BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yakni Juli-Agustus 2009 di
Kabupaten Samosir tepatnya pada 3 (tiga) kecamatan yakni Kecamatan Simanindo, Kecamatan Pangururan dan Kecamatan Sianjur Mula-Mula (Gambar 1).
Gambar 1 Peta lokasi penelitian. 3.2
Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peta
pariwisata Kabupaten Samosir sebagai panduan perjalanan dalam melakukan penelitian, panduan wawancara, skala penilaian Likert, alat perekam dan kamera digital. 3.3
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data terdiri dari jenis, teknik dan sumber data yang
dikumpulkan, alasan pemilihan sampel penelitian dan teknik penentuan sampel. Secara rinci akan dijabarkan sebagai berikut: 3.3.1
Jenis, teknik dan sumber data Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder dan data primer. Data
sekunder meliputi data-data yang terkait pengembangan promosi antara lain media promosi, jenis promosi, teknik promosi dan alternatif pengembangan promosi di
Danau Toba, Kabupaten Samosir. Sedangkan data primer yang dikumpulkan meliputi bentuk dan media promosi yang dilakukan oleh pemerintah dan pengelola serta data hasil kuisioner dari pengunjung untuk mengukur efektivitas promosi. Data-data diperoleh melalui wawancara, kuisioner, observasi dan studi pustaka. Berikut ini disajikan jenis data, teknik pengambilan data dan sumber data (Tabel 1) Tabel 1 Jenis, teknik pengumpulan dan sumber data 1.
a. b. c. d. e. f. g. h.
Jenis Data Kondisi Umum lokasi Penelitian
Teknik Sumber Data Studi Pustaka, Wawancara Kepala Dinas Pariwisata, informan kunci Seni dan Budaya
Sejarah Letak dan Lokasi Kawasan Topografi Iklim Kondisi Demografis Aksesibilitas Sosial Budaya Objek Wisata
2. Identifikasi Promosi Wisata Studi Pustaka Danau Toba Observasi a. Jenis media promosi b. Teknik promosi c. Pelaku Promosi d. Sasaran pengelolaan e. Alternatif pengembangan promosi 3
Media Promosi oleh pengelola dan pemerintah daerah a. Media Elektronik (TV, Website, dan Radio) b. Media Cetak (Brosur, Leaflet/Booklet, Suratkabar/Majalah, CD) c. Bentuk promosi lainnya (pameran, event)
4. a. b.
Teknik Promosi Promosi secara langsung Promosi secara tidak Langsung
5. Pelaku Promosi a. Pihak yang terlibat (Masyarakat yang terlibat secara langsung dengan promosi , Pemerintah , b. Pengelola/LSM)
dan
Observasi, Studi Pustaka
Lab. RAE, Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir, LSM/NGO.
Departemen Pariwisata, Lab. RAE Buku Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir, LSM/NGO.
Observasi, Wawancara
Masyarakat, Pemerintah Daerah, Pengelola
Kuisioner
Pengunjung
c. Bentuk keterlibatan 6. 7.
Sasaran pengelolaan untuk promosi Langkah Pengembangan berdasarkan rekomendasi, masukan dan kritikan pengunjung dan pelaku promosi
Wawancara
Pengelola
Wawancara
Masyarakat, pengelola
pengunjung,
Kabupaten Samosir memiliki 9 (sembilan) kecamatan dengan 6 (enam) kecamatan berada di Pulau Samosir di tengah Danau Toba dan 3 (tiga) kecamatan berada di daerah lingkar luar Danau Toba tepat pada punggung pegunungan Bukit Barisan yaitu: Harian, Sianjur Mula-Mula, Nainggolan, Onan Runggu, Palipi, Pangururan, Ronggur Nihuta, Simanindo dan Sitio-tio (Tabel 2). Dari 9 kecamatan ini dipilih 3 kecamatan sebagai sampel kecamatan yang akan dikaji dalam penelitian ini.
Tabel 2 Potensi objek wisata pada 9 kecamatan di Kabupaten Samosir No
Potensi Objek Wisata
Kecamatan Pangururan
Kecamatan Palipi
Kecamatan Sianjur MulaMula
Kecamatan Harian Boho
Kecamatan Onan Runggu
Kecamatan Nainggolan
Kecamatan Ronggur Ni huta
Kecamatan Sitio-tio
Kecamatan Siamnindo
1
Objek Wisata Alam
Pemandian Air Panas; Pantai Pasir Putih
Air Panas Simbolon:kawasa n berbatu belerang
Gunung Pusuk Buhit;Aek Boras;Aek Sipitu Dai:mata air tujuh rasa; Batu sawan; Pulo Tulas
Menara Pandang Tele; Partukko Naginjang; Janji Martahan; Air Terjun Efrata; Mata Air Pohon Pokki
Lagundi Sitamiang; Tambun Surlau; Hariara na Bolon; Pantai Bebas Sukkean.
Pantai Maria Raja : pantai bebas dengan pasir putih.
Danau Sidihoni: danau di atas Pulau Samosir; Aek Liang; Gua Sidam-dam; Batu Sidam-dam
Mual Datu Parngongo; Goa Datu Parngongo; Mual Boru Saruding
Batu Marhosa di Sigarantung; Gua Marlakkop; Pagar Batu dan Bottean; Pantai Ambarita; Aek Natonang; Pulo Tao; Tuktuk Siadong; Bukit Beta Kite International
2
Objek Wisata Sejarah
Terusan Tano Ponggol; Pesanggrahan; Wisma Sinur
Batu Rantai; Piso Somalim : tempat bersejarah.
-
-
-
Simaliting : Sebuah besar
-
Objek Wisata Budaya
Open Stage/bangunan tempat pertunjukan seni dan budaya, Komunitas Ulos Batak;
-
Batu Parhusipan;Batu Pargasipan;Batu Nanggor;Batu Hobon -
3
Kabupaten Samosir
-
-
-
-
-
Makam Raja Sidabutar; Batu Persidangan; dan Museum Huta Bolon Pertunjukan Sigale-gale; Gedung Kesenian, Open Stage
3.3.2 Teknik penentuan sampel 1.
Sampel penelitian Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
pengambilan contoh berlapis. Menurut Hasan (2002) teknik stratified sampling adalah teknik penarikan sampel dengan membagi populasi menjadi sub bagian/sub populasi/stratum, dari tiap stratum diambil satu sampel random. Banyaknya unsur yang dipilih dalam tiap stratum boleh sebanding, disebut sampling acak berlapis proporsional atau tidak sebanding dengan jumlah stratum dalam populasinya, disebut sampling acak berlapis tidak proporsional. Hasil pengambilan sampel tiap stratum digabungkan menjadi satu sampel yang diperlukan. Bailey diacu dalam Hasan (2002) menyatakan bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data statistik, ukuran sampel yang paling minimum adalah 30. Sedangkan menurut pendapat Gay diacu dalam Hasan (2002) menyatakan bahwa ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan metode penelitian yang digunakan, yaitu sebagai berikut : a. Metode dekriptif minimal, 10 % dari jumlah populasi. Untuk populasi relatif korelasional, minimal 30 subjek b. Metode expost facto minimal 15 subjek per kelompok c. Metode experimental, minimal 15 subjek per kelompok Dalam penelitian ini jumlah responden (pengunjung) yang diberikan kuisioner sejumlah 30 orang untuk setiap objek wisata. Objek wisata yang diteliti berjumlah 5 objek wisata sehingga jumlah total sampel pengunjung yang diwawancarai adalah sebanyak 150 orang. 2.
Alasan pemilihan sampel kecamatan/objek wisata Pertimbangan pertama yakni kecamatan yang memiliki kekayaan objek
wisata alam yang khas dan unik didasarkan pada objek-objek wisata alam yang tidak dimiliki oleh kecamatan lain yaitu Danau Sidihoni yang terletak di Kecamatan Pangururan. Selain itu, pemilihan sampel pada objek wisata Pemandian Air Panas dan Pantai Pasir Putih didasarkan bahwa objek wisata ini dapat mewakili Kecamatan Palipi dan Kecamatan Nainggolan yang memiliki objek wisata alam yang sama (Tabel 2).
Pertimbangan kedua yakni kecamatan yang memiliki objek wisata alam tertua dan merupakan daerah asal mula bangsa Batak didasarkan pada alasan bahwa adanya tradisi masyarakat yang dapat menjaga bentuk promosi yang masih bertahan serta umur pengelolaannya yang sudah tua membuat objek wisata alam ini semakin menarik bagi wisatawan. Pertimbangan ketiga yakni kecamatan yang memiliki objek wisata alam yang beragam didasarkan pada kekayaan alam yang lebih banyak dan bentuk promosi yang lebih diperhatikan oleh pemerintah dan pengelola. Berdasarkan potensi objek wisata alam, budaya, dan sejarah maka kecamatan yang memiliki objek wisata paling beragam adalah Kecamatan Pangururan. Akan tetapi, karena penelitian ini difokuskan pada wisata alam maka kecamatan yang dipilih adalah Kecamatan Simanindo. Tabel 2 Sampel penelitian yang dianalisis No.
Pertimbangan/ kriteria Sampel
1.
Kecamatan yang memiliki kekayaan objek wisata alam yang khas dan unik
Kecamatan Pangururan
Desa Parbaba, Desa SiogungOgung, Desa Lumban SuhiSuhi, Desa Pangururan
2.
Kecamatan yang memiliki objek wisata alam tertua dan merupakan daerah asal mula bangsa Batak
Kecamatan Sianjur MulaMula
Desa Sagala, Desa Limbong
3.
Kecamatan yang memiliki potensi objek wisata yang sangat beragam
Kecamatan Simanindo
Desa Siallagan, Tomok, Tuktuk Siadong, Desa Parmonangan, Desa Simanindo, Desa Tanjungan.
3.3.3
Sampel kecamatan
Desa-Desa Tempat Peneltian
Teknik pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan melalui tahap-tahap berikut :
1.
Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh data-data mengenai sejarah
kawasan, data potensi objek wisata, serta pengembangan promosi objek wisata pada setiap kecamatan dan tepatnya pada desa-desa yang menjadi daerah tujuan wisata. Data yang diperoleh melalui studi pustaka ini akan menjadi pedoman dan bahan perbandingan saat melakukan observasi di lapangan. Data sekunder dapat diperoleh di lokasi penelitian yakni Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir serta sumber-sumber lain seperti Lembaga Konservasi Situs dan Cagar
Budaya Kabupaten Samosir, Laboratorium Rekreasi Alam dan Ekowisata dan Departemen Pariwisata dan Kebudayaan, Indonesia. b.
Observasi lapang Data yang dikumpulkan menggunakan cara pengamatan secara langsung
di lapangan mengenai bentuk, teknik dan cara promosi yang ada pada lokasi objek wisata yang terdapat di Danau Toba Kabupaten Samosir oleh pengelola, pemerintah daerah (Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir), dan masyarakat yang terlibat secara langsung dalam kegiatan promosi diantaranya pemilik hotel/penginapan, rumah makan, cafe, bar, dan restoran. c.
Wawancara Data yang dikumpulkan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan
yang berhubungan dengan data yang diperlukan secara langsung dari responden. Wawancara dilakukan kepada berbagai pihak yaitu pemerintah daerah, masyarakat setempat sebagai pihak yang mengelola daerah objek wisata dan masyarakat sebagai pihak yang merasakan manfaat dari pengembangan promosi yang telah ada, wisatawan yang ditemui sedang berkunjung pada lokasi penelitian. 3.4
Metode Analisis Data Data sekunder diperoleh dengan cara tidak langsung dan secara langsung
yang berfungsi sebagai penunjang data primer. Secara tidak langsung dapat diperoleh melalui penelusuran dokumen-dokumen. Sedangkan secara langsung dapat dilakukan melalui teknik wawancara secara tatap muka dengan panduan kuisioner dan mengajukan beberapa pertanyaan terkait pengembangan promosi wisata Danau Toba kepada pemerintah daerah yakni Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya, pihak pengelola serta masyarakat yang terlibat secara langsung dengan upaya pengembangan promosi diantaranya pemilik agen-agen travel, pemilik restoran, rumah makan, cafe, hotel-hotel, dan penginapan. Data sekunder yang dikumpulkan berupa sejarah kawasan, bentuk promosi, media promosi, cara dan teknik promosi yang telah ada di Danau Toba, Kabupaten Samosir.
Data primer diperoleh melalui pengumpulan data berlandaskan pada pengamatan langsung terhadap bentuk promosi, teknik dan cara promosi yang ada di objek-objek wisata yang menjadi lokasi penelitian. Data yang diperoleh di lapangan disajikan dalam tabulasi frekuensi. Data yang diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan dalam mendeskripsikan data yang didapatkan secara jelas, dilihat dari segi pengelolaan, persepsi terhadap program promosi yang ada, jenis, teknik dan pelaku promosi. Data-data tersebut diklasifikasikan dan disajikan sehingga dapat disimpulkan bentuk promosi yang akan dikembangkan dan deskriptif kuantitatif dengan langkah-langkah sebagai berikut : 3.4.1
Inventarisasi Media Promosi Data yang diambil untuk menginventarisasi media promosi adalah data
internal yang diperoleh dari hasil wawancara terpandu dengan pihak pengelola, LSM dan masyarakat yang terlibat secara langsung. Data tersebut kemudian dijabarkan melalui analisis deskriptif. Data yang dikumpukan dalam inventarisasi media promosi adalah pelaku-pelaku promosi, media promosi, serta jenis-jenis promosi yang digunakan.
kemudian data-data tersebut dimatrikskan serta
dianalisis secara deskriptif. 3.4.2
Efektivitas Media Promosi Pengolahan dan analisis data efektivitas promosi menggunakan software
yaitu Software Microsoft Excel dengan teknik analisis EPIC Model. Efektivitas promosi dan periklanan dapat diukur dengan menggunakan EPIC Model (Durianto et al 2003). EPIC merupakan singkatan dari Emphaty, Persuasion, Impact, and Communication terdapat 4 (empat) dimensi yang terdapat dalam EPIC Model, yaitu : 1
Dimensi Empati Empati
merupakan
keadaan
mental
yang
membuat
seseorang
mengidentifikasikan dirinya pada keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok yang lain. Dimensi empati menginformasikan, apakah konsumen menyukai suatu promosi yang menggambarkan bagaimana
konsumen melihat hubungan antara suatu iklan pribadi dengan pribadi mereka. Dimensi empati memberi informasi yang berharga mengenai daya tarik suatu merek. Dimensi empati untuk masyarakat yang terlibat secara langsung dalam kegiatan promosi didapat dari hasil wawancara yang diajukan. Tabel 4 Pertanyaan-pertanyaan dalam dimensi Empati EPIC Model No. 1.
22. 3.
Pertanyaan Darimanakah Bapak/Ibu/Saudara mendapatkan informasi tentang keberadaan wisata alam Danau Toba Media promosi yang mana yang paling Bapak/Ibu/Saudara sukai? Apa yang Bapak/Ibu/Saudara sukai dari media-media promosi tersebut?
Jawaban TV/Radio/Website/Suratkabar/Majalah/ CD
TV/Radio/Website/Suratkabar/Majalah/ CD
Berdasarkan pertanyaan di atas maka pernyataan yang mengandung dimensi Empati adalah : Tabel 5 Pernyataan-pernyataan dalam dimensi Empati EPIC Model No. 1. 2.
2.
Pernyataan Bapak/Ibu/Saudara setuju bahwa promosi wisata alam Danau Toba adalah tergolong baik. Sesuai pilihan bentuk promosi disukai, Bapak/Ibu/Saudara setuju agar bentuk media promosi tersebut tetap dipertahankan.
STS
TS
C
S
SS
Dimensi Persuasi Persuasi merupakan perubahan kepercayaan, sikap dan keinginan
berperilaku yang dua disebabkan oleh suatu komunikasi. seperti komunikasi dalam periklanan dapat mempengaruhi konsumen dengan menggunakan dua proses kognitif yaitu jalur sentral dan jalur periferal. Dimensi periferal menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi untuk penguatan suatu merek, sehingga pemasar memperoleh pemahaman tentang dampak promosi terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh gambaran kemampuan suatu promosi dalam mengembangakan daya tarik suatu merek. Dimensi persuasi dapat ditunjukkan melalui hasil wawancara sebagai berikut :
Tabel 6 Pertanyaan-pertanyaan dalam dimensi EPIC Model No. 1.
2.
3.
Pertanyaan Melalui bentuk media promosi yang ditawarkan apakah Bapak/Ibu/Saudara ada perubahan sikap/kepercayaan tentang wisata alam Danau Toba? Perubahan sikap seperti apa yang Bapak/Ibu/Saudara alami? Hal apa yang membuat Bapak/Ibu/Saudara menarik dari bentuk media promosi yang ditawarkan?
Jawaban Ya / Tidak
Tidak berubah/ Langsung Berkunjung/ cari tau informasi lebih banyak. Desain media promosi/objek wisata alamnya/Fasilitas yang disajikan dalam media promosi/harga yang ditawarkan/aksesibilitas
Berdasarkan pertanyaan di atas maka kesimpulan pernyataan yang mengandung dimensi Dampak adalah : Tabel 7 Pernyataan yang mengandung dimensi persuasi EPIC Model No. 1.
2.
2.
Pertanyaan Jenis-jenis media promosi wisata alam Danau Toba yang ditawarkan oleh pengelola telah dapat menarik perhatian Bapak/Ibu/Saudara. Jenis-jenis promosi tersebut memberikan sebuah keinginan kepada Bapak/Ibu/Saudara untuk berkunjung ke Danau Toba.
STS
TS
C
S
SS
Dimensi Dampak Dimensi dampak menunjukkan apakah suatu merek dapat terlihat
menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa, serta apakah promosi mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak yang diinginkan dari hasil promosi adalah sejumlah penetahuan produk (product knowledge) yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan (involvement) konsumen dengan produk dan atau proses pemilihan. Dimensi dampak ditunjukkan dari hasil wawancara sebagai berikut : Tabel 8 Pertanyaan-pertanyaan yang mengandung dimensi EPIC Model No. 1. 2.
3.
Pertanyaan Informasi apa saja yang Bapak/Ibu/Saudara ketahui tentang Danau Toba? Dalam media promosi yang Bapak/Ibu/Saudara peroleh apakah informasi tersebut terdapat di dalamnya? Selain bentuk media promosi wisata alam Danau Toba apakah Bapak/Ibu/Saudara mengetahui bentuk media promosi tempat yang lainnya? Sebutkan!
Pilihan Jawaban Objek-objek wisata fasilitas/aksesibilitas Ya/Tidak
Ya / Tidak
alamnya/
Berdasarkan pertanyaan di atas, maka kesimpulan pernyataan yang mengandung dimensi dampak adalah : Tabel 9 Pernyataan dalam dimensi dampak EPIC Model No. 1. 2.
4.
Pertanyaan Bapak/Ibu/Saudara tahu betul tentang wisata alam Danau Toba. Jika Bapak/Ibu/Saudara bandingkan dengan bentuk promosi di tempat lainnya yang pernah anda kunjungi, anda setuju bahwa promosi Danau Toba lebih kreatif dibandingkan dengan promosi tempat yang lainnya.
STS
TS
C
S
SS
Dimensi Komunikasi Dimensi
komunikasi
memberikan
informasi
tentang
kemampuan
konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. perspektif pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi pemasaran yang berhasil merupakan permasalahan komunikasi. Dimensi komunikasi dapat ditunjukkan melalui data wawancara sebagai berikut : Tabel 10 Pertanyaan-pertanyaan yang mengandung dimensi komunikasi EPIC Model No. 1.
2.
3. 4.
5.
Pertanyaan Apakah Bapak/Ibu/Saudara mengerti bahasa dan isi dalam media promosi wisata Danau Toba yang ditawarkan? Melalui bahasa dan isi tersebut apakah Bapak/Ibu/Saudara mengerti akan pesan yang disampaikan dalam media promosi tersebut? Informasi dan pesan apa saja yang disampaikan kepada Bapak/Ibu/Saudara? Selain media elektronik dan cetak, adakah media promosi yang lain yang pernah Bapak/Ibu/Saudara peroleh? Setelah membaca / mendengar informasi dari media promosi tersebut apa yang Bapak/Ibu/Saudara ingat dari Danau Toba?
Pilihan Jawaban Ya / tidak
Ada, sebutkan../ Tidak ada
Berdasarkan pertanyaan di atas maka, kesimpulan pernyataan yang mengandung dimensi komunikasi adalah :
T Tabel 11 Perrnyataan dallam dimensi komunikasii EPIC Modeel No. 1.
2.
3.
4. 5.
Pertaanyaan Setellah melihat//membaca m media prom mosi Bapaak/Ibu/Saudara mengerti dengan meedia prom mosi yang ditaw warkan oleh penngelola. Mediia promosi tersebut t dapat berkomunikkasi dengan baik kepada Bapak/Ibu//Saudara melaalui bahassa dan isi yangg digunakan. setuju Bapaak/Ibu/Saudara bahhwa Bapaak/Ibu/Saudara mengerti denngan tujuan pesan yang disampaikan oleh o pengelola. Pesann dari media promosi menninggalkan kesan pada Bapak/Ibu/Sauudara. a peroleh hal Setellah mendapat kesan yang anda tersebbut mampu mendorong m B Bapak/Ibu/Sauddara untukk berkunjung ke k Danau Tobaa.
STS
T TS
C
S
SS
D dari Taabel 4 sampaai dengan 11 dianalisis dengan Data d mengggunakan EP PIC Model. a a.
Anallisis tabulassi sederhanaa Dalaam analisis tabulasi sedderhana, datta yang dipperoleh diollah dengan
m menggunaka an rumus sebbagai berikuut :
Dengan peng D gertian : P = Perrsentase jum mlah pengunjjung yang memilih m kateggori tertentu. f f1 = Jum mlah pengun njung yang m memilih kateegori tertentuu = Baanyaknya jum mlah pengunnjung yang diwawancara d ai .
Skorr Rataan Setiaap jawaban yang y diperoleh dari penggunjung dibeerikan nilai bobot. b Cara
m menghitung skor rataan adalah sebaggai berikut :
Dengan pengertian : D X = Rata-rataa bobot f = frekuensii fi w = bobot wi
Lang gkah selanju utnya adalahh menggunak kan rentang skala penillaian untuk m menentukan n posisi tang ggapan respponden deng gan mengguunakan nilaii skor tiap v variabel. Bo obot alternattif jawaban yang terben ntuk dari skaala peningkaatan terdiri d kisaran antara 0 hinngga 4 yang menggambaarkan posisi yang sangatt negatif ke dari p posisi yang g positif. Penilaian P peertanyaan-peertanyaan ddimensi EP PIC Model
m menggunaka an skala Likkert dengann rentang sk kala 1-5 dann diberi bobbot seperti d dalam Tabell 12. T Tabel 12 Keeterangan daan bobot skaala Likert Skala Likert 1 2 3 4 5
Keteraangan Sangatt Tidak Setuju Tidak Setuju S Cukup Setuju Setuju Sangatt Setuju
Bobot 0 1 2 3 4
p unntuk menentuukan posisi Dari Tabel 13, digunakan renntang skala penilaian t tanggapan d dengan mengggunakan niilai skor tiapp dimensi. Rentang R skala dihitung d dengan men nggunakan niilai skor tiapp dimensi. R Rentang skaala dapat dihhitung dengaan rumus sebbagai berikutt (Durianto et al 2003) :
D Dengan peng gertian: R = Bobot teerbesar-boboot terkecil M = Banyakknya kategorri bob R Rentang skaala yang digunakan daalam penelittian ini adallah 1-5 makka rentang p penelitian yaang didapat adalah :
P Posisi keputtusannya adaalah :
0
0,8
1,66
2,4
3,2
4,0
B Berikut kriteeria dan renttang skala effektivitas prromosi yang diperoleh berdasarkan b p perhitungan nilai rataan (RS). T Tabel 13 Kriteria dan renntang skala efektivitas promosi p dalaam EPIC Moodel No N 1. 2 2. 3 3. 4 4. 5 5.
Kriteria Sangaat Tidak Efektiff Tidak Efektif Cukup p Efektif Efektif Sangaat Efektif
Rentang Skkala 0,0-0,8 8 0,8-1,6 6 1,6-2,4 4 2,4-3,2 2 3,2-4,0 0
Kem mudian meneentukan nilaai
X untukk masing-masing dimennsi dengan
m menggunaka an rumus sebbagai berikuut (Durianto, et al 2003) :
Hasill EPIC Raate akan m menggambark kan posisi promosi suuatu media p promosi / produk p dalam m persepsi responden, r sesuai s dengaan rentang skala yang t telah ditentu ukan di atas. 3 Pengem 3.5 mbangan Prromosi Wisaata Danau Toba T Penggembangan promosi p wissata Danau Toba diawaali dengan pengukuran p t tingkat keefe fektifan suatuu media prom mosi. Berdasarkan telaahh terhadap pengunjung p u untuk mempperoleh tingaat keefektifaan media pro omosi dengaan menggunakan EPIC M Model dengaan rentang Skala S Likert m maka dapat diperoleh duua rentang Skala S Likert y yakni : 1.
Posisi P rentaang skala 0 – 1,6 tergoolong mediaa promosi yang y tidak efektif e dan kurang k efektiif.
2.
Posisi P rentanng skala 2,44 – 4,0 tergo olong mediaa promosi yang y cukup efektif, e efekttif dan palinng efektif
Nilaii EPIC Ratee yang diperooleh secara keseluruhann melalui akuumulasi ke e empat dimeensi diposisikan padaa rentang skala s keputtusan sehinngga dapat d disimpulkan n keeektifannnya. Dari ssemua mediia promosi yang telah memenuhi s semua kriterria dalam EPIC E Model maka terdappat media-m media promo osi tertentu y yang cocok digunakan pada p target ssasaran terten ntu dan ada juga j yang tiidak cocok. D Dengan meemperhatikan n faktor-fakktor yang mempengaruh m hi keefektiffan sebuah m media prom mosi (EPIC Model) M dianntaranya meengetahui tarrget sasarann / segmen p pasar (lokall dan internaasional) yanng meliputi alat dan peesan komuniikasi untuk m mencapai taarget tersebbut, dampakk yang terjjadi pada ttarget. Makka langkah p pengembang gan selanjutn nya adalah menentukan m bentuk prom mosi yang efektif e serta m menganalisa a media-meddia promosi yang sesuaai dengan permintaan pengunjung p s sehingga meedia-media promosi p yanng tergolongg dalam renttang skala 0-1,6 0 dapat d diperbaiki menuju m meddia-media prromosi yang g lebih efekktif. Sedanggkan media p promosi yanng tergolong efektif dapaat terus dipeertahankan dan d dikembanngkan oleh
pengelola dan pemerintah. Selain itu, dapat pula dilakukan analisa kembali terhadap faktor-faktor yang terdapat pada EPIC Model dalam upaya pengembangan promosi wisata alam Danau Toba. Berdasarkan wawancara yang akan dilakukan terhadap pengelola dan masyarakat yang terlibat secara langsung dalam promosi langkah-langkah pengembangan yang dapat dilakukan diantaranya adalah menganalisa sumberdaya yang dimiliki (sumber dana/anggaran yang tersedia dan sumberdaya manusia), menentukan teknik promosi yang efektif melalui analisa kembali aspek-aspek yang terdapat dalam EPIC Model. Sumber informasi media promosi yang diperoleh pengunjung melalui telaah pengunjung kemudian diverifikasi dengan banyaknya jumlah pengunjung di kawasan wisata alam Danau Toba.