tidak dimengerti. c. Setelahtahappengenalan
media
selesaidantidakadakendala,
dilanjutkandenganpelaksanaanpenelitian
di
kelaseksperimen.
Untukkelaskontolpembelajaranakuntansiberlangsungsepertibiasany adenganbukutekssebagaisumberbelajar. Berikutiniprosedurpelaksanaanpembelajaran di kelaseksperimen: 1) PertemuanPertama a) Pada
awal
jam
memberitahukan
pelajaran kepada
akuntansi
siswa
bahwa
dimulai,
guru
pembelajaran
akuntansi untuk jurnal penyesuaian akan mempergunakan media pembelajaran yang tidak biasa yakni komik akuntansi. b) Guru
membagikan
komik
akuntansi
yang
telah
dipersiapkan kepada siswa, tiap dua orang siswa (dalam satu bangku) mendapatkan satu buah jenis komik materi akuntansi. c) Guru memberikan siswa kesempatan selama 5-10 menit untuk membaca dan memahami materi jurnal penyesuaian yang ada dalam komik akuntansi, kemudiansiswadiberikan kesempatanuntukbertanya. d) Guru menjawab pertanyaan siswa kemudian menjelaskan materi jurnal penyesuaian yang ada di dalam komik akuntansi. e) Dalamsetiapcontohsoal,
guru
memberikankesempatankepadasiswauntukmembantumenja wabsoaltersebut. Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
68
f) Setelah materi jurnal penyesuaian dan contoh soal selesai dibahas, kemudian guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan
yang
ada
di
lembarevaluasi
dalam
komik
akuntansiuntukkemudiandibahasbersama-sama. g) Pada akhir jam pelajaran, guru memberitahukan siswa bahwa komik akuntansi bisa dibawa pulang untuk dipelajari kembali di rumah untuk persiapan tes pada pertemuan berikutnya. Namun, siswa dibentuk kelompok belajar terlebih dahulu sehingga setiap 4-5 orang mendapat satu buah komik materi untuk dipelajari bersama. 2) Pertemuankedua a) Guru bertanyakepadasiswamengenaikesiapandalammelaksanakan tes
(evaluasiindividu)
mengenaijurnalpenyesuaian.
Apakahsiswatelahmelaksanakankegiatanbelajarkelompok yang telahditentukanpadapertemuansebelumnyaatautidak. b) Guru
memintasiswamengumpulkankomikmateri
ituGampang
yang
dibagikan
AJP per
kelompokpadapertemuansebelumnya. c) Guru membagikankomikevaluasikepadasetiapsiswa. d) Guru menjelaskan maksud dari soal yang ada di dalam komik evaluasi. e) Siswadiberikanwaktukuranglebih
5
menituntukbertanyajikaada tidakdipahamimengenaisoal
yang yang
tercantum
di
dalamkomik. f) Guru menjawabpertanyaansiswa. g) Siswadimintamengisisoal-soal
yang
ada
dalamkomikdenganjujur. Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
di
69
h) Guru memberitahukan bahwa tes dilaksanakan untuk mengetahui
pencapaian
masing-masing
siswa
dalam
pembelajaran akuntansi, nilai tinggi bagus tapi lebih bagus lagi jika merupakan hasil pemahaman pribadi karena akan lebih bermanfaat bagi diri siswa ke depannya. i) Setelahwaktupengisiansoalhabis, siswadimintamengumpulkanhasilpekerjaannyamasingmasing di bangkupaling depanpadabarisanmasing-masing. j) Guru menukarkan hasil pekerjaan siswa antara barisan satu dengan yang lainnya untuk kemudian dibagikan kepada setiap siswa sehingga setiap orang mendapatkan satu komik evaluasi siswa lainnya. k) Guru menjelaskanteknikpenskoransoaltestersebut. l) Siswadan guru membahassoalbersama-sama. m) Setelahpembahasanselesai, memintasiswamengumpulkankembalihasiltes
guru yang
telahdiberikanskoruntukdiperiksakembalioleh guru. d. Menyebarkan angket kepada responden di kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3. Tahap Akhir a. Mengumpulkan data hasil dari pengisian angket di kedua kelas. b. Mengolah dan menganalisis data yang telah dikumpulkan dari kedua kelas. c. Membahas hasil penelitian. d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data angket penelitian. e. Membuat laporan hasil penelitian. F. Teknis Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Teknik pengujian instrumen Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
70
Instrumen penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Mutu instrumen dapat berpengaruh terhadap mutu data yang dipergunakan dalam penelitian yang akan dilakukan. Seperti yang dinyatakan oleh Arifin (2011:225) bahwa “mutu instrumen akan menentukan mutu data yang digunakan dalam penelitian, data merupakan dasar kebenaran empirik dari penemuan atau kesimpulan penelitian”. Melihat begitu pentingnya kedudukan suatu instrumen dalam penelitian, maka instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini harus dibuat dengan sebaik-baiknya dan diujikan terlebih dahulu. Sebelum instrumen dalam bentuk angket diujikan, terlebih dahulu dilakukan tes validitas dan reliabilitas terhadap instrumen yang tersebut. a. Validitas Menurut Arifin (2011:245), validitas adalah suatu derajat ketetapan instrumen, yakni apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang akan diukur. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen yang berbentuk kuesioner/angket dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel dikatakan valid jika skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya. Maka dari itu, untuk mengetahui tingkat validitas instrumen, peneliti mempergunakan teknik korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh pearson. Rumus korelasi product moment dengan angka kasar: 𝑟𝑋𝑌 =
𝑛. Σ𝑋𝑌 − Σ𝑋 (Σ𝑌) 𝑛. Σ𝑋 2 − Σ𝑋 2 𝑛. Σ𝑌 2 − Σ𝑌
2
(Kariadinata dan Abdurahman,2012:309) Keterangan : 𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan. 𝑛 = jumlah siswa Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
71
𝑋 = skor tiap butir item 𝑌 = skor total tiap butir item Setelah peneliti mendapatkan hasil perhitungan koefisien korelasi dengan mempergunakan rumus korelasi product moment, kemudian nilai tersebut diinterpretasikan dengan mempergunakan tabel rxy product moment untuk mengetahui apakah item tersebut valid atau tidak. Adapun taraf signifikansi yang digunakan yakni sebesar 0,05 dengan kriteria uji: Jika rhitung > rtabel , maka item tersebut valid . Jika rhitung< rtabel , maka item tersebut tidak valid. Berdasarkanhasilujivaliditas20
butir
item
yang
telahdilakukanpenelititerhadap 20 orang respondendenganrtabelsebesar 0,444,
didapatihasilbahwaterdapat
20item
pertanyaan
yang
valid
dengannilaiterkecil (0,471) dannilaiterbesar (0,816). b. Reliabilitas Secara bahasa kata reliabilitas diambil dari bahasa Inggris yakni reliabel atau reliability yang artinya dapat dipercaya. Arifin (2011:248) mengemukakan bahwa reliabilitas adalah derajat konsistensi instrumen yang bersangkutan. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika instrumen tersebut memiliki keajekan/konsistensi di mana selalu memberikan hasil yang sama sekalipun diujikan pada kesempatan yang berbeda. Maka dari itu,
untuk menentukan reliabilitas instrumen
digunakan rumus Alpha Cronbach. Adapun rumusnya seperti yang dikemukakan Arikunto (2012:122) sebagai berikut: 𝒓𝟏𝟏 =
𝒏 (𝒏−𝟏)
𝚺𝛔𝟐𝐢 𝟏− 𝟐 𝝈𝒕
Keterangan: 𝑟11 = Koefisien reliabilitas instrumen Alpha Cronbach Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
72
𝑛
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 𝜎𝑖2 = jumlah varians skor tiap-tiap item
𝜎𝑡2
= varians total Untuk dapat menghitung besarnya koefisien reliabilitas instrumen,
maka dihitung terlebih dahulu jumlah varians skor tiap item dan varians totalnya. Adapun rumus yang dipergunakan yakni sebagai berikut: 1) Rumus varians tiap item
𝑆𝑖2 =
𝑋𝑖 2 −
𝑋𝑖 2 𝑁
𝑁 (Arikunto,2012:123)
Keterangan : 𝑆𝑖 2
= varians skor tiap item
𝑋𝑖 2 Xi
= jumlah kuadrat skor item Xi 2
N
= jumlah skor item Xi dikuadratkan = jumlah responden
2) Rumus jumlah varians semua item ΣS𝑖2 = 𝑆12 + 𝑆22 + 𝑆32 … … + 𝑆𝑖2 (Arikunto, 2012: 124) Keterangan : Σ𝑆𝑖2
= jumlah varians seluruh item
𝑆12
= varians item no 1
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
73
𝑆𝑖 2
= varians item no i
3) Rumus varians total 𝑆𝑡2 =
𝑋𝑡 2 −
𝑋𝑡 2 𝑁
𝑁 (Arikunto,2012:123)
Keterangan : 𝑆𝑡 2
= varians skor tiap item
𝑋𝑡 2 Xt
N
= jumlah kuadrat skor item Xi 2
= jumlah skor item Xi dikuadratkan = jumlah responden
Setelah peneliti menghitung besarnya jumlah varians butir soal dan varians total, kemudian nilai tersebut dimasukan ke dalam rumus alpha dengantarafkepercayaan 0,95 untuk mengetahui koefisien korelasi dari instrumen yang akan digunakan. Pengukuran dengan rumus alpha memiliki kaidah tersendiri di mana: Jika r11 >rtabel, maka item tersebut dinyatakan reliabel. Jika r11
butirsoal
yang
telahdilakukanujivaliditassebelumnya, didapatinilaicronbach alphasebesar 0,951 di mananilaitersebutlebihbesardarikonstanta yang telahditentukan (0,444).Makadariitu, keseluruhan item yang telahdiujidinyatakanreliabel. 2. Teknik analisis data Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini yakni teknik analisis komparasional bivariat. Teknik ini ditujukan untuk membandingkan dua variabel atau lebih untuk mengetahui mana yang lebih baik dan melihat penyebabnya (Kariadinata dan Abdurahman, Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
74
2012:207). Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data penelitian yakni sebagai berikut: a. Memberikan skor (scoring) terhadap angket motivasi belajar yang telah diisi reponden. b. Menganalisis hasil skor motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk kemudian dikonversikan dengan menggunakan pedoman konversi skala lima untuk mengklasifikasikan motivasi belajar siswa ke dalam kategori yang telah ditentukan (sangat tinggi,
tinggi,
cukup/sedang,
rendah
rendah)denganmencariskormaksimal
ideal,
dan
sangat
rata-rata
ideal
danstandardeviasiidealnyaterlebihdahulu. Skor maksimal ideal
= 20 soal x bobot maksimal = 20 soal x 5 = 100
Rata-rata ideal (Mi)
= ½ x Skor maksimal = ½ x 100 = 50
Std.Deviasi Ideal (SDi)
= 1/3 x Mi = 1/3 x 50 = 16,67
c. Melakukan uji homogenitas variansi (uji F) untuk mengetahui homogen tidaknya kedua variansi. 1) Mencari nilai variansi skor kelas kontrol dan kelas eksperimen. Variansikontrol(Sx2) =
2
𝑛. 𝑋 2 − ( 𝑋)
Variansieksperimen(Sy2) =
𝑛(𝑛 −1) 2
𝑛. 𝑌 2 − ( 𝑌) 𝑛 (𝑛−1)
2) Menghitung nilai F dengan rumus: Fhitung =
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
75
3) Mencari derajat kebebasan (db) : db1= n1-1 db2= n2-1 Keterangan: db1 = derajat kebebasan pembilang db2 = derajat kebebasan penyebut n1 = ukuran sampel yang variansinya besar n2 = ukuran sampel yang variansinya kecil 4) Menentukan nilai F dari tabel/daftar dan membandingkannya dengan Fhitung untuk menentukan homogen tidaknya variansi yang diuji. Kriteria uji : Jika Fhitung < Ftabel , maka kedua variansi homogen. Jika Fhitung > Ftabel , maka kedua variansi tidak homogen. d. Menghitung rata-rata skor/mean (𝑋 ), standardeviasi(s)danstandar error mean kelas eksperimen dan kelas kontrol. e. Mencari nilai thitung untuk menguji hipotesis. f. Membuat kesimpulan. 3. Pengujian hipotesis Hipotesis menurut Arifin (2011:197) merupakan suatu dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan penelitian. Kata „sementara‟ disini menunjukkan bahwa hipotesis yang dirumuskan masih bersifat sementara dan masih harus dibuktikan kebenarannya, sehingga dapat diketahui apakah hipotesis yang telah dirumuskan dapat diterima menjadi suatu pernyataan yang permanen atau tidak. Terdapat beberapa tahap dalam menentukan diterima atau tidaknya hipotesis yang bersangkutan.
Adapun
langkah-langkah
yang dilaksanakan
dalam
pengujian hipotesis ini yaitu sebagai berikut (Sudjana, 2004:138-142): a. Merumuskan Hipotesis nol (H0) Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
76
Hipotesis nol (H0) dalam penelitian ini yakni, “Tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam pembelajaran akuntansi”. Hipotesisstatistik : H0 :𝜇1 = 𝜇2 b. Menentukan hipotesis alternatif (Ha) Hipotesis
alternatif
(Ha)
penelitian
yakni
“Terdapat
perbedaanmotivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam pembelajaran akuntansi”. Hipotesisstatistik : Ha :𝜇1 ≠ 𝜇2 c. Uji signifikasinsi (uji t) Setelah hipotesis (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah mencari besarnya t hitung dengan mempergunakan rumus distribusi student (t). Uji t yang dipergunakan dalam pengolahan data penelitian adalah uji t untuk dua sampel besar yang satusama lain tidaksalingberhubungan (independent sample). Nilai t hitung diperoleh dengan mempergunakan rumus sebagai berikut: 𝑡=
𝑀1 − 𝑀2 𝑆𝐸𝑀1 −𝑀2
Adapunproseduranalisisnyayaknisebagaiberikut (Kariadinatadan Abdurahman,2012:237): 1) Menentukannilai M1 (mean variabel 1) 2) Menentukannilai M2(mean variabel 2) 3) Menentukanstandardeviasivariabel 1 (SD1) 4) Menentukanstandardeviasivariabel 2 (SD2) 5) Menentukannilaistandarerror mean variabel 1 dan 2 denganrumus: Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
77
SEMi=
𝑆𝐷 𝑖 𝑛 𝑖 −1
6) Mencarinilaistandar errorperbedaanantara mean variabel 1 dan 2 denganrumus: 𝑆𝐸𝑀1 −𝑀2 =
𝑆𝐸𝑀1 2 + 𝑆𝐸𝑀2 2
7) Masukannilai-nilai yang telahdihitungpadalangkahsebelumnyakedalamrumusuji t untukmencarinilaithitung. 8) Mencarinilaittabeldenganderajatkebebasan (db) = n1 + n2 – 2 9) Membandingkannilaithitungdanttabeluntukkemudianditentukanpeneri maanataupenolakanhipotesisdengankriteriauji: Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Haditolakyang artinya bahwa “tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam pembelajaran akuntansi”. Jika besarnya t hitung ≥ t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya bahwa “terdapat perbedaan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam pembelajaran akuntansi”.
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu