111
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab yang ketiga ini, tentang Metodologi Penelitian, akan dibahas 8 (delapan) bagian besar, yaitu (1) tempat dan waktu penelitian; (2) jenis penelitian; (3) metode penelitian; (4) populasi dan sampel; (5) variabel dan alat pengumpulan data; (6) uji Instrumen; (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis; dan (8) jadwal penelitian. Berikut ini akan dibahas secara khusus kedelapan bagian tersebut. 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Salatiga kelas XI IPS pada semester genap tahun 2011/2012. 2. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009) penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan analisis data bersifat kuantitatif/statistik serta betujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan penelitian “randomized pretest-postest control group design”. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang menguji secara langsung pengaruh suatu variabel
112
terhadap variabel yang lain serta menguji hipotesis hubungan sebab akibat (Nana Syaodih, 2007). Dalam rancangan tersebut terdapat dua kelompok yang dipilih secara random (acak) untuk sampel, yaitu kelompok A dan kelompok B. Kelompok A sebagai kelompok eksperimen dan kelompok B sebagai kelompok kontrol. Kedua kelompok ini diberi tes yang sama untuk mengetahui keadaan awal (pretes) apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretes yang baik apabila nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Kemudian kelompok A sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan kelompok B sebagai kelompok kontrol diberi perlakuan biasa dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah. Setelah beberapa waktu kemudian kedua kelompok tersebut, kelompok A (kelompok eksperimen) dan kelompok B (kelompok kontrol), diberi tes yang sama sebagai tes akhir (postes). Hasil tes kedua kelompok tersebut, baik pretes maupun postes, dibandingkan (diuji perbedaan). Selain itu
hasil pretes dan postes pada
masing-masing kelompok juga dibandingkan (diuji perbedaan). Adanya perbedaan yang berarti (signifikan) antara hasil postes kelompok A dan B, serta hasil pretes dan postes kelompok ekperimen menunjukkan pengaruh dari perlakuan metode pembelajaran yang diberikan kepada siswa.
113
Tabel 2 Randomized pretest postest control group design
(sumber: Nana SS, 2005)
4. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian (Nana SS, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 3 Salatiga jurusan IPS yang terdiri dari 4 kelas. Keempat kelas ini memiliki karakteristik yang sama,yaitu jurusan IPS; rata-rata nilai raport pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan semester I 2011/2012 yang hampir sama, yaitu kelas XI IPS 1 : 78; kelas XI IPS 2: 80; kelas XI IPS 3: 77; dan kelas XI IPS 4: 80; jumlah siswa yang sama; dan dari etnis yang sama. b. Sampel Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan tempat untuk menarik kesimpulan (Nana SS, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 yang berjumlah 37 siswa yang terdiri dari 13 siswa pria dan 24 siswa wanita; siswa kelas XI IPS 2 yang
114
berjumlah 37 siswa yang terdiri dari 16 siswa pria dan 21 siswa wanita, yang diambil dengan cara menilai kesetaraan kemampuan antara ke dua kelas tersebut. Kesetaraan kedua kelas tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai rapot pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. c. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling (sampel acak) dengan cara undian atau lotere. Dalam teknik ini sebuah populasi memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Artinya populasi yang berjumlah empat kelas tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kontrol serta kelompok yang digunakan untuk validitas butir soal (Ali, 1984). Penentuan sampel ini yang keluar dalam undian adalah kelas XI IPS 1 sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI IPS 2 sebagai kelompok kontrol. 5. Variabel dan Alat Pengumpulan Data a. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat, aspek dari manusia, fenomena, objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas, variabel terikat, variabel antara, dan variabel kontrol (Hamid Darmadi,2011).
115
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel terikat. 1) Variabel Bebas Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab munculnya variabel terikat (Hamid Darmadi, 2011). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan ceramah. 2) Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat dari variabel bebas (Hamid Darmadi,2011). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan siswa. b. Alat pengumpulan data Alat pengumpul data adalah alat ukur yang akan dipakai untuk pengumpulan data sehingga hasil pengukuran teori dan hipotesis dapat diuji sebaik-baiknya, dapat menghubungkan konsep-konsep yang abstrak menjadi realita dan operasional, dan dapat menjelaskan fenomena yang diacu
oleh
konsep
variabel-variabel
yang
digunakan
(Hamid
Darmadi,2011). Dalam penelitian ini alat ukur/alat pengumpul data yang digunakan adalah butir-butir soal tes prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dan instrumen tes dengan soal berbentuk obyektif tertulis berupa pilihan ganda/multiple choise (terlampir).
116
c. Teknik pengumpulan data Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah data hasil tes prestasi siswa yang dilaksanakan setelah penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan metode ceramah dalam 2 (dua) kompetensi dasar yaitu : (1) mendeskripsikan
dinamika politik
Indonesia; (2) mendeskripsikan proses demokratisasi menuju masyarakat madani. 6. Uji Instrumen Instrumen penelitian harus memenuhi syarat sebagai instrumen yang baik, sehingga sebelum instrumen penelitian digunakan untuk mengambil data prestasi belajar pada kelas sampel, maka instrument tersebut harus diujicobakan terlebih dahulu pada kelas di luar merupakan bagian dari
kelas sampel dan masih
populasi. Pengujian instrumen dilakukan untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda dan taraf kesukaran dari instumen tersebut. a. Validitas Validitas adalah tingkat dimana suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur (Hamid Darmadi, 2011). Tes hanya direncanakan untuk keperluan yang bermacam-macam dan validitas hanya dapat dinilai dalam arti seperlunya. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas butir soal. Validitas butir soal berfungsi untuk menguji setiap butir soal tes yang telah dibuat. Cara menguji validitas butir soal adalah skor total dikorelasikan dengan setiap skor-skor yang ada pada setiap butir soal. Skor butir disebut nilai X dan skor total disebut nilai Y.
117
Suharsimi Arikunto (2002) menyatakan bahwa suatu instrumen dapat dinyatakan sahih (valid) apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Suatu item mempunyai validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran dapat diartikan dengan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi. Untuk menguji korelasi antara skor baris butir dengan skor total digunakan Korelasi Product Moment dari Person yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2002) dengan rumus :
Keterangan: Rxy = Korelasi Product moment X = Skor masing-masing butir soal Y = Skor total N = Jumlah siswa ∑XY
= Skor butir dikalikan skor total atau jumlah (X) x (Y)
118
Taraf koefisien validitas: 0,91-1,00
: Sangat tinggi
0,71-0,90
: Tinggi
0,41-0,70
: Cukup
0,21-0,40
: Rendah
Negatif-0,20
: Sangat rendah
Angka hasil perhitungan Rxy kemudian dibandingkan dengan tabel korelasi product moment pada taraf signifikansi 5%. Butir soal dikatakan valid apabila Rhitung > Rtabel. Hasil penghitungan Rtabel didapat angka 0,267 dengan tingkat signifikansi 5% dan dk = 37. Penghitungan Rhitung untuk tiap butir soal terdapat pada kolom Corrected Item-Total correlation. Berdasarkan uji coba validitas dengan menggunakan program SPSS 16.0, dari 65 soal yang diuji terdapat 58 soal yang valid dengan Rhitung >0,267 dan ada 7 soal yang tidak valid dengan Rhitung < 0,267. Soal yang digunakan untuk penelitian adalah soal yang valid sehingga dalam penelitian ini dari 65 soal ada 58 soal yang digunakan untuk penelitian.
Validitas Valid Tidak Valid Jumlah
Tabel 3 Data validitas instrumen Butir Soal 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20, 21,22,23,24,25,26,27,28,30,31,33,34,35,36,38,39, 40,41,43,44,45,46,47,48,49,50,51,52,53,54,55,56, 57,58,59,60,62,63,65 7,29,32,37,42,61,64
Jml 58 7 65
119
b. Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkatan dimana suatu tes secara konsisten mengukur berapapun tes itu mengukur. Reliabilitas dinyatakan dengan angka-angka koefisien. Semakin tinggi angka koefisiennya menunjukkan semakin tinggi reliabilitasnya (Hamid Darmadi, 2011). Dalam penelitian ini rumus untuk mengukur reliabilitas adalah rumus yang diperkenalkan oleh Kurder dan Richardson. Hal ini disebabkan oleh alat evaluasi yang digunakan berbentuk tes obyektif, pilihan ganda. Arikunto (2005) menyatakan bahwa rumus K-R20 ini cenderung memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumus yang lain. Rumus K-R 20 yang dikemukakan oleh Kuder dan Richardson tersebut adalah:
Keterangan : R11
= reliabilitas tes secara keseluruhan
n
= banyaknya butir soal
P
= proporsi subjek yang menjawab item benar
q=1–p
= proporsi subjek yang menjawab item salah
S
= simpangan baku
Σpq
= jumlah perkalian antara p dan q
120
Menurut Suharsimi Arikunto (2002) klasifikasi koefisien reliabilitas adalah: 0,91 – 1,00
= Sangat Tinggi
0,71 – 0,90
= Tinggi
0,41 – 0,70
= Cukup
0,00 – 0,40
= Rendah
Negatif
= tidak memenuhi uji reliabilitas
Setelah R11 diketahui kemudian dibandingkan dengan harga R product moment. Apabila R11> rtabel maka dikatakan instrument tersebut reliabel. Hasil uji coba reliabilitas instrumen tes diperoleh koefisien reliabilitas (R11) sebesar 0,987. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria reliabilitas yang sangat tinggi. c. Daya Beda Daya pembeda dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan : = Daya Pembeda. = Banyanknya peserta tes kelompok atas. = Banyanknya peserta tes kelompok bawah. = Banyanknya peserta tes kelompok atas yang menjawab benar. = Banyanknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab salah. = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar. = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
121
Klasifikasi daya beda: D = 0,00 sampai 0,20
: jelek (poor)
D = 0,20 sampai 0,40
: cukup (satisfactory)
D = 0,40 sampai 0,70
: baik (good)
D = 0,70 sampai 1,00
: baik sekali (excellent)
D = negative, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai D negative sebaiknya dibuang. Hasil uji daya beda mneunjukkan bahwa dari 58 soal instrumen yang diujikan terdapat 36 soal yang memiliki daya beda jelek, 12 soal yang memiliki daya beda cukup, 10 soal yang memiliki daya beda baik, dan soal yang memiliki daya beda baik sekali tidak ada. Tabel 4 Data uji daya beda Daya Beda
Butir Soal 3,5,8,12,16,18,20,21,22,23,24,25,26,28,31,33,34, Jelek 38,39,40,41,44,46,47,48,49,50,51,53,54,57,58,59 ,60,63,65 Cukup 1,4,6,9,10,13,14,15,19,30,43,62 Baik 2,11,17,27,35,36,45,52,55,56 Baik Sekali Jumlah d. Taraf Kesukaran
Jml 36 12 10 58
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencoba
Arikunto,1998).
lagi
karena
di
luar
jangkauannya
(Suharsimi
122
Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal menggunakan rumus sebagai berikut: (Suharsimi Arikunto, 2002)
Keterangan: P = Indeks Kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh peserta tes Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut: P = 0,00 adalah soal terlalu sukar 0,00 < P ≤ 0,30 adalah soal sukar 0,30 < P ≤ 0,70 adalah soal sedang 0,70 < P≤ 1,00 adalah soal mudah Berdasarkan hasil uji instrumen menunjukkan bahwa dari 58 soal, terdapat 1 soal yang tergolong terlalu sukar, 9 soal yang tergolong sukar, 31 soal yang tergolong sedang, dan 17 soal yang tergolong mudah.
123
Tabel 5 Data uji taraf kesukaran Taraf Kesukaran Mudah Sedang Sukar Terlalu Sukar
Butir Soal Jml 2,3,9,10,14,22,24,25,33,34,49,50,53,54,57,63, 17 65 1,4,5,6,8,11,12,13,15,16,19,23,26,27,28,31,35 31 ,36,38,39,40,41,43,44,47,48,52,55,56,58,60 17,18,21,30,45,46,51,59,62 9 20 1 Jumlah 58
7. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Teknik statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Statistik “Parametis”. Sugiyono (2009) mengatakan bahwa statistik parametis digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel (pengertian statistik disini adalah data yang diperoleh dari sampel). Berdasarkan hipotesis yang diajukan di atas, maka analisis data menggunakan “Teknik analisis Ttes(uji)”. Teknik analisis ini digunakan dalam penelitian komparasional yang melakukan pembandingan antar dua variabel, yaitu apakah memang secara signifikan dua variabel yang sedang diperbandingkan atau dicari perbedaannya itu memang berbeda atau sematamata karena kebetulan saja (by chance). Ttest adalah salah satu tes statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah Mean Sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan (Anas Sudijono, 2010).
124
Rumus yang digunakan dalam pengalihan data ke dalam bentuk kuantitatif, yaitu: a. Uji Hipotesis 1 (satu) dan Hipotesis 2 (dua) Hipotesis 1 (satu) dan hipotesis 2 (dua) adalah hipotesis dengan satu pihak (one tail), dengan menggunakan rumus :
Keterangan : = nilai t yang dihitung = nilai rata-ratakelompok STAD = nilai rata-rata kelompok ceramah = standar deviasi = jumlah sampel Jika thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan diantara keduanya. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada pengaruh yang signifikan diantara keduanya, melainkan perbedaan yang terjadi secara kebetulan saja (by chance) akibat sampling error (Sudijono, 2010).
125
b. Uji Hipotesis 3 (tiga) 1) Standar Deviasi
Keterangan : = standar deviasi = nilai kelompok STAD = nilai rata-rata kelompok STAD = jumlah siswa kelompok STAD = nilai kelompok ceramah = nilai rata-rata kelompok ceramah = jumlah siswa kelompok ceramah 2) Standar Varian Nana Sudjana (1996) mengungkapkan bahwa rumus yang digunakan untuk mencari standar varian adalah:
Keterangan : = Standar varian = Standar Deviasi STAD = Standar Deviasi ceramah
126
3) Uji Taraf Signifikansi Uji taraf signifikansi dengan mengunakan rumus Ttest seperti yang ditulis oleh Sugiyono (2009)
Keterangan : = Taraf Signifikansi = Standar Varian Uji satu pihak H0 (nol) diterima jika :
Jika H0
(nol)
ditolak, maka H1 diterima. Hal itu menandakan bahwa ada
perbedaan yang signifikan diantara keduanya. Jika H0 diterima, maka H1 ditolak. Hal ini menandakan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan diantara keduanya. Taraf signifikan (biasanya di dalam penelitian pendidikan) 5%. Menurut Sugiyono (2009) DK (Derajad Kebebasan) dicari dengan rumus :
127
8. Jadwal Penelitian Tabel 6 Jadwal penelitian
Ceramah
XI IPS 2
2
STAD
XI IPS 1
1
Tipe Pembelajaran
Kelas
No
Waktu 9/11/‟11 16/11/‟11 23/11/‟11 11/01/‟12 18/01/‟12 25/01/‟12 1/02/‟12 8/02/‟12 15/02/‟12 10/11/‟11 17/11/‟12 24/11/‟11 12/01/‟12 19/01/‟12 2/2/‟12 9/2/‟12 16/2/‟12 23/2/‟12
Kompetensi Dasar
1. Mendeskripsikan dinamika politik Indonesia; 2. Mendeskripsikan proses demokratisasi menuju masyarakat madani
1. Mendeskripsikan dinamika politik Indonesia; 2. Mendeskripsikan proses demokratisasi menuju masyarakat madani