BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian
Paradigma Menurut Wimmer & Dominick (2000:102) menyebut pendekatan dengan paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana meneliti melihat dunia. Perspektif tercipta berdasarkan komunikasi antar anggota suatu kelompok selama seseorang menjadi bagian kelompok tersebut, jadi orang akan mempunyai perspektif tertentu jika dia hidup dalam kelompok dan berinteraksi dengan orang lain. Dalam penelitian ini periset menggunakan pendekatan interpretif pendekatannya metodologinya kualitatif, pendekatan kualitatif berasal dari pendekatan interpretif (subyektif) yang mempunyai dua variasi : yakni konstruktivis dan kritis1. Memulai
dari
kebutuhan
penelitian
ini,
yaitu
mengaji
tentang
makna.
Berbicara tentang makna, kita bisa membagi makna menjadi makna personal, makna dialogis dan makna kultural. Makna personal itu adalah penghayatan individu atas realita. Jadi maknanya muncul dari diri individu. Beda lagi dengan makna dialogis. Makna yang kedua ini diwujudkan dengan melakukan dialog. Konvensi antara dua orang atau lebih dapat menghasilkan makna bersama. Makna ini ditetapkan dan berlaku umum, baik untuk orang yang ikut bersepakat maupun buat orang yang tidak terlibat, maka lahirlah makna kultural. Penelitian ini mengaji makna personal (pasien dengan resepsionis) , maka menggunakan paradigma yang mengaji makna personal. Penelitian ini fokus adalah makna dialogis, maka makna konstruksi sosial yang sangat sesuai.Jadi paradigma ini peneliti pilih adalah Pendekatan interpretif (subyektif) : yakni konstruktivis, paradigma yang bersifat reflektife / dialectical, antara peneliti dan subyek yang diteliti perlu ada empati dan interaksi dialektis agar mampu merekonstruksi realitas yang di teliti melalui metode kualitatif seperti participant obsevasi2.Peneliti memakai tipe penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan masalah penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik orang,aktivitas, perubahan, hubungan,tempat, dan waktu.3 1
Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media group, Prof, Dr. H.M.Burhan Bungin, dkk, 2006, hlm:48-50
2
https://books.google.com/books?id=g8IIeMzMYs8C - Translate this pageCommunication, tgl. 20-12.2014, pukul: 05.20.
3
https://www.google.co.id/?gws_rd=cr&ei=bDRDVf61LeHBmAWPyIHIBQ#q=contoh+penelitian+deskriptif, tgl. 01-05-2015,pukul:17.30
3.2 . Metode Penelitian Pada pendekatan kualitatif peneliti memilih studi kasus untuk digunakan penelitian,riset menggunakan sumber data wawancara yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi. Menurut Mulyana ( 2001 : 201) studi kasus periset berupaya secara saksama dan dengan berbagai cara mengkaji sejumlah besar variabel mengenai suatu kasus khusus. Dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian, periset bertujuan memberikan uraian yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti, baik percakapan komunikasi verbal maupun nonverbal.
3.3. Informan ( Nara sumber) Dalam
penelitian
kualitatif
seorang
responden
atau
kelompok
responden
mengomunikasikan bahan-bahan dan mendorong untuk didiskusikan secara bebas wawancara mendalam (in-depth interview) kepada informan, informan adalah : orang yang dapat memberikan keterangan atau informasi mengenai masalah yang sedang diteliti dan dapat berperan sebagai nara sumber selama proses penelitian, hasil wawancara dengan nara sumber :
1. Nama
: PNS III/B. Ismaryati
Usia
: 45 tahun
Jabatan
: Karu. Resepsionis Reguler
Alasan dipilih informan
: Karena beliau yang lebih tahu dalam menghadapi langsung di lokasi ruang resepsionis dan menampung segala keluhan maupun mengatasi masalahnya secara mandiri dari staff resepsionis dengan pasien, dan gaya komunikasi apakah yang di pakai sebagai data informasi dari nara sumber ini
Job deskripsion
: Memimpin anggota resepsionis reguler yang bertugas :
Mengecek kartu berobat
Menyiapkan data Informasi jadwal praktek dokter
Menata file berobat pasien
Melayani pasien lama dan baru
Melayani keluhan pasien
Mengarahkan pertanyaan pasien
Mengecek File pasien setelah selesai perawatan
Mengecek Laporan triwulan dan tahunan
2. Nama
: PNS III/B. Sri Aminin
Usia
: 43 tahun
Jabatan
: Karu. Resepsionis Eksekutif
Alasan dipilih informan
: Karena beliau yang lebih tahu dalam menghadapi langsung di lokasi ruang resepsionis dan menampung segala keluhan maupun mengatasi masalah pasien yang beraneka ragam karakter dan sifat secara mandiri dari staff resepsionis dan pasien, dan peneliti ingin mengetahui gaya komunikai apakah yang di pakai sebagai data informasi dari nara sumber ini
Job deskripsion
3. Nama
: Memimpin anggota resepsionis eksekutif yang bertugas:
Mengecek kartu berobat
Menyiapkan data Informasi jadwal praktek dokter
Menata file berobat pasien
Melayani pasien lama dan baru
Melayani keluhan pasien
Mengarahkan pertanyaan pasien
Mengecek File pasien setelah selesai perawatan
Mengecek Laporan triwulan dan tahunan
: Drg. Trisnawati Riana Indari, Sp.KG.
Usia
: 42 tahun
Jabatan
: Kasubdep. Resepsionis reguler , dan Lit.
Kasubdep.
Alasan dipilih informan
: Peneliti mencari gaya komunikasi apa yang di gunakan dalam
memimpin,
memerintahkan
anggota
staff
resepsionis dan apa sajakah keluhan resepsionis kepada beliau dalam menghadapi masalah – masalah pelayanan pasien yang dihadapinya langsung di ruang resepsionis
Job deskripsion
: a. kasubdep Lit. :
Merencanakan proses penelitian
Mengembangkan menejemen SDM
Mempublikasikan Penelitian ilmiah populer
Mengadakan ceramah ilmiah
Mengcek laporan triwulan dan tahunan
b. Kasubdep resepsionis reguler :
Memimpin manajemen dan mengarahkan anggota resepsionis
Mengecek Laporan triwulan dan tahunan
4. Nama
: PNS IV/B. Drg. Ika Pristiyanti
Usia
: 46 tahun
Jabatan
: Kasubdep. Resepsionis eksekutif, dan Dokter gigi
Alasan dipilih informan
: Peneliti mencari gaya komunikasi apa yang di gunakan dalam
memimpin,
resepsionis
dan
memerintahkan apa
sajakah
anggota
masalah
staff
keluhan
resepsionis kepada beliau pada saat memimpin klinik eksekutuf dalam pelayanan pasien – pasien yang beraneka ragam sifat dan karakter Job deskripsion
: a. Kasubdep ResepsionisEksekutif:
Memimpin manajemen dan mengarahkan anggota resepsionis
Mengecek Laporan triwulan dan tahunan
b. Dokter gigi :
5. Nama
Merawat pasien
: PNS III/D. drg. Yuyu Latifah Purnama
Usia
: 33 tahun
Jabatan
: Humas dan Dokter gigi
Alasan dipilih informan
: Peneliti mencari gaya komunikasi apa yang di gunakan dan apa sajakah masalahnya dalam pelayanan pasien sebagai data dari nara sumber ini
Job deskripsion
: a. Humas :
Memampung, menangani, dan merekap laporan keluhan pasien dari media E-mail, kotak saran, web side, tatap muka
Membuat laporan triwulan dan tahunan
b.Dokter gigi : 6. Nama
Merawat pasien
: Ny Mawar Ina S.
Usia
: 52 tahun
Pasien
: Pasien klinik Prostho
Alasan dipilih informan
: Peneliti mencari data gaya komunikasi apa yang di gunakan resepsionis kepada pasien, dalam melayani dirinya sebagai pasien dan menanyakan apakah ada masalah atau merasa nyamankah pada waktu di layani oleh petugas resepsionis sebagai pasien
Waktu
: wawancara tanggal 15-06-2015, jam 09:12
7. Nama
: Ny. Imas
Usia
: 57 tahun
Pasien
: Pasien klinik Prosthodonsi klinik Eksekutif
Alasan dipilih informan
: Peneliti mencari data gaya komunikasi apa yang di gunakan resepsionis kepada pasien, dalam melayani dirinya sebagai pasien dan menanyakan apakah ada masalah atau merasa nyamankah pada waktu di layani oleh petugas resepsionis sebagai pasien
Waktu
: wawancara tanggal 15-06-2015, jam 10:03
3.4. Operasionalisasi konsep
3.4.1. Gaya komunikasi adalah
: Seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi
yang digunakan dalam suatu situasi tertentu, masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau anggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengiriman dan harapan dari penerima.
3.4.2. Resepsionis adalah : Orang yang bertugas sebagai penerima tamu di suatu perusahaan, hotel, atau kantor
3.4.3. Pelayanan adalah : Suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan 3.4.4. Pasien adalah : seseorang atau penderita yang menerima perawatan medis, seringkali pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya.
3.4.5. Rumah sakit adalah : Sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
3.5. Teknik Pengumpulan Data 3.5.1. Data primer Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama, dicatat melalui catatan tertulis, pencatatan sumber data utama melalui wawancara atau pengamatan berperan serta merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya, kemudian memperhatikan manakah yang lebih dominan dari ketiganya, nantinya akan menemuai variasi dari satu waktu ke waktu yang lain dari situasi satu ke situasi yang lain. Kegiatan ini dilakukan wawancara mendalam dengan secara sadar, terarah, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan senan tiasa bertujuan memecahkan masalah penelitian.
3.5.2. Data sekunder Sumber data ini untuk melengkapi data primersebagai data tambahan, dari buku – buku yang berkaitan dengan judul penelitian , arsip dokumen laporan tahunan prestasi, laporan kunjungan dan pengunjung, laporan tugas custamer service,laporan
komentar
pasien
gambar
emoticon
kepada
pelayanan
resepsionis,foto sikap pasien dan resepsionis, menurut ( Bogdan dan Biklen, 1982: 102) foto yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan peneliti sendiri tujuannya agar dapat mewakili gambaran keadaan yang bertentangan dengan apa yang dipersoalkan dalam masalah, memahami bagaimana para subjek memandang dunianya, apakah bagus, baik, berguna, berkesan suatu saat, dan mempunyai kesan historis pada hubungan penelitian. Pengambilan foto dilakukan tidak dibuat-buat natural, sehingga akan menghasilkan gambar keadaan yang sebenarnya 4. Semua data bertujuan untukmenelaah segi-segi subyektif yang hasilnya akan dianalisa secara induktif dan dengan permohonan ijin terlebih dulu kepada subjek.
3.6. Analisa data Byrne (2001) menyarankan agar sebelum memilih wawancara sebagai metoda pengumpulan data, peneliti harus menentukan apakah pertanyaan penelitian dapat dijawab dengan tepat oleh orang yang dipilih sebagai partisipan. Studi hipotesis perlu digunakan untuk menggambarkan satu proses yang digunakan peneliti untuk memfasilitasi wawancara. 4
Metode penelitian kualitatif, Prof. DR,Lexy J,Moleong, M.A. PT. Remaja Rosdakarya,Edisi refisi,2013, hlm: 42
Menurut Miles dan Huberman (1984) ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam melakukan wawancara, yaitu: a)
The setting, peneliti perlu mengetahui kondisi lapangan penelitian yang sebenarnya
untuk membantu dalam merencanakan pengambilan data. Hal-hal yang perlu diketahui untuk menunjang pelaksanaan pengambilan data meliputi tempat pengambilan data, waktu dan lamanya wawancara. b)
The actors, mendapatkan data tentang karakteristik calon partisipan. Di dalamnya
termasuk situasi yang lebih disukai partisipan, kalimat pembuka, pembicaraan pendahuluan dan sikap peneliti dalam melakukan pendekatan. c)
The events, menyusun protokol wawancara. Setidaknya, terdapat dua jenis wawancara, yakni: 1). wawancara mendalam (in-depth interview), di mana peneliti menggali informasi secara mendalam dengan cara terlibat langsung aktifitas informan dan bertanya jawab secara bebas tanpa pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya sehingga suasananya hidup, dan dilakukan berkali-kali. 2). wawancara terarah (guided interview) di mana peneliti menanyakan kepada informan hal-hal yang telah disiapkan sebelumnya, peneliti di harapkan tidak memperhatikan daftar pertanyaan yang diajukan daripada bertatap muka dengan informan,agar suasana terasa tidak kaku5 i)
Mencatat wawancara yang berlangsung informal seperti orang ngobrol.
ii)
Mewawancarai bertindak dan berfikir sebagai anggota-anggota kelompok yang sedang diteliti atau jika penelitian merasa data yang terkumpul sudah jenuh (sudah tidak ada yang baru), ia bisa mengakhiri wawancara.
iii)
Menyediakan latar belakang secara perinci mengenai alasan informan memberikan jawaban tertentu.
iv)
Peneliti tidak hanya memperhatikan jawaban verbal informal, tapi juga respons –respons nonverbal. Wawancara dilakukan bisa beberapa menit, berjam-jam, dan bisa secara dekat tentang kegiatan kesehariannya.
5
https://rachmatul4212.wordpress.com/2013/01/28/teknik-pengumpulan-data-dalam-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif/,tgl.01-052015,pukul22.00
v)
Menyusun catatan kata dan urutannya disesuiakan dengan ciri-ciri setiap informan.
vi)
Melakukan pengamatan secara sengaja, mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis emosi adalah reaksi secara spontan terhadap ada nya rangsangan (Stimulan). Misalnya : sanang, marah, malu, iri, dengki, kecewa bahagia dan lain-lain, untuk kemudian dilakukan pencatatan.
vii)
Pengumpulan data dimana periset mengamati langsung objek yang diteliti.
viii)
Tahap
mengumpulkan data,
dilakukan
melalui
instrumen
pengumpulan data. ix)
Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data.
x)
Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti. Tahap pengujian kualitas data, yaitu menguji validitas dan realiabilitas instrumen pengumpulan data.
xi)
Tahapmendeskripsikan data, yaitu tabel frekuensi danatau diagram, serta berbagai ukuran tendensisentral, maupun ukuran dispersi. tujuannya memahami karakteristik data sampel penelitian.
xii)
Tahap pengujian hipotesis, yaitu tahap pengujian terhadap proposisiproposisi yang dibuat apakah proposisi tersebut ditolak atau diterima, serta bermakna atau tidak. Atas dasar pengujian hipotesis inilah selanjutnya keputusan dibuat.