BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) pendekatan penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang pengolahan datanya berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen yaitu penelitian yang memanipulasi dan mengendalikan satu variabel bebas atau lebih terhadap variabel terkait untuk menemukan variasi yang muncul seiring dengan manipulasi variabel bebas tersebut (Budiyono, 2003). Penelitian ini memanipulasi satu varibel bebas dan dua variabel terikat yaitu guna melihat pengaruhya terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi motivasi dan hasil belajar, namun pada penelitian ini hanya mengontrol variabel pendekatan pembelajaran saja. Oleh karena hanya satu variabel bebasnya yang menjadi kontrol sehingga penelitian eksperimen ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment). B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan di SMA N 1 Getasan yang berlokasi di Dusun Mujo, Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang tepatnya pada jalan raya Kopeng km 8 Getasan. Letak sekolah yang strategis membuat sekolah tersebut mudah ditemukan. Penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu sebagai berikut. 1. Tahap perencanaan (Desember 2013 – Maret 2014) Tahap perencanaan meliputi pengajuan judul, penyusunan draf proposal penelitian, dan pengajuan ijin penelitian termasuk dalam pembuatan instrumen angket dan posttest. 2. Tahap Pelaksanaan (April 2014) Tahap pelaksanaan meliputi uji coba instrumen penelitian, eksperimen dan pengumpulan data. Uji Coba instrumen penelitian dilakukan 1 kali pertemuan. Hal ini dikarenakan soal-soal dalam pokok bahasan dimensi tiga butuh waktu yang relatif lama dalam pengerjaannya, sehingga untuk mengujicobakan 16 soal diperlukan satu kali pertemuan. Kemudian untuk tahap eksperimen diperlukan waktu 3 minggu (10 jam pelajaran/ 5 kali pertemuan). Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang akan disajikan dalam Tabel 2.1.
17
18
Pert 1.
2. 3.
4.
5.
Tabel 2.1 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Materi (X-1) (X-2) Kamis, 3 April 2014 Selasa, 1 April 2014 Angket awal dan Pukul 10.30-12.00 Pukul 12.20-13.50 Kedudukan titik dalam ruang dimensi tiga Senin, 7 April 2014 Sabtu, 5 April 2014 Kedudukan garis dalam Pukul 12.20-13.50 Pukul 10.30-12.00 ruang dimensi tiga Kamis, 10 April 2014 Selasa, 8 April 2014 Jarak titik terhadap titik Pukul 10.30-12.00 Pukul 12.20-13.50 dan garis dalam ruang dimensi tiga Kamis, 17 April 2014 Sabtu, 19 April 2014 Jarak titik terhadap bidang Pukul 10.30-12.00 Pukul 10.30-12.00 dalam ruang dimensi tiga dan latihan soal Senin, 21 April 2014 Selasa, 22 April 2014 Posttest dan Angket Pukul 12.20-13.50 Pukul 12.20-13.50 Motivasi Belajar
3. Tahap Penyelesaian (April – Juni 2014) Tahap ini mencakup proses pengolahan data, analisis data, penyusunan laporan penelitian dan ujian skripsi. C. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N1 Getasan. Siswa kelas X dibagi dalam 4 kelas yaitu kelas X-1, X-2, X-3, X-4. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling yaitu sampling random yang dikenakan secara berturut-turut terhadap unit-unit populasi (Budiyono, 2003). Unit-unit dalam polulasi inilah yang disebut cluster. Polulasi dalam penelitian ini dibagi menjadi 4 cluster secara kelas masing-masing yaitu, siswa kelas X-1, siswa kelas X-2, siswa kelas X-3, dan siswa kelas X-4. Pemilihan sampel ini diambil cluster karena sampel yang digunakan adalah siswa dalam satu kelas yang sama. Dipilih 2 cluster dari keempat cluster secara acak dan didapat kelas X-1 dan X-2. Kelas X-1 menjadi kelas eksperimen dan kelas X-2 menjadi kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dalam penelitian supaya sampel yang diambil benar-benar mewakili populasi.
19 D. Variabel Penelitian Variabel adalah suatu obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variable bebas dan variable terikat. Variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang mempengaruhi variable terikat. Variabel terikat (veriabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi variable bebas. Variabel bebas dalam penelitian yang akan dilakukan adalah pendekatan analitik sintetik, dan variabel terikatnya adalah motivasi belajar dan hasil belajar matematika. E. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional pendekatan analitik sintetik adalah pendekatan yang menganalisis suatu persoalan yang ada kemudian menyelesaikanya secara sintesis atau runtut untuk menemukan jawaban. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak atau dorongan internal dan eksternal dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang berfungsi sebagai penguatan bersemayamnya segala informasi dalam memori siswa. Hasil belajar matematika adalah kemampuan kognitif yang dimiliki siswa setelah mengalami proses belajar simbol-simbol, aksioma, dalil-dalil dalam matematika yang berupa skor dari hasil tes. F. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini menggunakan the randomized control group pretest-posttest desain (Budiyono, 2003: 93) dapat dilihat pada Gambar 3.1. Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan awal siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemampuan awal siswa diambil dari nilai ulangan tengah semester 2 yang dijadikan sebagai Pretest.
O1 O3
X
O2 O4
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan: : kondisi awal kelas eksperimen (motivasi dan hasil belajar) O1 O3 : kondisi awal kelas kontrol ( motivasi dan hasil belajar) X : perlakuan pembelajaran dengan pendekatan analitik sintetik (kelas eksperimen) : kondisi akhir kelas eksperimen (motivasi dan hasil belajara) O2
20 O4
: kondisi akhir kelas kontrol (motivasi dan hasil belajar) Pembelajaran analitik sintetik hanya diberikan pada kelas eksperimen sedangkan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional supaya terlihat pengaruhnya. Hasil akhirnya berupa skor motivasi dan nilai posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian hasilnya akan dibandingkan dan dilihat seberapa besar pengaruh pendekatan analitik sintetik terhadap motivasi dan hasil belajar matematika siswa. G. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, tes, dan metode angket. Penjelasan dari masing-masing adalah sebagai berikut (Budiono, 2003). 1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihatnya dalam dokumen-dokumen yang telah ada. Metode dokumentasi yang dipakai guna untuk mendapatkan nilai pretest siswa. Nilai siswa diperoleh dari nilai ulangan tengah semester 2 yang sudah dilakukan. 2. Metode Tes Metode tes merupakan cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan atau suruhan kepada sampel pnelitian. Metode ini baik digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif maupun psikomotorik siswa. Penelitian ini menggunakan metode tes tertulis pilihan ganda guna mendapatkan data nilai hasil belajar siswa. 3. Metode Angket Metode angket merupaka cara pengumpulan data melalui pengajuan pernyataan-pernyataan tertulis yang diberikan kepada sampel penelitian dengan jawaban diberikan secara tertulis. Metode angket ini digunakan untuk mendapatkan data motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran berlangsung. H. Jenis dan Teknik Validitas Instrumen Insrtumen dalam penelitian ini ada dua yaitu, angket motivasi dan tes hasil belajar. Pemberian angket ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soal tes diberikan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa. Soal tes diberikan untuk posttes. Selanjutnya pemberian angket dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung. Instrumen angket dan soal yang baik harus memenuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel. angket dan soal yang valid berarti dapat digunakan untuk mengukur apa
21 yang seharunya diukur. Instrumen dan soal yang reliabel apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, maka hasilnya akan sama atau tetap (Sugiyono, 2010). 1. Angket Motivasi Belajar Angket digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, artinya responden hanya tinggal memberi cek pada salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan untuk dipilih. Angket digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Angket motivasi belajar diberikan di awal pembelajaran dan akhir pembelajaran berlangsung. Angket yang diberikan di awal pembelajaran bertujuan untuk mengetahui motivasi kedua kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian sama atau tidak. Akhir pembelajaran juga diberikan angket motivasi belajar untuk mengetahui ada atau tidak pemgaruh dari pendekatan pembelajaran yang digunakan. Angket motivasi belajar siswa dibuat dalam bentuk skala likert dengan empat alternatif jawaban (Sugiyono, 2010). Instrumen dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk checklist. Penilaian dan kisi-kisi instrumen dapat dilihat dalam Tabel 3.1 dan Tabel 3.2. Instrumen tes dapat dilihat pada lampiran 4. Tabel 3.1Penilaian Item Angket Skor Jawaban Sangat Setuju
Item Positif 4
Item Negatif 1
Setuju
3
2
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
2 1
3 4
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa NOMOR ITEM
JML ITEM
NO
INDIKATOR
1
Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar Adanya harapan dan cita-cita masa depan Adanya penghargaan dalam Belajar Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
1, 3, 5
2, 4, 6
6
9, 11, 12
7, 8, 10
6
13, 16
14, 15, 17
5
18, 20
19, 21
4
24, 26
22,23,25, 27
6
Adanya lingkungan belajar yang Kondusif
28, 30, 31
29, 32
5
15
17
32
2 3 4 5 6
POSITIF
JUMLAH
NEGATIF
22 a. Validitas Isi Instrumen Angket Instrumen angket dalam penelitian ini akan dilakukan uji valiitas isi. Instrumen dikatakan valid menurut validitas isi apabila isi instrument tersebut telah mempresentatifkan sampel dari keseluruhan isi yang akan diukur (Budiyono, 2003). Menurut Nunnally (Budiyono, 2003) ada dua standar utama untuk meyakinkan adanya validitas isi, yaitu koleksi butirbutir instrumen yang representatif terhadap semestanya dan metode penyusunan instrumen yang masuk akal. Uji ini dilakukan oleh validator yaitu dosen dan guru BK (Bimbingan dan Konseling) di sekolah. b. Validitas Butir Instrumen Uji validitas ini dilakukan adalah untuk mengecek apakah instrumen angket sudah memenuhi syarat atau belum untuk diberikan kepada obyek penelitian. Rumus untuk menghitung validitas menggunakan korelasi product moment sebagai berikut (Arikunto, 2006):
rxy
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
Keterangan: rxy : Koefisien valisitas suatu item X : skor tiap-tiap item dari semua responden Y : skor total seluruh responden N : Jumlah seluruh responden Soal dan instrumen angket dikatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel (Arikunto, 2006). c. Reliabilitas Reabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Menurut Rammes (Surapranata, 2004) instrumen angket dikatakan reliabel apabila nilai reliabilitasnya ≥ 0,5. Sampai saat ini belum ada ketentuan baku dalam menentukan seberapa besar ukuran reliabel itu. Rumus untuk menghitung reliabilitas instrumen angket digunakan rumus alpha sebagai berikut. ∑ = 1− −1 Dimana: n
= reliabilitas tes
= jumlah varian dari skor angket
= jumlah soal
= jumlah varian daro skor total
23 2. Tes Hasil Belajar Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa. Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel. Valid digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur atau ketepatan dan realibel digunakan untuk mengukur berkali-kali agar menghasilkan data yang sama atau konsisten (Sugiyono, 2010). Tes untuk mengukur hasil belajar siswa dilakukan sebanyak dua kali, yaitu: a. Pretest Nilai yang digunakan sebagai hasil pretest diperoleh dari nilai tes tengah semester 2. Materi tes berupa materi logika himpunan dan trigonometri. Tujuan dari pretest adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam belajar matematika. Nilai diambil dari kelas kontrol dan kelas eksperimen yang kemudian akan dilihat kemampuan awal siswa sebelum dilakukan perlakuan adalah seimbang. b. Posttest Tes ini akan dilakukan setelah siswa mengikuti pembelajaran tentang kedudukan titik terhadap garis dan bidang serta jarak titik terhadap garis dan bidang . Tes diberikan pada kelas control dan kelas eksperimen dengan soal yang sama. Soal yang diberikan berbentuk objektif dengan jumlah butir soal adalah 16 soal yang disesuaikan dengan SK, KD, dan indikator pada materi dimensi tiga. Kisi-kisi soal posttest dapat dilihat dalam Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Posttes No. 1.
2.
Kompetensi Dasar Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga
Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga
Indikator Menentukan kedudukan titik terhadap garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga Menentukan kedudukan antara dua garis dalam ruang dimensi tiga Menentukan kedudukan garis dan bidang dalam ruang imensi tiga Menentukan kedudukan antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga Menentukan jarak dua titik dalam ruang dimensi tiga Menentukan jarak titik terhadap garis dalam ruang dimensi tiga Menentukan jarak titik terhadap bidang dalam ruang dimensi tiga Total
Butir Soal 1,2,3
Jumlah
4,5
2
6,7
2
8,9
2
10,11
2
12,13,14
3
15,16
2
3
16
24
Suatu instrument bisa dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan valid dan reliabel. Sebelum diberikan kepada siswa instrumen harus diuji validitasnya dan reliabilitasnya terlebih dahulu. c. Validasi Isi Soal Soal dalam penelitian ini akan dilakukan uji valiitas isi. Instrumen dikatakan valid menurut validitas isi apabila isi instrument tersebut telah mempresentatifkan sampel dari keseluruhan isi yang akan diukur (Budiyono, 2003). Menurut Nunnally (Budiyono, 2003), ada dua standar utama untuk meyakinkan adanya validitas isi, yaitu koleksi butir-butir soal yang representatif terhadap semestanya dan metode penyusunan tes yang masuk akal. Uji ini dilakukan oleh validator yaitu dosen dan guru matematika di sekolah. d. Validasi Butir Soal Uji validitas ini dilakukan adalah untuk mengecek apakah soal dan sudah memenuhi syarat atau belum untuk diberikan kepada obyek penelitian. Rumus untuk menghitung validitas menggunakan korelasi product moment sebagai berikut (Arikunto, 2006):
rxy
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
Keterangan: rxy : Koefisien valisitas suatu item X : skor tiap-tiap item dari semua responden Y : skor total seluruh responden N : Jumlah seluruh responden Soal dan instrumen angket dikatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel (Arikunto, 2006). e. Taraf Kesukaran Soal Tes Hasil Belajar Soal yang baik adalah soal yang taraf kesukaranya tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Taraf kesukaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: P= Di mana: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
25 Besarnya indeks kesukaran antara 0,0 – 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukan bahwa soal tersebut terlalu sukar, sebaliknya indks kesukaran 1,0 menunjukan bahwa soal tersebut terlalu mudah (Arikunto, 2006). f. Uji Reliabilitas Soal Reabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Menurut Rammes ( Surapranata, 2004; 114) instrumen angket dan soal tes dikatakan reliabel apabila nilai reliabilitasnya ≥ 0,5. Namun, sampai ukuran reliabilitas juga tergantung pada seberapa besar ukuran sampel yang digunakan. Sampai saat ini belum ada ketentuan baku dalam menentukan seberapa besar ukuran reliable itu. Rumus untuk menghitung reliabilitas ik soal tes digunakan rumus KR-20 sebagai berikut. =
−1
−∑
Di mana : = reliabilitas tes secara keseluruhan P = proporsi subyek yang menjawab item benar q = proporsi subyek yang menjawab item salah (1-p) ∑ = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item S = standar deviasi tes I. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan untuk mengeanalisis data dalam penelitian ini terdiri dari uji pra-syarat beda rata-rata, dan analisis variansi multivariat (manova): 1. Uji Kemampuan Awal a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari suatu kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas menggunakan uji Shapiro Wilk karena jumlah sampel tiap kelas kurang dari 50 (Sembiring, 2003). Perhitungan mnggunakan bantuan SPSS 16. Data berdistribusi normal jika sig > 0,05 dan H0 diterima. Hipotesis untuk uji normalitas adalah: H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
26 H1 = Sampel beradal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahi populasi yang homogen. Jika populasi homogen maka populasi tersebut mempunyai variansi yang sama. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS dengan nilai sig > 0,05. Pada uji perbedaan rata-rata dua sampel variable dependen tidak harus homogen karena homogen atau tidak sudah disediakan rumus uji bedanya (Sukestiyarno, 2010). Varian homogen atau sama jika Fhitung
5%), sebaliknya jika sig < 5% maka varian berbeda. Apabila varian sama atau homogen maka dipilih uji banding t dengan varian homogen, dan sebaliknya jika varian tidak homogen maka digunakan uji banding t dengan rumus varian tidak homogen (Sukestiyarno, 2010). Hipotesis untuk homogenitas adalah: H0 : = (kedua sampel berasal dari populasi yang mempunyai varian sama) H1 : ≠ (kedua kelompok berasal dari populasi yang mempunyai varian tidak sama) c. Uji Beda Rerata Uji perbedaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen (kelompok dengan pendekatan analitik sintetik) dan kelompok kontrol (kelompok dengan pembelajaran tanpa pendekatan analitik sintetik) mempunyai rata-rata yang seimbang sebelum diberikan perlakuan. Statistik uji yang digunakan adalah uji–t. Namun, sebelum dilakukan uji-t, harus dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Uji-t dilakukan menggunakan SPSS 16 . Ada dua rumus untuk menghitung data yang diperoleh. b.
t=
̅
̅
a. Rumus uji-t jika data homogen
t=
̅
̅
Rumus uji-t jika data tidak homogen
27 di mana: t = koefisien uji banding ̅ = rataan sampel 1 ̅ = rataan sampel 2 S = simpangan baku = jumlah sampel 1 = jumlah sampel 2 Rataan kedua sampel sama jika sig > 5%, jika sebaliknya maka rataan tidak sama. Hasil ini akan terlihat apakah rata-rata kemampuan siswa dari kedua sampel sama atau tidak. Hipotesis uji t adalah: (Rata-rata kedua sampel sama) H0 : = H1 : ≠ (Rata-rata kedua sampel tidak sama)
2. Uji Analisis Variansi Multivariat (Manova) Pada kasus multivariat, analisis sebagai perluasan dari analisis variansi disebut Analisis Variansi Multivariat merupakan teknik analisis data tentang perbedaan pengaruh beberapa variabel independen dalam skala nominal terhadap sekelompok variabel dependen dalam skala rasio. Skala nominal adalah tingkat mengkategorikan obyek yang diteliti denganangka yang diberikan pada obyek mempunyai arti sebagai label saja, sedangkan skala rasio adalah ukuran nilai absolute pada objek yang akan diteliti dan mempunyai nilai nol (0). Analisis variansi itu disebut Analisis Variansi Multivariat atau sering disebut manova (Suryanto, 1988). Analisis variansi multivariate (manova) merupakan perkembangan dari analisis variansi (anava), jika anava terbatas pada 1 variabel terikat maka pada manova menggunakan dua variable terikat. Uji manova ini menggunakan bantuan SPSS 16. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: = :tidak ada perbedaan motivasi belajar matematika 1.H0: sehingga pendekatan analitik sintetik tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar matematika pada materi dimensi tiga siswa kelas X SMA N1 Getasan H1: ≠ : ada perbedaan motivasi belajar matematika sehingga pendekatan analitik sintetik berpengaruh terhadap motivasi belajar matematika pada materi dimensi tiga siswa kelas X SMA N1 Getasan
28 2.H0:
:tidak ada perbedaan hasil belajar belajar matematika sehingga pendekataan analitik sintetik tidak berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada materi dimensi tiga siswa kelas X SMA N 1 Getasan H1: ≠ :ada perbedaan hasil belajar belajar matematika sehingga pendekataan analitik sintetik berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada materi dimensi tiga siswa kelas X SMA N 1 Getasan = :tidak ada perbedaan motivasi dan hasil belajar 3. H0: belajar matematika sehingga pendekataan analitik sintetik tidak berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar matematika pada materi dimensi tiga siswa kelas X SMA N 1 Getasan ≠ : ada perbedaan motivasi dan hasil belajar belajar H1: matematika sehingga pendekataan analitik sintetik berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar matematika pada materi dimensi tiga siswa kelas X SMA N 1 Getasan Kriteria keputusan yang diambil pada taraf signifikan 5%. Jika sig > 5% maka H0 diterima dan sebaliknya. Jika H0 diterima maka ini bearti pendekatan analitik sintetik tidak berpengaruh. =