BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 14 November 2001 awal berdirinya sebuah perusahaan yang bernama PT. Shindengen Indonesia sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri elektronik yang memproduksi spare part sepeda motor (Automative Electronics Components - CDI and Regulator Rectifier) yang beralamat di Kawasan Industri MM2100 Jl. Irian Blok FF-1 Cikarang Barat – Bekasi 17520 Indonesia. Perusahaan ini memulai produksinya pada bulan Juli 2002 dengan dengan luas tanah 11,968m² dan luas bangunan 5,548m². Dengan total keseluruhan karyawan ±280 per tahun 2009. Perusahan ini mampu menciptakan produk yang bermutu dan berkualitas, oleh sebab itu PT Shindengen Indonesia mendapatkan kepercayaan oleh para pelanggannya seperti; PT Astra Honda Motor (AHM), Yamaha Indonesia Motor Mfg (YIMM), Suzuki Indomobil Motor (SIM), dan Kawasaki Motor Indonesia Etc (KMI) untuk selalu memproduksi produk yang bermutu serta berkualitas agar para pelanggan merasa puas secara terus menerus.
3.1.2 Filosofi Perusahaan “Perusahaan yang berkembang bersama-sama dengan Masyarakat, Customer dan Karyawan” a. Memberikan kontirbusi bagi ke makmuran dan perkembangan Masyarakat b. Menjawab kepercayaan Customer melalui kualitas produk terbaik c. Memenuhi kemakmuran jasmani dan rohani para Karyawan 3.1.3 Peta Lokasi
3.1.4 Struktur Organisasi
3.1.5 Products
3.1.6 Shindengen Group’s
3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini berupa penelitian yang bersifat korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian untuk mengetahui hubungan satu variable atau lebih (independent variables) terhadap variable tertentu (dependent variables). Penelitian ini menggunakan pengujian dan statistic.
3.3. Hipotesis Hipotesis pada dasarnya merupakan dugaan yang mungkin benar atau salah, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan ataupun dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan atau asumsi sebagai dasar hipotesis juga merupakan data yang apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan data hasil penelitian yang tentunya dapat didukung dengan fakta yang kongkrit dan sebaiknya hipotesis akan ditolak jika dugaan itu salah. Berdasarkan kerangka pemikiran dan permasalahan yang ada, maka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penulisan ini sebagai berikut: “Diduga terdapat hubungan positif antara sistem Penggajian dengan Motivasi Kerja Karyawan”
3.4. Populasi Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi yang digunakan penulis adalah karyawan PT. Shindengen Indonesia yang berjumlah ±280 karyawan dengan sampel responden sebanyak 50, dengan menggunakan metode strata.
3.5. Variable dan Pengukurannya Variable adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan secara mendalam pada suatu penelitian yang merupakan suatu konsep yang dimiliki variasi. Variasi tersebut dapat berupa variabel bebas dan variabel tidak bebas (terikat). Definisi
operasional
variable
dalam
penulisan ini
adalah
pelaksanaan sistem penggajian dan motivasi kerja karyawan: 1) Sistem Penggajian (variable X) adalah Pembayaran suatu jasa dalam satuan waktu yang berbeda. 2) Motivasi Kerja (variable Y) adalah Serangkaian sikap dan nilainilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.
3.6. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variable merupakan penjelasan dari pengertian teoritis variable sehinga dapat diamati dan diukur secara empiris. Adapun definisi yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah: 1) Sistem penggajian Sistem penggajian merupakan proses yang mengatur tata cara pemberian gaji atau upah karyawan dalam suatu perusahaan, diharapkan dengan cara pemberian gaji atau upah yang tepat akan meningkatkan motivasi serta semangat kerja para karyawan serta mempertahankan para karyawan didalam perusahaan. Menurut William B. Wether dan Keith Davis ada beberapa indicator dari sistem penggajian yaitu: a) Analisa pekerjaan. Dalam analisa pekerjaan, perusahaan menetapkan terlebih dahulu spesifikasi pekerjaan misalkan syarat-syarat untuk menduduki suatu jabatan yan diberikan perusahaan dilihat dari tingkat pendidikan, penalaman dan pengetahuan. b) Ikatan kerjasama. Penetapan gaji yang akan diterima oleh karyawan sesuai dengan jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dan persyaratan yang diperlukan.
c) Survei gaji. Survei yang dilakukan menjamin terciptanya keadilan external dalam pemberian gaji para karyawan. d) Menentukan harga dari tiap pekerjaan. Hal ini berkaitan dengan membandingkan harga tiap pekerjaan serupa ditempat lain. 2) Motivasi Kerja Untuk membangkitkan motivasi dalam bekerja perusahaan harus mampu menumbuhkan gairah kerja agar tercapainya tujuan dan meningkatkan produktifitas yang akan dicapai. Semua ini tergantung pada semangat serta motivasi karyawan untuk dapat bekerja dengan baik guna mencapai tujuan perusahaan, jika kita membicarakan tentang motivasi kerja serta semangat kerja para karyawan maka akan banyak masalah lain yang akan muncul yaitu bagai manakan cara yang baik untuk dapat meningkatkan motivasi kerja.
3.7. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pemgumpulan data yaitu: Penelitian Lapangan (Field Research). Penelitian yang dilakukan untuk mengungkap teori-teori sebagai landasan pendukung skripsi agar skripsi ini tidak menyimpang dari teori-teori yang ada. Data yang digunakan dalam skripsi ini terdiri dari data primer walaupun pengumpulan data primer ini memakai biaya lebih banyak tetapi data yang diperoleh biasanya lebih relevan bagi masalah yang sedang diteliti. Data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh perorangan atau suatu organisasi langsung melalui objeknya atau dengan kata lain yaitu data mentah yang dikutip dan diolah secaran langsung oleh peneliti. Pengumpulan data primer merupakan pengumpulan data yang dilakukan atau dibuat sendiri tanpa merujuk pada data yang sudah ada. Data primer dalam skripsi ini yaitu data mengenai karakteristik responden dan data mengenai hubungan sistem penggajian denga motivasi kerja karyawan. Penulis menyebarkan kuesioner kepada 50 (limapuluh) orang karyawan pada beberapa departemen PT Shindengen Indonesia yang harus diisi oleh karyawan tersebut. Untuk keperluan analisis statistik ini, penulis menyebarkan kuesioner yang berisi 20 (duapuluh) pertanyaan, dimana 10 (sepuluh) pertanyaan berhubungan dengan pelaksanaan sistem penggajian dan 10 (sepuluh) pertanyaan lainnya berhubungan motivasi kerja karyawan
dan
cara
penilaian
menggunakan metode skala likert.
pada
jawaban
kuesioner tersebut
Analisa kuesioner berdasarkan skala Likert. Menurut Sugiono (2003:87), yaitu mempunyai gradasi penilaian sangat positif sampai sangat negatif, sebagai berikut: a. Alternative jawaban “A” diberi nilai 5 b. Alternative jawaban “B” diberi nilai 4 c. Alternative jawaban “C” diberi nilai 3 d. Alternative jawaban “D” diberi nilai 2 e. Alternative jawaban “E” diberi nilai 1 Dari info yang terkumpul kemudian disusun dan dilakukan evakuasi untuk membuat kesimpulan dari hasil tanggapan atau respon yang diberikan oleh karyawan tersebut.
3.8. Metode Analisis Data Adapun metode yang digunakan penulis dalam penganalisa data adalah: a. Metode Deskriptif Kualitatif Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan sistem penggajian yang ada di PT Shindengen Indonesia dengan teori yang ada dan didukung oleh tanggapan responden karyawan dari kuesioner yang telah ada.
b. Metode Analisis Korelasional Metode ini digunakan untuk mendapatkan hubungan sistem penggajian dengan lebih dulu mengukur tingkat motivasi kerja karyawan dengan parameter tingkat absensi karyawan. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis berdasarkan metode analisis yang sesuai dengan metode penelitian. Pada penulisan skripsi ini menggunakan metode analisa korelasi, analisis ini dirasa cukup tepat dalam menguji adanya hubungan antara dua variabel yang digunakan. 1) Menggunakan koefisien korelasi rank sperman Dengan menggunakan rumus: rs = 1 – 6 ∑ d i ² n ( n² - 1 ) di = Rx – Ry
Penilaian korelasi yang dipergunakan adalah sebagai berikut: Interval koefisien dan tingkat hubungan (sumber: Sugiyono 2005:183) 0 – 0,199
= Korelasi Sangat Lemah
0, 20 – 0,399 = Korelasi Lemah 0, 40 – 0,599 = Korelasi Cukup Kuat 0, 60 – 0,799 = Korelasi Kuat 0, 80 – 1,000 = Korelasi Sangat Kuat
2) Penggujian hipotesis a) Hipotesis Jika diduga satu variabel mempunyai korelasi yang positif dengan variabel lainnya, maka menguji satu sisi Ho:
= 0: Sistem penggajian tidak berpengaruh
terhadap motivasi kerja karyawan PT Shindegen Indonesia Ha:
> 0: Sistem penggajian berpengaruh terhadap
motivasi kerja karyawan PT Shindengen Indonesia
b) Statistika Uji Distribusi
yang
digunakan
dalam
pengujian
koefisien korelasi adalah distribusi t, dinama nilai t tabel ditentukan berdasarkan tingkat signifikan (a) yang digunakan dan derajat kebebasan
(d.f. = n –
2) yang besarnya tergantung sampel (n). Mencari t hitung yang digunakan dalam rumus: t = r (n ─ 2) (1 ─ r²) Dimana: r = Koefisien kolerasi n = jumlah responden r² = Koefisien determina
c) Kriteria uji Jika t hitung > dari t tabel, maka H0 ditolak Jika t hitung < dari t tabel, maka H0 diterima