BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1.
Sejarah Singkat Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) Berangkat dari kondisi riil perkembangan koperasi yang masih cukup tertinggal dibandingkan dengan dua pelaku ekonomi lainnya (BUMN dan Swasta), Pemerintah mendirikan Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK) pada tahun 1970 yang dalam perkembangannya diubah
bentuk
badan
hukumnya
menjadi
Perusahaan
Umum
Pengembangan Keuangan Koperasi (Perum PKK) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 51 tanggal 23 Desember 1981, yang kemudian disempurnakan dengan PP No. 27 tanggal 31 Mei 1985. Seiring berjalannya waktu dan terkait dengan keberhasilan pelaksanaan fungsi dan tugas Perum PKK dalam mengembangkan koperasi melalui kegiatan penjaminan kredit, Pemerintah memperluas jangkauan pelayanan Perum PKK, menjadi tidak hanya terbatas pada koperasi, tetapi juga meliputi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah melalui PP No. 95 tanggal 07 November tahun 2000 dan sekaligus mengubah nama Perum PKK menjadi Perusahaan Umum Sarana Pengembangan Usaha (Perum Sarana).
28
29
Selanjutnya pada pertengahan Mei 2008, melalui Peraturan Pemerintah No. 41 tanggal 19 Mei 2008 Perum Sarana Pengembangan Usaha kembali diubah namanya menjadi Perum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo). Pada tahun 2008 ini juga, Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden No. 2 tanggal 26 Januari 2008 tentang Lembaga Penjaminan. Untuk melaksanakan Peraturan Presiden tersebut, Pemerintah dalam hal ini Departemen Keuangan, Bapepam-LK mengeluarkan
Peraturan
Menteri
Keuangan
(PMK)
No. 222/PMK.010/2008 tanggal 16 Desember 2008 tentang Perusahaan Penjaminan Kredit dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit. Dengan regulasi dimaksud, maka Perum Jamkrindo wajib memiliki ijin usaha sebagai Perusahaan Penjaminan Kredit. Menindaklanjuti PMK tersebut, Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Nomor : KEP77/KM.10/2009 tanggal 22 April 2009 yang menetapkan izin usaha Perum Jamkrindo sebagai Perusahaan Penjaminan Kredit. Saat ini Perum Jamkrindo memiliki 17 kantor jaringan pelayanan yang melayani seluruh wilayah Indonesia. Perum Jamkrindo menetapkan visi dan misi perusahaan, yaitu : a.
Visi Perusahaan Menjadi perusahaan penjaminan kredit yang sehat, terkemuka dan terpercaya yang mampu mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi dalam perekonomian nasional.
30
b.
Misi Perusahaan 1.
Melakukan kegiatan usaha penjaminan kredit dan bantuan konsultasi manajemen bagi pengembangan bisnis Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK).
2.
Meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan perusahaan sehingga
mampu
berkembang,
sekaligus
memupuk
keuntungan guna memberikan pelayanan prima yang lebih luas kepada UMKMK, mitra bisnis serta kemanfaatan bagi perusahaan dan proaktif terhadap segala bentuk perubahan dan tetap memperhatikan kepentingan pihak-pihak terkait (stakeholder) sesuai prinsip bisnis yang sehat. 2. Kegiatan Perusahaan a. Melakukan penjaminan kredit baik tunai maupun non tunai dan penjaminan
pembiayaan
sewa
guna
usaha,
anjak
piutang,
pembiayaan konsumen dan, pembiayaan pola bagi hasil yang diberikan oleh bank atau badan usaha lain kepada Usaha Mikro, kecil, Menengah dan Koperasi. b. Melakukan penjaminan pembelian barang secara angsuran atas transaksi kontrak jasa yang dilakukan oleh Usaha Mikro, kecil, Menengah dan Koperasi.
31
c. Melakukan penjaminan syariah atas pembiayaan baik tunai maupun non tunai yang diberikan oleh bank atau badan usaha syariah kepada Usaha Mikro, kecil, Menengah dan Koperasi. d. Memberikan bantuan konsultasi dan manajemen serta melakukan kegiatan usaha lainnya, antara lain penjaminan kredit perorangan, jasa konsultasi dan jasa manajemen kepada Usaha Mikro, kecil, Menengah dan Koperasi yang sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan. 3. Struktur Organisasi Struktur organisasi Perum Jamkrindo pada tahun 2009 adalah sebagai berikut : a. Dewan Pengawas Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN : KEP195/MBU/2009 tanggal 17 September 2009 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Pengawas Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia, maka jumlahnya menjadi sebanyak 4 orang. b. Direksi Direksi Perum Jamkrindo berjumlah 4 (empat) orang yang kesemuanya diangkat oleh Menteri Negara BUMN. Tugas utama Direksi adalah sebagai berikut : 1.
Mengkoordinasikan, merumuskan dan menetapkan Rencana Jangka Panjang perusahaan (RJP) 5 (lima) tahun dan Rencana
32
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan sebagai pedoman
pelaksanaan
tugas
dan
pencapaian
sasaran
perusahaan secara tahunan. 2.
Mengkoordinasikan, merumuskan dan menentukan garis-garis besar kebijakan kegiatan perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan, laporan kegiatan dan keuangan perusahaan, menyelenggarakan
rapat-rapat
dengan
Direksi,
Dewan
Pengawas, Rapat Pemilik Modal atau dengan pihak eksternal perusahaan 3.
Mengkoordinasikan rapat evaluasi bulanan dan rapat kerja nasional dalam rangka pencapaian target perusahaan dalam tahun berjalan dan menetapkan Program Kerja Pemeriksaan Internal Perusahaan Tahunan.
c. Komite Audit Komite Audit dibentuk oleh Dewan Pengawas yang tugastugasnya antara lain : 1. Mengevaluasi dan menilai efektivitas pelaksanaan audit oleh internal auditor maupun eksternal auditor dan melakukan review hasil audit
untuk dilaporankan kepada Dewan
Pengawas. 2. Melakukan pendalaman atas temuan strategis yang perlu mendapat perhatian Dewan Pengawas dan memberikan saran
33
perbaikan serta tindak lanjut kepada Dewan Pengawas dan memantau efektivitas sistem pengendalian manajemen. d. Satuan Pengawas Intern (SPI) Tugas Satuan Pengawas Intern Perum Jamkrindo adalah sebagai berikut : 1.
Melaksanakan pengelolaan, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut atas hasil kinerja di bidang Satuan pengawas Intern sesuai dengan kebijaksanaan dan arahan direksi.
2.
Mengkoordinasikan pemeriksaan baik pemeriksaan umum maupun pemeriksaan khusus dan menyampaiakan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada Direktur Utama untuk mendapat arahan/ keputusan atas laporan tersebut.
B.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari Implementasi Balance Scorecard pada Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo).
C.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Penelitian Lapangan (Field Research Method) yaitu dengan melakukan peninjauan ke Perum Jamkrindo untuk mendapatkan data yang
34
dibutuhkan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode yang digunakan adalah observasi langsung serta kegiatan tanya jawab dengan pihak-pihak yang berkepentingan. 2.
Penelitian Kepustakaan (Library Research Method) yaitu penelitian literature dari buku-buku dan artikel untuk mendapatkan teoritis yang cukup.
D.
Jenis Data 1. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek yang diteliti baik secara individu maupun kelompok/ organisasi. Data sekunder diperoleh melalui penelitian literature dari buku-buku dan artikel untuk mendapatkan teoritis yang cukup. 2. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti baik secara individu maupun kelompok/ organisasi. Data primer meliputi : i. Wawancara Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan melaksanakan tanya jawab langsung kepada pegawai yang mempunyai wewenang untuk memberikan data dan informasi yang diperlukan dalam penulisan.
35
ii. Observasi Yaitu
teknik
pengumpulan
data
dengan
mengadakan
pengamatan-pengamatan secara langsung atau seksama pada pelaksanaan operasi perusahaan atau instansi, sejalan dengan judul diatas agar mendapatkan data yang objektif dan sistematis. E.
Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. 1.
Metode deskriptif kuantitatif adalah penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka meskipun juga berupa data kualitatif sebagai pendukungnya, seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam wawancara antara peneliti dan informan.
2.
Metode deskriptif kualitatif adalah
teknik analisis yang berupa
mendeskripsikan atau mengungkapkan karakteristik variabel-variabel yang menjadi fokus penelitian.