18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Sambong 01 Kecamatan Batang Kabupaten Batang pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014 dalam melaksanakan pembelajaran dengan model problem posing. Lokasi yang dijadikan subyek penelitian adalah SD Negeri Sambong 01 Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Data penelitian yang akan dikumpulkan berupa hasil belajar, dokumen situasi dan peristiwa yang dapat diobservasi berkenaan dengan kinerja guru dan siswa pada saat penerapan model pembelajaran problem posing dalam proses pembelajaran matematika yang berlangsung di kelas. 3.2. Variabel Penelitian 3.2.1. Variabel Sumber Pelajaran Yaitu apakah sumber pelajaran dapat mendukung pelaksanaan model pembelajaran yang diterapkan. 3.2.2. Variabel Proses Yaitu melihat apakah proses belajar mengajar berlangsung bermakna, aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan diterapkannya pendekatan problem posing. 3.2.3. Variabel Hasil Yaitu dengan melihat hasil dari pembelajaran matematika melalui pendekatan problem posing 3.3. Prosedur Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus yaitu: Siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan, pertemuan terakhir evaluasi siklus I sebagai acuan untuk memperadakan siklus II, dan Siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan, pertemuan terakhir evaluas/tes siklus II di siklus ini diharapkan adanya peningkatan/perkembangan dibanding dengan hasil evaluasi siklus I. 1. Gambaran Umum Siklus I
19
a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan yang akan dilaksanakan yaitu: 1.) Menelaah kurikulum matematika SD kelas IV semester ganjil 2.) Membuat rencana pengajaran untuk setiap pertemuan 3.) Menyusun tes diagnostic 4.) Membuat format observasi untuk mengamati kondisi pembelajaran dikelas ketika pelaksanaan tindakan sedang berlansung. b. Tahap Tindakan Secara umum tindakan pada siklus I adalah: 1) Pembentukan kelompok 2) Mengajarkan materi sesuai dengan rencana pengajaran 3) Membimbing siswa dalam menyelesaikannya 4) Meminta siswa menanggapi masalah/ soal yang diajukan oleh temannya. c. Tahap Observasi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mendukumentasikan hasil pengumpulan data siklus I yang meliputi aktivitas siswa dan guru selama pengajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya. d. Tahap Refleksi Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan kemudian di analisis. Dari hasil tersebut direfleksikan terhadap tindakan yang dilakukan. Selanjutnya dibuat rencana perbaikan dan penyempurnaan pada siklus berikutnya. 2. Gambaran Umum Siklus II a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan yang akan dilaksanakan yaitu: 1) Menelaah kurikulum matematika SD kelas IV semester I 2) Membuat rencana pengajaran untuk setiap pertemuan 3) Menyusun tes diagnostic 4) Membuat format observasi untuk mengamati kondisi pembelajaran dikelas ketika pelaksanaan tindakan sedang berlansung.
20
b. Tahap Tindakan Secara umum tindakan yang dilakukan pada siklus II adalah: 1) Mengajarkan materi sesuai rencana pengajaran 2) Membimbing siswa dalam membuat soal dan menyelesaikannya 3) Meminta siswa menanggapi masalah/ soal yang diajukan oleh temannya 4) Meminta siswa mengerjakan LKS yang dibagikan. c. Tahap Observasi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mendukumentasikan hasil pengumpulan data siklus II yang meliputi aktivitas siswa selama pengajaran berlansung dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya. d. Tahap refleksi Refleksi dilakukan untuk melihat proses pelaksaan siklus dan hasil pemahaman siswa. Refleksi dimaksudkan sebagai kegiatan analisis, memahami dan membuat kesimpulan. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom action research) yang biasa disingkat PTK. Seperti dalam Wardani dkk (2003: 1.6) karakteristik yang khas dari penelitian tindakan kelas yakni adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang selanjutnya dirangkum dalam suatu siklus kegiatan. 3.4.
Data dan Tehnik Pengambilan Data
3.4.1. Sumber Data Yang dijadikan sumber data adalah guru matematika dan siswa kelas IV SD Negeri Sambong 01 Kecamatan Batang Kabupaten Batang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/ 2014. 3.4.2. Jenis data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif dapat diperoleh dengan lembar observasi dan data kuantitatif diperoleh dengan tes hasil belajar.
21
3.4.3. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data: Sumber data dari penelitian ini adalah lembar observasi, hasil tes baik tes diagnostic maupun tes siklus I dan II. 2. Jenis Data: Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh dari lembar observasi dan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes baik tes diagnostic maupun tes akhir siklus I dan II 3.4.4. Cara Pengambilan Data 1. Data hasil belajar siswa diperoleh dari tes diagnostic dan tes akhir siklus 2. Data mengenai keaktifan siswa dalam mengenai dalam proses belajar mengajar diperoleh melalui lembar observasi Data mengenai sikap siswa terhadap pendekatan problem posing diperoleh dari pedoman wawancara yang diberikan pada siswa pada akhir siklus II. 3.4.5. Tehnik pengambilan data: a) Data tentang pelaksanaan pembelajaran problem posing secara individu diambil melalui lembar observasi. b) Data tentang hasil belajar siswa diambil melalui tes hasil belajar siswa. 3.4.6. Defenisi Operasional Untuk menghindari perbedaan persepsi terhadap istilah dalam penelitian ini maka diberikan defenisi operasional sebagai berikut: 1. Model pembelajaran problem posing adalah suatu model pembelajaran yang mana siswa menulis kembali soal dengan kata – katanya sendiri, menulis soal dalam bentuk lain atau dalam bentuk operasional. 2. Prestasi belajar matematika adalah suatu hasil belajar matematika siswa yang diperoleh melalui problem posing, setelah diberikan tes. 3.4.7. Rancangan Penelitian Rancangan yang diterapkan berupa rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dirancang dalam 2 siklus. Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu 6 jam pelajaran, dan siklus II juga 2 kali pertemuan yaitu 6 jam pelajaran. Jadi untuk menyelesaikan penelitian memerlukan waktu 12 jam pelajaran atau 4 kali pertemuan
22
Prosedur dan langkah – langkah penelitian ini mengikuti prinsip yang berlaku dalam PTK. Model Penelitian Tindakan terdiri dari 4 tahap (Arikunto dkk, 2009:16) seperti pada gambar berikut:
Gambar 3.4 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas 3.5. Indikator Kinerja Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah bila skor rata – rata hasil belajar atau ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan menurut ketuntasan Dinas. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila memperoleh skor minimal 60. Ketuntasan secara klasikal minimal 80 % dari jumlah siswa telah tuntas belajar. 3.6. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul pada penelitian ini selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan statistic deskriptif, atatistik deskriptif yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan karakteristik responden yang dalam hal ini skor rataa-rata, skor terendah, skor tertinggi, rentang skor, standar deviasi, varansi, skor ideal, table distribusi frekuensi dan persentase skor.