BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian ini pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurun waktu penelitian (tahun 2009 – 2012). B. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian atau penyusunan skripsi ini adalah metode penelitian kausal dengan hipotesis asosiatif, yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel tertentu yang bersifat sebab akibat. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas (independet variable) yaitu pemberian kredit, NPL dan dana pihak ketiga dan satu variabel terikat (dependent variabel) yaitu LDR. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Setelah semua data dapat terkumpul, langkah selanjutnya yaitu pengolahan data yang diawali dengan menghitung rasio yang digunakan. Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang terdiri dari tiga variabel independen dan satu variabel dependen, yaitu sebagai berikut:
1.
Variabel dependen (Y) Variabel dependen menurut Sugiyono (2008 : 39) adalah “variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen yaitu Lon to seposit ratio sebagai Y.
a. Loan to Deposit Ratio (LDR) Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio untuk mengukur total kredit terhadap total dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit. LDR dihitung dengan formula: (Sesuai SE No.6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004)
2.
Variabel independen (X) Variabel independen menurut Sugiyono (2008 : 39) adalah “variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen yaitu Pemberian kredit X1, Non performing loan sebagai X dan 2
Dana Pihak Ketiga X
3
a). Pemberian Kredit ( X1 )
Bank sebagai lembaga keuangan yang salah satu kegiatannya adalah melakukan pemberian kredit, dimana jumlah kredit yang diberikan merupakan salah satu indikator yang dapat berpengaruh dalam
penilaian kesehatan bank. Penilaian kesehatan ini dilakukan dengan menghitung loan to deposit ratio (LDR). Jumlah kredit akan di Ln pada pengolahan data sebab data jumlah kredit,selisih data tiap perbankan terlalu besar antara perusahaan perbankan sehingga untuk menghindari distribusi data yang tidak normal digunakan Ln (Galih, 2011). Pengukuran variabel dependen pada penilitian ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Jumlah kredit yang disalurkan = Ln (kredit yang disalurkan)
b). Non Performing Loan (NPL) ( X2 ) Rasio kredit yang diproksikan dengan besarnya jumlah Non Performing Loan (NPL) yang terdapat dalam laporan keuangan publikasi yang merupakan perbandingan total pinjaman yang diberikan bermasalah dengan total pinjaman diberikan pada Dana Pihak Ketiga (DPK) (tidak termasuk pada bank lain). NPL dihitung dengan formula: (Sesuai SE No.6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004).
c). Dana Pihak Ketiga ( X3 )
Dana pihak ke tiga merupakan dana yang dihimpun oleh bank yang diperoleh dari masyarakat, penghimpunan dana ini diperoleh dari 3 macam sumber, yakni simpanan giro, simpanan tabugan, dan simpanan deposito.
Dana pihak ke tiga akan di Ln pada pengolahan data sebab selisih data tiap perbankan terlalu besar antara perusahaan perbankan sehingga untuk menghindari distribusi data yang tidak normal digunakan Ln (Galih,2011). Pengukuran DPK pada tahun 2009-2012 dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Dana Pihak Ke tiga = Ln (giro+tabungan+deposito)
B. Pengukuran Variabel Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini antara lain : a. Variable Bebas (Independent Variable) Variabel bebas (X) variabel yang tidak terpengaruh, tetapi mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Pemberian Kredit; 2. Non performing loan; 3. Dana Pihak Ketiga. b. Variable Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain atau merupakan akibat dari suatu variabel bebas. Variabel tidak bebas yang digunakan dalam penelitianini adalah Loan to deposit ratio. Setelah
variabel
penelitian
didefinisikan
dengan
menggunakan definisi operasional maka tahap selanjutnya adalah menentukan skala pengukuran variabel tersebut. Terdapat 4 (empat) tipe skala pengukuran, yaitu: nominal, ordinal, interval dan rasio.
Hubungan antara variabel (konsep), dimensi, indikator, pengukuran, dan skala pengukuran dapat diberikan contoh sebagai berikut : Tabel 3.1 Variabel dan Skala Pengukuran Variabel
Dimensi
Indikator / Rumus
Skala Pengukuran
LDR
NPL
LDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. (Kasmir, 2008 : 290)
Rasio
Non Performing Loan merupakan persentase kredit bermasalah dengan kriteria kurang lancar, diragukan dan macet terhadap total kredit yang disalurkan (SK Dir BI Nomor 31/147/KEP/DIR tahun 1998).
Dana Pihak Ketiga
Jumlah dana yang bersumber dari pihak ketiga (tabungan, deposito, giro, dan sertifikat deposito)
Pemberian kredit
Menurut Sujarwo (2008) mengatakan kredit adalah penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak kreditor (pemberi pinjaman atas dasar kepercayaan kepada pihak lain dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati oleh kedua belah pihak
Sumber: Diolah Penulis
Rasio
Dana Pihak Ketiga Per bulan
Rasio
Jumlah kredit yang diberikan
Rasio
C.
Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dalam penelitian ini yang digunakan adalah seluruh bank umum yang listing di Bursa Efek Indonesia dan beroperasi di Indonesia periode 20092012 dari direktori tersebut. 2. Sampel Dalam penelitian ini digunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, perusahaan yang menjadi sample adalah sektor perbankan meskipun secara umum, sektor perbankan dikeluarkan dari sample yang akan diteliti dikarenakan perbankan mempunyai kebijakan khusus sehingga berbeda dengan kebijakan yang ada pada perusahaan di sektor lainnya. Sampel harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1.
Perusahaan perbankan yang go-public di BEI, yang mana laporan keuangan perusahaan telah listed atau tercatat pada tahun 2009-2012.
2.
Perusahaan yang bergerak di sektor perbankan dan selama periode penelitian perusahaan memiliki kelengkapan data.
Jumlah keseluruhan Bank umum yang listed di Bursa Efek indonesia adalah sebanyak 37 populasi, tetapi yang memenuhi kriteria diatas hanya
ada 12 bank. Berikut ini adalah dapat dijelaskan penentuan sampel penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.2. Penentuan Jumlah Sampel No. 1.
Keterangan
Jumlah Bank
Bank yang listing pada periode waktu
37
penelitian (tahun 2009 – 2012) 3.
Bank
yang
tidak
menyediakan
data
(25)
laporan keuangan secara lengkap selama 4 tahun berturut-turut (tahun 2009 – 2012) Jumlah sampel
12
Jumlah data pengamatan (n=12)x(4
48
tahun) Sumber: www.bei.co.id (2013) Berdasarkan kriteria di atas, maka ukuran sampel yang diambil pada tahun 2009, 2010, 2011,dan 2012 didapat 12 sampel perusahaan perbankan. Adapun bank yang terpilih secara keseluruhan menjadi sampel pada tahun 2009-2012 tersebut adalah:
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan Perbankan 1 Bank Central Asia (BBCA) 2 Bank Bukopin (BBKP) 3 Bank Rakyat Indonesia (BBRI) 4 Bank CIMB Niaga (BNGA) 5 Bank Tabungan Negara (BBTN) 6 Bank Mandiri (BMRI) 7 Bank Mega (MEGA) 8 Bank Internasional Indonesia (BNII) 9 Bank Jabar Banten (BJBR) 10 Bank OCBC NISP (NISP) 11 Bank Himpunan Saudara 1906 (SDRA) 12 Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Sumber : www.sahamok.com
D. Teknik Pengumpulan data Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder, diperoleh dari pihak kedua. Data berasal dari laporan keuangan yang diperoleh dari website masing- masing perusahaan perbankan dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa laporan keuangan Tahunan (Annual Report) perusahaan di BEI pada periode 2009 – 2012.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode studi pustaka (Library study) adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan peninjauan pustaka dari berbagai literartur karya ilmiah dan buku-buku yang menyangkut teori-teori yang relevan dengan masalah yang dibahas dan berupaya untuk memahami literaturliteratur yang berkaitan dengan pembahasan dengan cara melakukan klasifikasi dan pengkategorian bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari jurnal, penelitian terdahulu, literatur-literatur dan buku pustaka yang berkaitan, dan materi-materi yang berkaitan yang bisa didapatkan melalui jasa internet.
E.
Metode Analisis Data 1.
Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-
variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata
(mean),
(Ghozali,2011).
standar
Statistik
deviasi, deskriptif
maksimum menyajikan
dan
minimum
ukuran-ukuran
numerik yang sangat penting bagi data sampel. Uji statistik deskriptif tersebut dilakukan dengan program SPSS.
2.
Analisis Asumsi Klasik Uji Asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa dalam
penelitian
tidak
terdapat
multikoliniearitas,
autokorelasi,
dan
heteroskedastisitas, serta terdistribusi secara normal. a). Uji Normalitas Pengujian normalitas data penelitian untuk menguji apakah dalam model statistik variabel-variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak normal. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat dilihat dapat dilihat dengan memperhatikan penyebaran data (titik) pada normal p plot regression standarred residual yaitu: 1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011) b). Uji Multikoliniearitas Multikoliniearitas merupakan suatu keadaan dimana terdapat hubungan yang kuat antara beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Menurut Ghozali (2011), uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoliniearitas di dalam regresi dapat diketahui dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance. Jika tolerance value lebih dari 0,1 dan Variance Inflation Factor kurang dari 10, maka tidak terjadi multikoliniearitas. c). Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtun waktu (time series). Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi antara lain dengan Uji Durbin-Watson (DW test) (ghozali, 2011). Hipotesis yang akan diuji adalah : H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0 ) HA : ada autokorelasi ( r ≠ 0 ) Ketentuan pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Pengambilan keputusan Autokorelasi Hipotesis Nol
Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif
No Decision
Dl ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi negatif
Tolak
4-dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi negatif
No Decision
4-du ≤ d ≤ 4-dl
Tidak ada autokorelasi positif dan Terima
du < d < 4-du
negatif
1) Bila nilai DW antar batas atas atau upper bound (du) dan (4-du) maka autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi. 2) Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau lower bound (dl) maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif. 3) Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien < 0, berarti ada autokorelasi negatif. 4) Bila nilai DW terletak diantara du dan dl atau DW terletak antara (4du) dan (4-dl) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. d). Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apak analisis terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan yang lain tetap, maka
di
sebut
heteroskedastisitas.
homoskedatisitas Model
regresi
dan yang
jika
berbeda
baik
adalah
disebut yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini akan digunakan diagram scatterplot, dengan dasar pemikiran : 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik atau poin-poin yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.
Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi pada intinya menyatakan seberapa baik suatu model untuk menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Nilai R2 yang semakin tinggi menjelaskan bahwa semakin cocok variabel independen menjelaskan variabel dependen. Semakin kecil nilai R2 bearti semakin sedikit kemampuan variabelvariabel independen untuk menjelaskan variabel dependen. Hal hal yang perlu diperhatikan mengenai koefisien determinasi adalah sebagai berikut : Nilai R2 harus berkisar 0 sampai 1 Bila R2 = 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel independen menjelaskan variabel dependen. Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara variabel independen terhadap variabel dependen.
4.
Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
signifikan parameter individual (uji statistik t) dan uji signifikan simultan (uji statistik F). a). Uji Signifikan Simultan (Uji statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah sebuah variabel independen atau bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terkait. Hipotesis nol (H0) yang hendak di uji adalah apakah sebuah parameter dalam model sama dengan nol, atau (Ghozali, 2011) : H0 ; b1 = b2=.............= bk = 0 Artinya, semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang
signifikan
terhadap
variabel
dependen.
Hipotesis
alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, yaitu : HA ; b1 ≠ b2 ≠............≠ bk ≠ 0
b). Uji Signifikan Parameter Individual (Uji statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau : Ho ; bi = 0 Artinya, suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. HA ; bi ≠ 0 Artinya, variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).
c). Model Regresi Linear Berganda Model regresi linear berganda (multiple linier regression method), digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari satu variabel terikat (dependen) dan lebih dari satu variabel bebas (independen). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah risiko bisnis bank yang diproksikan dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) dan variabel dependen pemberian kredit, NPL, Dana Pihak Ketiga. Model hubungan LDR dengan dengan pemberian kredit, NPL, dana pihak ketiga dapat disusun dalam persamaan linear sebagai berikut (Ghazali, 2011) : Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e Y = LDR A = konstanta
B1-b5 = koefisien regresi, merupakan besarnya perubahan variabel terikat akibat perubahan tiap-tiap unit variabel bebas. x1 = Pemberian Kredit x2 = Non Performing Loan (NPL) x3 = Dana Pihak Ketiga e = Kesalahan residual (error)