perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pendekatan dan pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) untuk mempelajari hubungan antara peran kader posyandu balita dengan kunjungan balita di posyandu (Notoatmodjo, 2010). B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu dalam wilayah kerja Puskesmas Sibela, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Surakarta antara bulan Januari-Juli 2013. C. Populasi Penelitian 1. Populasi Target Populasi target dalam penelitian ini adalah ibu balita yang mengikuti kegiatan Posyandu di Kelurahan Mojosongo. Jumlah populasi balita di Kelurahan Mojosongo adalah sebesar 1.787 balita ditimbang. 2. Populasi Aktual Populasi pada penelitian ini adalah Ibu balita yang datang ke Posyandu Balita dan menimbangkan balita pada bulan Mei 2013 di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Surakarta. commit to user 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
D. Sampel dan Teknik Sampling Karena subjek penelitian besarnya lebih dari 100 orang dan estimasi waktu untuk menyelesaikan penelitian yang terbatas, maka peneliti menetapkan sampel penelitian sebanyak 10% dari populasi (Arikunto, 2006). Dari jumlah seluruh populasi diperoleh sampel penelitian sejumlah 179 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dikarenakan objek yang akan diteliti yang cukup luas (Sugiyono, 2012). Peneliti menggunakan 2 tahap untuk memperoleh 179 responden, tahap pertama akan diambil 5 posyandu yang terdiri dari strata posyandu mandiri. Dikarenakan di Kelurahan Mojosongo sudah tidak terdapat posyandu pratama, madya dan purnama, maka pengambilan sampel difokuskan pada strata posyandu mandiri. Kemudian tahap kedua, peneliti akan memilih sampel individu dari masing-masing posyandu tersebut secara random. E. Kriteria Restriksi 1. Kriteria Inklusi a. Ibu balita yang mengikuti Posyandu di Kelurahan Mojosongo. b. Ibu yang mempunyai anak berumur 1-5 tahun. c. Ibu balita yang bisa membaca dan menulis. d. Ibu balita yang mempunyai Kartu Menuju Sehat atau buku KIA. 2. Kriteria Eksklusi a. Ibu balita yang tidak hadir di Posyandu di Kelurahan Mojosongo. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
b. Ibu balita yang tidak bersedia menjadi responden. c. Ibu balita yang telah mengikuti kegiatan Posyandu ˂3 kali. F. Definisi Operasional Tabel 3.1 Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran N Variabel o 1 Variabel Bebas : Peran Kader Posyandu Balita
2 Variabel Terikat : Keaktifan Kunjungan Balita ke posyandu
Definisi Variabel
Alat Ukur
Skala
Skor
Suatu rangkaian tugas yang diemban oleh tenaga yang berasal, dipilih dan bekerja bersama masyarakat yang ditunjuk untuk menjalankan tugas pengembangan posyandu. Kedatangan balita ke posyandu untuk menimbang berat badan dan mendapatkan pelayanan kesehatan seperti imunisasi, penyuluhan gizi dalam kurun waktu tertentu
Kuesioner
Interval
Penilaian peran kader posyandu dengan nilai maksimal 120
Interval
Penilaian keaktifan kunjungan balita dengan nilai maksimal 12 kali/tahun
KMS dan kohort balita
G. Cara Kerja 1. Alat Ukur Alat Ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, Kartu Menuju Sehat (KMS) dan Kohort Balita. a. Kuesioner Pembuatan kuesioner ini mengacu pada parameter yang sudah dibuat oleh peneliti terhadap penelitian yang akan dilakukan (Hidayat, 2009). Kuesioner peran kader posyandu yang diisi oleh ibu balita, commit to user responden diminta untuk memberi tanda cek () apabila sesuai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
pernyataan yang ada, kuesioner berupa pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable). Jawaban item pernyataan menggunakan skala Likert yaitu Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju (Machfoedz, 2005). Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Peran Kader yang Diisi oleh Ibu Balita Indikator Favorable Unvaforable Jumlah a. Kesiapan kader 1,10,11,12 3,8,28,29 12 dalam pelaksanaan 21,24,31,35 sistem 5 meja b. Kemampuan kader 4,6,7,17,18,20, 5,16,23 15 dalam pelaksanaan 25,26,30,32,33,36 sistem 5 meja c. Kemampuan kader 13,15,19,22, 10 2,9,14 dalam kegiatan 27,34,37 posyandu diluar jadwal posyandu. Jumlah 28 9 37 Ket. : angka yang dicetak tebal dan digarisbawahi menunjukkan nomor kuesioner yang tidak valid dan tidak reliabel Suatu kuesioner bisa digunakan sebagai intrumen penelitian jika telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. 1. Uji Validitas Uji
validitas
dilakukan
dengan
menggunakan
bantuan
perangkat lunak SPSS versi 16 for Windows dengan rumus Pearson Product Moment dengan taraf signifikansi 5%. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila hasil perolehan harga r yang dikonsultasikan dengan r tabel nilai product moment pada taraf signifikansi 5% mempunyai nilai yang lebih tinggi (Machfoedz, 2005). Uji coba dilakukan pada 30 responden di 3 posyandu kelurahan Mojosongo commit to user diluar sampel penelitian, dengan 37 butir pernyataan. Hasil dari uji
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
validitas tersebut didapatkan hasil ada 30 butir pernyataan yang valid. Butir yang tidak valid kemudian dihapus oleh Peneliti karena indikator yang dirumuskan telah terwakili oleh butir pernyataan yang valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS versi 16 for Windows dengan taraf signifikasi 5%. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien alpha ≥ 0,6 (Sugiyono, 2007). Dari hasil uji reliabilitas didapatkan hasil 30 butir pernyataan yang reliable dengan nilai koefisien alpha sebesar 0,941. b. Frekuensi kunjungan ibu diketahui dengan melihat register kohort balita di posyandu dan dipastikan dengan melihat KMS. Kartu Menuju Sehat (KMS) atau buku KIA adalah kartu pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita dari lahir sampai berusia 5 tahun yang diisi setiap kunjungan ke posyandu. Cara penilaian praktik kunjungan dengan menggunakan skor tertinggi 12 kali/tahun, karena keaktifan kunjungan dinyatakan tinggi bila ≥8 kali kunjungan dalam 12 bulan terakhir dan rendah bila <8 kali kunjungan dalam 12 bulan terakhir (Depkes, 2009). 2. Pengambilan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : a. Data Primer : Data yang diperoleh dari kuesioner yang terdiri dari 37 item pernyataan . commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
b. Data Sekunder : Data yang diperoleh dari Kohort Balita dalam bentuk jumlah kunjungan balita ke Posyandu dan Kartu Menuju Sehat (KMS) milik balita yang ditimbang antara bulan Juni 2012-Mei 2013. H. Analisis Data Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh menurut Notoadmodjo (2010) yaitu : 1. Pengolahan Data Setelah semua data terkumpul data tersebut diolah dengan langkahlangkah sebagai berikut : a. Memeriksa data (editing) adalah memeriksa kelengkapan data yang telah dikumpulkan yang berupa daftar penyataan atau kuesioner dan hasil wawancara serta catatan dari sumber data sekunder . b. Memberi skor (scoring) yang bertujuan mempermudah pengolahan data dengan memberi nilai pada variabel yang berskala interval. Tabel 3.3 Skor Penilaian Peran Kader Posyandu balita Jawaban Favourable Unfavourable Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4 c. Menyusun data (tabulating) yaitu peneliti mengorganisasikan data agar dapat dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan kemudian dianalisis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
2. Analisis Data a. Analisis Univariat Karena variabel yang diuji merupakan variabel numerik, peneliti menggunakan nilai frekuensi beserta presentase untuk mengetahui karakteristik data variabel (Notoatmodjo, 2010). Peneliti menyajikan distribusi umur, jumlah anak, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan jarak posyandu dari rumah responden dengan membuat tabel-tabel (Dahlan, 2012). b. Analisis Bivariat Untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dan satu variabel dependen, peneliti menggunakan analisis bivariat yaitu Uji hipotesis korelasi Pearson. Alasan pemilihan uji tersebut adalah karena peneliti ingin mengetahui adakah hubungan antara kedua variabel yang datanya berbentuk interval (Sugiyono, 2012). Uji Pearson dapat digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini apabila data yang ada memiliki distribusi normal. Maka dari itu peneliti melakukan uji normalitas data terlebih dahulu menggunakan uji Kolmogorov Smirnov karena besar sampel >50 responden. Data yang berdistribusi normal mempunyai nilai p>0,05. Karena data hasil penelitian menunjukkan distribusi data tidak normal (p=0,000), maka dilakukan transformasi data peran kader dan keaktifan kunjungan, kemudian melakukan uji normalitas kembali commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
menggunakan data hasil transformasi. Dari Uji normalitas yang kedua diperoleh hasil data tidak berdistribusi normal (p=0,001), maka Peneliti menggunakan uji alternatif Spearman untuk menentukan hubungan antara kedua variabel (Dahlan, 2012). Perhitungan analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistical for Social Science) versi 16.00 for Windows. Tabel 3.4 Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi (r), Nilai p dan Arah Korelasi N o. 1
Parameter Nilai p
Nilai p<0,05
p>0,05
Interpretasi Terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji.
2
Kekuatan Korelasi (r)
0,0 s.d <0,2 0,2 s.d <0,4 0,4 s.d <0,6 0,6 s.d <0,8 0,8 s.d 1
Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat
3
Arah Korelasi
+ (positif)
Searah, semakin besar nilai satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya. Berlawanan arah, semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya.
- (negatif)
Sumber : Arikunto (2006)
commit to user