BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penulisan skipsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. Astra Daihatsu Motor di khususkan pada bagian pajak. Waktu penelitian yang digunakan penulis adalah sejak Oktober 2013.
1. Gambaran Umum perusahaan PT. Astra Daihatsu Motor adalah salah satu perusahaan yang tergabung dalam Astra Group yang bergerak dalam bidang otomotif, yaitu terutama memproduksi mobil dengan merek dagang Daihatsu. PT. Astra Daihatsu Motor bergerak dibidang pabrik kendaraan, yang mencakup bagian badan (body) mobil dan perakitan kendaraan dan salah satu agen tunggal di Indonesia untuk penjualan kendaraan bermotor dengan merek Daihatsu. Sejarah perkembangan bisnis PT.Astra Daihatsu Motor, telah tiga kali mengalami pergantian nama, yaitu pada tahun 1976 bernama PT. Astra International – Motor Vehicle, kemudian pada tahun 1987 beerubah menjadi PT. National Astra Motor, dan baru pada tahun 1997 berubah menjadi PT. Astra Daihatsu Motor. PT. Astra Daihatsu Motor, merupakan sebuah perusahaan yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA), dimana kepemilikannya dikuasai oleh tiga perusahaan dalam dan luar
35
negeri, yaitu : PT. Astra International Tbk (Indonesia), Daihatsu Motor Co.,Ltd (Jepang), dan Nichimen Corp. (Jepang). Dalam praktek pelaksanaan bisnisnya, ketiga perusahaan memiliki fungsi yang berbeda pada kerangka aliran operasional bisnisnya, dimana : 1) Daihatsu Motor Cp.,Ltd dan Nichimen Corp. memegang tiga fungsi utama yaitu : a. Pengembangan Produk, b. Transfer pengembangan produk, c. CKD Ekspor 2) PT. Astra Daihatsu Motor, memiliki fungsi sebagai a. Memproduksi produk Daihatsu dengan lisensi dari DMC Jepang, b. Memproduksi komponen lokal dengan persetujuan dari DMC, c. Ekspor produksi komponen, pesanan DMC dan dikirim ke DMC, d. Penjualan local melalui Astra International Tbk – DSO (Daihats Sales Operation), e. Investasi untuk fasilitas produksi. 3) PT. Astra International Tbk, memegang fungsi : a. Pemesanan, b. Distribusi produk, c. Koordinasi aktivitas penjualan, d. Investasi untuk jaringan penjualan (cabang), e. Pengaturan dan perekrutan Dealer, f. Aktifitas penjualan CBU dan komponen.
36
Untuk kelancaran kegiatan manajemen, diterapkan praktek ATQC (Astra Total Quality Control) yang telah digariskan dalam Astra Group,dengan didasari falsafah perusahaan atau disebut Catur Dharma Astra, yaitu : 1. Bermanfaat bagi bangsa dan Negara. 2. Pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. 3. Saling menghargai dan membina kerjasama. 4. Berusaha mencapai yang terbaik.
2. Struktur Organisasi Perusahaan Pembentukan suatu bagan organisasi disertai pembagian tugas dan wewenang dalam perusahaan sangat berguna demi kelancaran tugas dan tanggung jawab disetiap bagian, sehingga tercapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien disegala bidang. Struktur organisasi adalah menggambarkan hubungan kerja didalam suatu organisasi yang dapat menjalin hubungan kerjasama dari setiap fungsi yang ada dan mencakup dalam seluruh kegiatan perusahaan. Struktur organisasi harus diketahui oleh setiap anggota perusahaan, sehingga setiap anggota perusahaan akan mengetahui dari siapa dia menerima tugas atau kepada siapa dia harus bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya, serta apa yang menjadi tugas utamanya. Hal ini akan membantu pimpinan perusahaan sehingga efektifitas dan efisiensi kerja karyawan dapat diperoleh. Meskipun terjadi pemisahan
37
fungsi, bukan berarti tidak adanya suatu hubungan antara suatu bagian dengan bagian lainnya, tetapi sebaliknya semua kegiatan harus disesuaikan secara keseluruhan untuk mencapai tujuan perusahaan. Secara struktural, PT. Astra Daihatsu Motor dipimpin oleh Board of Director yang terbagi menjadi lima direktorat, yaitu : 1) Direktorat Marketing (Penjualan). 2) Direktorat Technical (Teknik) 3) Directorat Engineering (Mesin) 4) Directorat Manufacturing (Pabrikasi) 5) Direktorat
Finance
and
Administration
(Keuangan
dan
Administrasi) Setiap direktorat membawahi lagi beberapa divisi, kemudian dari setiap divisi tersebut membawahi lagi beberapa departemen. Secara garis besar struktur organisasi perusahaan dipimpin oleh Direktur Pusat, Direktur pusat bertanggung jawab kepada komisaris, dan mempunyai tugas sebagai berikut : 1) Memimpin dan mempertimbangkan kebijaksanaan yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam rapat bersama para kepala bagian dan staff. 2) Mengawasi agar kebijaksanaan dan prosedur perusahaan yang telah ditetapkan dijalankan sebagaimana mestinya. 3) Mengkoordinir semua bawahannya serta selalu mengikuti semua kegiatan dan perkembangan perusahaan.
38
4) Mengadakan penilaian-penilaian terhadap kegiatan perusahaan secara berkala serta mengadakan perbaikan atau perubahan bilamana dianggap perlu. 5) Melaksanakan tugas-tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan isi anggaran dasar perusahaan. Kemudian direktur pusat membawahi beberapa direktorat yang memiliki tugas yang berbeda-beda, yaitu : 1. Marketing Marketing bertanggung jawab kepada direktur pusat, dan mempunyai tugas sebagai berikut : a. Merumuskan program pemasaran yang telah disetujui dsan mengatur pelaksanaannya sesuai dengan produk-produknya. b. Mengawasi
pelaksanaan
pemasaran,
meninjau
dan
mengevaluasi hasilnya untuk merumuskan penyempurnaan yang perlu. Marketing dalam menjalankan tugasnya membawahi beberapa divisi, yaitu : a. Domestik Marketing Bertugas menjalankan tugas-tugas pemasarannya dan membuat strategi pemasaran yang paling baik untuk meningkatkan penjualan produknya.
39
b. Overseas Marketing Bertugas menjalankan pemasarannya di luar daerah atau di luar negeri. c. Service Bertugas membuat peralatan untuk menunjang kebutuhan perusahaan, selain itu juga memperbaiki peralatan dan mesin yang rusak yang ada di perusahaan. d. Parts Bertugas mengontrol hasil produksi yang ada di gudang, agar persedian parts produksi tetap ada.
2. Technical Technical bertanggung jawab kepada direktur pusat, dan mempunyai tugas sebagai berikut : a. Memimpin dan mengkoordinir semua kegiatan yang ada di pabrik untuk peralatan dan personilnya serta bertanggung jawab atas kelancaran dan kelangsungan operasi pabrik. b. Mempersiapkan dan bertanggungjawab terhadap masalah teknik yang ada di pabrik. Technical dalam menjalankan tugasnya membawahi beberapa divisi, yaitu : 1).
Product Development
40
Bertugas mempersiapkan, merencanakan produk-produk baru yang akan dibuat serta bertanggung jawab atas kelancaran perubahan desain atau inovasi produk yang ada. 2).
Quality Control Bertugas melakukan control terhadap kualitas produkproduk yang dihasilkan.
3. Engineering Engineering bertanggung jawab kepada direktur pusat, dan mempunyai tugas sebagai memeriksa rencana produksi serta rencana penggunaan bahan bakunya dengan memperhatikan kapasitas daripada mesin-mesin yang ada.
Engineering dalam
menjalankan tugasnya membawahi beberapa divisi, yaitu : a. Production Engineering and Preparation Bertugas
menggabungkan
komponen-komponen
sehingga
menjadi produk akhir tersebut, terdiri dari bagian atau komponen yang saling berhubungan. b. Purchasing Bertugas sebagai perantara dalam pembelian bahan baku. c. Production Control Bertugas menyediakan bahan baku dan barang-barang lainnya yang diperlukan oleh bagian produksi, serta menerima barang
41
jadi hasil produksi dan mengirimkan barang tersebut keluar perusahaan.
4. Manufacturing Bertugas merencanakan dan mempersiapkan proses produksi seperti pembelian barang-barang untuk proses produksi, selain itu juga mengatur perencanaan jadwal kegiatan produksi. Directorat Manufacturing dalam menjalankan tugasnya membawahi beberapa divisi lagi, yaitu : a. Stamping Plant Bertugas untuk melakukan pencetakan, tekanan (press) untuk body mobil kendaraan. b. Engine Plant Bertugas untuk melihat hasil perakitan mesin, tansmisi, produksi setir dan axle. c. Casting Plant Bertugas untuk melakukan pengecoran komponen mesin, transmisi yang terbuat dari alumunium. d. Assy Plant Bertugas melakukan pembuatan desain atau model yang baru pada suatu proyek baik secara keseluruhan maupun sebagian.
5. Finance and Adiministration
42
Finance and Administration bertanggung jawab kepada direktur dan bertugas : a. Menentukan prosedur dan peraturan keuangan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan. b. Membantu direktur dalam menjalani urusan perbankan, pajak, dan lain-lain yang berhubungan dengan keuangan. c. Menyetujui dan menganalisis laporan keuangan, memberikan pendapat atas hasil analisa kepada direktur untuk ikut membantu kelancaran operasi perusahaan. Finance
and
Adiministration
dalam
menjalankan
tugasnya
membawahi beberapa divisi, yaitu : 1) Finance Bertugas untuk menangani pengadaan dana, pengolahan dana dan pengawasan dana pada perusahaan. 2) Accounting and Control Bertugas untuk membuat konsep perencanaan, pengelolaan serta pengawasan terhadap stabilitas keuangan perusahaan. Selain itu juga mengawasi penggunaan anggaran serta prosedur akuntansi pada perusahaan. 3) General Affair Bertugas mengatur dan menjaga keamanan dan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari, serta menjaga ketertiban pelaksanaan kerja perusahaan.
43
4) Corp.Information Technology Bertugas mengatur dan memberikan kebijaksanaan dalam bidang inforasi teknologi serta system software yang digunakan oleh perusahaan. Untuk Divisi Human Resources berbeda dengan divisi lainnya karena Human Resources bertanggung jawab langsung kepada direktur pusat karena ia tidak di bawah pimpinan direktorat tertentu, divisi ini bertugas : a) Mengkoordinasi semua manajer yang ada pada setiap departemen. b) Mempertanggungjawabkan tenaga kerja supaya perusahaan bisa lebih maju. c) Memperlihatkan kesejahteraan karyawan.
3. Kegiatan Kantor Pusat PT Astra Daihatsu Motor Mengenai kegiatan Kantor Pusat PT. Astra Daihatsu Motor, yaitu mengkoordinir pabrik dan pusat sehingga dihasilkan kegiatan yang menyatu seperti sebagai berikut : a. Dalam kegiatan sehari-hari bertindak sebagai agen tunggal, assembler dan sales distributor dari kegiatan merek Daihatsu yang meliputi kendaraan-kendaraan niaga jenis ringan, sedang dan kendaraan serbaguna lainnya, baik yang diproduksi di dalam negeri maupun hasil perakitan luar negeri.
44
b. Penyalur utama dari spare parts merek Daihatsu di seluruh Indonesia dan melatih tenaga-tenaga mekanik. c. Dalam rangka memperluas usaha ke seluruh nusantara, PT. Astra Daihatsu Motor menunjuk dan mengangkat dealer-dealer untuk daerah pemasangan masing-masing proses produksi. Bidang utama perusahaan adalah dalam hal memproduksi mobil, tetapi di dalam divisi pabrik terdapat pembagian produksi, yaitu : 1) PT. Astra Daihatsu Motor Stamping Plant Produk Utama yang dihasilkan adalah komponen hasil pencetakan karena tenakan (press) untuk badan (body) kendaraan. 2) PT. Astra Daihatsu Motor Engine Plant Dimana produk utama yang dihasilkan pabrik ini adalah komponen hasil perakitan mesin, transmisi, produk setir dan axle untuk Zebra, Taruna, taft, Rocky dan Xenia. 3) PT. Astra Daihatsu Motor Casting Plant Dimana produk utama yang dihasilkan pabrik ini adalah hasil pengecoran komponen mesin, transmisi, yang terbuat dari aluminium untuk Zebra, Taruna, Taft, Rocky dan Xenia. 4) PT. Astra Daihatsu Motor Assembling Plant. Dimana produk utama yang dihasilkan pabrik ini adalah perakitan kendaraan secara total. Semua produk hasil produksi Stamping Plant, Engine Plant, Casting Plant, serta dari pemasok-pemasok komponen dari Astra dan luar Astra untuk merek Daihatsu dirakit
45
di sini sehingga menghasilkan produk kendaraan utuh. Pabrik ini juga merakit produk-produk rakitan terurai (CKD-Completely Knock Down), dan juga mengecek kualitas dari produk-produk rakitan utuh (CBU-Completely Built Up) dari merek yang lain seperti BMW, Isuzu, dll.
B. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dapat dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisi data berdifat induktif dan hasil penelitian kualitatif menekankan pada makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2007). Salah satu alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena pendekatan kualitatif ini berawal dari data dan memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas. Pendekatan kualitatif juga digunakan dengan tujuan menemukan pemahan tentang SPT masa PPN, dan penelitian ini akan menganalisis terhadap pemebetulan SPT masa PPN. Penelitian ini akan membahas mengenai faktor – faktor penyebab terjadinya pemebetulan SPT masa PPN. Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitikberatkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji.
46
Berdasarkan Tujuan Penelitian, penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah yaitu suatu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan pelaku yang dapat diamati. Sama halnya menurut Arif Furchan “pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati dari subjek itu sendiri” Adapun deskripsi kualitatif ini memiliki ciri – ciri sebagai berikut yaitu sebagaimana dijelaskna dalam buku yang berjudul Tehnik Penulisan Laporan, Ahmad Sonhaji menjelaskan ciri – ciri penelitian Deskriptif Kualitatif anatar lain: 1). Desain penelitian bersifat lentur dan terbuka. 2). Data penelitian diambil dari data alami. 3). Data yang dikumpulkan meliputi data deskriptif dan reflektif. 4). Lebih mementingkan proses daripada hasil. 5). Sangat mementingkan makna. 6). Sampling dilakukan secara internal yang disarankan pada subjek yang memiliki informasi yang paling representatif. 7). Analisa data dilakukan pada saat setelah pengumpulan data. 8). Kesimpulan dari penelitian kualitatif diinformasikan dengan informan. Sifat deskriptif pada penelitian ini terlihat melalui penjabaran mangenai langkah-langkah yang dilakukan dalam menemukan faktor – faktor penyebab terjadinya pemebetulan SPT masa PPN.
Penjabaran tersebut dilakukan
47
berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti secara umum yang kemudian akan di gambarkan secara lebih terperinci. Salah satu jenis penelitian deskriptif adalah studi kasus.
Studi kasus
merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Tujuannya untuk memperoleh deskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas. Studi kasus menghasilkan data untuk selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan teori.
Sebagaimana prosedur data penelitian kualitatif, data studi kasus
diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsip. Studi kasus dalam peneltian ini digunakan untuk mengetahui langkah-langkah dalam pencarian faktor – faktor penyebab terjadinya pembetulan SPT masa PPN. Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus adalah karena penelitian ini merupakan bentuk studi penelitian yang bersifat khusus. Sasaran penelitian ini bersifat tunggal yaitu ditujukan kepada PT. Astra Daihatsu Motor. Ditinjau dari jenis penelitian berdasarkan dimensi waktu, penelitian ini tergolong cross-sectional research karena penelitian dilakukan dalam kurun waktu tertentu dan hanya dilakukan dalam sekali waktu saja dan tidak akan melakukan penelitian lain di waktu yang berbeda untuk dijadikan perbandingan. Penelitian ini dilakukan pada masa pajak Januari 2012 sampai Desember 2012, untuk menganalisi terhadap faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya pembetulan SPT masa PPN pada PT. Astra Daihatsu Motor.
48
C. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yang dapat dikemukakan antara lain : 1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen. PPN termasuk jenis pajak tidak langsung, maksudnya pajak tersebut disetor oleh pihak lain (pedagang) yang bukan penanggung pajak atau dengan kata lain, penanggung pajak tidak menyetorkan langsung pajak yang ia tanggung. 2. Pajak Masukan adalah Pajak Pertambahan Nilai yang telah dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada saat pembelian Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dalam masa pajak tertentu. Pajak Masukan dijadikan kredit pajak oleh Pengusaha Kena Pajak untuk memperhitungkan pajak yang terutang. 3. Pajak Keluaran adalah Pajak Pertambahan Nilai terutang yang dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak, Jasa Kena Pajak, Ekspor Barang Kena Pajak. 4. Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena pajak atau Jasa Kena Pajak. 5. Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang digunakan Wajib Pajak untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak.
49
D. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini menggunkan dua model penelitian, yaitu penelitian kepustakaan (studi literatur) dan penelitian lapangan (field reaserch). Penelitian model kepustakaan lebih bersifat pelacakan sumber-sumber data pada literatur yang tersedia dalam buku-buku perpajakan indonesia, Pokok – pokok Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Pertambahan Nilai, SPT Masa PPN dan Undang – undang perpajakan terkait Pajak Pertambahan Nilai. Sementara itu, penelitian model lapangan lebih banyak berpusat pada panggalian data PT. Astra Daihatsu Motor khusunya bagian pajak. Penelitian lapangan merupakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam secara langsung dengan informan dan observasi atau pengamatan. a). Wawancara Metode wawancara adalah sebuah cara yang dapat dipergunakan seseorang untuk tujuan tugas tertentu, dengan berusaha mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang narasumber atau informan.
Wawancara yang akan dilakukan merupakan tanya jawab
secara langsung dengan narasumber yang terkait. Hasil dari wawancara ini akan menjadi data kualitatif yang akan dinyatakan kembali secara deskriptif dalam bentuk tulisan yang menggambarkan tentang faktor – faktor penyebab pembetulan SPT masa PPN. b). Informan atau Narasumber Informan dalam penelitian kualitatif ditentukan untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman yang baik mengenai permasalahan dalam
50
penelitian ini. Informan yang dipilih harus memiliki informasi yang cukup memadai
mengenai
gejala
atau
fenomena
yang
terkait
dengan
permasalahan Pembetulan SPT masa PPN yaitu bagian pajak.
E. Jenis Data Dilihat dari cara memperolehnya data di bedakan menjadi dua yaitu, data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek yang di teliti sedangkan data sekunder adalah yang sudah salam bentuk jadi seperti data dokumen dan publikasi. Selanjutnya, wawancara mendalam dibuat dalam bentuk transkrip wawancara atau tanya jawab. Peneliti juga melakukan triangulasi yaitu pengecekan antara satu sumber dengan sumber lain sehingga kredibilitas data teruji. Setelah itu, data-data yang diperoleh kemudian dijabarkan untuk dianalisis sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.
F. Metode Analsis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahanbahan lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono). Pengolahan dan analisis data bertujuan mengubah data menjadi informasi. Metode analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Analisis
51
deskriptif kualitatif adalah analisis kesesuaian perhitungan Pajak Pertambahan Nilai yang diterapkan perusahaan dengan Undang-Undang Perpajakan dan juga ketepatan dalam pelaporan dan penyetoran PPN terutang. Analisis deskriptif kuantitatif adalah analisis yang didasarkan pada perhitungan PPN Keluaran, PPN Masukan, PPN Terutang.
52