21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Profil Perusahaan Profil perusahaan ini merupakan lokasi penelitan yang beralamatkan di Gedung Granadi lantai 5,7 dan 7 Jalan H. R. Rasuna Said , Blok X-1, Kav. 8-9 Jakarta 12950,
telepon 021-2524114 (huting) dan fax 021-
2524466, 2524477, 52964555. PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk beserta anak perusahaan bergerak dalam bidang usaha Transportasi Laut untuk LNG, minyak, kimia, angkutan peti kemas, dan curah, manajemen pengoperasian kapal dan pengadaan awak kapal serta jasa keagenan kapal di indonesia. Kegiatan usaha jasa transportasi laut yang dilakukan oleh perseroan antara lain meliputi penyewaan kapal atas dasar time charter dan spot charter. Saat ini perseoran mengoperasikan 10 kapal yang dimiliki secara langsung, 15 set kapal tunda dan tongkang yang dimiliki oleh PT. Humpuss Transoprtasi Curah (anak perusahaan perseroan) menyewakan satu apal kontainer untuk menunjang pelayanan transportasi kontainer dan menyewa dua kapal curah. PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk memiliki sejumlah anak perusahaan yang tersebar di dalam dan luar negeri. Di dalam negeri terdapat dua anak perusahaan yaitu : PT Humpuss Transportasi Kimia dan PT Humpuss Transortasi Curah sedangkan di luar negeri anak perusahaan perseroan terdapat di Singapura (Humpuss Sea Transport Pte Ltd.). di Panama (Genuine Maritime Ltd. S.A., Heritage Maritime Ltd.S.A.,
21
22
First Topaz Inc., Silverstone Development Inc.), serta di Liberia (Anadain Company Inc., Humolco Trans Inc.,Cometco Shipping Inc.,). PT.
Humpuss
Intermoda
Transportasi,
Tbk
adalah
sebuah
perusahaan pelayaran pertama nasional yang memiliki dan mengoperasikan beberapa armada kapal tanker minyak, LNG, kimia, atau methanol, kapal angkutan peti kemas, kapal tunda dan tongkang. Perseroan juga merupakan perusahaan pelayaran pertama di tanah air yang aktif dalam transportasi LNG. Pada awalnya PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk merupakan divisi LNG dari PT. Humpuss yang bertujuan untuk melayani pengangkutan LNG. Kemudian pada tanggal 19 Mei 1986 melalui peruahaan afilisasinya, Humpuss Inc., PT. Humpuss dengan Mitsu OSK Line Ltd membentuk Cometco dan melalui Cometco itulah diinvestasikan dana sebesar USD 178,000,000 (178 Dolar Amerika Seriakat) untuk membangun kapal Eka Putra yang memiliki kapasitas angkut sebesar 136.400 meter kubik (78.988 dwt). Sejalan dengan berjalannya waktu divisi LNG berubah menjadi Divisi Perkapalan dan terus menerus melebarkan sayapnya dengan membangun tanker Eka Samudra untuk melayani transportasi methanol pada tahun 1990. Divisi perkapalan PT. Humpuss kemudian diubah menjadi anak perusahaan PT. Humpuss dengan nama PT. Humpuss Sea Transport pada tanggal 21 Desember 1992. Barulah pada tanggal 30 Juni 1997 PT. Humpuss Sea Transport berubah namanya menjadi PT. Humpuss Intermoda Transportasi. Ditahun yang sama PT. Humpuss Intermoda Transportasi
23
melakukan go public dengan menawarkan tujuh puluh empat juta lembar saham atau sama dengan 16,44 % dari modal ditetapkan dan disetor penuh kepada masyarakat melalui penawaran umum perdana dimana tiap lembar yang ditawarkan memiliki nilai nominal Rp.500. Penawaran perdana tersebut dinyatakan efektif sejak tanggal 24 November 1997 dan saham perseroan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 15 Desember 1997. Selanjutnya di tahun 2004 perseroan menawarkan obligasi sebanyak-banyaknya sebesar tiga ratus lima puluh milyar rupiah kepada masyarakat melalui penawaran umum perdana dan dinyatakan aktif pada tanggal 10 Desember 2004. Sedangkan obligasi perseroan mulai berjalan di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 20 Desember 2004. Pada tahun 2005 perseroan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari nominal lima ratus rupiah perlembar saham. Pemecahan nilai nominal saham berlaku efektif di pasar reguler dan negosiasi pada tanggal 15 Desember 2005. dan pada tanggal 13 September 2007 perseroan melakukan pemecahan saham kembali dari nilai nominal sebesar seratus rupiah perlembar saham menjadi lima puluh rupiah perlembar saham. Sejalan dengan recana pengembangan usaha perseroan membentuk Strategic Bisnis Unit (SBU) yaitu : gas transportation, oil transportation, chemical transportation, industril coal suply chain, dry bulk transportation, ship agency services, technical ship management, container transportation services. Divisi-divisi tersebut merupakan strategi manajemen untuk lebih
24
memfokuskan bisnis perseroan dalam rangka meningkatkan pendapatan perseroan. 3.2
Visi, Misi dan Nilai Perusahaan 3.2.1. Visi Perusahaan Menjadi pemimpin di tingkat regional untuk muatan cair dan kering 3.2.2.
Misi Perusahaan Perseroan fokus terhadap pelayanan untuk kepuasan pelanggan melalui solusi pengangkutan pelayaran terpadu dengan dukungan armada kapal, awak kapal dan manajemen berkualitas.
3.2.3.
Nilai Perusahaan Keselamatan, kualitas, dan kehandalan
3.2.4.
Manajemen keselamatan (ISM Code) dan Manajemen Kualitas (ISO 9001-2000) Untuk menerapkan misi-misi tadi perseroan menerapkan sistem pengunaan biaya yang efektif dan efisien serta meletakan ISM Code dan ISO 9001-2000 dengan semboyan ” Safety, Ouality, adn Reliability” kedalam kebijaksanaan perusahaan sebagai berikut: a.
Mengoperasikan kapal-kapal dengan aman, efektif dan efisien mengacu pada peraturan pelayaran nasional dan internasional, peraturan klasifikasi, standar asosiasi industri
25
kemaritiman, serta peraturan pemerintah dan hukum yang berlaku. b.
Bertanggung jawab penuh kepada personil kapal/ darat untuk meningkatkan kepedulian terhadap keselamatan operasi dan pemeliharaan kapal, muatan, manusia, serta perlindungan lingkungan.
c.
Menetapkan sistem manajemen keselamtan (ISM Code) dan sistem manajemen kualitas (ISO 9001-2000) sebagai pedoman untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan serta memenuhi persyaratan dan kepuasan pelanggan.
d.
Meningkatkan ketrampilan personil kapal dan darat secara berkesinambungan dengan menyelengarakan pendidikan dan pelatihan, khususnya dibidang transportasi laut (pelayaran) dan manajemen.
e.
Melaksanakan, memantau dan menganalisa pengendalian keselamatan dan kualitas pengoperasian kapal-kapal untuk dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan benar guna menghindari risiko kecelakakan dan kerugian yang mungkin terjadi.
f.
Meningkatkan produktivitas kinerja perusahaan dengan memotivasi personil kapal dan darat secara terus menerus untuk mencapai tingkat pendapatan perusahaan yang maksimal.
26
g.
Mengindentifikasi, menganalisa dan mempertimbangkan dengan dengan seksama serta melaksanakan pengembangan usaha di bidang transportasi laut dan lainnya.
3.2.5. Penerapan GCG Sebagai perusahaan yang memiliki hububungan dengan berbagai pihak, baik di dalam dan di luar negeri. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk, percaya bahwa penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan sebuah keharusan. Adapun tujuan Perseroan dalam mengimplementasikan GCG adalah : a.
Menghindari berulangnya praktek-praktek di masa lalu yang tidak sejalan dengan tuntutan stakeholders.
b.
Mengurangi masalah-masalah internal organisasi.
c.
Meningkatkan
kepatuhan
terhadap
regulator
misalnya
penyampaian laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan secara tepat waktu. d.
Mendukung
program
corporate
turn
around
untuk
mengembalikan rofitabilitas perseroan. e.
Meningkatkan citra sebagai good corporate citizen.
f.
Mendukung visi perusahaan. Dalam menjalankan seluruh aktivitas perusahaan sesuai
dengan tata kelola perusahaan yang baik, perseroan selalau mengacu kepada 5 pilar yaitu :
27
a.
Transparasi Perseroan
menterjemahkan
transparasi
sebagai
keterbukaan dala mengungkapkan informasi yang relevan secara akurat dan tepat waktu. Pengungkapan informasi tersebut dilakukan oleh perseroan bukan hanya kepada pemengang saham tetapi juga kepada seluruh stakeholders perseroan. Informasi yang diungkapkan tidak terbatas pada informasi yang wajib, namun juga informasi yan bersifat sukarela namun dinilai oleh perseroan, pemegang saham maupun stakeholder. b.
Akuntabilitas Akuntabilitas merunjuk pada kejelasan peran dan tanggung jawab masing-masing lini dalam perseroan dan pegawai perseroan. Perseroan mengenal tiga tingkatan akuntabilitas dalam setiap aktivitas perseroan yaitu : 1)
Akuntabilitas individual. Akuntabilitas ini merunjuk kepada hubungan akuntabilitas dalam konteks atasanbawahan dimana atasan bertanggung jawab untuk memberi arahan, bimbingan dan sumber daya yang diperlukan serta menghilangkan kendala yang dapat mempengaruhi
kinerja.
Sedangkan
bawahan
bertanggung jawab terhadap penyelesaian tugas yang diberikan oleh atasan.
28
2)
Akuntabilitas tim, akuntabilitas tim merunjuk kepada adanya akuntabilitas yang ditanggung bersama oleh suatu unit kerja atas tercapai atau tidak tercapai sebuah tugas.
3)
Akuntabilitas korporasi. Akuntabilitas ini merunjuk kepada akuntabilitas perseroan dalam menjalankan peranan sebagai entitas bisnis.
c.
Pertanggung jawaban Perseroan mengartikan pertanggung jawaban sebagai dipatuhinya peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam setiap aktivitas bisnis yang dilaksanakan. Pertanggung jawaban juga diikuti dengan komitmen untuk menjalankan aktivitas bisnis sesuai dengan standar etika yang baik. Bentuk nyata dari pertanggung jawaban perseroan antara lain dipenuhinya kewajiban perpajakan secara tepat waktu, dilakukannya pengelolaan lingkungan sesuai dengan standart yang diterapakan oleh peraturan perundang-undangan secara dilindunginya hak-hak steakholder secara umum.
d.
Kemandirian Perseroan
mengartikan
kemandirian
sebagai
dijalankannya tugas, kewajiban serta wewenang masingmasing organ perseroan tanpa campur tanggan dari organorgan perseroan yang lain maupun pihak lain yang tidak
29
sesuai dengan pihak lain yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kemandirian diwujudkan antara lain dengan dihormatinya peran dan fungsi masingmasing organ perseroan serta keputusan pengurusan perseroan merupakan
keputusan
direksi
demi
sebaik-baiknya
kepentingan perseroan. e.
Keadilan Perseroan mengartikan keadilan sebagai perlakuan yang setara terhadap setiap pihak yang berkepentingan sesuai dengan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
Perseroan tidak hanya akan selalu memastikan agar pihak yang
berkepentingan
dapat
mengeksekusi
hak
sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku, tetapi juga akan melakukan
eksekusi
hanya
terhadap
pihak
yang
berkepentingan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. 3.2.6.
Uraian tugas dan wewenang dewan komisaris a. Dewan komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan
pada umumnya, baik
mengenai perseroan maupun usaha perseroan, dan memberi nasehat kepada direksi. b. Dewan komisaris setiap waktu dlam jam kerja kantor perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau
30
tempat lain yang digunakan atau yang dikuasai oleh perseroan dan berhak untuk memeriksa semua pembukuan, surat dan alat-alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh direksi. c. Direksi dan setiap anggota direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh dewan komisaris. d. Apabila seluruh anggota direksi diberhentikan sementara atau apabila karena sebab apapun perseran tidak mempunyai seorangpun anggota diresksi maka untuk sementara dewan komisaris diwajibkan untuk mengurus perseroan. Dalam hal demikian
dewan
komisaris
berhak
untuk
memberikan
kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota dewan komisaris atas tanggungan dewan momsaris. e. Dalam hanya ada seorang anggota dewan komisaris segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada komisaris utama atau anggota dewan komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya. f. Pada setiap waktu dewan komisaris berdasarkan suatu keputusan rapat dewan komisaris dapat memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota direksi dari jabatan mereka apabila anggota direksi tersebut bertindak
31
bertentangan dengan anggaran dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, pemberhentian tersebut dengan menyebutkan alasannya. g. Pemberhentian sementara tersebut dengan memperhatikan ketentuan dalam pasal 15 ayat 11 anggaran dasar perseroan. 3.2.7. Uraian tugas dan wewenang direksi a. Diresksi bertanggung jawab penuh dalam melakanakan tugas untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksut dan tujuannya. b. Setiap anggota direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar perseroan. c. Direksi mewakili perseroan secara sah dan secara langsng baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan perseroan serta menjalankan segala tindakan
baik
yang
mengenai
kepengurusan
maupun
kepemilikian, akan tetapi dengan pembatasan untuk : 1)
Meminjam uang atas nama perseroan
2)
Meminjamkan uang perseroan atas mengikat perseroan sebagai penjamin.
3)
Ikut serta dalam perusahaan.
32
4)
Membebani hak tanggungan atau menggadaikan atau dengan cara lain membebani barang tidak bergerak perseroan.
5)
Memperoleh atau memindahtangankan barang tidak bergerak atau hak atas suatu perusahaan.
6)
Membuka rekening bank baru atas nama perseroan.
Direksi harus mendapat persetujuan dewan komisaris dengan tidak mengurangi ketentuan ayat 4 tersebut dibawah ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar yaitu dengan nilai sebesar lebih dari 50 % dari kekayaan dari jumlah kekayaan bersih perseroan dalam satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun maupun tidak transaksi sebgaiaman dimaksut adalah transaksi pengalihan kekayaan bersih perseroan yang terjadi dalam satu tahun buku, harus mendapat persetujuan RUPS dengan syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksut
dalam pasal 14 ayat 3
anggaran dasar perseroan, kecuali tindakan pengalihan atau penjaminan kekayaan perseroan yang dilakukan oleh direski sebagai pelaksana kegiatan usaha perseroan sesuai dengan anggaran dasar perseroan.
33
e. Perbuatan hukum untuk melakukan transaksi material dan transaksi benturan kepentingan tertentu sebgaimana dimaksut dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal harus mendapat persetujuan dari RUPS perseroan dengan syarat sebagaimana diatur dalam peraturan peundangundangan dibidang pasar modal. f. Direktur utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama direksi serta sah mewakili perseroan. Dalam hal direktur utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga hal mana tidak perlu dibuktikankepada pihak ketiga, maka dua orang anggota direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama direksi serta sah mewakili perseroan dan dalam hal jumlah anggota direksi perseroan hanya dua orang, maka seorang anggota direski berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama direksi serta sah mewakili prseroan. g. Tanpa mengurangi tanggung jawab direksi berhak untk mengangkat seorang kuasa atau lebih untuk bertindak atas nama direski dan untuk maksut itu harus memberikan surat kuasa dalam hal mana diberi wewenang kepada pemengangpemengang kuasa itu untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu.
34
h. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota direski ditetapkan oleh RUPS dalam hal RUPS tidak menetapkan maka pembagian tugas dan wewenang setiap anggota direski ditetapkan berdasarkan keputusan rapat direksi. i. Dalam
hal
perseroan
mempunyai
kepentingan
yang
bertentangan dengan kepentingan pribadi seorang anggota direksi, maka perseroan akan diwakili oleh anggota direski lainnya dan dalam hal perseroan mempunyai kepentingan yang betentangan dengan kepentingan seluruh anggota direksi, maka dalam hal ini perseroan diwkili oleh dewan komisaris dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3.2.8. Rapat direksi dan komisaris Dalam mengerakan roda perekonomian perseroan serta sebagai wujud pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, masingmasing diresksi atau dewan komisaris perseroan selalu melakukan rapa koordinasi yang mengacu pada ketentuan anggaran dasar perseroan. Selain itu direksi dan komisaris secara teratur juga mengadakan rapat koordinasi gabungan (direksi dan komisaris) minimal satu bulan sekali. 3.2.9. Uraian tugas komite audit Tugas komite audit adalah untuk memberikan pendapat independent dan profesional kepada dekom tentang kepatuhan,
35
audit internal, audit eksternal, laporan keuangan dan lain-lain. Komite audit melakukan penilaian atas efektivitas pelaksanaan fungsi pengawasan internal melalui rapat dengan audit intern. Komite juga mendiskusikan temuan penting, tindak lanjut atas rekomendasi pemeriksaan. Komie audite menelaah kemadirian dan obyektifitas eksternal auditor. Komite audit juga melakukan penelaah terhadap laporan keuangan yang akan disampaikan ke bapepam serta mereview laporan keuangan untuk disampaikan kepada dewan komisaris. Komite juga melakukan tugas-tugas lain yang diberikan dewan komisaris. 3.2.10. Uraian tugas dan tanggung jawab sekretaris a. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturanperaturan yang berlaku di pasar modal. b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal berkaitan dengan kondisi perseroan. c. Memberikan masukan kepada direksi guna mematuhi undangundang No 8 tahun 1995 tentang pasar modal dan peraturan pelaksananya. d. Sebagai penghubung antara perseroan dengan bapepam dan pihak publik. Sekretaris perusahaan juga bertanggung jawab dalam menyebarluaskan informasi penting yang menyangkut kinerja
36
perseroan,
sesuai
dengan
prinsip-prinsip
trasnparasi
dalam
melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik. 3.2.11. Pengawasan dan pengendalian internal Departemen internal audite adalah departemen yang independen dan bertanggung jawab langsung kepada direktur utama. Dalam pelaksanaannya departemen ini secara fungsional juga bersinergi dengan komite audit. Hal ini sesuai dengan peraturan sebagai perusahaan publik. Departemen ini memiliki tugas untuk melakukan evaluasi periodik atas pengendalian intern, audite atas keuangan akuntasi, audite operasional dan audite ketaatan. Selain tugas periodik jika diperlukan internal audite dapat melakukan audite investigasi atas dugaan kecurangan. Keseluruh peran internal audite ini adalah untuk mendukung terselengaranya tata kelola perusahaan yang baik. 3.2.12. Pengelolaan resiko perusahaan Setiap usaha pasti memiliki resiko, namun risiko tersebut dapat diminimalisasikan apabila dikelola dengan baik. Sebagai perusahaan dengan visi yang jauh ke depan PT Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk merasa pengelolaan resiko tersebut harus dilakukan agar dapat memenagkan persaingan. Saat ini perseroan telah melakukan perbaikan prosedur-prosedur dimana direski selalu melakukan evaluasi secara regular bersama dewan komisaris yang juga terdiri dari komisaris. Keputusan direksi untuk melakukan
37
ekspansi usaha selalu diketahui oleh dewan komisaris yang juga terdiri dari komisaris independent mewakili pemengang saham mayoritas. Begitu pula untuk pengeluaran dengan jumlah tertentu, dewan komisaris selalu dimintai pendapatnya oleh direksi. Selain itu perseroan juga memberikan fleksibilitas yang tinggi kepada komite audite dalam melakukan pengawasan dan penilaian terhadap kinerja operasional perseroan. 3.2.13. Program kemitran dan bina lingkungan Perseroan sungguh-sungguh turut membantu menyukseskan program pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan serta terciptanya pemerataan pembangunan melalui pemberdayaan masyarakat. Perseroan secara konsisten melakukan kegiatan
pengembangan
masyarakat
sekitar
yang
bertujuan
meningkatkan kualitas hidup komunikasi lokal dam masyarakat luas. Berbagai program bina lingkungan yang telah dilakukan perseroan meliputi bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, sosial dan budaya. a. Bidang pendidikan Peseroan masih konsisten melakukan program beasisiwa per semester yang diberikan kepada putra putri awak kapal yang bekerja di kapal PT HIT Tbk, dan anak-anak staff PT HIT Tbk, yang berprestasi di tingkat SD, SLTP, SLTA. Untuk tahun ini perseroan telah memberikan beasiswa kepada 13 orang anak
38
berprestasi. Selain itu perseroan juga masih terus melakukan tanggung jawabnya terhadap penyediaan tempat untuk praktek kerja lapangan bagi siswa-siswi STIP. Pada tahun ini perseroan juga memberikan donasi kepada gerakan nasional orang tua asuh. b. Bidang sosial Perseroan memberikan bantuan panggan dan donasi kepada korban banjir baik itu kepada karyawan yang terkena banjir berjumlah 9 orang dan masyarakat luas. Selain itu perseroan memberikan bingkisan kepada anak yatim piatu di daerah cipinang besar, jati bening baru, dan cilangkap cipayung pada saat ramadhan. Perseroan juga memberikan donasi dalam bentuk uang tunai kepada beberapa institusi untuk dipakai melakukan banyak kegiatan sosial. c. Bersama dengan yayasan sekar abadi negoro dan tinggi pembangunan, perseroan juga telah membantu pemberdayaan petani dalam program penanaman ubi jalar dengan luas areal lebih kurang 30 hektar di daerah jawa barat waktu tanam 4 bulan. d. Bidang kesehatan Pada tahun ini perseroan telah melakukan pengobatan gratis dan pemberian susu instan secara Cuma-Cuma kepada masyarakat di daerah teluk bayur padang dimana tempat
39
tersebut merupakan lokasi aktifitas salah satu kapal petikemas perseroan. Selain itu perseroan bekerja sama dengan group humpuss memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat
sekitar
kantor
HIT
dan
juga
mengadakan
pengumpulan donor darah karyawan. e. Bidang agama Pada saat idul adha, perseroan melakukan pemotongan kurban untuk masyarakat di daerah tanjung priok disekitar lokasi kapal-kapal perseroan yang sering mengadakan aktifitas. Perseroan memberikan donasi ke panti asuhan kristen di daerah jaga karsa jakarta selatan dan merayakan natal bersama anakanak panti asuhan. Selain itu peroan juga berpartisipasi dalam membantu beberapa pembangunan masjid yang ada di lingkungan karyawan peseroan. f.
Kesejahteraan karyawan Perseroan selalu memperhatikan keadaan karyawan dengan memberikan donasi apabila ada kemalangan dan turut bersuka cita apabila ada kelahiran dan karyawan menikah. Selain itu perseroan juga menyediakan sarana dan dana bagi karyawan yang ingin berolah raga seperti bowling, badminton, futsal, sepak bola, dan tenis lapangan.
40
3.2.14. Struktur organisasi PT. Humpus Intermoda Transportasi, Tbk Jakarta BOARD OF COMMISSIONERS
AUDIT COMMITEE
PRESIDENT DIRECTOR
DESIGNATION PERSON ASHORE (DPA)
INTERNAL AUDIT
CORPORATE SECRETARY
LEGAL INSURANCE MANAGER
HST Pte, Ltd BRANCH MANAGER/ ASSET MANAGER
SHIPPING DIRECTOR
GM MRSQ
GENERAL MANAGER GAS TRANSPORTAT ION
GM BUSINESS DEVELOPMENT
GENERAL MANAGER GAS MARINE & TECH. LNG
FIN & GEN. ADM DIRECTOR
GM TECH. SHIP MGT
GENERAL MANAGER GAS MARINE & TECH. LNG
GM FINANCE
GENERAL MANAGER CREWING MGT SERVICES
Sumber data : Annual report laporan tahunan 2008
GENERAL MANAGER SHIP AGENCY SERVICES
GM BUSINESS ADM
GENERAL MANAJER IND. COAL SUPPLY CHAIN
41
3.3. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia sudah sepatutnya mendapatkan perhatian khusus, karena maju atau tidaknya sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Sumber Daya Manusia yang trampil, fokus, berdedikasi serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi merupakan syarat utama yang harus dipenuhi oleh setiap insan PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk. Agar dapat mengembangkan serta meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, perseroan memiliki strategi yang terdiri dari : 3.3.1. Melakukan sistem rekruitment dan seleksi sesuai standart yang ditetapkan perseroan. 3.3.2. Mengadakan program pendidikan dan latihan yang sesuai dengan kebutuhan dan perseroan, baik dimasa kini maupun dimasa mendatang. 3.3.3. Mengevaluasi unjuk kerja tahunan yang berfungsi sebagai paduan bagi perseroan untuk menjalankan rencana karir dan pengembangan sumber daya manusia secara memadai. 3.3.4. Memberikan standar gaji diatas upah minimum yang ditetapkan pemerintah, memberi tunjangan kesehatan, tunjangan cuti, tunjangan hari raya, subsidi uang makan dan uang transport, jamsostek, dana pensiunan, asuransi kecelakakan diri, jaminan kematian sebagai tunjangan yang telah ada sesuai dengan peraturan perusahaan tentang gaji dan tunjangan serta fasilitas.
42
3.3.5. Menciptakan suasana kerja yang kondusif bagi setiap karyawan serta membina hubungan yang harnonis antar karyawan. Sebagai penghubung antara perseroan dengan karyawan yang sebagian besar merupakan karyawan laut, maka perseroan telah telah melakukan kesempatan kerja bersama (KKB), dengan kesatuan pelaut indonesia (KPI). KKB tersebut bertujuan untuk mengatur tata kerja antara perseroan untuk mengatur tata kerja antara perseroan dengan pelaut, antara lain menetapkan skala gaji, waktu kerja, hak-hak dan kewajiban pelaut terhadap perseroan dan sebaliknya. Perjanjian kerja laut (PKL) yang mengikat antara pelaut dan perseroan berlaku antara enam hingga satu tahun dah pengesyahanya dilakukan oleh syahbandar. Untuk meringankan beban ekonomi para karyawan baik darat atau laut di lingkungan PT Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk. Perseroan telah mendirikan sebuah koperasi karyawan yang bernama koperasi Bhakti Samudra. Koperasi karyawan yang memiliki kegiatan usaha simpan pinjam, jasa outsourching tenaga kerja dan pengadaan kebutuhan kantor, ini telah mendapat pengesahan Menteri Koperasi dan pembinaan pengusaha kecil berdasar surat keputusan No 297/BH/KWK.9/VI/1996 pada tanggal 14 Agustus 1996. Untuk mendukung tekad untuk menjadi perusahaan terbaik, perusahaan pada tahun 2008 telah menyiapkan langka-langkah strategik sebagai berikut :
43
3.3.1. Menyiapkan program pelatihan yang difokuskan pada peningkatan kompetisi dan pengembangan karyawan untuk mencapai sasaran oganisasi yang ditetapkan, termasuk didalamnya menerapkan perogram pemantapan teknis dan transfer knowledge melalui penempatan
superintenent
pada
kapal-kapal
yang
akan
dioperasikan oleh perusahaan. 3.3.2. Mengembangkan konsep SDM sebagai aset yang memiliki keunggulan bersaing melalui proses staffing yang diarahkan pada konsep right person in the place, penerapan sistem imbal jasa berbasis kinerja (performaced based) penerapan retaining program sebagai
bagian
mempertahankan
SDM
yang
berkualitas,
perencanaan program budaya kerja baru dari process oriented ke arah result oriented. SDM yang dimiliki perusahaan sampai tahun 2008 mencpai 1111 karyawan darat dan crew laut dengan berlatar belakang pendidikan dan pengalaman. Keberadaan tenaga asing sebagai technical advisor di perusahaan masih membutuhkan, mereka juga berfungsi sebagai mentor teknis dan operasional bagi karyawan darat dan laut perusahaan dalam mengoperasikan kapal-kapal LNG.
44
Tabel 3.1 Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang Karir JENJANG KARIR Direksi General Manager Manager dan Setara Manager Superitendent dan Supervisor Officer Non Staff Perwira Awak kapal Kadet/ Traine Jumlah
KANTOR 6 15 16 79 67 2
185
KRU
317 579 30 926
JUMLAH 6 15 16 79 67 2 317 579 30 1111
% 1% 1% 1% 7% 6% 0% 29% 52% 3% 100 %
Sumber data : Annual report laporan tahunan 2008 Tabel 3.2 Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang Pendidikan JENJANG PENDIDIKAN Strata 2/ ANT I / ATTI Sarjana / ANT II / ATT II Akademi / ANT III / ATT III C II / Pre II / ANT IV / ATT IV SMA / ANT V / ATT V SMP / ANT D / ATT D Lain-lain Jumlah
KANTOR 37 100 40 0 8 0 0 185
KRU 22 71 186 72 26 491 58 926
JUMLAH 59 171 226 72 34 491 58 1111
% 5% 15% 20% 6% 3% 44% 5% 100 %
Sumber data : Annual report laporan tahunan 2008 3.4. Business Activity Hingga saat ini perseroan beserta anak perusahaan masih bergerak dalam usaha angkutan laut untuk minyak, methanol, LNG, bahan kimia, petikemas, batu bara serta manajemen pengoperasian dan pengadaan awak kapal. Perseroan saat ini masih menjalin kontrak kerjasama dengan pertamina. Kerjasama ini meliputi penyewaan kapal tanker dan LNG dengan basis time charter dimana kapal memiliki kontrak sewa jangka panjang. Melalui anak perusahaannya mengoperasikan empat kapal LNG.
45
Sehubunan degan adanya aturan baru IMO yang mulai berlaku per tanggal 1 Januari 2007, maka kapal-kapal methanol tersebut telah dikonversikan menjadi kapal tanker minyak. Sedangkan kapal-kapal batu bara, kimia, dan petikemas, juga disewa secara spot oleh perusahaanperusahaan lainnya. 3.5. Pelanggan utama dan pangsa pasar Hingga saat ini pelanggan utama dari perseroan adalah Pertamina, PT Humpuss, PT Humpuss Tranding, PT Methanol Industri dan Petronas. Pertamina menyewa angkutan laut perseroan sebanyak lima kapal minyak untuk pengangkutan product dan satu kapal untuk mengangkut LNG. Sedangkan dua kapal kimia saat ini digunakan oleh perseroan untuk pengangkutan Methanol dari bontang untuk keperluan domestik maupun ekspor. 3.6. Transportasi angkutan minyak Perseroan menrupakan salah satu Perusahaan Pelayaran Nasional yang memiliki kontrak berdasarkan long time charter (LTC) dengan pertamina untuk mendistribusikan bahan bakar minyak milikinya. Hingga saat ada tiga kapal tanker miliki perseroan yang teikat kontrak dengan pertamina dengan perpanjangan kontrak pertahun untuk tiga kapal. Sedangkan untuk angkutan secara sport charter, perseroan mengoperasikan tiga kapal tanker minyak bernama catur samudra, nawa samudra, dasa samudra.
46
3.7. Transportasi angkutan LNG Untuk angkutan LNG perseoran mengoperasikan empat kapal tanker yang terdiri dari satu miliki sendiri, dua kapal miliki perusahaan afiliasi dan satu kapal tanker milik pihak ke tiga. Salah satu kapal tanker untuk pengangkutan LNG yang dioperasikan oleh perseroan adalah eka putra. Eka putra sendiri merupakan kapal tanker yang dimiliki oleh comectco shipping Inc. Anak perusahaan perseroan yang 95 % sahamnya dimiliki oleh Humpuss Sea Transport Pte. Ltd dan 5% oleh Mitsui OSK Lines. Eka Putra adalah kapal tanker berukuran 78.988 DWT yang dibangun oleh Mitsubishi Heavy Industries Ltd di Nagasaki Jepan dan telah disewa oleh pertamina sejak 10 Januari 1990. Eka Putra sendiri disewa pertamina hingga 2010 untuk mengangkut LNG dari bontang kalimantan timur ke Yun-An, taiwan atas permintaan chinese petroleum corporation (CPC), perusahaan minyak nasional di taiwan. Tabel 3.3 Kapal Tanker Minyak yang disewakan No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Kapal Sapta Samudra Asta Samudra Nawa Samudra Dasa samudra Griya Asmat Catur Samudra
Tahun Kontruksi 1994 1994 1997 1998 1998 1994
Ukuran DWT 6.973 17.500 3.500 3.500 17.500 4.999
Pelanggan Pertamina Pertamina Pertamina Pertamina Pertamina Pertamina
Sumber data : Annual report laporan tahunan 2008
47
3.8. Jasa manajemen pengoperasian kapal LNG Untuk
jasa
manajemen
pengoperasian
kapal,
perseroan
mempercayakan kepada Humulco Trans. Inc. Humulco Trans Inc adalah perusahaan patungan antara Humpuss sea Transport Pte. Ltd (60%) dengan Mitsui OSK Line (40%) yang bergerak dalam bidang jasa manajemen pengoperasian kapal LNG. Saat ini jasa manajemen pengoperasian kapal LNG eka putra miliki Comecto Shipping Inc. Kapal LNG Dwi putra miliki pacific LNG Transport Ltd, serta kapal LNG surya aki miliki MCGC Interbational Ltd dan kapal LNG surya satsumo milik MCGC II. 3.9. Tranportasi angkutan kimia Dengan diberlakukannya atruan IMO maka kapal-kapal yang digunakan untuk distribui methanol milik PT Humpuss tidak dapat lagi mengangkut angkutan methanol dan tiga kapal tersebut saat ini digunakan untuk distribusi angkutan solar HSD. Sementara untuk angkutan methanol miliki PT. Humpuss, perseoran mengunakan satu kapal kimia dengan sistem spot
shipment.
Untuk
transportasi
angkutan
kimia
perseroan
mengoperasikan dua kapal tanker kimia bernama griya bali dan griya dayak dengan daerah operasi sekitar asia pasific. Tabel 3.4 Kapal Tanker Kimia No 1. 2. 3.
Nama Kapal MT. Griya Bali MT. Griya Dayak MT. Precedence
Tahun Kontruksi 1991 1994 1997
Ukuran DWT 3.670 1.328 8,956
Pelanggan Owned Owned Time charter
Sumber data : Annual report laporan tahunan 2008
48
3.10. Transportasi angkutan peti kemas Perseroan terus mengembangkan usahanya dengan mendirikan moda angkutan baru pada tahun 2003 yaitu angkutan petikemas. Saat ini perseroan meenjalani angkutan petikemas untuk route jakarta-padang-jakarta dengan mengunakan satu kapal kontainer yang berkapasitas 170 tus. Melihat dari prospek angkutan perikemas khususnya untuk angkutan domestik masih cukup menjanjikan maka perseroan berencana untuk menambah satu unit kapal kontainer pada semester pertama 2009 dengan kapasitas kurng lebih 200 teus yang mana kapal tambahan tersebut akan memperkuat route jakarta-padang-jakarta. Dengan adanya penambahan pengoperasian kapal kontainer tersebut diharapkan perseroan mendapatkan pendapatan yang lebih baik dan juga akan menjadi kekuatan baru bagi perseroan sebagai salah satu pemain dalam angkutan petikemas. 3.11. Transportasi batu bara PT Humpss Transportasi Curah pada bulan Desember 2005 juga telah mengoperasikan 15 set kapal tunda dan tongkang untuk mengangkut batu bara di area pulau kalimantan, sumatera, dan jawa. Pembelian ini berasal dari dana hasil obligasi dan perseroan akan melayani angkutan batu bara di area Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand.
49
Tabel 3.5 Tunda dan Tongkang No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Nama Tug Semar satu Semar dua Semar tiga Semar empat Semar lima Semar enam Semar tujuh Semar delapan Semar sembila Semar sepuluh Semar sebelas Semar duabelas Semar lima belas Semar enam belas Semar tujuh belas
Tongkang Box satu Box dua Box tiga Box empat Box lima Box enam Box tujuh Box delapan Box sembilan Box sepuluh Box sebelas Box duabelas Box limabelas Box enambelas Box tujuhbelas
Kapasitas 250 feet 300 feet 270 feet 300 feet 270 feet 250 feet 300 feet 300 feet 300 feet 300 feet 270 feet 300 feet 270 feet 270 feet 300 feet
Sumber data : Annual report laporan tahunan 2008 3.12. Transportasi curah Pertumbuhan insdutri di dunia yang semakin pesat menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap berbagai jenis jenis produk seperti biji besi, alumnium, batu lahar, gandum, semen, dan matrial vital lainnya. Indonesia termasuk ekportir batu bara terbesar di dunia dan membuat bisnis ini sangat menjanjikan, sehingga perseroan fokus pada layanan distribusi batubara dengan kapal-kapal panamax. Saat ini perserosan memiliki dua buah kapal panamax yaitu MV Mahakam dan MV Barito yang sudah beroperasi ke beberapa negara diseluruh dunia, diantaranya wilayah far east, north asia, containent dan lain-lain. Tabel 3.6 Kapal Transportasi Curah No 1. 2.
Nama Kapal Mahakam Barito
Tipe Kapal Panamax Panamax
Tahun Konstruksi 1996 1996
Ukuran DWT 70.000 70.000
Sumber data : Annual report laporan tahunan 2008
50
3.13. Jasa keagenan kapal Untuk meningkatkan pendapatan perseroan maka terhitung pada bulan september 2007 perseroan mulai aktif dalam menjalankan kegiatan jasa keagenan kapal. Untuk itu guna menunjang aktifitas jasa keagenan kapal, perseroan telah membuka kantor cabang yang nantinya akan berfungsi secara aktif disetiap Pelabuhan Indonesia, baik untuk keagenan kapal domestik maupun kapal asing. Adapun beberapa kantor cabang yang telah didirikan perseroan antara lain di pelabuhan-pelabuhan jakarta, merak, bontang, banjarmasin. Dalam menangani jasa keagenan kapal ini, perseroan ditangani oleh tenaga-tenaga yang profesional dan terlatih yang diharapkan dapat memberikan kepuasan bagi penguna jasa keagenan. 3.14. Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka dapatlah divisualiasikan desain penelitian sebagai berikut : 3.15.1. Desain Penelitian Berdasarkan apa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesisnya penelitian adalah ”Adakah pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan”
X
Y
51
Gambar diatas menunjukan bahwa terdapat 2 variabel dalam penelitian ini yaitu : X
: Gaya Kepemimpinan sebagai variabel Indenpenden / variabel bebas
Y
: Kinerja Karyawan sebagai variabel dependent / variabel terkait : Pengaruh antara variabel (X) dan variabel (Y) Dalam penelitian ini desain penelitan yang digunakan
adalah penelitian regrsei linier sederhana yaitu mencari pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk Jakarta. 3.15.2.
Penelitian Deskriptif Dalam
upaya
menganalisa
dan
membahas
strategi
penelitian yang telah dirumuskan, diperlukan data dan informasi yang didapat melalui penelitian. Drs. Cholit Nurbuko dan Drs H. Abu Achmadi (2004), menyatakan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan, dan menganalisa sampai menyusun laporannya. Prof. Dr. Sugiyono. (2006), menyatakan deskriptif adalah menganalisa
data
dengan
cara
mendeskripsikan
atau
mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksut membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
52
3.15. Hipotesis Penelitihan Prof. Dr. Sugiyono. (2006), menyatakan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadpa rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik. Sejalan dengan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dari penelitian ini, maka penulis merumuskan hipotesis gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi kinerja karyawan pada suatu perusahaan. Untuk mengkaji hipotesis ini penulis mengunakan analisa regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan uji t. Dari analisa ini baru diketahui hasil pengaruh kedua variabel gaya kepemimpinan dan variabel kinerja karyawan. Adapun hipotesis penelitian yang diangkat berdasarkan visualisasi dari desain penelitian sebagai beriut : 3.15.1. Diduga ada pengaruh gaya kepemimpinan pada PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk Jakarta dengan kinerja karyawan . 3.15.2. Diduga ada peningkatakan kinerja karyawan pada PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk Jakarta. 3.15.3. Diduga ada pengaruh antara gaya kepemimpinan dan peningkatan kinerja karyawan PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk Jakarta.
53
3.16. Variabel dan Skala Pengukuran Dalam penelitian ini variabel yang digunakan menjadi dua variabel yaitu : 3.16.1. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan menjadi dua variabel yaitu : a. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk Jakarta. b. Variabel tergantung (Y) dalam penelitan ini adalah kinerja karyawan pada PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk Jakarta. 3.16.2. Skala Pengukuran Setiap responden diberi daftar pertanyaan
(kuisioner)
mengunakan variabel dengan skala pengukuran skala likert skor jawaban sebagai berikut : a. Yang menjawab selalu
= skor 5
b. Yang menjawab sering
= skor 4
c. Yang menjawab kadang-kadang = skor 3 d. Yang menjawab jarang sekali
= skor 2
e. Yang menjawab tidak pernah
= skor 1
3.17. Defininsi operasional variabel 3.17.1. Prof. Dr. Veith Rivai, MBA. (2003), menyatakan gaya adalah artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak-gerik yang bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik. Sedangkan gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya
54
kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin. Gaya
kepemimpinan
yang
terapkan
oleh
seorang
pemimpin pada PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk. merupakan sikap, perilaku dan
kemampuan untuk memimpin
bawahan serta mempengaruhi bawahan yang bertujuan untuk peningkatan kinerja, serta cara bekerja sama dengan rekan-rekan kerja sehingga visi dan misi perusahaan dapat tercapai. 3.17.2. Mohamad Mahsun, SE, M. Si, AK. (2006), menyatakan kinerja karyawan atau performance adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategik planning dan organisasi. Kinerja
karyawan
pada
PT.
Humpuss
Intermoda
Transportasi, Tbk Jakarta merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yan diberikan kepadanya. 3.18. Metode Pengumpulan Data Prof. Dr. Sugiyono. (2006), Metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuisioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya. Dalam usaha mengumpulkan data-data dan keterangan yang diperlukan dalam skripsi ini, penulis melakukan kegiatan penelitan. Untuk melakukan penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
55
3.18.1. Riset kepustakaan Riset kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan dari literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Bahan-bahan
tersebut
sebagai
dasar
perbandingan
dengan
kenyataan yang dilaksanakan perusahaan. 3.18.2. Riset lapangan Riset lapangan dilakukan dengan meninjau langsung ke perusahaan dan mengumpulkan data-data yang kongkrit. Hal ini dilakukan dengan mewancarai karyawan yang mempunyai hubungan dengan penyelengara perusahaan, sehingga data diproleh dari penelitian ini diharapkan dapat melengkapi bahan-bahan dalam penulisan skripsi. Riset lapangan ini mengunakan 2 (dua) teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Wawancara (Interview) terstruktur Yaitu suatu cara mendapatkan data atau informasi scara langsung kepada orang yang bersangkutan sehingga data-data yang didapat memiliki keakuratan yang tinggi b. Wawancara tak terstruktur Peneliti berusaha mencari data dengan cara mewancarai pihakpihak yang berhubungan dengan judul skripsi terutama Pimpinan perusahaan.
56
c. Observasi Yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan jalan memberikan kuisioner dan mencatat kegiatan responden pada umumnya meliputi : 1)
Kriteria kuisioner
2)
Prosedur pengambilan kuisioner
3.18. Jenis Data Bila dilihat dari jenis datanya maka pengumpulan data dapat mengunakan data primer dan data sekunder yang dinyatkan oleh Prof. Dr. Sugiyono. (2006). Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalkan lewat orang lain atau lewat dokumen. 3.18.1. Data primer perusahaan merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek yaitu karyawan PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk Jakarta 3.18.2. Data sekunder perusahaan merupakan data yang diperoleh dalam bentuk data yang sudah disusun oleh PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk Jakarta yang kemudian data tersebut dianalisa lebih lanjut dan digunakan sebagai data sekunder. 3.21. Populasi dan Sampel 3.20.1. Prof. Dr Sugiyono (2008), menyatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
57
oleh populasi tersebut yang digunakan sebagai dasar untuk analisis, sehingga kesimpulan yang diperoleh dari sampel dianggap berlaku juga untuk populasi. 3.20.2. Metode Pengambilan Sampel Prof. DR. Sugiyono (2008), menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah kaakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan penelitan tidak mungkin mempelajari semua yang ada di populasi, maka apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulan akan dapat diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betulbetul representatif (mewakili). Prof. Dr Sugiyono (2008), menyatakan metode pengambilan sampel (sampling method) merupakan metode pengambilan sampel dikelompokan menjadi dua yaitu : probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling meliput simple random, proportionate stratified random. Disproportionate stratified random, dan area random. Non probability sampling meliputi sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Single random sampling yaitu untuk mengetahui sejauhmana pengaruh yang ada, antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan pada PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk Jakarta. Husein Umar (2003) menyatakan untuk mencari sampel dari populasi sebanyak 185 karyawan mengunakan simple random sampling, maka
digunakan
rumus slovin. Dengan tingkat sampling error
10% atau 0,1, maka digunakan rumus sebagai berikut : N n= 1 + Ne 2
58
Dimana : N = Jumlah populasi sebanyak 185 karyawan e = Sampling error adalah 10% atau 0,1 3.21.
Metode Analisa Data Dalam metode analisa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk digunakan analisa statistik parametris. Prof. Dr Sugiyono (2008), menyatakan statistik parametris adalah metode yang digunakan untuk menguji ukuran populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui sampel.
Statistik parametris dengan metode analisa korelasi dengan uji t yaitu : 3.21.1. Analisa regresi linier sederhana a. Pada analisa regresi linier sederhana, hubungan fungsional antara variabel independent (X) sebagai variabel gaya kepemimpinan dengan variabel
dependent (Y) sebagai
variabel kinerja karyawan berbentuk fungsi linier b. Variabel bebas (indenpendent variabel) atau variabel (X) dalam hal ini gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh PT. Humpuss Intemoda Transportasi, Tbk dimana gaya kepemimpinan adalah sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerakgerik yang bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik yang dilakukan oleh seseorang atau pemimpin mempengaruhi aktivitas karyawan.
59
c. Variabel tidak bebas (dependent variabel) atau variabel (Y) dalam hal ini kinerja karyawan. Dimana kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yan diberikan kepadanya. Untuk persamaan regresi linier sederhana digunakan dengan persamaan sebagai berikut : Y= a+bX Dimana : Y = Variabel dependent (kinerja karyawan) yang mempunyai nilai tetentu X = Varibael independent (gaya kepemimpinan) a = Konstanta b = Koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependent yang didasarkan pada variael independent. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan. Selain itu nilai a dihitung dengan rumus : Σ XY . ( Σ X 2 ) – Σ X . Σ Y a= n . Σ X 2 - ( Σ X 2)
Sedangkan nilai b dapat dihitung dengan rumus : n . Σ XY - Σ X . ΣY b= n . Σ X2 - ( Σ X ) 2
60
3.21.2. Analisa koefisien korelasi Analisa nilai dalam analisa koefisien korelasi terdapat dua variabel bebas (X) dan variabel tidak bebas (Y) yang masing-masing adalah gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan. Kuat tidaknya hubungan antara variabel yang diukur dengan nilai yang disebut dengan koefisien korelasi, dimana paling kecil - 1 paling besar 1 jadi dapat dinyatakan sebagai berikut : -1 < r < 1 Yang diartikan : r = 1 hubungan variabel (X) dengan variabel (Y) sempurna dan positif
atau mendekati 1 hubungannya sangat kuat dan
positif. r = 0 hubungan variabel (X) dan variabel (Y) lemah sekali atau tidak ada hubungan sama sekali. r = -1 hubungan variabel (X) dengan variabel (Y) sempurna negatif atau mendekati -1 hubungannya sangat kuat dan negatif. Untuk menghubungkan koefisein korelasi (r) digunakan rumus n. Σ XY - ΣX . ΣY r= √{ n . Σ X 2 – ( Σ X ) 2 } . √{ n . Σ Y 2 – (Σ Y ) 2}
Dimana : r = Koefisien korelasi data Y = Kinerja karyawan
61
X = Gaya kepemimpinan n = Sampel Σ = Jumlah Untuk menghitung kontribusi dari variabel (X) dan (Y) harus dihitung koefisien determinan (kd) yang dapat dihitung dengan rumus : Kd = r2 . 100% 3.21.3. Uji hipotesis statistik Prof Dr. Sugiyono (2008), menyatakan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebgai jawaban teoritis terhadpa rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik. Untuk menguji apakah dugaan itu benar atau tidak maka perlu diuji dengan mengunakan uji t. Drs. Danang Sunyoto, SH. MM (2009) menyatakan uji t adalah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau menerima hipotesis, digunakan data yang sedang dipersoalkan atau diuji. Jadi untuk menghubungan antara kofisien regresi sederhana dengan kosefisien korelasi dinyatakan oleh Husein Umar (2003) rumus sebagai berikut :
62
Rumus : r √n–2 t= √ 1 – r2
Jika t hitung > tabel t maka Ha diterima yang artinya ada hubungan dan pengaruh antara variabel gaya kepemimpina (X) dengan variabel (Y) kinerja karyawan. Sedangkan t hitung < tabel t maka Ho ditolak yang artinya tidak ada hubungan dan pengaruh antara variabel gaya kepemimpinan (X) karyawan.
dengan variabel (Y) kinerja