46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Data dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah tuturan masyarakat
kampung Sindang Sari desa Kersamanah kabupaten Garut yang direkam dari hasil observasi, selain data tuturan dan data tertulis, yang dibutuhkan adalah angket yang diisi melalui pengamatan yang berisi pernyataan mengenai sikap bahasa. Data yang direkam akan dibuat korpus data untuk memudahkan pengkajian. Data yang diperlukan bersumber dari masyarakat yang berada di lingkungan kampung Sindang Sari Desa Kersamanah Kabupaten Garut. Alasan melakukan penelitian disana adalah, masyarakat di sana merupakan mayarakat dwibahasawan yang mampu menggunakan dua bahasa malahan ada yang lebih dari dua bahasa. Kampung Sindang Sari ini berada di lingkungan pesantren Darussalam. Oleh karena itu, sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai guru. Di bawah ini data jumlah penduduk pada tiap RT yang tergolong dewasa di kampung Sindang Sari Desa Kersamanah Kabupaten Garut.
Tabel 3.1 Data jumlah penduduk Kampung Sindang Sari Desa Kersamanah Kabupaten Garut RT 01 02 03 04
Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan 17 9 7 6 1 1 13 12 38 28
Jumlah 26 13 2 25 66
Jumlah keseluruhan masyarakat Sindang Sari desa Kersamanah adalah 66 orang terdiri atas 38 laki-laki dan 28 perempuan. Namun, yang dijadikan sampel hanyalah berjumlah 20 orang yang terdiri atas laki-laki 7 orang dan perempuan 13 orang. Masyarakat yang berprofesi sebagai guru sebanyak 13 orang, petani 2 Ari Kartini , 2013 Sikap Bahasa Dan Kemampuan Berbahasa Masyarakat DwiBahasawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
orang, pedagang bubur 1 orang, penjahit 1 orang, pekerja bangunan 2 orang, dan pembuat peyet 1 orang. Pengambilan sampel ini termasuk ke dalam sampel tipikal, yaitu sampel yang dianggap tipikal atau representatif bagi penelitian.
B.
Desain Penelitian Desain penelitian yang telah direncanakan untuk penelitian ini, adalah
sebagai berikut: 1.
Menentukan fokus penelitian.
2.
Menentukan paradigma penelitian yang sesuai dengan keadaan lapangan.
3.
Menentukan kesesuaian antara paradigma dengan teori yang dikembangkan.
4.
Menentukan sumber data yang dapat digali dari subjek yang diteliti.
5.
Menentukan tahap-tahap penelitian.
6.
Mengembangkan instrumen penelitian.
7.
Merencanakan pengumpulan data dan pencatatannya.
8.
Rencana analisis data.
9.
Rencana mencapai tingkat kepercayaan dan kebenaran penelitian.
10.
Merencanakan lokasi dan tempat penelitian.
11.
Menghormati etika penelitian.
12.
Mempersiapkan laporan penulisan dan penyelesaian penelitian.
C.
Metode Penelitian Penelitian kualitatif menjadi dasar dalam pemilihan metode penelitian,
karena pada dasarnya pemilihan metode kualitatif ini menitikberatkan pada gambaran holistik, yaitu gambaran secara rinci tentang apa yang terjadi pada suatu aktivitas berbahasa atau situasi berbahasa. Seperti yang dipaparkan oleh Fraenkel (2008: 422) yaitu; “ Reseach studies that investigate the quality of relationships, activities, situations, or materials are frequently referred to as qualitative reseach” (Peneliti yang mengamati kualitas hubungan, aktivitas, situasi, atau materi biasanya mengacu pada penelitian kualitatif). Dalam metode kualitatif ada beberapa teknik penelitian yang digunakan. Teknik yang digunakan dalam Ari Kartini , 2013 Sikap Bahasa Dan Kemampuan Berbahasa Masyarakat DwiBahasawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
penelitian ini adalah teknik deskriptif analitis yaitu
mendeskripsikan dan
menjelaskan hasil temuan di lapangan dan memberi solusi atau pemecahan atas masalah yang terdapat dalam pemakaian bahasa Sunda dan bahasa Indonesia oleh masyarakat kampung Sindang Sari kecamatan Kersamanah kabupaten Garut.
D.
Definisi Operasioanal Agar interpretasi rumusan-rumusan dalam penelitian ini sejalan, berikut ini
penulis kemukakan beberapa definisi operasional yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut; 1.
Sikap merupakan kumpulan dari berpikir, keyakinan dan pengetahuan. Di samping itu sikap memiliki evaluasi positif maupun negatif yang bersifat emosional yang disebabkan oleh komponen afeksi.
2.
Sikap bahasa itu berkaitan dengan motivasi belajar suatu bahasa. Pada hakikatnya merupakan kesopanan bereaksi terhadap suatu keadaan. Dengan demikian, sikap bahasa menunjuk pada sikap mental dan sikap perilaku dalam berbahasa.
3.
Dwibahasawan adalah mereka yang bukan ekabahasawan, yaitu bukan mereka yang hanya berbahasa satu, namun mereka mempunyai pengetahuan dan keterampilan berbahasa kedua yang berbeda-beda.
E.
Instrumen Penelitian Pengukuran sikap bahasa merupakan suatu hal yang sangat abstrak, oleh
karena itu kita harus sangat hati-hati menentukan sikap bahasa seseorang dengan berbahasa dan berdialek. Untuk itu, pengukuran sikap suatu bahasa memerlukan instrumen yang baik. Trandis (dalam Mar’at 1984 : 75) menyatakan bahwa Instrumen yang baik dalam mengukur sikap itu harus memerhatikan hal-hal berikut, yaitu; (1) Verbal statements of affects (pernyataan verbal dan perasaan) (2) Verbal ststements of belief (pernyataan verbal berdasarkan keyakinan) (3) Verbal statements concerning behavior (pernyataan yang berhubungan dengan tingkah laku). Ari Kartini , 2013 Sikap Bahasa Dan Kemampuan Berbahasa Masyarakat DwiBahasawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
Instrumen yang dibutuhkan untuk menganalisis sikap bahasa masyarakat terhadap bahasa Indonesia adalah melakukan pengisian angket dengan kriteria yaitu berkaitan dengan setia, bangga, dan menghargai bahasa pertama dan bahasa keduanya. Berdasarkan kriteria instrumen di atas, untuk mengukur sikap penutur suatu bahasa pada aspek setia dan bangga terhadap bahasa yang digunakannya, dapat dilakukan melalui seperangkat pernyataan berupa pendapat tentang objek itu yaitu bahasa Sunda dan bahasa Indonesia. Pernyataan-pernyataan yang di berikan kepada responden terdiri dari lima skala pilihan. lima skala pilihan jawaban responden itu adalah : A’
B’
Sesuai
C’ Netral
D’
E’
Tidak Sesuai
Sedangkan, untuk mengukur kesadaran terhadap bahasa Indonesia yang berkaitan dengan Verbal statements concerning behavior (pernyataan yang berhubungan dengan tingkah laku) dilakukan dengan kajian penggunaan bahasa sunda sesuai kaidahnya dan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Adapun format instrumennya sebagai berikut;
Tabel 3.2 Penggunaan Bahasa Sunda Masyarakat Kampung Sindang Sari Desa Kersamanah Kabupaten Garut yang Berprofesi sebagai Guru No 1.
Korpus Data
Lemes
Kasar
2. 3. 4. 5. 6. Dst. Ari Kartini , 2013 Sikap Bahasa Dan Kemampuan Berbahasa Masyarakat DwiBahasawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan
50
Tabel 3.3 Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik Masyarakat Kampung Sindang Sari Desa Kersamanah Kabupaten Garut
Kaidah Bahasa Indonesia yang Baik N
Setting
O
and scene
Partici pants
Ends:
Act
purpose
sequen
and goal
ces
Key: tone or spirit of
Norms of
Instru
interaction
mentali
act
ties
and
Genres
interpretation
1. 2. 3. 4. 5. D st.
Tabel 3.4 Penggunaan Bahasa Indonesia yang Benar Masyarakat Kampung Sindang Sari Desa Kersamanah Kabupaten Garut
N O
Kesalahan Bahasa Indonesia yang Benar Pembentukan
Pemilihan
Penyusunan
Penataan
kata
kata
kalimat
pernalaran
1. 2. 3. 4. 5. Ari Kartini , 2013 Sikap Bahasa Dan Kemampuan Berbahasa Masyarakat DwiBahasawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
Dst
F.
Teknik Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini akan dikumpulkan melalui
teknik observasi dengan merekam tuturan, wawancara, dan angket. Selengkapnya, ditunjukkan pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Teknik Pengumpulan Data No. 1.
Teknik Pengumpulan Data Observasi
Jenis Data
Pelaksanaan
Kegiatan berbahasa Sunda,
Dilakukan oleh
Indonesia, dan bahasa Asing
peneliti pada saat
oleh masyarakat
pengambilan data
dwibahasawan. 2.
Angket
Persepsi masyarakat
Dilaksanakan
dwibahasawan terhadap
sambil melakukan
penggunaan bahasa Sunda,
kegiatan observasi
bahasa Indonesia, dan bahasa Asing. 3.
1.
Wawancara
Pendapat masyarkat
Dilaksanakan
dwibahasawan mengenai
setelah melakukan
bahasa Sunda, bahasa
observasi dan
Indonesia, dan bahasa Asing
mengisian angket
Pedoman Observasi Teknik observasi yang digunakan adalah Observasi Nonpartisipan
(Nonparticipant Observation), yaitu dimana peneliti ikut berperan aktif dalam proses aktivitas yang dilakukan oleh responden. Peneliti mengumpulkan data dengan menyatakan terus terang identitas dan tujuan melakukan penelitian kepada Ari Kartini , 2013 Sikap Bahasa Dan Kemampuan Berbahasa Masyarakat DwiBahasawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
siswa yang akan diteliti. Dalam hal ini, peneliti berperan sebagai Pengamat– partisipan, karena selain menjadi pengamat peneliti ingin memberikan dorongan, arahan, untuk meningkatkan kembali kekurangan yang ada pada diri masyarakat dari permasalahan penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti harus terlibat dalam aktivitas subjek yang diteliti dan terlibat secara langsung dalam setiap kegiatan yang dilakukan subjek. Observasi yang dilakukan harus terarah, oleh karena itu diperlukan ramburambu kerja yang biasa disebut lembar observasi. Pedoman observasi ini berisi kegiatan
berbahasa
berupa
tuturan
yang
dilakukan
oleh
masyarakat
dwibahasawan. Agar hasil observasi lebih akurat, peneliti merekam tuturan dan mencatat setiap gerak-gerik responden untuk dijadikan data dalam tahapan analisis. Hal-hal yang diobservasi meliputi aktivitas masyarakat ketika melakukan kegiatan berbahasa, baik di rumah maupun di tempat kerja mereka. Pada lembar observasi kegiatan berbahasa Sunda dan berbahasa Indonesia, aspek yang dicantumkan untuk diamati meliputi (1) penggunaan bahasa Sunda dan bahasa Indonesia dalam bertutur; (2) penggunaan bahasa Sunda dan bahasa Indonesia dalam menulis; (3) penggunaan bahasa Sunda dan bahasa Indonesia dalam menyimak; dan (4) penggunaan bahasa Sunda dan bahasa Indonesia dalam membaca.
2.
Angket Teknik angket digunakan untuk mengetahui bagaimana sikap masyarakat
terhadap bahasa pertama dan keduanya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui persentase kecenderungan sikap positif dan negatif sikap masyarakat kampung Sindang Sari kecamatan Kersamanah kabupaten Garut. Dalam pengukuran sikap ini menggunakan metode skala yang diungkapkan oleh Edward, yaitu; The Method of Equal-Appearing intervals. Angket digunakan pula untuk menggali informasi tentang persepsi masyarakat dwibahasawan yang dijadikan sampel terhadap bahasa Sunda dan Ari Kartini , 2013 Sikap Bahasa Dan Kemampuan Berbahasa Masyarakat DwiBahasawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
bahasa Indonesia. Hasil angket ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui persepsi masyarakat dwibahasawan terhadap bahasa yang mereka gunakan. Dalam pengisian angket ini, masyarakat hanya memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapatnya dari lima alternatif jawaban yang tersedia. 3.
Pedoman Wawancara Teknik pengumpulan data terakhir yaitu wawancara. Wawancara dilakukan
sebagai pelengkap data untuk memeriksa akurasi data, memverikasi data, bahkan menolak data yang diperoleh. Wawancara ini menyangkut (1) tanggapan terhadap bahasa Sunda dan bahasa Indonesia; (2) motivasi penggunaan bahasa Sunda dan bahasa Indonesia; (3) perasaan terhadap bahasa Sunda dan bahasa Indonesia saat melakukan kegiatan berbahasa. Teknik pengumpulan data tersebut termasuk ke dalam metode langsung yang digunakan untuk mengukur sikap bahasa. Metode langsung adalah metode yang digunakan dalam pengukuran sikap bahasa dengan mengajukan pertanyaan dalam wawancara atau dengan memberikan kuesioner untuk diisi oleh beberapa responden” (Indrawan 2010; 106). Setelah data terkumpul, data yang berupa tuturan itu akan dikaji pada segi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Untuk memperoleh pemahaman lebih rinci, peneliti akan mengubah data menjadi kata dari gambaran apa yang telah mereka amati serta merekam kekayaan yang diperoleh. Oleh karena itu peneliti berupaya untuk tidak mengabaikan apapun yang berkaitan dengan aktivitas berbahasa masyarakat kampung Sindang Sari kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut. Bahasa tubuh, gerak tubuh, gambar dinding, lelucon, semuanya direkam.
G.
Judgement Instrumen Dalam melakukan pengkajian mengenai sikap bahasa, penulis meminta
bantuan kepada beberapa dosen yang ahli di bidang kajian bahasa dan
Ari Kartini , 2013 Sikap Bahasa Dan Kemampuan Berbahasa Masyarakat DwiBahasawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
sosiolinguistik untuk memberikan penilaian dan pertimbangan terhadap instrumen yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini. Dosen yang telah membantu penulis dalam memberikan penilaian dan pertimbangan terhadap instrumen adalah dosen yang ahli dalam bidang sosiolinguistik, bahasa, dan psikolinguistik. Mereka berjumlah lima orang. Teknik pemberian penilaian dan pertimbangan, penulis lakukan dengan cara mempersiapkan lembar penilaian dan pertimbangan. Di dalam lembar penilaian itu disiapkan unsur-unsur berupa pernyataan pada instrumen observasi dan angket, penilaian penggunaan bahasa Sunda sesuai undak usuk, dan penilaian mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bentuk penilaian yang digunakan adalah sangat tepat, tepat, tidak tepat, dan sangat tidak tepat. Pada judgement instrumen, bentuk instrumen yang digunakan sudah dinilai tepat. Namun, ada beberapa masukan yang harus diperbaiki ataupun ditambah. Peneliti telah melakukan saran dan masukan yang diberikan oleh penilai.
H.
Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini, akan dianalisis meliputi; langkah
pertama identifikasi data kesalahan pada tuturan mayarakat Sindang Sari kecamatan Kersamanah dengan membuat korpus data; kedua mentabulasi jenis kesalahan sesuai dengan kategori kesalahan. Langkah ketiga mencatat kesalahan dan membuktikan kesalahannya dengan teori yang relevan; langkah selanjutnya menemukan faktor penyebab kesalahan; dan langkah terakhir menyimpulkan hasil analisis data kesalahan yang telah diidentifikasi serta menentukan metode yang efektif untuk melakukan pembinaan terhadap mayarakat kampung Sindang Sari kecamatan Kersamanah kabupaten Garut. Data yang terkumpul akan diolah dengan menggunakan berbagai teknik, ini semua dikaitkan dengan tiga komponen penilaian sikap positif terhadap bahasa. Pateda (1987: 30) memaparkan “sikap terhadap bahasa ditekankan pada segi tanggung jawab dan penghargaan terhadap bahasa, sedangkan sikap berbahasa Ari Kartini , 2013 Sikap Bahasa Dan Kemampuan Berbahasa Masyarakat DwiBahasawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
ditekankan pada kesadaran diri sendiri menggunakan bahasa secara tertib”. Jadi, pada tahap pengkajian setia dan bangga terhadap bahasa Indonesia, datanya diperoleh dari angket sedangkan sadar terhadap bahasa Indonesia dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan merekam perilaku mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia. Data yang diperoleh dari angket, akan diolah secara kuantitas. Data akan dianilisis berdasarkan jawaban responden, sehingga di tentukan mean dan standar deviasinya, dan pada akhirnya dapat di tentukan sikap terhadap bahasa Sunda dan bahasa Indonesia masyarakat kampung Sindang Sari kecamatan Kersamanah kabupaten Garut, apakah positif atau negatif. Sedangkan, data yang diperoleh dari wawancara dan observasi akan diolah dengan menggunakan kajian struktur bahasa dalam bidang morfologi (kata) dan semantik (makna kata), sehingga dapat ditemukan apakah perilaku berbahasa meraka sudah positif atau negatif.
I.
Paradigma Penelitian Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir dari suatu penelitian.
Penelitian ini mengkaji sikap berbahasa pada tuturan masyarakat Sindang Sari Desa Kersamanah Kabupaten Garut. Kajian yang dilakukan adalah pada aspek penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar atau pada struktur bahasa lisan dan konteks pragmatik. Setelah diketahui permasalahan dan bentuk kesalahan yang ada, maka akan dirancang metode pembinaan yang efektif. Adapun paradigma dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; Bahasa Indonesia
Bahasa Daerah
Sikap Bahasa masyarakat Sindang Sari desa Kersamanah Kabupaten Garut
Bahasa Asing
Data Ari Kartini , 2013 Sikap Bahasa Dan Kemampuan Berbahasa Masyarakat DwiBahasawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
Kajian Sikap Bahasa
Kajian Kemampuan Berbahasa
Sikap Bahasa Positif terhadap bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda
Ari Kartini , 2013 Sikap Bahasa Dan Kemampuan Berbahasa Masyarakat DwiBahasawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rancangan Model Pembinaan