BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yang berarti suatu
metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, kondisi, sistem pemikiran deskriptif ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran, atau lukisan secara sistematis factual dan akura tmengenai faktor-faktor, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. 47 Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif karena penulis ingin mendapatkan hasil riset secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek yang akan penulis teliti mengenai Efektivitas komunikasi sudin kominfomas Jakarta Utara dalam mensosialisasikan program jelajah pesona 12 destinasi wisata pesisir.
3.2.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survey dengan pendekatan kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu
masalah yang
hasilnya dapat
digeneralisasikan, dengan demikian tidak mementingkan kedalaman data atau
47
Moh.Nazir, MetodePenelitian, (Jakarta :Ghalia Indonesia,1988), hal 63.
32
33
analisis. Penulis lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi.48 Dalam jenis penelitian ini penulis ingin mengetahui gambaran, atau lukisan secara sistematis faktual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki mengenai Efektivitas komunikasi sudin kominfomas Jakarta Utara dalam mensosialisasikan program jelajah pesona 12 destinasi wisata pesisir.
3.3.
Populasi dan Sampel Suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan perhatian
penelitian. Objek penelitian dapat berupa makhluk hidup, benda-benda, sistem, prosedur, fenomena, dan lain-lain. 49 Dalam penelitian ini adalah wisatawan yang mengikuti jelajah pesona wisata pesisir yaitu pelajar, anggota PKK, mahasiswa UKM, asosiasi journalis, asosiasi perjalanan, pers. Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati50. Penelitian ini adalah wisatawan yang mengikuti jelajah pesona wisata pesisir pada bulan agustus 2014 dengan total berjumlah 90 Orang. Karena penulis menggunakan
teknik
penarikan
sampel
non-probabilitas,
maka
penulis
menentukan kriteria terhadap sampel yaitu wisatawan yang mengikuti jelajah
48
RachmatKriyantono, TeknikPraktisRisetKomunikasi, Jakarta, KencanaPrenada Media Grup, 2006,hal 55. 49 Ibid,hal 137. 50 Ibid, Hal 151.
34
pesona wisata pesisir yaitu pelajar, anggota PKK, UKM, asosiasi journalis, asosiasi perjalanan, pers. 3.4.
Teknik Penarikan Sampel Dalam penelitian ini teknik yang digunakan penulis untuk menentukan
sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik non probability sampling. Pengambilan sampel cara non probability sampling adalah teknik yang tidak memberikan peluang (kesempatan) yang sama bagi setiap unsur-unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. 51 Teknik penarikan sampel menggunakan sampling purposif atau pueposive sampling adalah metode penetapan responden untuk dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria – kriteria tertentu.52 Kriteria yang ditentukan penulis yaitu wisatawan yang menjadi peserta dalam program ini. Penulis menggunakan cara purposive sampling ini, maka penulis mengambil sampel dari seluruh wisatawan yang mengikuti jelajah pesona wisata pesisir yang terdiri dari pelajar, anggota PKK, mahasiswa UKM, asosiasi journalis, asosiasi perjalanan, pers yang keseluruhannya berjumlah 90 orang. Namun untuk menjaga kemungkinan tidak seluruh peserta akan hadir maka penulis menggunakan rumus Taro Yamane untuk mendapatkan jumlah pasti yang akan diteliti.
51
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta 2003, Hal 156. 52 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta 2010, Hal 148
35
Rumus Yamane :
N n = -------------- = N Nd2 + 1
d =
Batas toleransi kesalahan pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah peserta wisatawan jelajah pesona 12 destinasi wisata pesisir dari populasi 90 orang dengan presisi ditetapkan di antara 5% dengan tingkat kedatangan 95% maka besarnya sampel adalah :
90 n = ------------------- = 74 Orang. 90 x (0,05)2+ 1
3.5.
Skala Pengukuran Skala Pengukuran yang digunakan adalah skala Likert yang berisi
pernyataan yang sistematis untuk menunjukan sikap seorang responden terhadap pernyataan itu. Indeks ini mengansumsikan bahwa masing-masing kategori jawaban ini memiliki intensitas yang sama. Keunggulan indeks ini adalah kategorinya memiliki urutan yang jelas mulai dari ”sangat setuju”, ”setuju”, ”netral”, ”tidak setuju”, ”sangat tidak setuju”.53
53
Op. Cit, Rachmat Kriyantono, hal 110.
36
3.6.
Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep
3.6.1. Definisi Konsep a.
Efektivitas Komunikasi Efektivitas komunikasi merupakan keberhasilan seseorang komunikator
dalam proses penyampaian informasi diantaranya mampu menyampaikan pesan, menerima pesan, memberikan umpan balik dengan tujuan untuk mempengaruhi sikap atau perilaku orang lain, menjalin hubungan yang baik, menciptakan kesepahaman untuk mencapai tujuan bersama. c.
Perencanaan program Tahap pertama dari public relations mengikuti pencarian dalam sebuah
perencanaan program. Sebelum public relations melakukan aktifitas, perlu melakukan hal-hal yang dipertimbangkan memberikan gagasan atau fikiran apa yang harus diselesaikan dan apa yang menjadi rangkaian penyelesaiano bjek organisasi. Program public relations yang baik harus memiliki alat yang mendukung bisnis organisasi, marketing dan komunikasi objektif. d.
Jelajah pesona wisata pesisir Pemerintahan Kota Jakarta Utara bertekad akan terus mengalakkan
program 12 jalur destinasi wisata pesisir. Walaupun masih ada kekurangannya namum akan berupaya untuk mempromosikan dan secara bertahap peningkatan infrastruktur di sejumlah lokasi wisata pesisir juga akan terus dilakukan. Program jelajah pesona wisata pesisir Jakarta Utara menyediakan bus paket tour wisata pesisir secara gratis yang akan diberangkatkan dari TIC Pelabuhan Sunda Kelapa.
37
3.6.2. Operasional Konsep Tabel 3.6. Operasional Konsep Efektivitas Komunikasi Sudin Kominfomas Jakarta Utara Dalam Mensosialisasikan Program Kepada Peserta Wisatawan Jelajah Pesona 12 Destinasi Wisata Pesisir Variabel
Dimensi
Indikator
Skala Pengukuran
Efektivitas
•
Komunikasi
Kemampuan
1. Attention (Perhatian)
dalam
2. Need (Kebutuhan)
menyampaikan pesan
SkalaLikert 5.SB=Sangat
3. Statisfaction (Pemuasan)
Setuju
4. Visualization (Visualisasi)
3.CB= Netral
5. Action (Tindakan)
Setuju
4.B= Setuju
2.TB=Tidak
1.STB=Sangat •
Kemampuan
1. Mendengarkan
dalam
2. Persepsi
pesan
menerima
3. Tanggapan 4. Tujuan Komunikasi
Tidak Setuju
38
Dimensi
Variabel
•
Indikator
Skala Pengukuran
SkalaLikert Kemampuan dalam
1. Respon langsung
menerima
2. Respon
umpan
balik
tidak
langsung 3. Respon yang kurang dimengerti 4. Respon yang dapat dimengerti 5. Respon yang bersifat netral 6. Respon yang bersifat negatif
•
Keterampilan
1. Berbicara
dalam
2. Menulis
berkomunikasi
3. Menyalurkan pesan 4. Mengirimkan pesan 5. Menerima pesan
5.SB=Sangat Setuju 4.B= Setuju 3.CB= Netral 2.TB=Tidak Setuju 1.STB=Sangat Tidak Setuju
39
3.7.
Teknik Pengumpulan Data Penelitian kuantitatif menggunakan metode pengumpulan data. Metode
pengumpulan data terbagi menjadi data primer dan data sekunder. 3.7.1. Data Primer Pengumpulan data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek riset, dari hasil pengisian kuesioner, wawancara, observasi.54 3.7.2. Data Sekunder Sedangkan data sekunder yaitu “memperoleh data dari yang sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan di berbagai organisasi atau perusahaan”.55 Penelitian ini berdasarkan teknik pengumpulan data termasuk kedalam penelitian survei. Survei adalah “pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu, atau studi ekstentif
yang
dipolakan
untuk
memperoleh
informasi-informasi
yang
dibutuhkan”.56 Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data primer yang diperoleh dari orang pertama karena penulis ingin mengetahui informasi-informasi yang di dapat oleh penulis saat terjun kelapangan mengenai Efektivitas komunikasi sudin kominfomas Jakarta Utara dalam mensosialisasikan program kepada peserta wisatawan jelajah pesona 12 destinasi wisata pesisir. 54
Op. Cit, Rachmat Kriyantono,hal 41. Op. Cit, Rachmat Kriyantono,hal 42. 56 Moeahar Daniel, MS, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003),hal 44. 55
40
3.8.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan ialah teknik statistik deskriptif
kuantitatif, karena teknik statistik deskriptif menggambarkan gejala atau fenomena dari satu variabel yang diteliti tanpa berupaya menjelaskan hubunganhubungan yang ada.57 Penulis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dikarenakan penulis hanya ingin meneliti satu variabel, dan penelitian ini tidak bersifat mendalam yaitu Efektivitas komunikasi. Analisis data kuantitatif yang digunakan adalah analisis univariat. Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel. Jenisan analisis ini dilakukan untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistic deskriptif. Hasil perhitungan statistic deskriptif ini nantinya merupakan dasar bagi perhitungan analisis berikutnya.58 Alasan penulis mengambil analisis univariat karena pada penelitian yang penulis teliti menggunakan satu variable yaitu Efektivitas komunikasi. Dalam teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan statistik deskriptif yang digunakan pada riset deskriptif yang berupaya menggambarkan gejala atau fenomena dari satu variabel yang diteliti tanpa berupaya menjelaskan hubungan-hubungan yang ada. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan peristiwa, perilaku, objek tertentu lainnya.59
57
Op. Cit, Rachmat Kriyantono,hal 228, dikutipdariWimmer&Domonick, 2000:135. RachmatKriyantono, TeknikPraktisRisetKomunikasi, Jakarta, KencanaPrenada Media Grup, 2006, hal 164. 59 Ibid,hal 165. 58
41
Dalam penelitian ini penulis menggunakan satatistik deskriptif untuk menggambarkan peristiwa, perilaku, objek tertentu. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis data kuantitatif dimana dalam hal ini dilakukan 4 tahap, yaitu : 1. Mempersiapkan
kuesioner,
menyebarkan
kepada
responden
dan
mengumpulkan kuesioner yang sudah diisi oleh responden. 2. Mengelolah data melalui penyuntingan. 3. Menganalisa data dari hasil kuesioner. 4. Membuat kesimpulan dan saran atas hasil penelitian. Penulis menggunakan skala Likert untuk mengukur jawaban responden yang diberi skor 1 – 5 yang memiliki tingkatan dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk menentukan letak skor responden yang diperoleh dari hasil kuesioner
terhadap
efektivitas
komunikasi
sosialisasi
program,
penulis
menggunakan rumus Quartil dalam Likert Summarting Rating (LSR).60 1. Batas Bawah (B) = Jumlah Responden X skor terendah X jumlah pernyataan 2. Batas Atas (A) = Jumlah Responden X skor tertinggi X jumlah pernyataan
60
www.statistika21.wordpress.com diakses pada hari minggu 14 September 2014 pada pukul 08.09 WIB
42
Range (A-B) atau n = (A-B) Quartil I (Q1)
=B+
Quartil II (Q2)
=B+
Quartil III (Q3)
=B+
.
Apabila total skor dari data lapangan (responden) berada anatra : B s/d Q1
: maka sikap sangat negatif
>Q1 s/d < Q2
: maka sikap negatif
>Q2 s/d < Q3
: maka sikap positif
>Q3 s/d
: maka sikap sangat positif
Q4