59
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif yaitu bertujuan untuk
menjelaskan, meringankan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut69. Selain itu, penelitian yang bersifat deskriptif juga bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara teratur dan cermat.70 Penelitian dengan sifat deskriptif ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penelitian studi kasus dan survey. 71 Penelitian deskriptif studi kasus tidak memiliki ciri-ciri pemairan (menyebar ke permukaan), tetapi memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai variabel. Hal ini memungkinkan studi ini dapat amat mendalam dan “menusuk” sasaran penelitian. Penelitian ini juga merupakan penelitian eksplorasi dan memainkan peran yang amat penting dalam menciptakan hipotesis atau pemahaman orang tentang berbagai variabel sosial. Penelitian ini hanya menggunakan kasus tertentu sebagai objek penelitian, atau sebuah wilayah tertentu sebagai objek penelitian, sehingga bersifat kasuistik
69
Burhan Bungin. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Prenada Media Group. 2005 hal 36 Bambang Setiawan. Metode Penelitian Komunikasi I. Jakarta : Universitas Terbuka. 2005 hal 239 71 Ibid Bambang Setiawan hal 36. 70
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
terhadap objek penelitian tersebut. Kelemahan dari penelitian ini yaitu peneliti membutuhkan waktu yang relatif lama dalam penyelesaiannya. Pada penelitian deskriptif survei, ciri pemairan (menyebar ke permukaan) ditonjolkan di hampir semua pengungkapannya, dan karena populasinya yang luas menyebabkan penelitian ini tidak mampu mencapai ke dalam data seperti dalam studi kasus. Ketidakmampuan ini menyebabkan survey bersifat dangkal, di permukaan dan hanya menguliti saja. Akan tetapi dengan survei memungkinkan kita menggeneralisasi suatu gejala sosial atau variabel sosial tertentu kepada gejala sosial atau variabel sosial dengan populasi yang lebih besar. Dengan survei juga memungkinkan kita mengadakan penelitian dengan mengambil populasi yang amat besar. Karena populasi yang besar itu dimungkinkan pula peneliti menggunakan sampel guna meringankan penelitian.72 Pada penelitian ini peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif yang hanya menggambarkan situasi atau peristiwa dan tidak untuk mencari dan menjelaskan hubungan, hipotesis dan prediksi apapun. Penelitian deskriptif ini dilakukan melalui survei karena jumlah populasi dan objek yang diteliti cukup banyak/luas. Karena pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui keberhasilan pelaksanaan event “Grebek Pasar” sebagai bagian kegiatan
Corporate
Communications yang dilakukan oleh PT X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan melalui sikap yang objektif dan memisahkan diri dari data dimana peneliti tidak boleh
72
Ibid hal 36.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
membuat batasan konsep maupun alat ukur data sekehendak hatinya sendiri. Semuanya harus objektif dan diuji terlebih dahulu apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan validitas.73
3.2
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei, yang
menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.74 Dengan dilakukannya survei, peneliti akan mendapatkan informasi berupa analisis data sosial yang bersifat sangat terstruktur dan mendetail untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili populasi secara spesifik. Aplikasinya pada penelitian ini yaitu adanya daftar pertanyaan berupa kuesioner yang disebar kepada para pedagang di Pasar Anyar - Bogor untuk mengetahui pelaksanaan event “Grebek Pasar” sebagai bagian kegiatan corporate communications PT. X.
73 74
Ibid Hal 55. Ibid Hal 59.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi Menurut Rachmat Kriyantono, dalam buku Teknik Praktis Riset Komunikasi, disampaikan bahwa populasi merupakan keseluruhan objek atau fenomena yang di riset.75 Sugiyono (2002:55) menyebut populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan. Yang peneliti jadikan populasi sampling adalah para pedagang di Pasar Anyar, Kota Bogor – Jawa Barat sejumlah 1.831 orang76. Para pedagang ini tersebar di 7 (tujuh) blok (A – G) yang dikelola oleh 2 (dua) perusahaan/badan usaha yang bersifat pemerintahan dan swasta. Untuk blok A, B, E, F dan G dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya, sedangkan untuk blok C dan D dikelola oleh PT Propindo Mulia Utama. Perusahaan Daerah (PD) Pasar Pakuan Jaya yang dikelola oleh pemerintah daerah kota Bogor memiliki bangunan yang terdiri dari 3 lantai (lantai satu (1), lantai dasar dan lantai basement). Jumlah kios yang terdapat di pasar ini terdiri dari 818 kios, 1528 los. Selain itu juga terdapat 395 orang pedagang kaki lima. Namun untuk kios dan los tidak semuanya terisi penuh oleh pedagang. Berikut ini penjelasan jumlah pedagang yang aktif di PD Pasar Pakuan Jaya ini :
75
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2006 hal 151. 76 Sumber : Data diambil dari PT Propindo Mulia Utama & PD Pasar Pakuan Jaya pada bulan Maret 2011.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
No.
Blok
Lantai
Jumlah Pedagang
Keterangan
1
A
Lantai Satu (1) Lantai Dasar
70 orang 89 orang
Kios Kios
2
B
Lantai Satu (1) Lantai Dasar Lantai Basement
62 orang 127 orang 85 orang
Kios Kios Los
3
E
Lantai Satu (1) Lantai Dasar Lantai Basement
46 orang 184 orang 22 orang
Los Los Los
4
F - ABC
-
58 orang
Kios
5
G
-
32 orang
Kios
6
Pedagang Kaki Lima
395 orang
-
TOTAL
1170 orang
PT Propindo Mulia Utama dikelola oleh swasta memiliki bangunan yang terdiri dari empat (4) lantai, yaitu lantai basement, lantai semi basement (barat dan timur), lantai dasar (barat & timur) dan lantai 1 (satu). Tiap lantai terdiri dari 2000 kios tapi tidak semua kios terisi oleh pedagang. Berikut penjelasan jumlah pedagang yang aktif di pasar yang dikelola oleh PT Propindo Mulia Utama : No.
Lantai
Jumlah Pedagang
1
Basement
-
2
Semi Basement : a. Barat b. Timur
89 orang 85 orang
Dasar : a. Barat b. Timur c. Counter
103 orang 86 orang 30 orang
4
Satu (1)
148 orang
5
Pedagang Kaki Lima (PKL)
120 orang
3
TOTAL
http://digilib.mercubuana.ac.id/
661 orang
64
Jumlah populasi tersebut berasal dari para pedagang yang aktif berdagang/melakukan kegiatan usahanya di Pasar Anyar. Alasan peneliti memilih tempat penelitian di Bogor karena kantor cabang di Bogor merupakan kantor cabang terbesar di wilayah Jawa Barat. Kantor cabang tersebut memiliki jumlah target pasar yang cukup besar dibandingkan dengan kantor cabang lain yang berada di wilayah Jawa Barat. Selain itu wilayah Bogor memiliki wilayah yang sangat potensial untuk berkembang lebih pesat lagi. Alasan lainnya yaitu mulai dari tahun 2010 hingga sekarang, PT X sedang fokus menggalakkan event “Grebek Pasar” khususnya di kota Bogor.
3.3.2. Sampel Menurut Rosady Ruslan dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, disampaikan bahwa sampel hanya mengamati salah satu bagian unsur sampel (sebagian dari populasi) yang diteliti, kemudian dibahas, dianalisis, dan hasilnya merupakan data perkiraan (estimate) yang mungkin mengandung suatu kesalahan sampling (sampling error). Selanjutnya ditarik suatu kesimpulan yang berlaku umum (generalisasi), tetapi tidak pasti (uncertainty), melalui pengujian hipotesis dan perkiraan interval parameter tertentu77. Jumlah sampel yang diambil adalah 10% dari populasi yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus Taro Yamane. Jika populasi berjumlah 1.831 orang
77
Rosady Ruslan. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi Jakarta : Rajawali Pers hal 32.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
maka presisi (tingkat kesalahan) yang ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%, maka sampel yang diperlukan adalah 95 orang. Berikut penjelasannya:
n=
N Nd2 + 1
n
=
1831 (1831) x (0.1)2 + 1
n
=
1831 (1831) x (0.01) + 1
n
=
1831 19,31 + 1
n
=
94,82 = 95
Keterangan : n = jumlah sampel N = populasi (jumlah pedagang) 2
d = Presisi 10% 1 = angka konsisten
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
3.3.3. Teknik Penarikan Sampel Menurut Burhan Bungin dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Metode sampling adalah pembicaraan bagaimana menata berbagai teknik dalam penarikan atau pengambilan sampel penelitian, bagaimana kita merancang tata cara pengambilan sampel agar menjadi sampel yang representatif dengan cara mengenal keseragaman dan ciri-ciri khusus populasi78. Terdapat dua rancangan sampel penelitian, yaitu rancangan sampel probabilitas (probability sampling design) dan rancangan sampel nonprobabilitas (nonprobability sampling design). Yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu rancangan sampel nonprobabilitas dengan menggunakan accidental sampling. Rancangan sampel nonprobabilitas yaitu penarikan sampel tidak penuh dilakukan dengan menggunakan hukum probabilitas, artinya bahwa tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian. Hal ini karena sifat populasi itu sendiri yang heterogen sehingga terdapat diskriminasi tertentu dalam unit-unit populasi. Oleh karena itu, harus ada perlakuan khusus lainnya.79 Kelebihan dari rancangan ini yaitu tidak terdapat diskriminasi antara unit populasi yang satu dengan yang lainnya karena semua memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Sedangkan
accidental
sampling
adalah
suatu
penelitian
dimana
populasinya adalah individu-individu yang sukar ditemui karena kesibukannya masing-masing, tidak mau diganggu, tidak bersedia menjadi responden atau alasan lainnya. Hal ini sangat sesuai dengan responden dari peneliti yang berasal 78 79
Burhan Bungin. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Prenada Media Group. 2005 Hal 105. Ibid hal 109.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
dari para pedagang yang memiliki kesibukan yang cukup tinggi dalam melayani pelanggan. Oleh karena itu, siapa saja yang ditemui dan masuk dalam kategori populasi, dapat di interview sebagai sampel atau responden.
3.4
Definisi dan Operasionalisasi Konsep
3.4.1 Definisi Konsep 3.4.1.1 Efektivitas Efektivitas adalah suatu keadaan yang berhasil guna. Atau dapat disimpulkan pula bahwa efektivitas adalah mengerjakan hal-hal yang benar, mencapai tingkat diatas pesaing, membawa hasil, menangani tantangan masa depan, meningkatkan laba keuntungan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
3.4.1.2 Public Relations Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
3.4.1.3 Event Grebek Pasar Event Grebek Pasar adalah salah satu event yang dilaksanakan secara rutin sebagai salah satu bagian kegiatan corporate communications PT X.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
3.4.1.4 Corporate Communications Corporate communications merupakan sebuah fungsi manajemen yang berisi sebuah rangka kerja dan acuan untuk mengkoordinasikan secara efektif yang mencakup komunikasi dengan tujuan untuk membangun dan memelihara reputasi baik kepada para stakeholder dimana organisasi tersebut berdiri.
3.4.2 Operasionalisasi Konsep Pada kerangka operasionalisasi konsep, variabel penelitian perlu dioperasionalisasikan dan diberikan indikator untuk mempermudah dalam pengukuran. Untuk mengetahui keberhasilan suatu event, peneliti menggunakan teori “event sebagai sarana perkenalan produk dan jasa yang efektif” yang dikemukakan oleh Lidia Evelina80. Teori tersebut terdiri dari 8 (delapan) aspek, namun pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan 3 (tiga) aspek karena ketiga aspek tersebut sangat berkaitan dengan bidang studi yang ingin diketahui oleh peneliti. Berikut penjelasan dari operasionalisasi konsep : VARIABEL Event
DIMENSI 1. Melalui event,
INDIKATOR a. Event diadakan agar
jasa yang
lebih merasa dekat
ditawarkan
dengan perusahaan
semakin dikenal masyarakat
SKALA
b. Event diadakan agar
LIKERT : 5. Sangat setuju 4. Setuju
lebih cepat membedakan 3. Netral dengan perusahaan
80
Lidia Evelina. Event Organizer Pameran. PT Indeks Kelompok Gramedia. Hal 8 – 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
sejenis c. Dengan adanya event lebih mudah mengingat logo perusahaan d. Dengan adanya event, lebih cepat membedakan logo dengan perusahaan sejenis e. Dengan adanya event, seragam perusahaan lebih dikenal dekat f. Dengan adanya event, seragam event lebih mudah dibedakan dengan perusahaan sejenis g. Dengan adanya event, semakin mengenal dan mengetahui lebih jelas dimana bisa mendapatkan pelayananan perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Kurang setuju 1. Tidak setuju
70
h. Dengan adanya event dapat lebih mengenal dan bisa membedakan tempat pelayanan & bisa membedakan dengan perusahaan lain sejenis. a. Dengan adanya event lebih paham bagaimana memanfaatkan jasa perusahaan i. Informasi pada event dapat memudahkan dalam mendapatkan solusi kebutuhan dana
2. Memberikan informasi sejelasjelasnya secara
a. Mengetahui nama & produk jasa yg diberikan b. Mengetahui letak kantor
langsung kepada
dari gambar logo per-
masyarakat
usahaan c. Mengetahui seragam perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
d. Mengetahui slogan perusahaan e. Mengetahui produkproduk/jasa yang dimiliki perusahaan f. Mengetahui manfaat event sebagai sarana penyampaian informasi tentang perusahaan g. Event diadakan untuk lebih memperkenalkan perusahaan di mata masyarakat h. Event Grebek Pasar sudah memberikan gambaran tentang pelayanan terbaik yang dapat diberikan.
3. Melakukan
a. Merasa tertarik dengan
persuasi untuk
diadakannya event
mengubah sikap
perusahaan
dan pendapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
masyarakat.
b. Dengan diadakannya event, dapat memperkenalkan dan menjelaskan produk jasa perusahaan dengan baik c. Informasi yang didapatkan memudahkan dalam mendapatkan jasa perusahaan d. Event berdampak positif bagi perusahaan e. Karyawan perusahaan mampu memberikan informasi yang jelas mengenai manfaat & keuntungan memanfaatkan jasa perusahaan f. Event merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap kondisi masyarakat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
3.5
Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Data Primer Data primer adalah data langsung yang diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian.81 Dalam hal ini data primer yang peneliti gunakan adalah kuesioner yang disebarkan kepada pedagang Pasar Anyar - Bogor yang telah memanfaatkan event Grebek Pasar. Kuesioner tersebut dibagikan dan diisi sendiri oleh responden, yang didalamnya terdapat pertanyaan tertulis yang dapat memberikan data-data yang dibutuhkan untuk melakukan analisis dan memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan
event
“Grebek
Pasar”
sebagai
bagian
kegiatan
corporate
communications PT X.
3.5.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan82. Dalam penelitian ini, data sekunder berasal dari buku-buku, data, dan literatur lainnya yang mendukung data primer. Selain itu data diperoleh dari studi kepustakaan dan instansi yang terkait dalam penelitian ini.
81 82
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Kencana Prenada Media Group Hal 122 Ibid hal 122.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
3.6
Teknik Analisis Data Pada tahap ini dilakukan analisa dan pembahasan terhadap data-data yang
telah diolah pada tahap sebelumnya guna mencari penyelesaian masalah-masalah yang ada dengan membandingkannya dengan teori-teori yang telah ada. Analisis data dilakukan setelah data penelitian dikumpulkan dan ditabulasikan sehingga akan memudahkan peneliti dalam melakukan analisa. Analisa
data
dalam
penelitian
deskriptif
kuantitatif
dilakukan
dengan
menganalisis dengan menggunakan statistik deskriptif pada masing-masing variabel dan karakteristik sampel usia, pendapatan, pendidikan, dan lain sebagainya serta hal-hal yang berkaitan dengan hubungan sampel dan obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti menggunakan skala Likert, dimana untuk setiap pernyataan responden diberi skor berupa rating yang sesuai dengan kategori berdasarkan skala kategori yang diberikan. Skor tersebut kemudian dijumlahkan. Metode ini dinamakan ”metode rating yang dijumlahkan atau Method of summating rating oleh Bird (1940) yang dikembangkan oleh Rensis Liker, sehingga lebih dikenal dengan skala Likert.83 Cara pengukuran diambil menurut skala Likert, tiap pertanyaan dinilai dengan ketentuan sebagai berikut:
83
Saiffudin Azwar. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2000. Hal 154
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
Pertanyaan Positif
Pertanyaan Negatif
(Skor)
(Skor)
Sangat Setuju
5
1
Setuju
4
2
Ragu-Ragu
3
3
Tidak Setuju
2
4
Sangat Tidak Setuju
1
5
Skala Likert
Adapun total sampling yang akan menjadi responden dari penelitian ini berjumlah 95 orang responden. Untuk itu, jumlah skor tertinggi dan jumlah skor terendah dapat dihitung menggunakan Likert Summating Rating (LSR) adalah adalah sebagai berikut84:
Batas Bawah (B) = Jumlah Responden X Skor Terendah (1) X Jumlah Pertanyaan Batas Atas (A) = Jumlah Responden X Skor Tertinggi (5) X Jumlah Pertanyaan Range (a) atau (n) = Batas Atas (A) – Batas Bawah (B)
Quartil 1 (Q1)
=B+n 4
Quartil 2 (Q2)
=B+n 2
Quartil 3 (Q3)
= B + n.3 4
84
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta Hal 86.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
Apabila total skor dari data lapangan (responden) berada antara : B s/d Q1
maka = sangat tidak efektif
> Q1 s/d < Q2
maka = tidak efektif
> Q2 s/d < Q3
maka = efektif
> Q3
maka = sangat efektif
Adapun tujuan peneliti menggunakan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Memperoleh infromasi dengan tingkat keandalan (realibility) dan keabsahan atau validitas (validity) setinggi mungkin. Realibility adalah tingkat kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur. Alat ukur yang mantap dengan sendirinya harus dapat diandalkan, hasil pengukuran bisa diramalkan dan dapat menunjukkan tingkat ketepatan85. Validitas atau keabsahan adalah menyangkut pemahaman mengenai kesesuaian antara konsep dengan kenyataan empiris. Realibilitas memberikan kesesuaian antara hasil-hasil pengukuran atau konsistensi pengukuran, sedangkan validitas merupakan kesesuaian konsep pengukuran tersebut dengan fakta di lapangan. Penelitian yang baik harus memiliki realibilitas yang tinggi sekaligus memiliki validitas yang tinggi pula.86 Penilaian yang sudah dilakukan oleh peneliti diharapkan akan menjawab pertanyaan yaitu pelaksanaan event ”Grebek Pasar” sebagai bagian corporate communications PT X yang dinilai sudah efektif/berhasil. 85
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2006 hal 70 - 71
86
Ibid.
http://digilib.mercubuana.ac.id/