BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Gambaran Umum 3.1.1
Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil tempat penelitian di Kantor Walikota Jakarta Barat khususnya di instansi Kepegawaian. Adapun lokasi tempat penelitian ini berada di Jalan Raya Kembangan No. 2.
3.1.2
Sejarah Kotamadya Jakarta Barat Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 1978, wilayah DKI Jakarta di bagi menjadi 5 (lima) wilayah kota administrasif. Wilayah kotamadya Jakarta Barat merupakan salah satu bagian yang memiliki kedudukan setingkat dengan Kotamadya Tingkat II. Walikotamadya yang bertanggungjawab langsung kepada Gubernur DKI Jakarta Berdasarkan Penetapan Presiden RI No.2 Tahun 1961 tentang Pemerintahan DKI Jakarta dan Penjelasan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintah di daerah, bahwa tugas, wewenang dan kewajiban Walikotamadya adalah menjalankan
Pemerintahan
kemasyarakatan dalam wilayah.
pembangunan
dan
pembinaan
Tugas-tugas
tersebut
meliputi
bidang
pemerintahan,
ketentraman dan ketertiban, kesejahteraan masyarakat, sosial politik, agama, tenaga kerja, pendidikan, pemudan dan olah raga. Kependudukan perekonomian dan pembangunan fisik prasarana lingkungan serta bidang-bidang lain yang ditetapkan oleh Gubernur Kepala daerah Khusus Ibukota Jakarta. Adapun berdirinya instansi kepegawaian yaitu pada awal Januari 2009, yang bernaung dibawah Badan Kepegawaian Daerah yang berfungsi sebagai penghubung kegiatan pegawai yang ada di setiap wilayah khususnya Jakarta Barat.
3.1.3
Visi, Misi dan Tujuan Jakarta Barat
a. Visi Jakarta Barat Terwujudnya Kota Administrasi Jakarta Barat sebagai kota Jasa yang nyaman dan Sejahtera.
b. Misi Jakarta Barat 1) Membangun
Tata
Pemerintahan
yang
baik
guna
terwujudnya sebagai sebagai kota jasa dan wisata budaya dan bersejarah. 2) Meningkatkan berkelanjutan.
Kualitas
lingkungan
perkotaan
yang
3) Memberdayakan Masyarakat dgn mengembangkan nilai, norma serta pranata sosial. 4) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Masyarakat.
c. Tujuan Jakarta Barat 1) Meningkatkan Profesional Aparatur. 2) Meningkatkan Kualitas Lingkungan Permukiman. 3) Meningkatkan Kapasitas Lembaga Sosial Kemasyarakatan serta mendorong partisipasi masyarakat. 4) Mewujudkan Pelayanan Prima yang menyentuh kehidupan seluruh lapisan masyarakat.
3.1.4
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional
untuk
mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Di instansi kepegawaian terdiri dari:
a. Kepala Kantor b. Kasubid Data dan Disiplin c. Kasubid Kesejahteraan dan Pensiun d. Kasubid Mutasi dan Jabatan e. Kasubid Kepangkatan f. Kasubag Tata Usaha g. Staff
Gambar 3.1
Strktur Organisasi Instansi Kepegawaian Kepala Kantor Kepegawaian
Kasubid Data & Disiplin
Staff
Staff
3.1.5
Kasubid Kesejahteraan & Pensiun
Staff
Staff
Kasubid Mutasi & Jabatan
staff
staff
Kasubid Kepangkatan
staff
staff
Kasubag Tata Usaha
staff
staff
Tugas Pokok
Tugas Pokok merupakan tugas utama dari setiap masingmasing fungsi yang ada dalam struktural.
a. Kepala Kantor Membawahi dan mengawasi segala aktivitas pegawai agar mencapai tujuan.
b. Bidang Data dan Disiplin Mengumpulkan data urut kepegawaian, mengumpulkan data pejabat dan pegawai, mengadakan sidak, pembinaan pegawai, memberikan teguran, monitoring kinerja pegawai dan mengurus tunjangan keluarga pegawai yang ada di wilayah Jakarta Barat.
c. Bidang Kesejahteraan dan Pensiun Memberikan
penghargaan
masa
kerja
kepada
pegawai,
mengurus jamsostek dan dana pension, mengurus cuti pegawai dan membantu pencairan uang duka untuk pegawai aktif yang kecelakaan atau meninggal dunia ke kantor Provinsi DKI Jakarta. d. Bidang Mutasi dan Jabatan Mengurus perpindahan pegawai dan promosi jabatan pegawai yang ada di wilayah Jakarta Barat. e. Bidang Kepangkatan Mengurusi kepangkatan pegawai dan menyesuaikannya pada masing-masing golongan.
f. Bagian Tata Usaha Menerima surat masuk dan keluar serta mengurus segala administrasi perkantoran di instansi kepegawaian. 3.1.6
Fungsi Instansi
Instansi
mempunyai
fungsi
untuk
merencanakan,
melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian, surat menyurat, kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan, penyusunan rencana kebutuhan serta pengelolaan administrasi kepegawaian.
3.2
Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian kausal. Penelitian kausal (regresi) adalah penelitian yang mengetahui regresi keeratan pengaruh antara satu variabel dengan variabel lain dengan menghitung koefisien regresi.
3.3
Hipotesis
Pengujian hipotesis secara statistik bertujuan untuk melihat signifikan atau tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis koefisional regresi, terlebih dahulu dilakukan pengujian kemampuan dan ketelitian terhadap dugaan persamaan regresi yang digunakan yaitu:
“Diduga stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai di instansi kepegawaian pada Kantor Walikota Jakarta Barat”.
Sesuai dengan dugaan tersebut penulis melakukan pengujian hipotesis, dimana: H0 : β > 0 ( stres kerja tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai) Ha : β < 0 ( stress kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai)
3.4
Variabel dan Skala Pengukuran a. Variabel Variabel
adalah
unsur
penelitian
yang
memberitahukan
bagaimana cara menukur suatu variabel atau dapat dikatakan semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Zainuddin, 2001:54). Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diteliti: 1. Stres kerja
= Variabel bebas (X)
2. Prestasi kerja pegawai
= Variabel terikat (Y)
b. Skala Pengukuran Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dengan menggunakan skala likert. Skala ordinal yaitu
skala mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah ketingkat yang paling tinggi (Istijanto, 2005 : 74). Skala likert yaitu skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2004 : 86).
3.5
No
Variabel
Skala
1
Stres Kerja
Ordinal
2
Prestasi Kerja
Ordinal
Devinisi Operasional Variabel Penjelasan dari pengertian teoristis variabel sehingga suatu variabel dapat diamati dan diukur dalam penulisan skripsi ini adalah stres kerja dan prestasi kerja pegawai: a. Stres kerja (variabel X) adalah suatu kondisi dinamika yang didalamnya individu menghadapi peluang, kendala atau tuntutan yang terkait dengan apa yang sangat diinginkan dan hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti dan penting (Robbins : 376). Stres kerja diukur dengan menggunakan instrument skala ordinal berbentuk skala likert, dengan indikator sebagai berikut:
1. Konflik kerja, 2. Beban kerja, 3. Waktu kerja,
4. Karakteristik tugas, 5. Dukungan kelompok, dan 6. Pengaruh kepemimpinan.
b. Prestasi kerja pegawai (variabel Y) adalah penampilan hasil kerja SDM dalam suatu organisasi. Prestasi kerja merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja SDM. Penampilan hasil kerja tidak terbatas pada pegawai yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi pada keseluruhan jajaran SDM dalam suatu organisasi atau perusahaan (Sadili, 2006). Prestasi kerja diukur dengan menggunakan instrument skala ordinal berbentuk skala likert, dengan indikator antara lain: 1. Kreativitas, 2. Progresifitas, 3. Integritas, 4. Kapabilitas, dan 5. Personalitas.
3.6
Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Wawancara tidak terstruktur
Penulis mengajukan pertanyaan secara tidak terstruktur kepada pimpinan instansi yang dalam hal ini adalah Kepala Kantor Kepegawaian Kota Administrasi Jakarta Barat yang berkaitan dengan sejarah Kotamadya Jakarta Barat, visi dan misi, tujuan Jakarta Barat, struktur organisasi di instansi Kepegawaian pada Kantor Walikota Jakarta Barat, tugas pokok, dan fungsi instansi. b. Kuesioner Kuesioner merupakan cara pengumpulan data dan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk di isi, tujuan membuat kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dari responden untuk mendukung penelitian, jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang diberikan bila responden hanya diberikan kesempatan untuk memilih jawaban yang telah disediakan (Sarwono, 2003 : 81). Adapun analisa skala ukur yang dilakukan dengan memberikan nilai dari hasil jawaban yang berdasarkan skala likert dengan bobot nilai sebagai berikut:
No
3.7
Jawaban
Bobot Nilai
1
Sangat Setuju
5
2
Setuju
4
3
Ragu-ragu
3
4
Tidak Setuju
2
5
Sangat Tidak Setuju
1
Jenis Data Sesuai dengan judul skripsi yaitu ”Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Instansi Kepegawaian Pada Kantor Walikota Jakarta Barat”, maka data-data yang dibutuhkan: a. Data primer Adalah data yang diambil secara langsung dari Instansi Kepegawaian pada Kantor Walikota Jakarta Barat. b. Data Sekunder Adalah data yang diperoleh melalui buku-buku bacaan dan literature yang berkaitan erat dengan materi skripsi serta bahan-bahan perkuliahan.
3.8
Populasi dan Sampel 3.8.1 Populasi Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian, dan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi yang menjadi objek sesungguhnya. Populasi dalam penelitian ini adalah para pegawai yang ada di Instansi Kepegawaian pada Kantor Walikota Jakarta Barat. Jumlah pegawai yang ada di instansi tersebut sebanyak 16 orang.
3.8.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Metode pengambilan sampel adalah sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil (Sugiyono, 2008 : 122). Penulis menggunakan sampel ini dikarenakan populasi yang ada di instansi Kepegawaian pada Kantor Walikota Jakarta Barat sebanyak 16 orang, maka dari itu seluruh anggota populasi dijadikan sampel.
3.9
Metode Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini meliputi analisis kuantitatif. Untuk mengetahui signifikasi pengaruh stress kerja terhadap prestasi kerja pegawai, maka digunakan analisis dengan cara: a. Regresi sederhana (simple regression)
Digunakan untuk menguji pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Y=a+bX Dimana: Y = subyek variabel terkait yang diproyeksikan X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untk diprediksikan a = nilai konstanta Y jika X = 0 b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y n
= jumlah responden b=
a=
Tujuan dari teknik regresi adalah untuk menaksir besarnya parameter a dan b dari model diatas untuk mengetahui apakah tingkat pengaruh antar variabel-variabel tersebut signifikan atau tidak, maka pengujian koefisien korelasi dilakukan dengan t-test. b. Pengujian hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t, mencari thitung yang dinyatakan dalam rumus: thitung = Sb = Se =
–
Sb = Standard error of regression coefficient Se = Standard error of estimasi c. Menentukan tingkat signifikansi (α) Dalam penulisan skripsi ini digunakan taraf kesalahan (α=0,05) dan uji dengan satu sisi dan derajat kebebasan = (jumlah data - 1) atau 16 – 1 = 15.