26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian 3.1.1
Lokasi Perusahaan Penulis dalam menyususn skripsi ini melakukan penelitian pada Kantor Suku Dinas Jakarta Barat sebagai objek penelitian yang beralamat Jalan Kembangan Raya No. 2 lantai 3, belakang Kantor Walikota Jakarta Barat.
3.1.2
Sejarah Singkat Perusahaan Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 1978, wilayah DKI Jakarta di bagi menjadi 5 (lima) wilayah kota administrasif. Wilayah kotamadya Jakarta Barat merupakan salah satu bagian yang memiliki kedudukan setingkat dengan Kotamadya Tingkat II. Walikotamadya yang bertanggungjawab langsung kepada Gubernur KDKI Jakarta Berdasarkan Penetapan Presiden RI No.2 Tahun 1961 tentang Pemerintahan DKI Jakarta dan Penjelasan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang pokokpokok pemerintah di daerah, bahwa tugas, wewenang dan kewajiban Walikotamadya adalah menjalankan Pemerintahan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan dalam wilayah.
27
Tugas-tugas tersebut meliputi bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, kesejahteraan masyarakat, sosial politik, agama, tenaga kerja, pendidikan, pemuda dan olah raga. Kependudukan perekonomian dan pembangunan fisik prasarana lingkungan serta bidang-bidang lain yang ditetapkan oleh Gubernur Kepala daerah Khusus Ibukota Jakarta. Suku dinas Kesehatan Kota Jakarta Barat memiliki visi dan misi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, adapun visi yang dimiliki adalah Pelayanan Kesehatan Bermutu, Terjangkau dan Mampu Bersaing Dengan Negara Maju, sedangkan misi yang ingin dicapai yaitu : 2. Mewujudkan pembinaan, pengawasan dan pengadilan sumber daya kesehatan . 3. Mewujudkan pelayanan kesehatan
bermutu
yang
terjangkau
bagi masyarkat termasuk masyarakat tidak mampu. 4. Mewujudkan upaya kemandirian
masyarakat dalam pembangunan
kesehatan 5. Mewujudkan sumber daya manusia yang professional, tanggap dan unggul.
Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat bertujuan : 1. Meningkatkan Profesional Aparatur. 2. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Permukiman. 3. Meningkatkan Kapasitas Lembaga Sosial Kemasyarakatan serta mendorong partisipasi Masyarakat.
28
4. Mewujudkan Pelayanan Prima yang menyentuh kehidupan seluruh lapisan Masyarakat.
3.1.3
Struktur Organisasi Perusahaan Organisasi adalah sekelompok yang disatukan dalam suatu kerja sama yang efisien untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Disamping itu organisasi dapat juga dipandang sebagai struktur tata hubungan kerja antar sekelompok orang yang masing-masing memegang dan melaksanakan jabatan, posisi, atau fungsi yang harus bekerjasama secara tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Susunan organisasi Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat terdiri dari : 1. Kepala Suku Dinas mempunyai tugas : a. memimpin dan mengoordinasikan pelasanaan tugas dan fungsi Suku Dinas Jabatan Fungsional. b. melaksanakan kerja sama dan koordinasi dengan Satuan Kerja Subkelompok Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dan/atau instansi pemerintah/swasta terkait, dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Suku Dinas. c. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi Suku Dinas.
29
2. Subbagian Tata Usaha Merupakan Satuan Kerja staf Suku Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan administrasi umum Suku Dinas Kesehatan. Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian
yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Suku dinas. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas : c. Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya. d. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya. e. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas f. Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan anggaran (DPA) Suku Dinas. g. Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang Suku Dinas. h. Pelaksanaan kegiatan surat menyurat dan kearsipan Suku Dinas.
3. Seksi Kesehatan Masyarakat Merupakan satuan Kerja lini Suku Dinas Kesehatan dalam melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan kesehatan masyarakat. Seksi kesehatan masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala
30
Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Suku Dinas. Seksi Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas : a. Mengkoordinasikan sector terkait dan masyarakat profesi untuk pencegahan dan pengendalian program kesehatan masyarakat. b. Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan dan informasi. c. Melaksanakan kajian perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat tingkat Kota Administrasi. d. Menyiapkan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas Seksi Kesehatan Masyarakat. e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Masyarakat.
4. Seksi Pelayanan Kesehatan Merupakan Satuan Kerja lini Suku Dinas Kesehatan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan. Seksi pelayanan kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Suku Dinas. Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas : a. Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya.
31
b. Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian tata laksana pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan. c. Memberikan rekomendasi/perizinan sarana pelayanan kesehatan. d. Melaksanakan siaga 24 jam/Pusat Pengendalian Dukungan Kesehatan (Pusdaldukkes). e. Menyiapkan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas Seksi Kesehatan Masyarakat. f. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Masyarakat.
5. Seksi Sumber Daya Kesehatan Merupakan satuan Kerja LIni Suku Dinas Kesehatan dalam melaksanakan kegiatan pengolalaan sumber daya kesehatan. Seksi sumber daya kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Suku Dinas. Seksi Sumber daya Kesehatan mempunyai tugas : a. Melaksanakan kegiatan bimbingan teknis tenaga kesehatan. b. Menyusun peta kebutuhan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan berdasarkan analisa kebutuhan pendidikan dan pelatihan. c. Melaksanakan kegiatan monitoringdan evaluasi tingkat kepatuhan petugas kesehatan terhadap standar pelayanan.
32
d. Melaksanakan kegiatan audit inyernal dan audit eksternal penerapan system manajemen mutu. e. Melaksanakan survey kepuasan pelanggan kesehatan. f. Melaksanakan kegiatan bimbingan, konsultansi dan pendampingan penerapan system manajemen mutu kepada Puskesmas. g. Melaksanakan kegiatan pengembangan mutu melalui forum dan fasilitator. h. Melaksanakan fasilitas peningkatan kemampuan tenaga fasilitator, instruksi, assessor, dan auditor mutu pelayanan kesehatan. i. Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelayanan sarana pelayanan kefarmasian meliputi industri kecil obat tradisional, subpenyalur alat kesehatan, apotek, took obat, depo obat, dan industry makanan minuman rumah tangga. j. Melaksanakan kegiatan pemantauan dan pengendalian harga obat dan persediaan cadangan obat esensial. k. Melaksanakan monitoring dan pemetaan sumber daya kesehatan. l. Menyiapkan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas Seksi Sumber Daya Kesehatan. m. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi sumber daya Kesehatan.
33
6. Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan Merupakan Satuan Kerja lini Suku Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan
kegiatan
pengendalian
masalah
kesehatan.
Seksi
pengendalian masalah kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Suku Dinas. Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas : a. Melaksnakan pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular, kesehatan jiwa masyarakat, surveilans epidemiologi, penanggulangan wabah/Kejadian Luar BIasa (KLB) dan kesehatan lingkungan. b. Melaksanakan kegiatan pembinaan pelaksanaan kesehatan haji. c. Menyiapkan materi sosialisasi kesehatan tentang pengendalian penyakit menular/tidak menular serta kesehatan jiwa masyarakat. d. Melaksanakan kegiatan bimbingan, konsultan dan pendampingan teknis peningkatan kompetensi surveilans epidemiologi, tenaga kesehatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kesehatan jiwa masyarakat. e. Melaksanakan kegiatan koordinasi, kerja sama dan kemitraan pegendalian penyakit menular dan tidak menular serta kesehatan jiwa masyarakat dengan satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Unit
Kerja
Perangkat
Daerah
pemerintah/swasta/masyarakat.
(UKPD)
dan/atau
instansi
34
f. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan imunisasi. g. Menghimpun,
mengolah,
menyajikan,
memelihara,
mengembangkan, dan memanfaatkan data dan informasi surveilans epidemiologi sebagai Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD_KLB) pada lingkup Kota Administrasi. h. Melaksanakan kegiatan investigasi penyakit potensial Kejadian Luar BIasa (KLB) dan dugaan wabah serta keracunan makanan. i. Meningkatkan system jaringan informasi wabah/Kejadian Luar Biasa (KLB) dan dugaan wabah serta keracunan makanan. j. Meningkatkan system jaringan informasi wabah/Kejadian Luar Biasa (KLB) dan surveilans. k. Melaksanakan kegiatan pengendalian surveilans kematian. l. Penyiapan bahan laporan Dinas Kesehatan dan Kota Administrasi yang terkait dengan tugas dan fungsi Suku Dinas. m. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Suku Dinas.
3.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan penulis adalah penelitian yang bersifat kausal merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu variabel atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable).
35
3.3 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti, dan untuk mengetahui kebenarannya perlu diadakan uji secara empiris. Dalam penelitian skripsi ini hipotesis penelitian adalah sebagai berikut : “Diduga motivasi berpengaruh positif dan signifikan tehadap kinerja pegawai pada Kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat”.
3.4 Variabel dan Skala Pengukurannya Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian yang berupa suatu konsep yang memiliki mempunyai nilai, dan fungsinya menjelaskan hubungan antara satu atau lebih variabel dengan variabel yang lain. Variabel-varibel penelitian ini adalah : d. Variabel bebas atau independent variable (X) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu motivasi b. Variabel terikat atau dependent variable (Y) Yang merupakan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kinerja pegawai Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal yaitu skala yang membedakan, mengkategorikan, mengklarifikasi dan memberi peringkat melalui pengukuran sedangkan penilaian adalah penulis menggunakan skala likert, yang setiap pertanyaan mempunyai bobot nilai sebagai berikut : Sangat Setuju (Skor 5), Setuju (Skor 4), Kurang Setuju (Skor 3), Tidak Setuju (Skor 2), Sangat Tidak Setuju (Skor 1).
36
3.5 Definisi operasional variabel Definisi variabel merupakan penjelasan dari pengertian teoritis sehingga dapat diamati, diuji dan tentukan kebenarannya. Oleh sebab itu dalam skripsi ini perlu adanya definisi dari operasional variabel. Adapun definisi dari operasional variabel itu adalah : a. Motivasi, menurut Hadari Nawawi (2005;351) merupakan kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan. Indikator – indikator motivasi menurut Marihot Tua Efendi Hariandja (2005:325-327) yaitu : 1) Kebutuhan fisik (physiological needs). kebutuhan untuk makanan, minuman, pakaian, seks, dan lain-lain. 2) Kebutuhan rasa aman (safety needs). Kebutuhan rasa aman dan terlindungi dari resiko fisik dan mental. 3) Kebutuhan sosial (social needs). Kebutuhan menjadi bagian dari orang lain, dicintai orang lain, dan mencintai orang lain. 4) Kebutuhan pengakuan (esteem needs). Kebutuhan
diakui/dihormati/dihargai
oleh
orang
lain
karena
kemampuannya atau kekuatannya. 5) Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs). Kebutuhan yang berhubungan dengan aktualisasi/penyaluran diri dalam arti kemampuan/minat/potensi diri.
37
b. Menurut Malayu S.P Hasibuan (2007:94) Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Indikator – indikator kinerja menurut A. Sihotang (2007:200) adalah sebagai berikut : 1) Kesetiaan 2) Prestasi kerja 3) Tanggung jawab 4) Ketataan 5) Kejujuran 6) Kerja sama 7) Prakarsa 8) Kepemimpinan
3.6 Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian metode atau teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah : a. Kuesioner Yaitu teknik pengumpulan data melalui pertanyaan yang diajukan kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dan diisikan oleh responden sendiri. Tujuan menggunakan kuesioner dalam penulisan ini adalah memperoleh informasi yang relevan tentang pengaruh
38
motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat. b. Studi Kepustakaan (Libery Research) Adalah teknik pengumpulan data yang didasarkan pada bidang studi kepustakaan, maksudnya untuk memperoleh data sekunder yaitu bukubuku, literature, yang erat hubungannya dengan masalah penelitian. c. Jenis Data Berdasarkan dengan judul “Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat”, maka diperlukan datadata yang berkaitan dengan judul tersebut adalah : 1) Data Primer Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang motivasi (sebagai variabel bebas), dan data kinerja kerja (sebagai data variabel terikat). Kedua data tersebut diperoleh dengan menggunakan daftar kuesioner (pertanyaan). 2) Data sekunder Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini meliputi, catatan sejarah perusahaan, struktur organisasi, data perkembangan perusahaan dan daftar pustaka yang mempunyai hubungan dengan materi penyusunan skripsi
39
3.7 Populasi dan Sampel Penelitian Sampel penelitian yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah berupa pengisian kuesioner yang harus diisi oleh pegawai. Dimana metode pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling dimana menurut sugiyono (2002) adalah pemilihan populasi (orang/kejadian) yang datanya mudah dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan memilih sampel yang paling cepat dan murah yang berguna untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja kerja para pegawainya.
3.8 Metode Analisis Data Dalam melakukan analisis dan pengolahan data penulis menggunakan alat analisis statistik, meliputi : a. Uji Validitas dan Reliabilitas Menurut wiratna (2008:187) uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Dan uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan diuji validitasnya. Hasil r hitung bandingkan dengan r tabel dimana dk= n – 2 sedangkan signifikan 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid. Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsisten responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruksi-kontruksi pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel
40
dan di susun dalam bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,60 maka reliabel.
b. Analisis Regresi Linier Sederhana Metode ini untuk mengetahui pengaruh antara motivasi terhadap kinerja pegawai Adapun rumus regresi menurut Sugiono (2005:204) adalah : Y = a + bX Keterangan : Y
: Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a
: harga Y bila X = 0 (konstan)
b
: Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan peningkatan
ataupun
penurunan
variabel
dependen
angka yang
didasarkan pada variabel independent. Bila b (+) maka naik, dan bila ( - ) maka terjadi penurunan. X
: Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
Untuk mencari : a=
b=
∑
∑ ∑
∑
∑ .∑ (∑ )
41
c. Pengujian Hipotesis 1) Ho : β = 0 ( motivasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai) Ha : β > 0 ( motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai) 2) Menentukan taraf nyata (α) dan t tabel : Taraf nyata yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah α = 5% 3) Menentukan kriteria pengujian : Jika thitung > ttabel maka Ho di tolak Jika thitung < ttabel maka Ho di terima 4) Berdasarkan Probabilitas Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak