1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Kerangka Pikir Proses penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prospek perkembangan dan
kondisi produk loose leaf yang akan datang di Indonesia khususnya diwilayah Jakarta. Setelah itu juga untuk mengetahui demand pasar terhadap loose leaf dan mencari solusi serta strategi yang tepat untuk mengingkatkan market size. Dalam hal ini tim GFP menggunakan Model Analisis Strategi Marketing yang melalui fase sebagai berikut: Tabel 3.1 Model Analisa Strategi Marketing
Tahap Hasil yang disampaikan 1. Evaluasi awal dan Evaluasi awal: kajian pemasaran • Gambaran perusahaan • Strategi pemasaran yang berlaku sekarang ini beserta kinerjanya 2. Diagnosa • Analisa SWOT Pemasaran • Analisa Survei Pasar 3. Tes Solusi Awal • Model Penelitian • Hasil dari tes solusi awal • Temuan hasil kuesioner 4. Pengajuan Strategi • Perception Mapping Pemasaran Baru • Critical Success • Penjelasan sasaran strategi pemasaran baru
3.2
Metode Penelitian
Waktu 2 Minggu
1 sampai 2 minggu 8 minggu
3 minggu
2
3.2.1 Deskriptif Kualitatif Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan survey dan menggunakan teknik simple random sampling untuk mendapatkan data dari pelanggan. Menurut Indriantoro N. dan Supomo B. (2002), penelitian kualitatif bertujuan untuk menyusun teori dan memandang teori sebagai hasil proses induksi dari pengamatan terhadap fakta yang ada (pengumpulan informasi). Teori pada dasarnya merupakan kulminasi dari penelitian kualitatif yang disusun melalui proses pengumpulan data, kategorisasi data, dan pengembangan pola atau susunan (patterns) teori. Menurut Travers (Umar, 2000, p. 87) metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Atau dengan kata lain , metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan menurut Indriantoro N. dan Supomo B. (2002), studi deskriptif adalah studi penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek berupa: individu, organisasional, industri atau perspektik yang lain. Tujuan deskriptif adalah untuk menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati. Studi deskriptif menjelaskan karakteristik ataupun fenomena yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah-masalah bisnis. Studi ini dapat menggunakan data kualitatif, yang apabila datanya telah dikumpulkan dapat digunakan sebagai jawaban pertanyaan penelitian.
3 Selain itu, menurut Supramono dan Haryanto (2005), tujuan penelitian deskriptif terbatas pada upaya memberi suatu gambaran tentang variable yang diteliti, teknis analisis yang sering digunakan adalah statistika dasar yang berkaitan dengan parameter statistika deskriptif (table frekuensi, mean, modus, median, standard deviasi dan sebagainya).
3.2.2 Deskriptif Eksploratories Metode penelitian selanjutnya juga menggunakan riset eksploratoris. Riset eksploratoris adalah riset yang digunakan untuk mengidentifikasikan masalah yang tepat, mengidentifikasikan bagian-bagian yang relevan mengenai tindakan yang dilakukan, berdasarkan data-data masa lampau atau teori yang ada.
Riset ini sifatnya hanya
melakukan eksplorasi untuk mencari ide-ide atau hubungan-hubungan yang baru. Hair, Bush, Ortinau (2006, p. 176) dalam bukunya Marketing Research mengatakan bahwa riset eksploratoris dapat dilakukan melalui observasi dari tingkah laku individu atau dengan menanyakan pertanyaan secara langsung kepada responden. Observasi dan teknik wawancara mempunyai peranan yang sangat penting dalam riset eksploratoris untuk memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. Mengungkapkan dan mengerti akan kebutuhan, keinginan, tingkah laku, perasaan, persepsi, dan motif yang tersembunyi mengenai jasa, produk, atau kegiatan didalamnya. Selanjutnya, untuk mengetahui ide-ide yang baru tentang produk, jasa, atau penyampaian suatu metode, juga untuk menemukan gagasan baru dan metode pengukuran, dan untuk mengerti lebih baik perubahan peminatan pemilihan oleh konsumer.
4
3.3
Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Survey Jenis penelitian yang digunakan adalah survei. Survei pada penelitian ini merupakan teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan (kuesioner) yang akan diajukan kepada para responden. Survei dapat memberikan
manfaat
untuk
tujuan-tujuan
deskriptif,
membantu
dalam
hal
membandingkan kondisi-kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan juga untuk pelaksanaan evaluasi. Survei adalah alat/ cara untuk mengumpulkan informasi tentang karakteristik, tindakan/ aksi, atau opini dari sekelompok besar individu, grup, organisasi, atau entity lain yang mengacu sebagai suatu populasi. Survei dapat memberikan manfaat untuk tujuan-tujuan deskriptif, membantu dalam pembandingan kondisi-kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan juga dalam pelaksanaan evaluasi. Survei dapat dilakukan dengan cara sensus maupun sampling terhadap hal-hal yang nyata dan tidak nyata. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah para pelajar dan mahasiswa S1 (dalam range usia 15-25 tahun) yang dapat diharapkan mewakili pengguna loose leaf di Jakarta. Dengan mengambil sampling di SMU Don Bosco II, SMUK 5, SMU Marie Joseph, SMU 8, SMU Tarakanita, SMU Tunas Karya, SMU Yakobus, Universitas Trisakti, Universitas Atma Jaya, Universitas Perbanas, IBii, Universitas Bina Nusantara, Univeritas UBM. Universitas La Salle, Universitas Tarumanegara. Namun mengingat keterbatasan waktu penelitian dan biaya, jumlah responden yang akan diambil sebagai
5 sample adalah sekitar 450 responden dari end-user. Penelitian dilaksanakan mulai pada bulan Maret 2008, selama kurang lebih 3 bulan.
3.3.2 Observasi Obsevasi adalah aktivitas sistematik dengan menyaksikan, dan merekam pola tingkah laku dari objek, orang, dan peristiwa tanpa berkomunikasi secara langsung dengan mereka. Lain halnya dengan In-depth interview, merupakan proses formal yang dimana interviewer (penanya) menanyakan subjek yang sudah semistructured dan menanyakan pertanyaan biasa dengan wawancara tatap muka. Penelitian diawali dengan riset eksploratoris, mengadakan in-depth interview untuk mengetahui riset pasar lebih dalam untuk mengetahui produk loose leaf. Penelitian kualitatif ini dilakukan kepada para pengguna loose leaf dengan cara in-depth interview yang menghasilkan data primer. Selanjutnya, Penulis melakukan studi pustaka untuk mendukung penelitian dengan mengetahui keinginan pasar/ konsumen dalam memilih loose leaf dan tidak lupa pula untuk mengumpulkan data melalui data-data internal perusahaan dalam menunjang penelitian.
3.4
Definisi Operasional dan Instrumen Survei Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menyebarkan kuestioner, yang merupakan pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan dan disetujui kevaliditasnya oleh pihak perusahaan yang bersangkutan, dimana responden menjawab dengan adanya alternatif-alternatif pilihan. GFP menggunakan kuestioner dengan alasan, kuestioner dapat memberikan kemudahan untuk responden dalam
6 menjawab karena pertanyaan yang diberikan sudah terstruktur bentuknya, keunggulan lainnya karena kuestioner lebih cepat dalam pengambilan datanya dan lebih murah daripada observasi. Adapun kendala yang dihadapi oleh peneliti dalam melaksanakan kuestioner, yaitu responden tidak bersedia untuk meluangkan waktunya untuk memberikan informasi yang diperlukan, dan data yang diperoleh tidak tidak valid (jawaban yang diberikan tidak dapat dipertanggung jawabkan). Kuesioner yang telah dirancang, disebarkan kepada para pelajar, terutama yang menggunakan produk loose leaf, tentunya ada proses screening yang tertera di lembar kuesioner. Isi dari kuesioner berkaitan dengan keberadaan loose leaf di pasar, keinginan konsumen dalam memilih loose leaf dan strategi apa yang tepat dalam mengembangkan Loose Leaf. Survei penelitian ini disebarkan kepada sejumlah responden dalam setiap tempatnya. Kuesioner yang digunakan adalah kuestioner yang dicetak pada kertas dan diberikan kepada responden untuk diisi. Kemudain kuesioner dibagikan dalam keadaan masih belum terisi dan dikembalikan oleh respopnden dalam keadaan semua pertanyaan telah diisi/ terjawab. Selanjutnya semua kuesioner diperiksa kembali untuk memastikan bahwa semua pertanyaan telah dijawab dan tidak adanya kesalahan dalam pemberian data responden.
3.5
Teknik Pengambilan Sampel, dan Jumlah Sampel Dalam tesis ini, unit analisis atau subyek penelitian ini adalah Loose Leaf
Paperline dimana PT. Tjiwi Kimia menyediakan produknya yang berkedudukan di
7 Jakarta. Target populasi dalam tesis ini adalah para pengguna produk loose leaf yaitu para pelajar yang berada di wilayah Jakarta, khususnya pelajar SMU dan mahasiswa S-1. Periode waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2008-Mei 2008. Setelah jumlah sample yang akan diambil dari populasi ditentukan, pengambilan sample pun harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan dalam teknik sampling. Sebelumnya perlu kita tentukan terlebih dahulu jumlah responden yang akan digunakan. Rumus Slovin digunakan dalam menentukan jumlah responden:
n= z² (p*q) / e² n= jumlah responden (sample size) z= nilai sesuai tingkat keyakinan tertentu (standard error associated with chosen level of confidence) = 1,96 (untuk tingkat keyakinan 95%) p= perkiraan presentase suatu kelompok di populasi q= 100-p e= error sample yang bisa diterima (ditentukan 5%) Sampel acak harus benar-benar merepresentasikan populasi agar dapat menghasilkan data yang sesuai. Dengan teknik random sampling, peneliti dapat menghitung secara statistik hubungan antara sample dengan populasinya. Dalam bukunya, Neuman (1997) menyatakan bahwa salah satu prinsip menentukan besaran sample adalah untuk populasi yang kecil, rasio sampling harus lebih besar agar pengukuran sample akurat. Semakin besar populasinya, akurasi besaran sample menyusut. Besar sample yang diambil tidak menjamin bahwa sample tersebut
8 representatif. Maka yang harus dilakukan adalah memilih teknik sampling ynag tepat dan membuat kerangka sampling yang baik agar sample mewakili populasi.