BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Kuantitatif Deskriptif dimana riset penelitian ini menggambarkan keberhasilan suatu program.1 Penulis ingin melihat sejauhmana keberhasilan fungsi website "tangerangkota.go.id" sebagai pemenuhan kebutuhan informasi tentang objek wisata di Kota Tangerang. Menurut
Jalaludin
Rakhmat,
Metoda
deskriptif
adalah,
“Upaya
melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.” 2 Umumnya penelitian deskriptif yang lahir dari adanya kebutuhan untuk mengetahui opini atau citra publik tentang sesuatu; misalnya, pejabat ingin mengetahui penilaian publik terhadap lembaganya atau persepsi terhadap pelayanan yang diberikan lembaganya; pengiklan ingin memastikan berapa persen populasi yang mengetahui barang yang diiklankan; pengambil keputusan ingin mengetahui reaksi khalayak terhadap kebijakan baru yang dikeluarkannya. Disebut kuantitatif karena penelitian ini menggunakan pendekatan angka
1
Rachmat Kriyantoro. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta, Prenada Media Group, 2007, Hlm 69 2
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1991), h. 61
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
atau kuantitas. Kecenderungan pengambilan kesimpulan dilakukan berdasarkan besaran kuantitas yang diperoleh dan kecenderungan informasi yang diberikan kuantitas tersebut. Penelitian juga akan menganalisis data-data yang diperoleh berdasarkan fakta, fungsi, dan kegunaan media yang digunakan sesuai dengan peraturan perusahaan, serta teori-teori untuk diambil suatu kesimpulan. 3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan oleh Penulis adalah metode kuantitatif survey. Survey adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.3 Survey adalah penelitian dengan cara mengumpulkan informasi dari para responden secara sistematis dengan tujuan memahami atau meramalkan aspek perilaku dari yang diteliti dengan cara mengumpulkan data dari sumber yang berkaitan dengan kegiatan dalam pemanfaatan media website untuk informasi. Metode ini digunakan karena penulis ingin melihat efektivitas dari website suatu organisasi. Apakah website tersebut dapat memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat baik mengenai informasi yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun informasi Kota Tangerang.
3.3 Populasi dan Sample 3
Ibid. Hlm 60
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
3.3.1 Populasi Pengertian populasi menurut Sudjana adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai obyek yang lengkap dan jelas.4 Jumlah seluruh wisatawan yang datang ke objek wisata Kota Tangerang. 3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sample yang diambil dari populasi harus bisa mewakili itu semua. Sample penelitian ini adalah sebagian pengunjung objek wisata yang difilter terlebih dahulu oleh peneliti untuk memaksimalkan hasil dari penelitian yaitu wisatawan yang mengakses website tangerangkota.go.id . Menentukan ukuran sampel didasarkan pada pendugaan proporsi populasi. Pada kesempatan ini rumus yang digunakan oleh peneliti adalah Taro Yamane.5 Proporsi pembaca "Tangerangkota.go.id" di Pemkot Kota Tangerang dari populasi 264.980 pengunjung objek wisata di Kota Tangerang. 6Presisi ditetapkan kurang lebih 10% (0,1).
4
Hadari Namawi. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Gajah Mada University Press. 2003. Hlm 141 5 Hamidi. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press. 2007. Hlm 131 6
Hasil Wawancara dengan Staf pusat informasi Pariwisata , Gunawan (Wawancara dilakukan pada tanggal 31 Oktober 2016 Pukul 14.00 WIB)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Pengertian sampel menurut Jalaludin Rakhmat adalah “Sampel merupakan sebagian dari kumpulan objek penelitian (populasi) yang dipelajari dan diamati”7 Berdasarkan rumus Taro Yamane dengan “selang kepercayaan 90% dan presisi 10%” 8, maka jumlah sampel yang diambil adalah sebagai berikut : Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = presisi (10%)
Sehingga diperoleh sampel 100 orang
3.3.3 Teknik Penarikan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat di gunakan
7
Jalaludin Rakhmat. Metode Penelitian Komunikasi. 1999. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hal 81 8
Ibid. Hal 92
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan di temui itu cocok sebagai sumber data.9 Teknik pengumpulan data primer dengan menggunakan metode kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang disusun sedemikian Dalam hal ini, teknik incidental Sample merupakan teknik paling tepat
karena
tidak
semua
pengunjung
rutin
mengakses
website
tangerangkota.go.id. Sebelum memberikan kuesioner kepada calon responden, peneliti terlebih dahulu menanyakan kepada calon responden apakah calon responden
tersebut
rutin
mengakses
website
taerangkota.go.id.
Peneliti
menyebarkan kuisioner di tempat wisata yang berada diKota Tangerang. 3.4 Definisi dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1 Definisi Konsep Berdasarkan teori yang telah dibuat, peneliti mencoba mendefinisikan terhadap konsep yang ada. Kebutuhan Informasi Kebutuhan adalah keadaan yang ditandai dengan perasaan kekurangan atau keinginan perwujudan tindakan tertentu. Dengan demikian kebutuhan merupakan perasaaan kekurangan di dalam diri organisme,
9
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian . Jakarta: Rineka Cipta. 2010 hal 33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
diperlukan guna memperbaiki kehidupan dan dirinya sendiri. Kebutuhan informasi adalah segala bentuk informasi yang dibutuhkan masyarakat tentang objek wisata Kota Tangerang, sejarah, event-event, kebijakan Pemkot Kota Tangerang mengenai objek wisata. Berguna untuk menyebarkan informasi yang dibutuhkan publiknya dan variabel dari penelitian adalah efektivitas website. 3.4.2 Operasionalisasi Konsep
Operasional dibutuhkan untuk membatasi indikator yang diinginkan peneliti dalam penelitian sehingga apapun variabel penelitian yang digunakan maka akan semuanya hanya muncul dari konsep tersebut. 10 Jadi, dalam suatu penelitian konsep harus dapat diukur sehingga memiliki nilai, atau dengan kata lain harus dapat dioperasionalkan supaya dapat diukur. Penelitian ini menggunakan Skala Guttman dengan jawaban Ya memperoleh skor 1 atau Tidak memperoleh skor 0. Definisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel Pemenuhan
Dimensi Kognitif
-
Pengetahuan tentang berita 1.YA terkini
10
Skala
Indikator
mengenai
pada
Burhan Bungin. Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta : Kencana, 2001, Hlm 76
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
Kebutuhan
tahun
(pengetahuan)
2017,
pemkot 0.TIDAK
berencana buka pelayanan
Informasi (x)
publik di hari libur setelah mengakses
website
tangerangkota.go.id -
berita tentang event-event yang terjadi di tangerang dapat
di
ketahui
oleh
pengunjung website -
promosi
dari
pihak
pemerintah Kota Tangerang yang disampaikan melalui web pemkot. -
penggunaan tombol toolbar yang
terlalu
sehingga
banyak
menyulitkan
pengunjug web -
pengetahuan sejarah dapat
tentang
Kota
Tangerang
bermanfaat
untuk
pengunjung web -
didalam website terdapat informasi pengelolaan daerah yang
transparansi anggaran disampaikan
secara lengkap -
didalam website terdapat informasi mengenai Objek
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
wisata
berbasis
budaya
sekaligus sejarah . -
didalam website terdapat informasi mengenai Objek wisata berbasis rekreasi .
-
didalam website terdapat informasi mengenai Objek wisata
berbasis
rekreasi
sekaligus edukatif . -
didalam website terdapat informasi mengenai Objek wisata berbasis kuliner .
-
Informasi tentang kebijakan objek
wisata
diketahui
dengan cepat, jika terjadi kesalahan dapat dilakukan evaluasi secepatnya seperti kebijakan ruang public atau Ruang
Terbuka
Hijau
(RTH) sebanyak 20% dari luas wilayah
Afeksi (perasaan senang
atau
-
Tampilan
website
tangerangkota.go.id
tidak senang)
membosankan -
gambar
visual
disajikan
mendukung
informasi tulisan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang
57
-
melalui
website
tangerangkota.go.id informasi mengenai objek wisata di Kota Tangerang jadi
Relax
lebih
mudah
mendapatkan informasi
(hiburan) -
bahasa
yang
digunakan
mudah dimengerti -
website tangerangkota.go.id sebagai sarana memperoleh hiburan
-
mendapatkan karir
informasi
pada
website
tangerangkota.go.id Interaktif
-
contact
yang 1.YA
person
terdapat
di
web
adalah
layanan 24 jam -
jika memiliki waktu luang membuka
website
tangerangkota.go.id tetap
terhubung
untuk dengan
informasi terbaru tentang Kota Tangerang -
dalam
website
melakukan
online
dapat chat
dengan sesama pengunjung website
http://digilib.mercubuana.ac.id/
0.TIDAK
58
-
mengakses
website
tangerangkota.go.id dari HP Pribadi yang terhubung ke internet -
meninggalkan pesan atau komentar melalui kolom komentar /buku tamu
3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer
Data primer adalah pengambilan data melalui kuesioner yang diberikan kepada pengunjung objek wisata Kota Tangerang yang sudah di filter terlebih dahulu guna memaksimalkan hasil penelitian ini. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui pembuatan daftar pertanyaan dengan jumlah pilihan yang jawabannya telah ditetapkan oleh peneliti. 3.5.2 Data Sekunder Data sekunder adalah pengambilan data dengan melakukan analisa terhadap website www.tangerangkota.go.id yang ada di Pemkot Kota Tangerang. Penelitian dari sumber-sumber yang telah ada seperti riset kepustakaan, internet yang berhubungan dengan kinerja organisasi. Selain itu, penulis juga melakukan observasi dengan langsung melihat dan mengamati serta mencatat informasiinformasi yang ada didalam website dan wawancara langsung dengan pegawai terkait .
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
3.6 Validitas dan Reliabilitas Validitas
3.6.1
Validitas menunjukan sejauh mana ketepatan suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian. Untuk melahirkan definisi, maka diperlukan teori-teori. Dalam hal ini Sutrisno Hadi menyatakan bahwa “bila bangunan teorinya benar, maka hasil pengukuran dengan alat ukur (instrumen) yang berbasis pada teori itu sudah dipandang sebagai hasil yang valid”. Validitas alat pengukur diuji dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi Pearson’s Product Moment r
n XY X Y n
:Keterangan :
X X n Y Y 2
2
2
2
r
: Koefisien korelasi
n : jumlah individu dalam sampel X : angka mentah untuk variabel X Y : angka mentah untuk variabel Y Berdasarkan analisis data hasil uji coba kuesioner diperoleh hasil bahwa validitas instrumen terhadap 30 responden diperoleh variabel X pemenuhan kebutuhan terdapat pernyataan yang tidak valid. Selanjutnya menurut sugiyono dalam bukunya yang berjudul metode penelitian kuantitatif dan kualitatif hal 140 mengatakan, apabila setiap butir dalam instrumen itu valid atau tidak valid dapat dilakukan dengan memperbaiki
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
pernyataan dan pertanyaan atau menghilangkannya. Dalam hal ini peneliti menemukan instrumen yang tidak valid yaitu pada pernyataan no.21, peneliti mencoba memperbaiki pernyataannya agar menjadi valid. Hasil data uji validitas X Pemenuhan Kebutuhan No
Item variabel X
Nilai validitas
Keterangan
1
1
0.784
Valid
2
2
0.528
Valid
3
3
0.498
Valid
4
4
0.416
Valid
5
5
0.705
Valid
6
6
0.632
Valid
7
7
0.410
Valid
8
8
0.705
Valid
9
9
0.251
Valid
10
10
0.448
Valid
11
11
0.632
Valid
12
12
0.488
Valid
13
13
0.411
Valid
14
14
0.528
Valid
15
15
0.412
Valid
16
16
0.511
Valid
17
17
0.705
Valid
18
18
0.677
Valid
19
19
0.333
Valid
20
20
0.488
Valid
21
21
0.186
Tidak Valid
22
22
0.628
Valid
23
23
0.617
Valid
24
24
0.603
Valid
25
25
0.411
Valid
26
26
0.617
Valid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
27
27
0.498
Valid
28
28
0.522
Valid
29
29
0.528
Valid
30
30
0.617
Valid
Sumber : Uji validitas 30 responden 3.5.2
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur.Alat ukur yang konsisten dengan sendirinya dapat diandalkan (dependability) hasil pengukurannya yang bisa diramalkan (predictability) dan dapat menunjukkan tingkat
ketepatan.Reliabilitas
menunjukkan
kesesuaian
antara
hasil-hasil
pengukuran atau konsisten pengukuran terhadap apa yang ingin diukur. Reliabilitas instrumen adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,akan menghasilkan data yang sama.Reliabilitas alat ukur yang digunakan untu
k mengukur alat ukur atau kuesioner,sehingga
reliabilitas yang digunakan adalah dengan menggunakan Cronbach Alpha.Untuk menguji reliabilitas digunakan Alpha Cronbach dengan rumus : Keterangan :
(
k b2 ) )(1 k 1 ( 2t )
r 11= reliabilitas instrumen K= banyaknya butir pertanyaan b2 = Jumlah varians butir
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
t2 = Varians total11 Standar yang digunakan dalam menemukan reliabel dan tidaknya suatu instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan r table pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%. Apabila dilakukan pengujian reliabilitas dengan metode Alpa Cronbach, maka nilai r hitung diwakili oleh nilai alpha. VARIABEL X
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 30
96,8
1
3,2
31
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,989
28
Sumber: Diolah dengan SPSS pada 2017
11
Nazir,2005,Metode Penelitian Cetakan keenam,Ghalia Indonesia,Bogor.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
3.7 Teknik Analisis Data Analisa data adalah proses penyerderhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. 12 Dalam proses penelitian ini akan menggunakan statistik yang dibuatkan berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan kepada
pengunjung
objek
wisata
Kota
Tangerang
yang
berfungsi
menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah dipahami. Pada penelitian kuantitatif ini, pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan melalui tahap memeriksa (editing), proses pemberian identitas (coding) dan proses pembeberan (tabulating).13 3.7.1 Tahap Memeriksa (editing) Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data di lapangan. Proses editing dimulai dengan memberi identitas pada instrumen penelitian yang terjawab, kemudian memeriksa poin-poin serta jawaban yang tersedia. Apabila terjadi kejanggalan pada instrument tersebut, berilah identitas tertentu pada instrumen dan poin yang janggal tersebut. Pada akhir editing, peneliti harus mempertanyakan kembali beberapa hal antara lain: apakah data yang diperlukan sudah betul-betul lengkap dan jelas untuk dimengerti dan dipahami, apakah data satu dengan lainnya sudah konsisten, seragam dan memiliki respon yang sesuai. 12
Masri Singarimbun. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Pustaka. 2006 Hal 263
13
Burhan Bungin. Metodelogi Penelitian Kuantitatif. Jakarta:Kencana. 2008 Hal 164-169
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
3.7.2 Proses Pemberian Identitas (coding) Setelah
tahap
editing
selesai
dilakukan,
kegiatan
berikutnya
mengklarifikasikan data-data tersebut melalui tahapan coding. Jadi, data yang telah diedit tersebut diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat di analisis. Pengkodean dalam penelitian ini akan menggunakan pengkodean frekuensi dimana digunakan apabila jawaban pada poin tertentu memiliki bobot atau frekuensi tertentu. 3.7.3 Proses Pembeberan (tabulating) Tabulasi adalah pembentukan tabel data yang dilakukan setelah data selesai diorganisir. Data-data tersebut dimasukan ke dalam tabel kemudian angka-angka yang telah dapat lalu di proses coding diatur sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam beberapa kategori. 3.8 Pengukuran Pemenuhan Kebutuhan Informasi Untuk menentukan skor responden yang diperoleh terhadap Pemenuhan
Kebutuhan Informasi tentang Objek Wisata Melalui Website Tangerangkota.go.id Bagi Wisatawan di Kota Tangerang maka peneliti menggunakan rumus Quartil Likert Summating Rating (LSR).14 Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :15
14
Saiffudin Azwar. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1997. Hal 154
15
http://statistika21.files.wordpress.com/2013/02/2-cc-evaluatif-reputasi-pt-aditya-indra11.pdf, Diakses 14 Desember 2016 (pukul 19.04)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
1. Batas Bawah (B) : Jumlah Responden x skor terendah x Jumlah Pertanyaan 2. Batas Atas (A) : Jumlah Responden x skor tertinggi x Jumlah Pertanyaan 3. n : range (A-B) 4. Quartil 1 (Q1) : B + n 4 5. Quartil 2 (Q2) : B + n 2 6. Quartil 3 (Q3) : B + n.3 4
Dari hasil perhitungan diatas maka dapat diketahui apabila B s/d Q1 = Sangat Tidak Efektif Q1 s/d Q2 = Tidak Efektif Q2 s/d Q3 = Efektif Q3 = Sangat Efektif
http://digilib.mercubuana.ac.id/