BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subyek penelitian.
3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu bulan Agustus sampai dengan Nopember 2013. Bulan Agustus minggu ke 3 dan 4 peneliti mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun proposal penelitian dan instrumennya. Pada bulan September minggu ke 1 dan 2 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I. Pada bulan Oktober awal peneliti melakukan tindakan kelas siklus II. Setelah itu minggu ke 1 bulan Nopember peneliti mulai membuat lapoaran hasil penelitian.
No 1
Pelaksanaan penelitian Proposal PTK Perencanaan
2
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian Agustus September Oktober 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 X X SIKLUS I X X X X
Tindakan
X
Observasi
X
Refleksi
X
Nopember 1 2 3 4
SIKLUS II Perencanaan 3
4
X
Tindakan
X
Observasi
X
Refleksi
X
Pelaporan
X X X X
20
X X X X
21
3.1.2 Tempat Penelitian SDN 3 BAE Kecamatan Bae Kabupaten Kudus berada 1 km di sebelah utara dari ibukota kecamatan Bae . Lokasi berada di perbatasan kecamatan Bae dengan kecamatan Dawe jalan Kudus Muria Km 5 Bae masuk ke kiri 500 m . SDN 3 Bae sangat nyaman karena halamannya luas berada di tepi dukuh Bendo dan berhadapan dengan persawahan yang tidak bising oleh keramaian lalu lintas.
3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitiannya adalah siswa SDN Bae 03 kelas IV. Jumlah siswa sebanyak 28 siswa, yang terdiri laki-laki sebanyak 15 siswa dan perempuan sebanyak 13 siswa. Letak SDN 3 Bae berada ditepi desa Bae di dukuh Bendo bersebelahan dengan persawahan. Sebagian besar murid SDN 3 Bae adalah anak-anak petani dan buruh pabrik rokok. Karakteristik siswa kelas IV SDN 03 Bae tahun 2013/20143 sangat heterogen, kecerdasan siswa tidak merata. Kepedulian orang tua terhadap pendidikan anaknya kurang, Sejak pagi ditinggal orag tua pergi bekerja ke pabrik dan ada yang ke sawah. Waktu untuk mengasuh anak sangat kurang. Sehingga berpengaruh terhadap perkembangan belajar anak. Secara umum karakteristik taraf kognitif siswa kelas IV SDN 3 Bae seperti sekolah-sekolah lain. Namun cara belajar setiap siswa berbeda-beda menyebabkan daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru berbeda beda juga. Dari segi kognitif siswa kelas IV, berdasar pengamatan sementara, di dalam kelas siswa banyak yang ramai dan melakukan kegiatan diluar pembelajaran seperti mengobrol dengan teman, bermain dengan alat-alat yang
dimiliki (pensil, disgrip, penggaris,
buku, dan lainnya. Jadi peningkatan proses pembelajaran yang berkualitas masih perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar yang optimal.
22
3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 yaitu variabel bebas (independent) dan variabel (dependent) terikat. A. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran dengan model STM. Pendekatan pembelajaran STM adalah suatu pendekatan pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah berikut ini: a. Tahap Invitasi, guru merangsang siswa mengingat atau menampilkan kejadiankejadian yang ditemui baik dari media cetak maupun elektronik yang berkaitan dengan topik yang merupakan hasil observasi. b. Tahap Eksplorasi, kegiatan yang dilakuakn siswa merupakan upaya untuk mencari jawaban atau menguji jawaban sementara yang telah dibuat dengan mencari data sebagai sumber belajar. c. Tahap Penjelasan dan Solusi, siswa diajak untuk mengkomunikasikan gagasan dari analisis informasi yang diperoleh, menyusun suatu model, memberikan penjelasan (baru), meninjau dan mendiskusikan solusi yang diperoleh, dan menentukan beberapa solusi. d. Tahap Penentuan Tindakan, siswa diajak untuk membuat suatu keputusan dengan mempertimbangkan penguasaan konsep sains dan ketrampilan yang dimiliki. e. Tahap evaluasi, dapat berupa evaluasi hasil.
23
Tabel 3.2 KISI-KISI VARIABEL No
Langkah S T M
Indikator
1
Invitasi
Merangsang untuk mengingat kejadian yang Apakah guru ditemui
Item
menayangkan gambar kejadian
2
Eksplorasi
Mencari/menguji jawaban yang dibuat
Apakah guru menyajikan data
3
Penjelasan dan Mengkomunikasikan gagasan dari informasi Apakah guru Solusi
yang diperoleh
mendiskusikan informasi yang diperoleh
4
5
Penentuan
Membuat keputusan dengan
Apakah guru
tindakan
mempertimbangkan konsep sain yang
mengajak membuat
dimiliki
keputusan
Evaluasi proses dan hasil
Apakah guru
Evaluasi
memberikan evaluasi pada akhir pelajan
1. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS yaitu besarnya skor yang diperoleh siswa dari 2x skor observasi dan 3x tes formatif.
3.3 Rencana Tindakan Pelaksanan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa siklus. Rancangan penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral, yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggarrt, R melalui siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun gambar model spiralnya sebagaimana gambar beikut:
24
Gambar 3.1 PTK model spiral dari Kemmis S. dan Mc. Taggart, R Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus, oleh karena itu dalam PTK di kenal adanya siklus pelaksanaan berupa proses pengkajian berdaur meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi (Wihardit 2008 : 1.7). a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini meliputi sebagai berikut: 1. Menelaah materi dalam pembelajaran IPS serta menelaah indikator bersama tim kolaborasi. 2. Menyusun RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran STM (pada RPP I dan II). 3. Menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran. 4. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis, unjuk kerja dan lembar kerja siswa. 5. Menyiapkan lembar obserfasi untuk mengamati aktifitas siswa. b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan didalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas (Arikunto, 2006:99). Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 2 siklus, siklus pertama yaitu melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disusun tentang materi sumber daya alam dan siklus kedua yaitu melaksanakan pebaikan pembelajaran yang telah dibuat tentang sumber daya alam.
25
Observasi atau pengamatan yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat (Arikunto, 2006:99). Observasi atau pengamatan secara langsung dilakukan pada penelitian ini untuk memperoleh gambaran secara umum tentang pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN 03 Bae Kecamatan Bae Kabupaten Kudus (pada lampiran).
c. Refleksi Refleksi atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi (Ari Kunto, 2006:99). Setelah mengkaji proses pembelajaran yaitu aktifitas siswa, keterampilan guru dan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soalsoal tentang sumber daya alam, apakah sudah efektif dengan kekurangan yang muncul dalam melaksanakan siklus pertama, dan perencanaan melihat ketercapaian dalam indicator kinerja pada siklus pertama, serta mengkaji tindak lanjut siklus berikutnya.
3.3.1 Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas IV semester 1 dilakukan dalam 2 siklus
yang masing-masing siklus melalui tiga tahapan yaitu, perencanaan,
pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi. Siklus I a. Perencanaan 1. Menyusun RPP dengan materi “sumber daya alam ” (pada lampiran). 2. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran atau alat peraga. 3. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa. 4. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa (pada lampiran). b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan
26
pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh penulis dibantu rekan sejawat di sekolah penulis dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. c. Refleksi 1. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama. 2. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus pertama. 3. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus pertama. 4. Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus ke dua
3.3.2 Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan Mengadakan rencana perbaikan untuk pembelajaran siklus pertama. Rencana perbaiakan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Menyusun RPP dengan materi “ Sumber Daya Alam” (pada lampiran). 2. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran/alat peraga 3. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa. 4. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa (pada lampiran). b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Kegiatan pada tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah disusun. Dalam kegiatan ini dilakuakn oleh penulis dibantu rekan sejawat di sekolah penulis dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tingdakan. c.Refleksi 1. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus kedua. 2. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus kedua. 3. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus kedua. 4. Membuat laporan.
3.4 . Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian Data-data yang digunakan dalam penelitian diuraikan pada bagian-bgian di bawah ini.
27
3.4.1 Jenis Data a. Data Kuantitatif Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil berupa skor tes dan skor non tes IPS tentang sumber daya alam. b. Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa dan implementasi RPP dengan penerapan pendekatan STM.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, dan metode dokumentasi a. Observasi Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melakukan pengamatan aktivitas siswa dan implementasi RPP IPS dengan menggunakan pendekatan STM dengan tahapan sebagai berikut: tahap apersepsi (inisiasi, invitasi), tahap pembentukan konsep (eksplorasi), tahap aplikasi konsep atau penyelesaian masalah, tahap pemantapan konsep dan tahap evaluasi. b. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau akibat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150). Tes dalam penilaian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar IPS. c. Metode Dokumentasi Sumber dokumen dalam penelitian ini adalah semua data yang diperoleh dari SDN 3 Bae Kecamatan Bae Kabupaten Kudus mengenai pembelajaran IPS melalui lembar instumen tes dan foto.
3.4.3 Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan butir-butir soal, yang berbentuk pilihan ganda dan jawaban singkat.
28
3.5 Indikator Kinerja Indikator keberhasilan ini adalah apakah nilai yang terjadi dari seluruh siswa kelas IV SDN 3 Bae Kabupaten Kudus mengalami ketuntasan individual sebesar 90% dalam pembelajaran IPS.
3.6. Teknik Analisis Data a. Kuantitatif Dengan menggunakan teknik deskriptif komperatif yaitu membandingkan skor rata-rata kelas, skor minimal, dan skor ketuntasan. Analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi atau tes akhir siklus berupa soal tes tertulis, dihitung menggunakan rumus: 1. Pengukuran skor hasil belajar siswa dianalisa dengan menggunakan rumus (Poerwati dkk,2008:6.3) : Skor = B/N x 100 (skor mulai 0-100) Keterangan: B = Butir soal yang dijawab benar N = Banyaknya butir soal 2. Data nilai rata-rata dianalisa dengan rumus (Aqib, 2010:40) : X= EN Keterangan: X = Nilai rata-rata Ex = Jumlah semua nilai siswa EN = Jumlah siswa 3. Data ketuntasan belajar dianalisa dengan rumus (Aqib, 2010:41) : Ada dua ketuntasan belajar, yaitu secara perseorangan dan secara klasikal. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
29
P = Es x 100% EN Keterangan: P = Persentase Es = Jumlah siswa yang tuntas belajar EN = jumlah siswa Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan berdasarkan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu, tuntas dan tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Belajar Kriteria ketuntasan Kualifikasi KKM > 70 Tuntas KKM < 70 Belum tuntas c. Kualitatif Dalam penelitian ini data kualitatif diperoleh melalui hasil observasi terhadap aktifitas siswa dan keterampikan guru dalam melaksanakan pembelajran IPS dengan pendekatan STM. Data ini disajikan dalam bentuk kalimat menurut kategorinya. Dari data kualitatif ini akan diperoleh suatu kesimpulan. Poerwati dkk, (2008:6.9), menjelaskan dalam bentuk contoh instrument untuk mengukur hasil belajar peserta didik yang telah berhasil dibuat adalah 10 butir. Jika rentangan yang dipakai adalah 1-5 maka skor terendah adalah 10 dan skor tertinggi adalah 50. Dengan demikian mediannya adalah 10+50 = 30
30
Pembagian rentang dengan 4 kategori sebagai berikut(Suryana, 2008) : Kriteria ketuntasan
Kategori
Q3 < skor < M4
Sangat baik
Q2 < skor < Q3
Baik
Q1 < skor < Q2
Cukup
N < skor < Q1
Kurang
Keterangan : M/Q4
= skor maksimal
N
= skor minimal
Q1
= kuartil 1
Q2
= kuartil 2
Q3
= kuartil 3
n
= Banyaknya data
Mencari n = (M-K)+ 1 Rumus yang digunakan untuk menentukan letak kuartil adalah Herriyanto, Hamid (2008:5.3): Letak Q1 = ¼ (n+2) untuk n genap atau Q1= ¼ (n+1) untuk data ganjil Letak Q2 = 2/4 (n+1) untuk data genap maupun ganjil Letak Q3 =1/4 (3n+2) untuk data genap atau Q3= =1/4 (3n+1) untuk data gaji Letak Q4= skor maksimal