BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan ini adalah Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Ketaatan Kualitas Audit. Unit Penelitian yang penulis lakukan adalah “Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan” dan sebagai unit analisis adalah “Akuntan Publik atau Auditor Independen Yang Telah Berpengalaman Lebih Dari 2 tahun”. Penelitian dilakukan mulai dari tanggal 27 April sampai dengan selesai.
B. Desain Penelitian Dalam penelitian ini desain yang dipergunakan adalah riset kausal sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Data yang diperoleh berdasarkan atas perumusan masalah. Desain penelitian pada dasarnya untuk menentukan metode apa saja yang dipergunakan dalam penelitian, antara lain metode pengumpulan data, metode analisis dan pengujian hipotesis.
31
C. Hipotesis Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan perhitungan statistik menggunakan SPSS dengan metode Statistik Analisis Korelasi dan Uji Hipotesis Regresi Berganda. Hipotesis dari penelitian ini sebagai berikut : Ha 1
: Etika profesi dan pengalaman auditor
secara
serentak
mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit.
Ha 2 : Etika profesi dan pengalaman auditor secara parsial mempunyai pengaruh terhadap kulitas audit.
D. Variabel Dan Skala Pengukuran 1. Variabel Penelitian Variabel peneltian dalam penulisan ini terdiri dari 2 variabel independent (X) dan 1 variabel dependent (Y). Dimana variabel independent (X) Etika Profesi dan Pengalaman Auditor sedangkan variabel dependentnya (Y) adalah Kualitas audit. Menurut Arens dan Loebbecke, 2007 Batasan etika profesi disini mencakup prinsip moral, independensi, integritas serta objektivitas. Menurut Subiyanto, 2005 Pengalaman secara umum yaitu berapa lama seseorang telah berkarya dalam menerapkan keahliannya dimasyarakat dan batasan pengalaman disini mencakup pengalaman baik dan buruk akuntan publik.
32
Menurut Deangelo (1981) kualitas audit diartikan sebagai Probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya.
Tabel 3.1 Tabel Variabel Penelitian, Indikator dan Skala Pengukuran NO
Nama
Definisi
Indikator
Variabel 1
Ref
Ukur
Variabel
Pemahaman seorang
Independen
auditor terhadap kode etik
(X1)
yang merupakan
Etika
seperangkat prinsip-
Profesi
prinsip moral dan
1.
2.
Tanggung
Ordinal
Fahalina,’07
jawab profesi
Ordinal
Tri Eka, ‘06
Standar
Ordinal
Fahalina,’07
Ordinal
Tri Eka, ‘06
Ordinal
Tri Eka, ‘06
Teknis 3.
mengatur tentang
2
Skala
Prilaku Profesional
perilaku professional.
4.
independensi
Variabel
Lamanya seseorang telah
1.
Pengalaman
Independen
berkarya dalam
lamanya
(X2)
menerapkan keahliannya
sebagai
Pengalaman
di masyarakat
akuntan 2.
Pengalaman dan Pendidikan yang memadai
33
3
Variabel
Probabilitas dimana
Dependen
seorang auditor
1.
Standar Kebijakan
(Y) Kualitas
Ordinal
Abdul Somad, ‘12
Akuntan
menemukan dan Audit
melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Sumber : Data hasil olahan, 2012
2. Skala Pengukuran Sebagai alat pengukur variabel digunakan model skala ordinal. Menurut Sugiyono ( 2007:86 ), skala ordinal digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala ini menggunakan ukuran ordinal adalah angka yang diberikan dimana angka-angka tersebut mengandung pengertian tingkatan. ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap objek tetapi hanya memberikan ranking dimana objek terkecil diberi angka 1 dan seterusnya, misalnya : Sangat setuju
:
5
Setuju
:
4
Ragu-ragu
:
3
34
Tidak setuju
:
2
Sangat tidak setuju
:
1
E. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengambilan data untuk penelitian ini adalah : 1. Metode Penelitian Lapangan Pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung pada perusahaan dan pelanggan yang menjadi objek penelitian ini dengan cara : a. Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengalami langsung objek yang akan diteliti, yaitu aktivitas perusahaan Kantor Akuntan Publik ( KAP ). b. Kusioner merupakan daftar yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti. Kusioner ini diberikan kepada responden.
35
F. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh peneliti atau data yang didapat dari sumber aslinya. Data primer ini juga disebut data asli atau data baru. Data primer yang digunakan oleh peneliti diambil dari para responden yang mengisi kuesioner. Dalam penelitian ini, variabel - variabel yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Variabel bebas atau independen ( variabel X ) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel Y. b. Variabel terikat atau dependen ( variabel Y ) yaitu variabel yang merupakan hasil dari keterikatan variabel X yang mempengaruhi Y.
G. Populasi dan Sampel Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah ”Auditor atau Akuntan Publik” yang bekerja di Kantor Akuntan Publik ( KAP ) di DKI Jakarta Selatan, Sampel penelitian ini adalah Auditor Independen yang bekerja lebih dari 2 tahun, dan diambil dari 4 ( empat ) KAP. 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari lalu ditarik kesimpulannya.
36
Sedangkan anggota populasi disebut sebagai elemen populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah 224 Kantor Akuntan Publik ( KAP ) yang berada di Jakarta Selatan. Penulis memilih 4 ( empat ) Kantor Akuntan Publik di wilayah Jakarta Selatan. Kantor Akuntan Publik ( KAP ) yang dimaksud yaitu Kantor Akuntan Publik ( KAP ) Hakim Murni & Rekan, Supardan & Mulyana, Tanubrata Sutanto & Rekan, dan Drs. Haryanto Sahari & Rekan. 2. Sampel Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan metode probability sampling yaitu Area sampling ( cluster sampling ). Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok ( cluster ). Tiap item ( individu ) di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Keuntungan penggunaan teknik ini adalah menjadikan proses lebih mudah dan cepat karena mewakili dari beberapa sekumpulan elemen-elemen populasi ( Suharsimi Arikunto, 2006: 142 ). Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal akuntan publik dari suatu negara, propinsi, atau kabupaten. Untuk menentukan kantor yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui survei dengan mengisi kuesioner yang dikirimkan kepada responden. Sampel yang dipilih yaitu akuntan publik, merupakan
37
akuntan yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik ( KAP ) di Jakarta Selatan yang telah memiliki pengalaman audit minimal dua tahun. Dalam menentukan jumlah sampel yang akan digunakan, maka peneliti menggunakan pedoman kasar ( rules of thumb ) yang dikemukan oleh Roscoe dalam Dewi Sartika ( 2006 ), yaitu: 1. Jumlah sampel yang tepat untuk penelitian adalah 30
30 ). Kuesioner yang disebar sejumlah 120, kuesioner yang kembali hanya sejumlah 109. Dan karena ditemukan data yang tidak sah sejumlah 19, maka jumlah kuisioner yang dapat diolah sejumlah 90 responden akuntan publik.
H.
Metode Analisis Data Teknik
analisis
data
pada
penelitian
ini
adalah
dengan
menggunakan model regresi. Dalam suatu penelitian, kemungkinan munculnya masalah dalam analisis regresi
cukup sering dalam
mencocokan model prediksi ke dalam sebuah model yang dimasukkan ke dalam serangkaian data. Penelitian diuji dengan beberapa uji statistik yang terdiri dari uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.
38
1. Uji Kualitas Data Menurut Imam Ghozali ( 2005 ) kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan validitas. Uji tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Ada 2 prosedur dalam penelitian ini untuk mengukur reliabilitas dan validitas data, yaitu : (1) One Shot atau pengukuran sekali saja dengan koefisien Cronbach Alpha, dan (2) Uji validitas kontruk dengan cara analisis faktor konfirmatori. Keterangan dari kedua uji kualitas data adalah sebagai berikut : a. Validitas Saifuddin Azwar (1997:5), validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrument tersebut menjalankan fungsi ukurannya atau memberikan hasil ukuran yang sesuai dengan maksud pengukuran. Sehingga alat ukur yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai alat ukur yang memilki validitas rendah. Untuk mengetahui validitas suatu alat tes dapat dilihat dari validitas item dan validitas faktor. Untuk mengetahui validitas suatu tes dapat dilihat dari validitas item dengan melakukan pengujian terhadap kualitas-kualitas item-item. Uji validitas item yaitu pengujian terhadap kualitas item-item yang fungsi ukurnya selaras dengan fungsi yang sama dengan apa yang diukur oleh alat
39
tes sebagai keseluruhan. Secara teknis mengukur konsistensi item dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antara skor subyek pada item yang bersangkutan dengan skor total tes sebagai penentuan kesahan item. Valid tidaknya butir item tersebut tergantung pada penerapan taraf signifikansi 1% atau 5%. Pada penelitian ini yang digunakan adalah taraf signifikansi 5% untuk menentukan valid tidaknya butir item. Setelah di dapat item-item tersebut dikumpulkan untuk dilakukan uji korelasi antar faktor. Pada penelitian ini pengujian validitas yang digunakan adalah koefisien korelasi product moment pearson dengan program SPSS, rumus yang akan digunakan sebagai beriikut :
r it
=
∑it − (∑ i) (∑ t) 2 √ {i 2 −(∑ i)2 / n} {∑ t 2 − (∑t)2 / n}
Keterangan : r it
: Koefisien korelasi antara skor item total dan skor total tes
∑ it
: Jumlah hasil perkalian antara skor item dengan skor total
∑i
: Jumlah nilai dari tiap skor item
∑t
: Jumlah skor total
n
: Jumlah subyek penelitian
40
b. Reliabilitas Saifuddin Azwar ( 1997:4 ) reliabilitas yaitu sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, dengan kata lain hasil pengukuran dapat dipercaya dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil relatif sama, selama aspek diri subyek yang diukur memang belum berubah. Dalam penelitian ini untuk mengukur reliabilitasnya suatu alat ukur maka dapat dibantu menggunakan teknik Alpha Cronbach.( α ) ( Saifuddin Azwar, 1997:4 ) dengan rumus sebagai berikut :
α = [
k K–1
] [1 -
∑S2j ] S2x
Keterangan : α
: Koefesien Alpha Cronbach
k
: Jumlah item
S2j
: Jumlah Varian dari item Skor
S2x : Jumlah Varian dari Skor Tes
Penghitungan realibilitas akan dilakukan dengan menggunakan SPSS. Koefisien yang dihasilkan akan disesuaikan dengan kaidah reliabilitas Guilfrod untuk menentukan tinggi rendahnya reliabilitas alat ukur.
41
Berikut ini adalah tabel kaidah reliabilitas yang disusun berdasarkan kaidah Guilford ( Dalam Kuncono Teguh, 2003:25 )
Tabel 3.2 KAIDAH RELIABILITAS GUILFROD Nilai > 0.90
Status Sangat Reliabel
0.07-0.90
Reliabel
0.40-0.70
Cukup Reliabel
0.20-0.40
Kurang Reliabel
< 0.20
Tidak Reliabel
2. Uji Asumsi Klasik Sebelum data dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis regresi berganda, terlebih dahulu akan diuji normalitas, uji heterokedastisitas dan uji multikolinieritas. Adapun uji asumsi klasik yang dipakai yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, sedangkan uji autokorelasi tidak digunakan karena data penelitian merupakan data primer dalam bentuk kuesioner dan tidak berhubungan dengan model data yang memakai rentang waktu.
42
a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak ( Ghozali 2005:114 ). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas data tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan Uji KolmogorofSmirnov ( Uji K-S ). Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual dalam penelitian ini adalah uji statistik Kolmogorov Smirnov yakni jika nilai hasil Uji K-S > dibandingkan taraf signifikansi 0,05 maka sebaran data tidak menyimpang dari kurva normalnya itu uji normalitas. b. Uji Multikolinearitas Uji ini dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain. Uji Multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF ( Variance Inflation Factors ) dan nilai tolerance. Jika VIF > 10 dan nilai tolerance
<
0,10
maka
tidak
terjadi
gejala
multikolinieritas
(
Ghozali,2005:95 ). c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamataan
ke
pengamatan
yang
lain
tetap,
atau
disebut
43
homoskedastisitas ( Ghozali, 2005 :125 ). Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas, tidak heteroskedastisitas ( Ghozali, 2005 :125 ). d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 ( sebelumnya ). Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu ( time series ) karena gangguan pada seseorang individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya ( Ghozali,2005:99 ).
3. Uji Hipotesis Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Uji Simultan ( uji F ) Uji F ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara serentak ( simultan ) variabel-variabel independen ( bebas ) terhadap variabel dependen ( terikat ). Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan F tabel pada tingkat kepercayaan 5% dan derajat kebebasan ( degree of freedom ) df = ( n-k-1 ) dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Kriteria pengujian yang digunakan adalah : Jika F hitung> F tabel ( n-k-1 ) maka Ho ditolak Arti secara statistik data yang digunakan membuktikan bahwa semua variabel independen ( X1, X2, X3 dan X4 ) berpengaruh terhadap nilai
44
variabel ( Y ) Jika Fhitung< Ftabel ( n-k-1 ) maka Ho diterima. Arti secara statistik data yang digunakan membuktikan bahwa semua variabel independen ( X1, X2, X3 dan X4 ) tidak berpengaruh terhadap nilai variabel ( Y ). Selain itu uji F dapat pula dilihat dari besarnya probabilitas value ( p value ) dibandingkan dengan 0,05 ( Taraf signifikansi α = 5% ). Adapun Kriteria pengujian yang digunakan adalah : - Jika p value < 0,05 maka Ho ditolak - Jika p value > 0,05 maka Ho diterima Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar prosentase pengaruh dari variabel independen ( X1, X2, X3 dan X4 ) secara bersamasama terhadap kualitas audit sebagai variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi ( R2 ). Dimana R2 menjelaskan seberapa besar variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen. b. Uji Parsial ( Uji t ) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel. Untuk menentukan nilai t tabel ditentukan dengan tingkat signifikasi 5% dengan derajat kebebasan df = ( n-k-1 ) dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Kriteria pengujian yang digunakan adalah : - Jika t hitung > t tabel ( n-k-1 ) maka Ho ditolak - Jika thitung < tabel ( n-k-1 ) maka Ho diterima
45
Selain itu uji t tersebut dapat pula dilihat dari besarnya probabilitas value ( p value ) dibandingkan dengan 0,05 ( Taraf signifikansi α = 5% ). Adapun Kriteria pengujian yang digunakan adalah : - Jika p value < 0,05 maka Ho ditolak - Jika p value > 0,05 maka Ho diterima Untuk mengetahui seberapa besar prosentase pengaruh dari variabel independen X1, X2, X3 dan X4 secara parsial terhadap kualitas audit sebagai variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi ( r2 ). Dimana r2 menjelaskan seberapa besar variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen.