BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Metode yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Kasihani (Sukayati, 2008:7) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan PTK adalah penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan. Upaya tindakan untuk perbaikan dimaksudkan sebagai pencarian jawab atas permasalahan yang dialami guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Menurut Arikunto, (2002: 2-3) menjelaskan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui paparan difinisi dari konsep penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian
menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
menggunakan metodologi
tertentu
untuk memperoleh
data
atau
informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan
menunjukkan suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. 3.
Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian
yang
spesifik.
dalam bidang pendidikan
dan
Seperti
pengajaran,
yang sudah yang
lama dikenal
dimaksud
dengan
istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yamg sama dari guru yang sama pula. Dari paparan definisi yang disebutkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu kegiatan mencermati suatu kegiatan belajar yang dilakukan dengan sengaja oleh peneliti di kelas dengan menggunakan
metodologi
tertenu
dengan
tujuan
memperbaiki
praktek
pembelajaran yang dilakukan di kelas.
Nur Adiah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Webbed Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas3 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Guru dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat melihat sendiri praktek pembelajaran atau bersama observer melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam suatu proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas. Setelah mengadakan PTK guru dapat memperbaiki pembelajaran sehingga lebih efektif lagi. Pelaksanaan PTK yang dilakukan guru tidak akan mengganggu dalam pencapaian target kurikulum, karena dalam penelitian tidak mempengaruhi materi pembelajaran tetapi untuk memperbaiki proses pembelajaran demi tujuan yang telah ditagetkan. Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas melibatkan siswa melalui tindakan yang telah direncanakan oleh peneliti.
B. Lokasi dan waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Babakan Ciparay 9 Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Babakan Ciparay Kotamadya Bandung. Kelas III pada mata pelajaran IPA, IPS dan bahasa indonesia Semester I tahun Pelajaran 2013/2014. Pemilihan sekolah tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa sekolah adalah tempat peneliti bertugas sehingga pelaksanaan penelitian akan lebih mudah dilakukan. Pertimbangan pelaksaan penelitian di kelas III adalah bahwa peserta didik kelas III diasumsikan telah memiliki keterampilan membaca dan menulis yang lebih baik dari pada kelas II dan kelas I, sehingga dari kemampuan keterampilan membaca dan menulis yang lebih baik itulah peserta didik akan mengikuti kegiatan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran terpadu webbed ini akan lebih baik. b. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2013. Adapun pelaksanaan penelitian dimulai dari tahapan perencanaan, dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan, diakhiri dengan penyusunan laporan hasil penelitian.
Nur Adiah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Webbed Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas3 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah kelas III ( tiga ) dengan jumlah siswa 36 orang yang terdiri dari 20 orang laki-laki dan 16 orang perempuan, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Dalam
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
(KTSP)
materi
Lingkungan Sekitar terdapat dalam pokok pembelajaran IPA, IPS dan Bahasa Indonesia di Kelas III SD semester 1 tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Prosedur Penelitian Dalam
penelitian tindakan kelas ini,
peneliti akan menggunakan
model Kemmis dan Mc. Taggart.
Refleksi
SIKLUS I
Tindakan
Observasi Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Tindakan
Observasi Perencanaan Refleksi
SIKLUS ?
Tindakan ?
Gambar. 3.1 Alur PTK Menurut Kemmis dan McTagart Nur Adiah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Webbed Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas3 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam perencanaan Kemmis ini menggunakan spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi. Perencanaan kembali merupakan suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan (Kasbolah, 1998 : 113). Empat kegiatan tersebut pelaksanaannya dilakukan secara berulang-ulang (siklus). Alur penelitian tindakan kelas yang dikembangkan dapat dilihat pada bagan berikut :
S I K L U S I
S I
Pra Tindakan Mengungkap kemampuan awal siswa Sebelum pembelajaran melalui pendekatan terpadu webbed Menetapkan tema pembelajaran
Menyusun RPP Tindakan I
Menyusun LKS dan Alat evaluasi
Pembagian Kelompok
Pelaksanaan Tindakan I Pembelajaran IPA, IPS dan bahasa Indonesia melalui Pendekatan Terpadu Webbed
Pengkajian
Teori-teori pembelajaran IPA, IPS dan Bahasa Indonesia. Penelitian Tindakan Kelas Hasil Penelitian & Observasi Lapangan
Identifikasi masalah Proses pembelajaran IPA, IPS dan Bahasa Indonesia di SD kelas 3 Upaya peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa melalui penerapan pendekatan terpadu webbed Analisis dan refleksi tindakan I
K L U
Penyusunan Rencana Tindakan II
S II
Observasi pelaksanaan tindakan I
Observasi Pelaksanaan Tindakan II Pembelajaran IPA, IPS dan bahasa Indonesia melalui Pendekatan Terpadu Webbed
Pelaksanaan Tindakan II
Hasil ,temuan, kesimpulan dan rekomendasi Analisis dan refleksi tindakan II
Gambar. 3.2. Desain Penelitian Tindakan Kelas Nur Adiah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Webbed Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas3 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan Siklus I Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, tindakan, pengamatan(observasi) dan refleksi sebagai berikut : 1. Tahap perencanaan (Planning) a.
Peneliti melakukan analisis
kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan disampaikan pada siswa dalam upaya meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa melalui pendekatan terpadu webbed dalam pembelajaran IPA, IPS, Bahasa Indonesia. b.
Membuat rencana pembelajaran (RPP)
c.
Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)
d.
Menyusun alat evaluasi pembelajaran
e.
Membuat instrumen penilaian yang digunakan dalam PTK
2. Pelaksanaan tindakan (Acting) Tahap pertama
dari penelitian tindakan
adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan.
Pada tahap ini,
rancangan, strategi perencanaan penerapan pembelajaran akan digunakan. Perencanaan dari tindakan dilaksanakan dengan baik, perencanaan atau rancangan tindakan yang dilakukan akan menjelaskan dengan rinci tentang : a.
Langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan.
b.
Kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru.
c.
Kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh siswa.
d.
Rincian tentang jenis media pembelajaran yang akan digunakan dalam pengumpulan data.
e.
Jenis instrumen yang akan digunakan.
3. Pengamatan (Observing) Pada tahapan ini peneliti melakukan pengamatan terhadap tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia, IPS dan IPA Nur Adiah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Webbed Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas3 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan menggunakan metoda terpadu model webbed, pelaksanaan observer terhadap pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi yang telah disusun.
4. Refleksi ( Reflecting ) Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang terkumpul,
kemudian dilakukan
evaluasi untuk menyempurnakan tindakan berikutnya. Menurut Hofkins dalam Suhardjono (2002 : 80) refleksi dalam penelitian ini mencakup analisis, sintesis dan penelitian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari hasil refleksi, maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat diatasi.
Siklus II Siklus kedua dalam PTK ini terdiri dari perencanaan tindakan II dari analisis dan refleksi tindakan I, penyusunan tindakan II , pelaksanaan tindakan II. 1. Tahap perencanaan (Planning) a. Peneliti melakukan analisis
kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan disampaikan pada siswa dalam upaya meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa melalui pendekatan terpadu webbed dalam pembelajaran IPA, IPS, Bahasa Indonesia. b. Membuat rencana pembelajaran (RPP) c. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) d. Menyusun alat evaluasi pembelajaran e. Membuat instrumen penilaian yang digunakan dalam PTK 2. Pelaksanaan tindakan (Acting) Tahap kedua
dari penelitian tindakan
adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan.
Pada tahap ini,
rancangan, strategi perencanaan penerapan pembelajaran akan digunakan.
Nur Adiah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Webbed Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas3 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perencanaan atau rancangan tindakan dalam siklus 2 ini dijelaskan dengan rinci yaitu: a.
Langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan.
b.
Kegiatan ini sisiwa dibagi dalam 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang.
c.
Kegiatan selanjutnya siswa membaca wacana yang diberikan oleh guru perkelompok.
d.
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
e.
Siswa perkelompok melakukan kegiatan pengamatan tentang lingkungan sekitar sekolah.
f.
Siswa dimotivasi untuk melakukan kegiatan diskusi di depan teman-teman sekelasnya.
3. Pengamatan (Observing) Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran yang sedang diproseskan dengan menggunakan metoda webbed ini. Pelaksanaan observasi ini terhadap pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. 4. Refleksi ( Reflecting ) Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi untuk menyempurnakan tindakan berikutnya. Hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan, jika terdapat masalah dari hasil siklus 2 , maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat diatasi. 5. Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian, peneliti menyusun dan menyiapkan beberapa instumen untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu tes kemampuan mengkaitkan Adapun instrumen yang digunakan peneliti, diantaranya: 1. Instrumen tes Nur Adiah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Webbed Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas3 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan teknik tes tertulis. Tes tulis Diberikan pada awal penelitian (pra siklus 1) dan pada tindakan terakhir sebagai data penunjang adanya
peningkatan
aktivitas
belajar
siswa
dalam pembelajaran IPA, IPS dan Bahasa Indonesia dengan pendekatan terpadu webbed yang diikuti dengan pemahaman tentang
hubungan
antara pembelajaran dengan peningkatan berpikir kritis siswa kelas 3. 2. Instrumen Non tes Instrumen non tes terdiri dari: a. Lembar Observasi Observasi merupakan teknik paling mendasar dalam teknik penilaian non tes. Observasi adalah kemampuan dalam menentukan faktor-faktor awal mula perilaku dan kemampuan untuk melukiskan secara akurat reaksi individu yang diamati dalam kondisi tertentu. Dalam hal ini yang diamati adalah peserta didik. b. Pedoman Wawancara Wawancara dilakukan antara guru (peneliti) dengan beberapa siswa serta antara guru (peneliti) dengan observer, melalui pedoman wawancara yang dirancang khusus untuk kepentingan penelitian ini. c. Tes keterampilan berpikir kritis lewat pembelajaran terpadu webbed. Tes keterampilan ini dilakukan untuk mengukur meningkatnya kemampuan berpikir dan mengukur kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan keterampilan berpikir kritisnya dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran IPA,IPS dan Bahasa Indonesia lewat pembelajaran terpadu webbed. Tes ini dilakukan dua kali yaitu pada saat sebelum (pretest) dan sesudah pembelajaran (posttest). Tes ini disusun dalam bentuk pilihan ganda dengan tiga pilihan.
6. Pengelolaan Data Data yang dikumpulkan di cek untuk mengetahui keabsahannya. Untuk tujuan ini menggunakan teknik analisis data. Teknik analisis data yang digunakan ada yang bersifat kualitatif dan ada yang bersifat kuantitatif. Hal ini sebagaimana Nur Adiah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Webbed Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas3 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang dikemukakan (Arikunto, 2006: 239) bahwa data yang sudah terkumpul dikelompokkan menjadi data berbentuk angka-angka dan data kualitatif dalam bentuk kata-kata atau symbol. 1.
Analisis data terhadap hasil pembelajaran siswa Data yang dianalisis adalah data dari observasi selama kegiatan pembelajaran. Data observasi diperoleh dari lembar observasi aktifitas guru dan siswa serta lembar observasi keterampilan berpikir siswa dalam pembelajaran siswa. Untuk memperoleh data tersebut peneliti melakukan diskusi dengan observer dalam mengecek data penelitian.
2.
Pengolahan Data Hasil Observasi Aktifitas Guru dan Siswa Pengolahan data hasil observasi aktifitas guru dan siswa di hitung dengan menjumlahkan jawaban “ya” atau “tidak” yang telah diisi oleh observer pada lembar observasi aktifitas guru dan siswa. a. Pensekoran Untuk melihat persentase keterlaksanaan pembelajaran di hitung dengan menggunakan rumus:
= x 100 %
Keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat berdasarkan tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran Kategori
Interpretasi
80% - 100%
Sangat baik
60 % - 79 %
Baik
40 % - 59 %
Cukup
20 % - 39 %
Rendah
0 % - 19 %
Sangat Rendah
Nur Adiah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Webbed Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas3 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Ridwan, 2005 dalam Sariwulan, 2010: 49)
3.
Pengolahan Data Hasil Observasi peningkatan berpikir kritis siswa Format penilaian pencapaian peningkatan berpikir kritis siswa meliputi beberapa aspek yang diamati antara lain memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, membuat penjelas lebih lanjut, bagaimana siswa membuat strategi dan teknik saat menuntaskan pembelajaran yang sedang berlangsung. Data dalam penelitian ini memberikan gambaran mengenai peningkatan
keterampilan berpikir kritis sisiwa kelas 3 setelah mengikuti pembelajaran IPA, IPS dan Bahasa Indonesia kemampuan siswa
dengan pembelajaran terpadu webbed. Adapun
tersebut dapat dilihat dari hasil observasi yang dikaitkan
dengan kriteria/kisi-kisi kemampuan berpikir kritis menurut Ennis di bawah ini.
Tabel. 3.1 Kisi-kisi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Variabel
Subvariabel
Indikator -
1.Memberi kan penjelasan sederhana
Meru mus kan masalah
-
Kemampuan Berpikir Kritis
2.Membangun keterampilan dasar
Memberi Kan argumen
-
-
Sub Indikator Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan Mengidentifikasi atau merumuskan kriteria untuk mempertimbang kan kemungkinanja waban Menjaga kondisi berpikir. Mengidentifikasi kesimpulan Mengidentifikasi kalimat-kalimat pertanyaan Mengidentifikasi
Instrumen Tes
Tes
Nur Adiah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Webbed Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas3 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
-
-
3.Menyimpulkan
Malaku kan Induksi
-
-
4.Memberi Melaku penjelasan lanjut kan evaluasi
-
-
-
-
kalimat-kalimat bukan pertanyaaan Mengidentifikasi dan menangani suatu ketidaktepatan Melihat strukturdari suatu argumen Membuat ringkasan Mengemukakan hal yang umum Mengemukakan kesimpulan dan hipotesis Merancang eksperimen Membuat dan menentukan nilai pertimbangan (menarik kesimpulan sesuai fakta) Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan latar belakang fakta-fakta Membuat dan menentukan hasil petimbangan berdasarkan akibat Membuat dan meneentukan hasil pertimbangan berdasarkan penerapan fakta Membuat dan menentukan
Tes
Tes
Nur Adiah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Webbed Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas3 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.Mengatur Memutus strategi dan kan dan taktik melaksa nakan
-
hasil pertimbangan, keseimbangan dan masalah. Menentukan tindakan Interaksi dengan orang lain
Tes
Nur Adiah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Webbed Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas3 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu