BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan design two groups pre test and post test design B. Metode Penelitian Dalam bab ini peneliti ingin mengemukakan tentang jenis penelitian, tempat penelitian, subyek yang diteliti dan waktu penelitian, variable populasi dan sample penelitian dengan menggunakan kuesioner pre dan post test kecemasan pada pasien pre operasi. 1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan design two group pre test and post test design. Dua kelompok eksperimen dan control masing – masing dilakukan perlakuan dan tidak.Pada hasil akhir dilakukan penilaian perbedaan, pada kelompok eksperimen dilakukan tindakan komunikasi terapeutik sedang pada kelompok control tidak dilakukan. 2. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di RSUD TEMANGGUNG di semua ruang yang ada kasus kasus bedah ( operasi / pembedahan ). 3. Populasi dan Sampel a. Populasi menurut (Arikunto, 2002)
Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien pre operasi di RSUD TEMANGGUNG besaran populasi pasien pre operasi
bulan Oktober 2005 terdapat sejumlah 90
orang,sehingga sample yang diambil pasien pre operasi hanya 60 orang. b. Sampel Subyek yang diambil dari semua jumlah penelitian yang mewakili seluruh populasi Tehnik yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan cara purposive sampling dengan cara mengambil subyek bukan berdasarkan atas strata, random atau teknik daerah tetapi didasarkan atas tujuan tertentu, yaitu hanya mengambil pasien pre operasi saja ( Sugiyono , 2001 ), yaitu dengan sample 30 orang sebagai kelompok control dan 30 orang sebagai kelompok perlakuan. Kriteria inklusif adalah : 1. Perempuan umur 30 – 45 Th 2. Jenis operasi sedang- berat 3. Pendidikan minimal SMP 4. Pembedahan dengan anestesi umum 5. Tujuan operasi kuratif B. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara : 1. Setelah mendapat ijin dari Unimus dan Kepala BP RSUD Temanggung peneliti mengadakan konfirmasi dengan kepala ruangan.
2. Peneliti mengidentifikasi sampel sesuai kriteria inklusif sampel. Penentuan sampel kelompok eksperimen dan kontrol
dilakukan dengan membagi dua
jumlah pasien pre operasi yang ada pada hari itu 3. Setelah sampel didapatkan peneliti memberikan informasi tentang maksud dan tujuan penelitian untuk memperoleh persetujuan atau kesediaan sampel. 4. Setelah memahami tujuan penelitian sampel yang setuju diminta menada tangani pernyataan kesediaan responden penelitian, sampel yang tidak setuju peneliti menghormati haknya untuk tidak berpartisipasi dalam penelitian ini. 5. Peneliti membagikan kuesioner dan meminta sampel untuk mempelajari lebih dahulu , bila ada pertanyaan yang tidak jelas diberikan kesempatan untuk bertanya. 6. Mempersilahkan responden mengisi sesuai petunjuk 7. Pada kelompok eksperimen peneliti memberikan komunikasi terapeutik, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan komunikasi terapeutik. 8. Kuesioner yang telah diisi kemudian dikumpulkan dan diperiksa kelengkapannya oleh peneliti kemudian dilakukan analisis.
C. Metode Pengolahan Dan Analisa Data. 1. Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian dilakukan dengan tahap –tahap sebagai berikut : a. Editing Berfungsi untuk meneliti kembali, apakah isian lembar kuesioner sudah lengkap.Editing dilakukan ditempat pengumpulan data , sehingga apabila ada kekurangan dapat segera dilengkapi. b. Coding Coding adalah Usaha mengklasifikasikan jawaban – jawaban /hasil – hasil yang ada menurut macamnya.Klasifikasi dilakukan dengan jalan menandai masing – masing jawaban dengan kode berupa angka, kemudian dimasukkandalam lembaran table kerja guna mempermudah membacanya. c. Tabulating Kegiatan memasukkan data – data hasil penelitian ke dalam tabel – tabel sesuai kriteria. d. Processing Memproses data agar dapat dianalisa. Pemrosesan data dilakukan dengan cara memasukkan data ke paket program computer. 1. Variabel Penelitian Variabel: Dalam penelitian ini dikemukakan 2 variabel a. Variabel bebas:komunikasi terapeutik sebagai variable x b. Variabel terikat:kecemasan sebagai variable y
2. Instrumen Penelitian Instrumen ini adalah kuesioner tingkat kecemasan yang diukur dengan Anxiety Analog Scala (AAS ) yang merupakan modifikasi dari Halminton Rating Scala for Anxiety ( Iskandar, 1994 ) Mencakup 6 gejala psikis dari kecemasan yaitu cemas, tegang, takut, bisa tidur, konsentrasi dan depresi. Sampel diminta untuk memberi tanda pada kertas bergaris 100 mm untuk menunjukan keberadaan jiwanya saat itu. Skala 100 menunjukkan keadaan yang luar biasa dan angka nol menunjukkan titik permulaan atau tidak ada gejala sama sekali. Pada penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti tingkat kecemasan dari internal pasien yang menyangkut 6 aspek diatas, skala ini belum dapat menyatakan tingkat kecemasan seseorang dari dimensi yang lain ( fisik, sosial dan spiritual ) dari pengkata gorian tingkat cemas data yang diperoleh adalah :. a. < 150
: Tidak ada cemas
b. 150-200
: Cemas ringan
c. 200-300
: Cemas sedang
d. 300- 400
: Cemas berat
e. > 400
: Cemas panik
Cara menentukan penilaian tingkat kecemasan 1) Cemas Berilah tanda garis antara 0-100 untuk keadaan cemas Tanda 0 berarti sama sekali tidak terdapat keadaan cemas, gelisah perasaan tak menentu, gugup.
Tanda pada 100 bila merasa cemas yang luar biasa atau gelisah yang sangat. Perasaan tak menentu serta gugup sehingga tak dapat berbuat apa-apa lagi. 2) Tegang Berilah tanda pada garis antara 0-100 untuk keadaan tegang . Tanda pada 0 berarti sama sekali tidak tegang, Tanda 100 berarti sangat tegang dengan tanda tanda; jantung berdebar-debar, sesak nafas cepat dan pendek, dada terasa sesak, perut perih dan melilit, jari-jari gemetar suara agak berubah. 3) Takut Berilah tanda pada garis antara 0-100 untuk keadaan takut. Tanda 0 berarti sama sekali tidak ada perasaan takut. Tanda 100 bila merasa takut yang luar biasa, takut ini dapat berupa; takut menghadapi orang banyak, takut pada kesendirian, takut pada hal-hal tertentu yang spesifik, ataupun suatu ketakutan yang mengambang dan tak spesifik. Misalnya takut menghadapi masa depan. 4) Tak bisa tidur Berilah tanda pada garis antara 0-100 untuk keadaan tak bisa tidur Tanda 0 berarti tidur pulas nyenyak dan tak terganggu oleh mimpi atau tidur nyenyak dan mudah terbangun serta bangun terlalu dini dan perasaan tak segar sewaktu bangun tidur. 5) Kesulitan Konsentrasi Berilah tanda pada garis antara 0-100 untuk keadaan kesulitan konsentrasi Tanda 0 berarti konsentrasi, daya ingat kecepatan berpikir sangat baik.
Tanda 100 berarti sangat pelupa. Kecepatan berfikir sangat lambat, mengambil keputusan lamban dan sebagainya. 6) Depresi atau sedih Berilah tanda pada garis antara 0-100 untuk keadaan depresi ( sedih ) Tanda 0 berarti tidak depresi atau gembira untuk keadaan yang cukup membesarkan hati. Tanda 100 berarti sangat depresi atau sedih sehingga mudah menangis, menyesal, nafsu makan kurang, gairah kerja menurun, letih lesu dan ingin bunuh diri. 4. Validitas dan Reliabilitas Validitas Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat - tingkat kevalitan dan keaslian suatu instrument. Suatu instrument yang valid dan sahih mempunyai validitas tinggi , dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan ( Arikunto, 2002 ) Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya atau diandalkan ( Notoatmodjo ,2002 ). Instrumen yang digunakan mengacu pada kuesioner dari Anxiety Analog Scale yang dimodifikasi mengenai jumlah kalimat dan urutan penomoran kemudian tidak dilakukan uji coba instrumen. E. Analisa Data 1. Analisa univariat untuk mendiskripsikan karakteristik deskriptif tingkat kecemasan awal dan kecemasan akhir.
2.
Tehnik bivariat yaitu untuk mengetahui koefisien korelasi antara variable bebas terhadap variable terikat menggunakan Statistik parametris t-test yaitu menguji hipotesis dua sample independent adalah menguji kemampuan generalisasi ratarata data dua sample yang tidak berkolerasi. Pada rumus t-test terdapat dua rumus yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sample independent, yaitu:
t =
t =
X1 − X 2 S1 S 22 + n1 n2
X 1− X 2 ⎛ S ⎞⎛ S ⎞ S12 S 22 + − 2r ⎜ 1 ⎟ ⎜⎜ 2 ⎟⎟ ⎜ n ⎟ ⎝ n2 ⎠ n1 n2 ⎝ 1⎠
Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu: a. Apakah dua rata-rata itu berasal dari dua sample yang jumlahnya sama atau tidak? b. Apakah varians data dari dua sample itu homogen atau tidak. c. Rencana interpretasi hasil metode ini menggunakan hipotesis komparatif. Ho : tidak terdapat perbedaan pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi. Ha :
Terdapat perbedaan pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat
kecemasan pada pasien pre operasi.
F. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti memperhatikan masalah etika 1. Informed concent ( lembar persetujuan ) diberikan pada responden yang diteliti yang memenuhi kriteria yang sebelumnya telah diberi penjelasan secukupnya. 2.
Anonimity (kerahasiaan identitas ), kerahasiaan responden penelitian dijaga oleh peneliti dan hanya digunakan semata – mata untuk kepentingan penelitian.
3. Confidentiality ( kerahasiaan informasi ), kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti hanya kelompok data yang valid yang akan dilaporkan sebagai hasil peneliti.