BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan meneliti kompetensi auditor internal dan kepatuhan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di PT Prysmian Cables Indonesia yang beralamatkan di Kawasan Industri Indotaisei Sektor 1A, blok G1 Kota Bukit Indah, Kalihurip kabupaten Karawang Jawa Barat. 1. Gambaran Umum PT Prysmian Cables Indonesia Dalam upaya
mengkonsolidasi
peran perusahaan multinasional dan
persaingan bisnis yang semakin kompetitif menyiapkan diri
PT Prysmian Cables Indonesia
dalam menghadapi gerakan ekonomi global dengan
meningkatkan kemampuan dalam pengingkatan mutu atas jaminan produk yang dihasilkan sehingga sesuai dengan spesifikasi pelanggan. PT Prysmian Cables Indonesia didirikan berdasarkan akta Notaris Mala Mukti, S.H. No 41 tanggal 14 September 1996 dengan nama PT Pirelli Cables Indonesia. Akta pendirian ini selanjutnya mengalami perubahan sesuai dengan akta notaris Sri Rahayu hadi Prasetyo, S.H. No. 05 tanggal 17 September 2002. Kegiatan usaha perusahaan meliputi produksi kabel jenis power, fiber dan kabel-kabel untuk keperluan industri OGP (oil, gas, and petrolium). Kabel power terbagi atas beberapa jenis yaitu tegangan rendah LV (Low Voltage), tegangan menengah MV (Midlle Voltage), dan tegangan tinggi HV (High Voltage). Pusat
25
26
kegiatan usaha berada di di kawasan Industri Indotaisei Sektor 1A Blok G1 kota Bukit Indah Kalihurip Karawang Jawa Barat. 2. Sejarah Singkat PT. Prysmian Cables Indonesia Perusahaan manufaktur yang memproduksi kabel pada awalnya bernama PT Pirelli Cables Indonesia, berdiri pada tahun 1996 dengan struktur modal asing yang berasal dari negara Italia. Tahun 2005, 75% saham dibeli oleh Goldman Sanches Capital Partners dari Pirelli yang kemudian nama perusahaan berubah menjadi Prysmian Cables Indonesia. 3. Visi Misi PT. Prysmian Cables Indonesia Visi perusahaan adalah Membangun budaya “perusahaan yang berpegang teguh pada komitmen” untuk terus-menerus meningkatkan tujuan-tujuan yang lebih menantang, pengawasan yang berkesinambungan dan konsekuen terhadap perubahan ke arah perbaikan. Sedangkan misi perusahan ini adalah melibatkan seluruh unsur organisasi dalam penerapan kebijakan kualitas manajemen dan target yang ingin dicapai oleh perusahaan, menerapkan dan mempertahankan kode etik perusahaan baik secara internal maupun eksternal (pelanggan dan pemasok), dan menerapkan pendekatan “tidak ada kesalahan” (zero defect) dan “pertama langsung benar” (right first time) di semua aktivitas kerja. diskusikan setiap hal dan menghapus kegiatan yang tidak bermanfaat di lingkungan perusahaan (non- value added activities). 4. Audit Internal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT. Prsymian Cables Indonesia Dalam upaya menjalankan visi misi perusahaan, yaitu salah satunya untuk memberikan produk dengan mutu yang terbaik, maka salah satu cara yang
27
dilakukan oleh PCI adalah dengan mendapatkan standar mutu bersertifikasi ISO 9001:2008. Untuk memberikan keyakinan
informasi mengenai kepatuhan ISO
9001:2008, maka secara periode minimal 2 kali dalam setahun dilakukan audit internal. Audit internal biasanya dilakukan sebelum diaudit oleh
permberi
sertifikasinya. B. Design Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini metode yang akan digunakan adalah metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat dari kompetensi auditor internal terhadap kepatuhan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. C. Variable Dan Skala Pengukuran Terhadap kepatuhan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, maka terdapat dua variable yang akan dioperasikan, yaitu: 1. Kompetensi auditor internal, sebagai variable independen (X). variable independen adalah variable yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variable lain, sebaliknya variable ini mempengaruhi variable lain. 2. Kepatuhan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 sebagai variable dependen (Y). variable dependen adalah variable yang keberadaannya dipengaruhi oleh variable independen. Operasional variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
28
Tabel 3.1 Operasional variable Variable
Kompetensi auditor internal (Variable X) Sumber: Badan Standarisasi Nasional (2005), International Standar ISO 1911 (2002)
Dimensi
Indikator
Etis Berpikiran terbuka Diplomatis Pemerhati Atribut auditor Cerdas (klausul 7.2) Cakap dalam berbagai hal Tekun Tegas Percaya diri Prinsip, prosedur, dan teknik audit Sisitem manajemen Pengetahuan dan dan dokumen acuan keterampilan Situasi organisasi umum yang diaudit (Klausul 7.3.1) Hukum peraturan dan persyaratan lain yang berlaku Perencanaan dan Pengetahuan penggunaan sumber umum yang daya harus dimiliki Pengorganisasian ketua tim audit Kepemimpinan (klausul 7.3.2) Pelaporan audit Pengetahuan dan Metode dan teknik keterampilan berkaitan dengan khusus tentang mutu mutu Proses dan produk (Klausul 7.3.3) termasuk jasa Pendidikan auditor Pengalaman kerja auditor Pelatihan audior Pendidikan, pengalaman Pengalaman audit kerja dan dalam disiplin ilmu pelatihan auditor yang sama General requerement Dokumen sistem manajemen mutu Documentation requirement
Item Kuisioner 1 2 3 4 5
Skala
6 7 8 9 10,11,12,13
14,15 16
17,18 19,20
21 22 23 24,25,26
27 28 29 30 31
1,2,3 4,5,6,7
Ordinal
29
Lanjutan Tabel 3.1
Tanggung jawab manajemen
Kepatuhan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 (Variable y). Sumber:Rudi Suardi (2003); Iskandar Indrata (2006)
Manajemen sumber daya manusia
Realisasi produk
Pengukuran, analisa dan pengingkatan
Komitmen manajemen Fokus pada pelanggan Kebijakan mutu Perencanaaan Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi Manajemen review Penyedia sumber daya Sumberdaya manusia Infrasutruktur Lingkungan kerja Perencanaan realisasi produk Proses yang terkait dengan pelanggan Perancangaan dan pengembangan Pembelian Produksi dan pelayanaan Pengendalian alat inspeksi dan ukur General Pemantauan dan pengukuran Pengendalian atas produk yang tidak sesuai Analisa data Penyempurnaan
8,9,10 11 12,13 14,15,16 17,18,19, 20,21 22 23 24 25 26 27 28
Ordinal
29, 30, 31 32,33 34 35 36 37, 38, 39, 40 41 42,43 44,46
Badan Standarisasi Nasional (2005), International Standard ISO 19011 (2002), Rudi Suardi (2003), Iskandar Indranata (2006) D. Metode Pengumpulan Data Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas pengumpulan data dan kualitas intrument penelitian. Kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk
30
pengumpulan data, dan kualitas instrument penelitian berkenaan dengan validitas dan realibilitas intrumen. Untuk mengumpulkan data mengenai objek penelitian, maka digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data primer. Untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui: a. Penyebaran kuisioner kepada responden (pegawai) di perusahaan. b. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung oleh penulisnya kepada setiap responden di perusahaan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) atau Desk Research yaitu pengumpulan data untuk mendapatkan data sekunder. Untuk mendapatkan data sekunder yang berhubungan dengan objek penelitian, penulis meminta dokumen kepada bagian audit interal di PT PCI. Alat pengumpul data atau instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner yang disebarkan kepada Ketua Tim Audit Internal. Kuisioner yang disebarkan dalam bentuk pertanyaan tertutup dengan alat pengukuran yang digunakan yakni skala likert (likert scale) atau dikenal dengan istilah summated rating method yang merupakan pengukuran dengan skala ordinal yang dugunakan untuk mengubah data-data kualitatif yang diperoleh menjadi suatu urutan data kuantitatif (Sugiyono, 2009:4). Hal ini memungkinkan peneliti
31
untuk mengurut responden dari tingkatan yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi. Hal tersebut terlihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 3.2 Skoring Kuisioner Alternatif Jawaban
Skor
Selalu
5
Sering
4
Kadang-Kadang
3
Jarang
2
Tidak Pernah
1
Sebelum kuisioner tersebut dibagikan kepada seluruh responden, peneliti melakukan pretest terlebih dahulu. Pretest adalah
pengumpulan data
pendahuluan dengan sampel yang lebih kecil sebelum ke lapangan sebenarnya. Tujuan diadakan pretest questionnaire adalah agar kuisioner yang akan disebarkan kepada seluruh responden yang dituju, tidak mengandung pertanyaanpertanyaan yang sulit dipahami oleh responden seperti pernyaaan bersifat redundat question (pertanyaan berulang), double barreled (pertanyaan yang mendua) dan ambiguity question (bermakna ganda). Hasil dari pretest yang peneliti lakukan kepada 3 (tiga) orang responden untuk menjawab kuisioner variable independen dan 3 (tiga) orang untuk menjawab kuisioner dependen adalah rata-rata pertanyaan dapat dijawab seluruhnya selama kurang lebih 15 menit. Namun demikian, responden pun memberikan saran agar beberapa pertanyaan pada kuisioner diganti, karena masih terdapat unsur-unsur
32
yang akan membuat responden sulit untuk menjawab.pertanyaan-pertanyaan tersebut diantaranya: Tabel 3.3 Hasil Pretest Questionaire Variable
Pertanyaan Pretest Kompetensi item pertanyaan Auditor internal no. 19, yaitu ketua tim audit mampu merencanakan audit dan menggunakan sumberdaya secara efektif Kepatuhan sistem item pertanyaan manajemen mutu no.2, unit usaha melakukan perencanaan dan peningkatan berkesinambungan
Permasalahan
Koreksi
double barreled dipisah menjadi question item no. 19 dan 20
double question
barred dipisah menjadi item no 2 dan 3
Pertanyaan-pertanyaan yang lain pun mengalami koreksi, namun koreksinya tidaklah terlalu banyak. Koreksi pertanyaan yang lain adalah alasan pemilihan kata dan kesalahan (typing error). E. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu meliputi: 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahaan yang menjadi subjek penelitian, meliputi: isian kuisioner dan hasil wawancara. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui pengumpulan atau pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi berupa penelaahan terhadap dokumen. Data sekunder meliputi company profile PT Prysmian
33
Cables Indonesia, dokumen prosedur pelaksanaan audit internal di PT Prysmian Cables Indonesia. F. Populasi Dan Penetapan Responden Penelitian ini dilakukan pada populasi, yaitu mengumpulkan data dari populasi atau wilayah generalisasi yang nantinya akan ditarik kesimpulan yang berlaku untuk populasi. Populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh unit departemen pada PT PCI yang telah memiliki sertifikat ISO 9001:2008 yakni sebanyak 3 unit (N=3). Adapun pertimbangan-pertimbangan memilih unit-unit bisnis ini sebagai populasi adalah: 1. Unit tersebut telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008, sehingga telah sesuai dengan judul penelitian 2. Penerapan ISO 9001:2008 ditujukan kepada setiap departemen, sehingga penelitian ini tidak bisa dilakukan secara sampling melainkan secara populasi, dengan diwakili oleh kepala departemen dan ketua tim audit internal di departemen tersebut sebagai responden. Departemen tersebut merupakan wilayah generalisasi yang memiliki karakteristik tertentu. 3. Pertanyaan penelitian dan kuisioner ditujuakan kepada setiap kepala departemen dan ketua tim auditor internal disetiap departemen, dengann demikian hal tersebut dapat merepresentasikan keadaan yang sebenarnya pada departemen tersebut, karena hanya kepada kepala departemen dan ketua tim audit internal yang mengetahui keseluruhan kondisi mengenai ISO dan audit 9001:2008.
34
Responden penelitian adalah orang yang dapat merespon dan memberikan informasi tentang data penelitian. penentuan responden penelitian adalah sebagai berikut: 1. Variabel
independen, yaitu kompetensi audit internal. Untuk meneliti
kompetensi auditor internal maka penulis menetapkan responden yaitu setiap kepala departeman unit usaha. Alasannya, karena setiap kepala departemen tersebut lebih kapabel, memiliki andil dalam pemilihan audit internal dan sering berhubungan dengan audit internal sehingga kepala departemen dapat menilai kompetensi auditor internal secara objektif dan tidak akan terjadi bias pada setiap jawabannya. 2. Variable dependen, yaitu kepatuhan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Untuk menelitinya maka penulis menetapkan ketua tim auditor internal disetiap departemen sebagai respondennya. Dengan alasan ketua tim tersebut betugas untuk mengevaluasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 sehingga ketua tim auditor internal lebih memahami sejauh mana tingkat kepatuhan sistem manajemen mutu yang telah dilaksanakan, selain itu penilaiannya pun akan lebih kapabel, objektif dan tidak akan menimbulkan bias dan keraguan. Tabel 3.4 Responden Penelitian Untuk Variable Kompetensi Auditor Internal No.
Departemen/Unit Usaha
Responden
1.
Departemen Produksi Energi
Manajer Produksi Energi
2.
Departemen Produksi Telecom
Manajer Produksi Telecom
3.
Departemen R&D
Manajer R&D
Sumber : PT Prysmian Cables Indonesia
35
Tabel 3.5 Responden Penelitian Untuk Variable Kepatuhan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 No.
Departemen/Unit Usaha
Responden
1.
Departemen Produksi Energi
Ketua tim audit internal Unit Produksi Energi
2.
Departemen Produksi Telecom
Ketua tim audit internal Unit Produksi Telecom
3.
Departemen R&D
Ketua tim audit internal Unit R&D
Sumber : PT Prysmian Cables Indonesia Responden pada penelitian tersebut disesuaikan dengan unit analisis yang diteliti. Responden mewakili sebuah unit penelitian yang lebih besar pada saat proses pengumpulan data yang sesuai dengan fakta mengenai suatu masalah yang terjadi pada suatu unit tersebut. Sehingga dalam hal ini responden tidak bisa ditetapkan kepada karyawan disetiap unit, karena dikhawatirkan tidak semua karyawan mengetahui implementasi ISO 9001:2008. Sedangkan manajer departeman dan ketua tim audit internal setiap departeman lebih memahami implementasi ISO 9001:2008, sehingga jawaban atas wawancara dan kuisioner akan lebih objektif dan sesuai dengan tujuan penelitian. G. Metode Analisis Data Penulis melakukan metode analisis hasil penelitian menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan metode tabulasi atas tiap-tiap jawaban responden. Metode analisis
kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan skor jawaban
responden yang dikumpulkan melalui kuisioner penelitian dan didukung oleh teori-teori yang relevan dalam penelitian ini. Pendeskripsian skor jawaban
36
responden berguna untuk memberikan gambaran bagaimana kondisi penerapan variabel independen dan variabel dependen. Pendeskripsian skor jawaban menggunakan skala likert dan untuk mengurut skor jawaban dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi menggunakan skala pengukuran ordinal.