BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan industri ini merupakan salah satu industri perkayuan dalam skala besar. 3. 2 Metode Pemilihan Responden Sugiyono (2007) menyatakan bahwa jumlah sampel dalam penelitian minimal 30 orang. Penarikan responden dilakukan dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Secara keseluruhan jumlah tenaga kerja PT. Samawood Utama Works Industries bagian produksi shift 1 adalah sebanyak 534 orang. Sehingga total populasi adalah berjumlah 534 orang. Total responden yang dipilih melalui simple random sampling sebanyak 100 orang. 3. 3 Jenis dan Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian data, data primer berupa kuesioner dan hasil wawancara serta data sekunder berupa hasil studi literatur. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai uraian pekerjaan dan persepsi karyawan terhadap karakteristik pekerjaan dan faktor-faktor kepuasan kerja. Kuesioner diberikan secara langsung kepada karyawan bagian produksi yang menjadi responden. Kuesioner terdiri atas dua bagian, yaitu bagian identitas responden dan bagian pernyataan sikap responden.
10
Bagian identitas responden terdapat 13 pertanyaan. Bagian pernyataan sikap responden terdiri atas 33 pertanyaan yang terbagi atas lima kelompok, yaitu 6 pertanyaan mengenai kondisi kerja, 10 pertanyaan mengenai hubungan dengan perusahaan, 9 pertanyaan mengenai peraturan perusahaan dan masing-masing 4 pertanyaan mengenai hubungan kerja sesama karyawan dan hubungan dengan atasan. Pertanyaan-pertanyaan ini disusun dalam bentuk pilihan ganda. Bentuk dan isi kuesioner dapat dilihat pada Lampiran. Data primer dan data sekunder yang diperoleh, dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensia. Untuk menggambarkan karakteristik karyawan dan tingkat kepuasan kerja digunakan statistik deskriptif yaitu dengan tabulasi. Pengukuran terhadap tingkat kepuasan karyawan terdiri dari kepuasan terhadap kompensasi, kepuasan terhadap atasan, kepuasan terhadap sesama karyawan, kepuasan terhadap kondisi kerja perusahaan, dan kepuasan terhadap peraturan perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut menggunakan opsi jawaban model Skala Likert. Menurut Riduwan (2005) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Kualifikasi penilaian Skala Likert dalam penelitian ini adalah: 5 = Sangat Puas/Baik/Sering (SP/SB/SS). 4 = Puas/Baik/Sering (P/B/S). 3 = Biasa/jarang (B/J). 2 = Kurang Puas/Baik/Sering (KP/KB/KS). 1 = Tidak Puas/Baik/Sering (TP/TB/TS). Menurut Singarimbun (1995), salah satu cara yang paling sering digunakan dalam menentukan skor, khususnya dalam riset manajemen sumber daya manusia adalah dengan menggunakan Skala Likert. Cara pengukurannya adalah dengan menghadapkan responden pada pertanyaan-pertanyaan dan kemudian responden tersebut memberikan jawaban sangat setuju, setuju, raguragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Jawaban-jawaban ini diberi skor 1 – 5. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut memiliki skor masing-masing yaitu 5 untuk jawaban a, 4 untuk jawaban b, 3 untuk jawaban
11
c, 2 untuk jawaban d dan 1 untuk jawaban e, sehingga diperoleh total skor baik untuk tiap responden maupun total responden secara keseluruhan. Teknik wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada perwakilan pekerja, pengawas di lapangan, dan Unit Head HRD. Teknik wawancara ini digunakan sebagai sudut pandang lain bagi penguatan teknik pengisian kuesioner dalam bentuk pertanyaan yang berbeda pada tiap responden namun dengan tema dan maksud yang sama. Studi literatur digunakan untuk memperoleh data sekunder mengenai landasan teoritis dan gambaran umum perusahaan dengan cara membaca dan mengutip dari berbagai literatur berupa buku, skripsi dan dokumen-dokumen perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini. 3. 4 Metode Analisis Data Kualitas pengumpulan data dalam penelitian yang menggunakan metode kuantitatif ditentukan oleh instrumen pengumpul datanya, yang dalam penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan kuesioner. Instrumen itu dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan pemakaiannya bila telah diuji validitas dan reliabilitasnya (Usman dan Purnomo 2003 dalam Hamdani 2006). 3. 4. 1 Uji validitas Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sarwono 2006). Menurut Sugiyono (2007), hasil penelitian yang valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Pertanyaan yang valid berarti pertanyaan tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Langkah-langkah dalam menguji validitas kuesioner adalah sebagai berikut: a. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban. b. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor tiaptiap pertanyaan dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment.
12
Keterangan: N = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor Total c. Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka kritik Tabel korelasi nilai r. Bila r > rtabel, maka pertanyaan tersebut valid atau signifikan dalam penelitian ini, angka kritik tabel korelasi untuk nilai r adalah r(N-2;α). 3. 4. 2 Uji reliabilitas Menurut Sarwono (2006), reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsistensi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji Alpha Cronbach yang biasa digunakan untuk menguji reliabilitas pertanyaan-pertanyaan dengan Skala Likert atau pertanyaan yang item-itemnya dalam bentuk esai. Pertanyaan tersebut dikatakan reliabel apabila nilai ralpha lebih besar dari 0.8 (Usman dan Purnomo 2003) dalam Hamdani, 2006). Rumus untuk menghitung koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (ri) adalah sebagai berikut:
Keterangan: k
= banyaknya butir pertanyaan. = Jumlah varian butir. = varians total
3. 4. 3 Uji korelasi antar faktor-faktor tingkat kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan Untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor tingkat kepuasan kerja dan hubungan antara variabel bebas yaitu faktor-faktor tingkat kepuasan yang meliputi kepuasan terhadap kondisi kerja, hubungan dengan atasan, hubungan dengan sesama karyawan, kompensasi dan peraturan perusahaan dengan variabel
13
tak bebas yaitu produktivitas menggunakan statistik inferensia dengan teknik korelasi. Nilai tingkat kepuasan yang digunakan adalah nilai skor tingkat kepuasan yang diperoleh dari kuesioner yang sudah ditabulasikan. Sedangkan besarnya produktivitas diperoleh berdasarkan perhitungan di lapangan yang merupakan banyaknya produk yang dihasilkan tiap responden persatuan waktu. Satuan waktu dalam penelitian ini adalah hari, dimana responden bekerja selama ±7 jam tiap harinya. Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk positif atau negatif, dan kuatnya hubungan dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi (Sugiyono 2007). Korelasi positif menunjukkan arah yang sama hubungan antar variabel. Artinya, jika variabel satu besar maka variabel dua semakin besar pula. Sebaliknya korelasi negatif menunjukkan arah yang berlawanan. Artinya, jika variabel satu besar maka variabel dua menjadi kecil. Dan nilai koefisien korelasi berada pada selang -1 < rs < 1. Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel, patokan angkanya secara rinci disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Interval koefisien dan hubungan korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.0 – 0.25
Sangat Lemah
> 0.25 – 0.5
Agak Lemah
> 0.5 – 0.75
Kuat
> 0.75 – 1
Sangat Kuat
Sumber: Sarwono (2006)
Penelitian ini menggunakan korelasi Rank Spearman. Menurut Sugiyono (2007), korelasi Rank Spearman merupakan salah satu alat analisis yang mengasumsikan bahwa data obyek penelitian dari pasangan-pasangan data yang bersifat numerik ataupun non-numerik. Sumber data untuk kedua variabel yang akan dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Sedangkan untuk pengolahan data dengan komputer melalui program SPSS 13.
14
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan metode Rank Spearman adalah sebagai berikut: a. Nilai pengamatan dari dua variabel yaitu X dan Y diukur hubungannya dengan diberi ranking mulai 1 hingga N. b. Setiap
pasang
jenjang
(rank)
dihitung
perbedaannya
dengan
mengurangkan ranking X (variabel bebas) pada ranking Y (variabel tak bebas). c. Perbedaan tiap jenjang yang telah dihitung, dikuadratkan kemudian dijumlahkan. d. Jika proporsi angka tidak sama dalam pengamatan, rumus yang digunakan adalah : (Siegel,1994).
Jika dalam data terdapat angka yang sama, maka rumus yang digunakan adalah :
Faktor koreksi untuk ranking-ranking yang berangka sama adalah :
Dimana: rs
= Koefisien korelasi Rank Spearman.
Y
= Variabel dependen (tak bebas).
X
= Variabel independen (bebas).
N
= Banyaknya pasangan data (jumlah sampel).
di
= Selisih antara rank X dengan rank Y. = Jumlah T (faktor koreksi) pada rank X yang berangka sama.. = Jumlah T (faktor koreksi) pada rank Y yang berangka sama..
15
Apabila N adalah 10 atau lebih, signifikasi suatu rs yang dihasilkan di bawah hipotesis nol dapat diuji dengan uji t, dengan db = N – 2 dan kemudian menentukan signifikasi harga-harga kritis t dengan melihat tabel B. Rumus uji t yaitu : (Siegel 1994)
Hasil thit yang diperoleh dibandingkan dengan trabel maka: thit > ttabel : tolak Ho thit < ttabel : terima Ho Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu hipotesis asosiatif. Hipotesis asosiatif merupakan dugaan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih dengan terlebih dahulu menghitung koefisien korelasi kemudian diuji signifikasinya: (Sugiyono 2007) Ho : Tidak adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebasnya. H1 : Adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas.