37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai variabel penelitian dan denifisi operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian secara keseluruhan dilakukan pada bulan maret 2013 sampai bulan april 2013. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang telah terdaftar sebagai akuntan di Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Lokasi ini dipilih karena merupakan tempat yang strategis. Dengan melakukan penelitian di lokasi tersebut penulis berharap bisa memperoleh jumlah responden yang lebih banyak, sehingga kekuatan generalisasinya lebih tinggi. B. Desain Penelitian Penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini merupakan penelitian kausal. Penelitian kausal ini mengkaji secara empiris mengenai pengaruh independensi, kompetensi dan integritas auditor terhadap kualitas audit
38
pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang telah terdaftar di Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). C. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti dan memerlukan jawaban secara empiris (uji statistik). Hipotesis yang akan diajukan adalah H0 (hipotesis nol) dengan alternativ Ha (hipotesis alternativ) dengan taraf signifikan 5% berdasarkan sugiyono (2003:159) : “taraf yang biasa digunakan dalam dunia ekonomi/bisnis adalah 5%. Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. H01 : Independensi Auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. 2. Ha1 : Independensi Auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. 3. H02 : Kompetensi Auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. 4. Ha2 : Kompetensi Auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. 5. H03 : Integritas Auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. 6. Ha3 : Integritas Auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. 7. H04 : Independensi, Kompetensi, Integritas Auditor secara bersama-sama tidak berpengarauh signifikan terhadap kualitas audit.
39
8. Ha4 : Independensi, Kompetensi, Integritas Auditor secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. D. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini, variable dependen (Y) yang digunakan adalah kualitas audit, sedangkan variable independennya independensi (X1), kompetensi (X2), dan integritas (X3). Independensi (X1) berarti tidak mudah dipengaruhi, ada dua dimensi yang digunakan dalam variabel ini yaitu tekanan klien dan lama kerjasama dengan klien. Terdapat lima pertanyaan sebagai indikator yaitu (1) Lama hubungan dengan klien (2) Tekanan dari klien (3) Telaah dari rekan auditor (4)Pemberian jasa non audit. Kompetensi (X2) dalam pengauditan merupakan pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dibutuhkan auditor untuk dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama. Peneliti menggunakan dua dimensi kompetensi dari Murtanto (dalam Mayangsari 2003) seperti dikutip Kharismatuti (2012) yaitu pengalaman dan pengetahuan. Peneliti menggunakan pertanyaan sebagai indikator sebagai berikut: untuk pengetahuan, (1) pengetahuan akan prinsip akuntansi dan standar auditing, (2) pengetahuan akan jenis instansi, (3) pengetahuan tentang kondisi instansi, (4) pendidikan formal yang sudah ditempuh, (5) pelatihan, kursus dan keahlian khusus. Sedangkan untuk pengalaman, (1) lama melakukan audit, (2) jumlah instansi yang pernah diaudit dan (3) jenis instansi yang pernah diaudit.
40
Integritas (X3) merupakan sikap jujur, berani, bijaksana dan tanggung jawab auditor dalam melaksanakan audit. Auditor dituntut untuk jujur dengan taat pada peraturan, tidak menambah atau mengurangi fakta dan tidak menerima segala sesuatau dalam bentuk apapun. Indikator yang digunakan untuk mengukur integritas adalah (1) kejujuran, (2) keberanian, (3) sikap bijaksana dan tanggungjawab auditor. Kualitas audit (Y) merupakan probabilitas bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan sebuah pelanggaran yang ada pada sistem akuntansi pemerintah yang berpedoman pada standar audit yang telah ditetapkan. E. Variabel dan Skala Pngukuran 1. Variabel Variabel-variabel yang digunakam dalam penelitian : a. Variabel Bebas ( Independent Variabel ) Variabel Bebas (x) adalah variabel yang tidak terpengaruh, tetapi mempengaruhi variable yang lain. Variabel bebas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Variabel independensi, 2. Variabel kompetensi, 3. Variabel integritas. b. Variabel Terikat ( Dependent Variabel ) Variabel terikat (y) adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain atau merupakan akibat dari suatu variabel bebas. Variabel tidak bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas audit.
41
2. Skala Pengukuran Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Variabel Bebas (x)
: Independensi, Kompetensi, Integritas
b. Variabel Terikat (y)
: Kualitas Audit Tabel 3.1
Variabel dan Skala Pengukuran
Variabel
Notasi
Variabel
Indikator
Penelitian Bebas
X1
Independensi
Skala Pengukuran
-Lama hubungan dengan klien -Tekanan dari klien
Skala Likert
-Telaah dari rekan auditor -Pemberian jasa non audit
Bebas
X2
Kompetensi
-Pendidikan & pelatihan -Pengalaman
Skala Likert
-Pengetahuan
Bebas
X3
Integritas
-Kejujuran -Keberaniaan
Skala Likert
-Sikap bijaksana dan tanggungjawab auditor
Terikat
Y
Kualitas Audit
Melakukan tugas pokok dan fungsi dengan efektif kualitas audit dan mengungkap seluruh kecurangan yang terjadi.
Sumber : Data yg diolah
Skala Likert
42
Dalam penelitian ini penulis memberikan bobot penilaian terhadap jawaban-jawaban yang diberikan responden dengan skala likert.. F. Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan peneliti menggunakan kuesioner yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan atau kuesioner kepada pihak – pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini untuk mendapatkan data yang utuh dan lengkap. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa daftar pertanyaan independensi, kompetensi, integritas dan kualitas audit yang disebarkan melalui kuesioner pada kantor akuntan publik dimana responden tinggal memilih pilihan jawaban yang dianggap paling sesuai. Setiap amplop kuesioner disertai surat ijin penelitian dari Fakultas Ekonomi Universitas Mercubuana yang menjelaskan identitas peneliti, tujuan penelitian, agar dapat memotivasi responden untuk mengisi secara lengkap dan mengembalikannya kembali setelah melakukan pengisian kuesioner. G. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akuntan publik yang terdaftar dan bekerja pada KAP di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Dalam menentukan populasi dalam penelitian ini, penulis mengambil data alamat dan nama KAP dari buku yang di terbitkan oleh IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia).
43
2. Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling Method, yaitu : “pengambilan sampel anggota populasi yang diberlakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Untuk mendapatkan data yang diperlukan peneliti menggunakan kuesioner yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan atau kuesioner kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini yaitu akuntan publik yang terdaftar dan bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat untuk mendapatkan data yang utuh dan lengkap. Berdasarkan jumlah Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Akuntan Publik Directory 2012, KAP yang ada di wilayah Jakarta Selatan berjumlah 89 KAP dan yang ada di wilayah Jakarta Barat berjumlah 24 KAP yang terdaftar d IAPI. Dari populasi yang ada akan diambil secara acak sebanyak 12 KAP sebagai anggota sampelnya yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Ikatan Akuntansi Publik Indonesia (IAPI). Namun tidak semua KAP menerima kuisioner karena terdapat 4 KAP yang tidak bersedia menerima kuisioner, 1 KAP telah tutup atau berhenti beroperasi. Sehingga hanya 7 KAP yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Jumlah KAP Jakarta Selatan
8 KAP
Jumlah KAP Jakarta Barat
4 KAP
Total
12 KAP
44
Tabel 3.2 Penilaian Kuisioner No.
Keterangan
Jumlah
1.
Populasi KAP Jakarta Selatan dan Jakarta Barat
12
2.
Populasi Auditor
81
3.
Sampel
56
4.
Sampel yang dapat diolah
53
5.
Sampel yang tidak dapat diolah
3
Berikut adalah daftar nama, dan alamat kantor akuntan publik di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan yang terdaftar di Ikatan Akuntansi Publik Indonesia (IAPI).
45
Tabel 3.3 Nama, Alamat Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Jumlah Auditor No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nama KAP
Alamat KAP
Jumlah Auditor
KAP Tasnim Ali Widnajarko & Rekan KAP Herman Dody Tanumihardja & Rekan
Menara Kadin Indonesia 9th floor Jl. H.R Rasuna Said Blok X-5 Kav 23, Jakarta Selatan 12950 Kebayoran Center Blok A No. 3, Jl. Kebayoran Baru Jaksel 12240
40
Jl. Anggrek Nelimurni II/C-5 Kemanggisan, slipi Jakarta Barat – 11480 Jl. Raya Meruya Selatan No. 01, Kembangan Jakarta Barat 11650
15
Jl. Anggrek Garuda Blok I No. 3 Jakarta Barat 10480 Telp. (021) 536 7105 Jl. Jend. Sudirman kav.59 plaza asia lt.10-11, Senayan, Kebayoran Baru, Jaksel 12190 DKI Jakarta
20
Drs. Chaeoni & rekan Riza, Adi, Syahril & Rekan
Moch. Zainuddin & Sukmadi KAP Ajj KAP Moore Stephens KAP Hertanto, Sidik & Rekan
9. Drs. Amir Hadyi
10. 11. 12.
KAP Usman & Rekan KAP Hendrawinata Siddharta
Eddy
&
KAP Darmawan, Hendang & Yogi
Sumber : data yg diolah
7th floor, Jl. Jendral Sudirman kav. 32 Gedung Menara FIF 12th floor suite 121 Jl. TB Simatupang kav 15 Cilandak, Jakarta Selatan 12440 Jl. H. Saleh No.44-B Kel. Palmerah Kec. Palmerah Jakarta Barat – 11480 Kelurahan Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12230 Ariobimo Central 3rd floor Jl. H.R Rasuna Said Blok X-2 Kav 5, Jakarta Selatan 12950 Menara Kadin Indonesia 27th floor Jl. H.R Rasuna Said Blok X-5 Kav 23, Jakarta Selatan 12950
60
20
120 100 30 10 5 100 9
46
H. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda ( Multiple Regression Analysis ). Menurut Sugiyanto (2004) analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi berganda adalah:
Dimana :
: Kualitas Audit : Konstanta : Koefisien regresi X1
: Independensi auditor
X2
: Kompetensi auditor
X3
: Integritas auditor
e
: error (tingkat kesalahan)
47
1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor, sehingga didapat nilai Pearson Correlation. Apabila Koefisien Pearson yang diperoleh memiliki sifnifikansi dibawah level 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Ghozali, 2005). Kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu data : Jika r0> r
tabel,
maka data
dinyatakan valid, Jika r 0< r tabel , maka data dinyatakan tidak valid. 2. Uji Realibilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuesioner dalam mengukur suatukontrak yang sama atau stabilitas kuesioner. Dalam penelitian ini, pengukuran reliabilitas hanya dilakukan sekali saja (one shot) dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pernyataan. Reabilitas instrument penelitian dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien cronbach’s Alpha. Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,6 maka disimpulkan bahwa instrument penelitan tersebut handal atau reliable (Nunnaly dalam Ghozali, 2005) seperti yang dikutip Kharismatuti (2012).
48
3. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang terlihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varians, maksimum,dan minimum (Ghozali, 2011 : 19). 4. Uji Asumsi Klasik Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu pengujian asumsi klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar datanya dapat bermakna dan bermanfaat. Adapun uji asumsi klasik yang dipakai yaitu uji Normalitas, uji Multikolinearitas, uji Heteroskedastisitas, sedangkan uji Autokorelasi tidak digunakan karena data penelitian merupakan data primer dalam bentuk kuesioner dan tidak berhubungan dengan model data yang memakai rentang waktu. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011 : 160). Model regresi yang baik adalah yang emiliki distribusi data normal atau mendekati normal.Teknik pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Sample Kolmogorov Sminorv test. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui metode grafik dan statistik. Metode grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat normal probability plot. Normal
probability plot adalah membandingkan
distribusi kumulatif data yang sungguhnya dengan distribusi kumulatif data
49
yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan melalui analisis ini, jika data menyebar disekitar garis diagonal sebagain representasi pada distribusi normal, berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolonearitas Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antaravariabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain. Pada model regeresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antara variabel independen. Uji Multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF(Variance Inflation Factors) dan nilai tolerance. Jika VIF > 10 dan nilai tolerance< 0,10 maka terjadi gejala Multikolinieritas (Ghozali, 2006) seperti yang dikutip oleh Ayuningtyas (2012). c. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal tersebut dapat dilihat pada plot yang terpencar dan tidak membentuk pola tertentu (Ghozali, 2006). 5. Uji Determinasi Koefisien determinasi bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi
50
adalah nol dan 1. Nilai R2 yang kecil dapat diartikan bahwa kemampuan menjelaskan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas. Sedangkan nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Kelemahan penggunaan koefisien determinasi R2 adalah bias terhadap variabel terikat yang ada dalam model. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang baik. 6. Uji F (uji regresi secara bersama-sama) Uji F atau uji regresi simultan yaitu untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama. Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Adapun prosedurnya sebagai berikut : 1) Menentukan H0 dan Ha (Hipotesis nihil dan Hipotesis alternatif). 2) Menentukan lefel of significans (Misal a=5%) 3) Kriteria uji-F, dengan melihat hasil print out computer, jika hasil sig value <5% berarti signifikans. Maka Jika p value > 0,05 maka H0 diterima, Jika p value < 0,05 maka H0 ditolak Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima.
51
7. Uji t (uji regresi parsial) Uji t atau test of significance digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial (individu) berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen.Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Jika t hitung > t table, maka H0 ditolak, Jika t hitung < t table, maka H0 diterima. Selain itu uji t juga dapat dilihat dari besarnya probabilitas value (p value) dibandingkan dengan 0,05. kriteria yang digunakan sebagai berikut : Jika p value< 0,05 maka H0 ditolak, Jika p value>0,05 maka H0 diterima.