BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Paradigma Penelitian Paradigma menurut Bogdan dan Biklen, paradigma adalah kumpulan
longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian
43
. Sedangkan menurut Capra
mendefinisikan paradigma sebagai konstelasi konsep, nilai-nilai persepsi dan praktek yang dialami bersama oleh masyarakat, yang membentuk visi khusus tentang realitas sebagai dasar tentang cara mengorganisasikan dirinya44. Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruktivis. Menurut Guba dan Lincoln realitas diasumsikan ada namun tidak bisa dipahami secara sempurna karena pada dasarnya mekanisme intelektual manusia memiliki kekurangan sedangkan fenomena itu sendiri secara fundamental memilki sifat yang tidak mudah diatur
45
. Pendekatan konstruktivis biasanya digunakan untuk riset
etnografi, riset tentang media dan konstruksi social mengenai realitas, interaksi simbolik, makna pesan bagi khalayak, reception analysis dan lainnya 46. Karena tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk mengkonstruksi Peranan rebranding yang telah dilakukan oleh PT. Viva Media 43
Lexy J. Meleong. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung : Remaja Rosdakarya.2013. hal 49 44 Ibid, hal 49 45 Norman K. Denzin, Yvona S. Lincoln. Handbook of Qualitative Research Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, 123 46 Kriyantoro, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Prenada Media Group. 2012 hal 55
36
Baru yang dapat mengkomunikasikan perubahan nama dari portal Viva yang dapat meningkatkan penjualan iklan di dalam portal tersebut.
3.2
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif. Pendekatan Kualitatif
adalah prosedur penelitian yang menghasilkan penelitian data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan tentang orang – orang, perilaku yang dapat diamati sehingga menemukan kebenaran yang dapat diterima oleh akal sehat manusia47 Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus hanya berfokus pada satu kasus yang dipilih untuk diteliti secara mandalam dari sebuah fenomena social. Kemungkinan suatu kasus yang diteliti dalam sebuah periode tertentu daripada sebuah kelompok atau seseorang48. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dimana peneliti dapat mendeskripsikan realitas yang terjadi, sehingga peneliti bisa memberikan laporan penelitian yang lebih detail, factual, dan akurat berdasarkan dengan data – data. Dan penelitian ini berusaha menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang. Internet yang merupakan sebuah media komunikasi pemasaran dipilih sebagai kasus yang ingin diteliti dikarenakan penggunaannya yang terus meningkat dan implementasinya yang mengikuti dengan perkembangan teknologi
47
Nawari Hadari, Metode Penelitian Ilmiah. Jakarta, Rineka Cipta. 1994 hal 176. Earl Babbie. The Practice of Social Research. Elevent edition. Belmont: Thomson Wadsworth, 2007, hal 298. 48
37
maka
bisa
dikatakan
bahwa
PT.
Viva
Media
Baru
(viva.co.id)
mengimplementasikan banyak terhadap media komunikasi pemasaran ini. Pada penelitian ini, kasus yang dipilih adalah analisa rebranding dalam komunikasi pemasaran dan kedalaman analisa yang diangkat hanya sebatas pada penggambaran di viva.co.id, untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan online media ini digunakan untuk mendorong konsumen melakukan pemasangan iklan online di portal berita viva.co.id.
3.3
Subyek Penelitian Peneliti berusaha memahami akan kasus yang diangkat pada penelitian ini
melalui beberapa cara namun apa yang tidak dapat dijangkau oleh peneliti sendiri, dapat diperoleh dengan cara mewawancarai orang – orang yang memahaminya atau dengan mencari dokumen – dokumen yang mencatatnya49. Subyek penelitian dalam tulisan ilmiah ini adalah seseorang yang memahami
topik
dan
juga
kemampuan
dalam
menjalankan
dan
mengimplementasikan dari komunikasi pemasaran dari PT. Viva Media Baru. Menurut Lexy J. Moleong dalam bukunya “Metode Penelitian Kualitatif “, narasumber adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Dalam penelitian ini, narasumber yang dianggap berkompeten untuk memberikan informasi yang peneliti butuhkan adalah sebagai berikut : 1. Bapak Firman Syarif, selaku COO (Chief of Operation) 49
Norman K. Denzin, Yvonna S. Lincoln. Handbook of Qualitative Research Edisi Bahasa Indonesia oleh Robert E. Stake. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, 309
38
Alasan pemilihan beliau sebagai narasumber adalah untuk mengetahui latar belakang keputusan mengubah nama portal vivanews menjadi viva.co.id 2. Bapak Suwarjono selaku Redaktur Pelaksana. Alasan pemilhan beliau sebagai narasumber adalah untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan setelah rebranding berlangsung. 3. Ibu
Yuni
Afriyanti
selaku
Kepala
Departemen
Marketing
Komunikasi Alasan pemilihan beliau sebagai narasumber adalah untuk mengetahui penjualan iklan di website viva.co.id 3.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh penulis
untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan tulisan yang sedang diangkat. Penulis dalam penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu Observasi dan Wawancara Mendalam. a) Wawancara Benny
&
Hughes
mendefinisikan
wawancara
sebagai
seni
bersosialisasi, pertemuan “dua manusia yang saling berinteraksi dalam jangka waktu tertentu berdasarkan kesetaraan status, terlepas apakah hal tersebut benar – benar kejadian nyata atau tidak.”50
50
Norman K. Denzin, Yvonna S. Lincoln. Handbook of Qualitative Research Edisi Bahasa Indonesia oleh Andrea Fontana dan James H. Frey. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, 501
39
Wawancara bisa digunakan untuk menyampaikan tujuan pemasaran, menghimpun opini politik, terapi atau memproduksi data.Wawancara juga dapat digunakan sebagai alat ukur, sedangkan hasil wawancara mencerminkan perspektif individu atau kelompok.51 Wawancara terdiri dari tiga macam yaitu terstruktur, semi terstruktur dan tak terstruktur.
52
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
wawancara terstruktur dalam mendapatkan data dan juga mendapatkan perspektif dari subyek penelitian. b) Observasi Observasi adalah sebuah teknik yang digunakan pengumpulan data dasar pada manusia maupun pada aktifitas yang dilakukan oleh manusia tersebut. Dalam ilmu sosial observasi dapat mencatat bagaimana seseorang bereaksi terhadap sebuah pertanyaan atau mereka bertindak secara berbeda dengan apa yang mereka katakan atau inginkan.53 Mortis mendefinisikan observasi sebagai aktivitas yang mencatat suatu gejala dengan bantuan instrumen – instrument dan merekamnya demi tujuan – tujuan ilmiah atau tujuan lain.54Dalam kegiatan observasi keterlibatan peneliti dilapangan dapat bervariasi. Adapun jenis – jenis Observasi sebagai berikut55: 1) Observasi Partisipasi dan non partisipasi
51
Ibid. Ibid. 53 Nicholas Walliman. Research Method. The basics. New York: Routledge, 2011,101. 54 Norman K. Denzin, Yvonna S. Lincoln. Handbook of Qualitative Research Edisi Bahasa Indonesia oleh Patricia A. Adler dan Peter Adler. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, 523. 55 Husaini Usman dan Purnomo, Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:Bumi Aksara, 2008 hal 87 52
40
Observasi partisipasi adalah observasi yang dilakukan dengan observer terlibat langsung secara aktif dalam objek yang diteliti . Keadaan yang sebaliknya adalah observasi non partisipasi. 2)
Observasi Sistematis / Observasi Berkerangka Observasi sistematis adalah observasi yang sudah ditentukan terlebih dahulu kerangkanya. Kerabngka tersebut memuat faktor – faktor yang akan diobservasi menurut kategorinya. Dalam penelitian ini penulis menjadi observasi non partisipasi. Dengan
demikian diharapkan dapat penulis dapat memaksimalkan informasi yang didapatkan. 3.5
Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa secara kualitatif
dan diuraikan dalam bentuk deskriptif. Menurut bogdan & biklen analisis data adalah
upaya
yang
dilakukam
dengan
jalan
bekerja
dengan
data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintensiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain56. Definisi dari analisis data diatas menggambarkan betapa pentingnya analisis data dari segi tujuan penelitian.
56
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013, 248.
41
3.6
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian kualitatif harus mengungkap kebenaran yang obyektif. Karena
itu keabsahan data dalam sebuah penelitian kualitatif sangat penting. Melalui keabsahan data kredibilitas peneliti kualitatif dapat tercapai. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Adapun triangulasi merupak teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfatkan sesuatu yang lain, di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut57. Adapun triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Triangulasi Sumber Triangulasi sumber adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara,membandingkan apa yang dikatakan orang – orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang biasa , orang berpendidikan menengah atau tinggi dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.58
b.
Triangulasi Metode Triangulasi metode adalah triangulasi yang dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda.
57 58
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013, 330 Ibid.
42
Triangulasi metode dilakukan dengan cara menggunakan metode wawancara, observasi dan survei.
43