BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan mengunduh laporan keuangan perusahaan non keuangan yang go public di BEI dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 melalui website resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id selama 6 bulan dari bulan september 2012 sampai bulan februari 2013.
B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan uji hipotesis untuk melihat indikasi terjadinya manajemen laba pada perusahaan yang go public di BEI pada periode 2009-2011 yang dianalisis melalui manipulasi aktivitas riil. Indikasi manajemen laba dapat diketahui dengan menganalisa pergerakan aktivitas riil perusahaan dari periode sebelum go public sampai pada periode go public.
C. Hipotesis Oleh karena arus kas kegiatan operasi, biaya produksi dan diskresioner terkena dampak dari manipulasi aktivitas riil maka faktor2 tersebut dapat
35
36
digunakan untuk menguji apakah perusahaan melakukan manipulasi aktivitas riil atau tidak pada saat menjelang IPO. Manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi, biaya produksi dan diskresioner dapat dilihat dari nilai rerata abnormal dari arus kas kegiatan operasi, biaya produksi dan diskresioner yang rendah ( dibawah 0). Angka 0 menunjukkan nilai aktual dan nilai normal adalah sama. Dengan demikiam, rumusan hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H1 : Perusahaan yang IPO melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi pada periode sebelum penawaran. H2 : Perusahaan yang IPO melakukan manipulasi aktivitas riil melalui biaya produksi pada periode sebelum penawaran. H3 : Perusahaan yang IPO melakukan manipulasi aktivitas riil melalui biaya diskresioner pada periode sebelum penawaran.
D. Variabel dan Skala Pengukuran Varibel yang digunakan dalam penelitian ini adalah manipulasi aktivitas riil. Manipulasi aktivitas riil merupakan praktik yang terpisah dari praktik operasi normal yang di motivasi oleh keinginan manajer untuk menyesatkan calon investor atau pemegang saham dalam kepercayaan tertentu bahwa tujuan laporan keuangan telah dipenuhi dalam operasi normal. Teknik untuk pengukuran manipulasi aktivitas riil, sbb:
37
1.
Manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi Untuk mengindikasi perusahaan yang melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi menggunakan arus kas kegiatan operasi abnormal (ABN_CFO). Untuk menentukan arus kas kegiatan operasi abnormal diperoleh dari selisih nilai arus kas kegiatan operasi aktual yang diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum pengujian dikurangi dengan arus kas kegiatan operasi normal. Arus kas kegiatan operasi normal diperoleh dengan perhitungan menggunakan model persamaan regresi yang mereplikasi penelitian Roychowdhury (2006) sebagai berikut:
CFO t /A t-1 = α 0 + α 1 (1/A t-1 ) + β 1 (S t /A t-1 ) + β 2 (ΔS t /A t-1 ) + є t Keterangan: CFO t /A t-1
: arus kas kegiatan operasi pada tahun t yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.
α 1 (1/A t-1 )
: intersep yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1 dengan tujuan supaya arus kas kegiatan operasi tidak memiliki nilai 0 ketika penjualan dan lag penjualan bernilai 0.
S t /A t-1
: penjualan pada tahun t yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.
ΔS t /A t-1
: penjualan pada tahun t dikurangi penjualan pada tahun t-1 yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.
α0
: konstanta
єt
: error term pada tahun t.
38
Oleh karena dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah arus kas kegiatan operasi abnormal, maka untuk setiap observasi tahun arus kas kegiatan operasi abnormal ( ABN_CFO) dapat dihitung dengan menggunakan koefisien estimasi yang diperoleh dari model persamaan diatas :
ABN_CFO = CFOt – CFO t /A t-1
2.
Manipulasi aktivitas riil melalui biaya produksi Biaya produksi adalah jumlah dari harga pokok penjualan (COGS) dan perubahan dalam persediaan (ΔINV) sepanjang tahun atau selisih persedian tahun aktual dengan tahun sebelumnya. dalam penelitian ini menggunakan biaya produksi dibanding HPP/COGS dikarenakan produksi diatas level normal
operasi
perusahaan
(overproduction)
yang
bertujuan
untuk
melaporkan harga pokok penjualan yang lebih rendah yang mengakibatkan laba lebih tinggi merupakan salah satu cara yang dilakukan manajemen untuk memanipulasi laba melalui manipulasi aktivitas riil. Biaya produksi normal diperoleh dengan perhitungan menggunakan model esimasi Roychowdhury (2006) sebagai berikut :
PROD t /A t-1 = α 0 + α 1 (1/A t-1 ) + β 1 (S t /A t-1 ) + β 2 (ΔS t /A t-1 ) + β 3 (ΔS t-1 /A t-1 ) + єt Keterangan :
39
PROD t /A t-1 : biaya produksi pada tahun t yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1, dimana PROD t = COGS t + ΔINV t α 1 (1/A t-1 )
: intersep yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1 dengan tujuan supaya nilai biaya produksi tidak memiliki nilai 0 ketika penjualan dan lag penjualan bernilai 0.
S t /A t-1
: penjualan pada tahun t yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.
ΔS t /A t-1
: penjualan pada tahun t dikurangi penjualan pada tahun t-1 yang diskala dngan total aktiva pada tahun t-1.
ΔS t-1 /A t-1
: perubahan penjualan pada tahun t-1 yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.
α0
: konstanta
єt
: error term pada tahun t.
Sama halnya dengan arus kas kegiatan operasi, nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah biaya produksi abnormal (ABN_PROD) yang diperoleh dengan cara mengurangi nilai biaya produksi aktual yang diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum periode pengujian dengan biaya produksi normal yang dihitung dengan menggunakan koefisien estimasi dari model persamaan diatas : ABN_PROD = PRODt - PROD t /A t-1
40
3.
Manipulasi aktivitas riil melalui biaya diskresioner Biaya diskresioner dalam penelitian ini didefinisikan sebagai jumlah dari biaya iklan, biaya riset dan pengembangan, biaya penjualan, dan biaya administrasi dan umum. Dengan pengurangan biaya diskresioner perusahaan mengakibatkan laba meningkatkan dan muncul biaya diskresioner yang abnormal pada periode menjelang penawaran. Untuk mencari biaya diskresioner normal, peneliti menggunakan model persamaan regresi yang mereplikasi dari penelitian roychowdhury (2006):
DISEXP t /A t-1 = α 0 + α 1 (1/A t-1 ) + β(S t-1 /A t-1 ) + є t Keterangan : DISEXP t /A t-1 : biaya diskresioner pada tahun t yang diskala dengan total aktiva tahun t-1. α 1 (1/A t-1 )
: intersep yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1 dengan tujuan supaya biaya diskresioner tidak memiliki nilai 0 ketika penjualan dan lag penjualan bernilai 0.
S t-1 /A t-1
: penjualan pada tahun t-1 yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1.
α0
: konstanta
єt
: error term pada tahun t.
Karena penelitian ini menggunakan nilai abnormal, maka biaya diskresioner abnormal (ABN_DISEXP) diperoleh dengan cara yang sama
41
dengan arus kas kegiatan operasi dan biaya produksi yaitu dengan mengurangi nilai biaya diskresioner aktual yang diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum periode pengujian dengan biaya diskresioner normal yang dihitung dengan menggunakan koefisien estimasi dai model persamaan diatas:
ABN_DISEXP = DISEXPt - DISEXP t /A t-1
E. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan mengunduh (download) laporan keuangan perusahaan yang melakukan IPO dari tahun 2009-2011 untuk periode tahun penawaran dan periode sebelum penawaran secara online melalui website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
F. Jenis Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang melakukan IPO tahun 2009-2011 selama periode sebelum penawaran dan periode penawaran. Peneliti menggunakan data sekunder karena penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta adanya manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil pada perusahaan yang melakukan IPO.
42
G. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang melakukan IPO dari tahun 2009-2011 yaitu sebanyak 61 perusahaan. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu dengan kriteria: 1. Perusahaan non keuangan yang melakukan IPO di Burs Efek Indonesia dari tahun 2009-2011 2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember dalam rupiah serta memiliki data yang diperlukan untuk variabel-variabel yang telah ditentukan. Tabel 3.1 Pemilihan Sampel No. Keterangan 1
Jumlah perusahaan yang IPO selama periode 2009-2011
61
2
Jumlah perusahaan keuangan yang IPO
6
3
Jumlah perusahaan non keuangan yang IPO
55
4
Jumlah perusahaan dengan data yang tidak lengkap dari kriteria no 3
10
Total sampel yang menjadi subjek penelitian
45
43
H. Metode Analisis Data Analisis data yang dilakukan untuk pengujian hipotesis adalah analisis regresi dan statistik deskriptif, untuk pengujian signifikansinya menggunakan uji one sample t-test. Model regresi untuk mencari aus kas kegiatan operasi normal, biaya produksi normal dan biaya diskresioner normal adalah dengan mereplikasi penelitian Roychowdhury (2006). Oleh karena dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah arus kas kegiatan operasi abnormal, biaya produksi abnormal, dan biaya diskresioner abnormal yang merupakan selisih dari nilai aktual dengan nilai normal maka regresi yang dilakukan untuk mencari arus kas kegiatan operasi normal, biaya produksi normal, dan biaya diskresioner normal tidak dilakukan uji asumsi klasik. Hal ini disebabkan nilai yang dibutuhkan adalah nilai koefisien dari hasil regresi tersebut. Model pengujian untuk hipotesis H1, H2, dan H3 atas manipulasi aktivitas riil ditentukan berdasarkan uji rata-rata dan nilai signifikansi dari abnormal arus kas kegiatan operasi, abnormal biaya produksi,dan abnormal biaya diskresioner. Nilai rata-rata abnormal arus kas kegiatan operasi, abnormal biaya produksi,dan abnormal biaya diskresioner diperoleh dari statistik deskriptif seluruh sampel dan kemudian dilakukan pengujian tingkat signifikansi menggunakan uji One Sample t-Test dengan pengujian hipotesis 2 arah (two tail), yaitu menguji apakah suatu nilai tertentu (yang diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel.