BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Lokasi tersebut dipilih karena program studi ini merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga pendidik sejarah di Kalimantan Selatan. Selain itu, program studi ini tentunya menjadi ujung tombak dalam menghasilkan para pendidik yang mampu menguasai materi sejarah pada umumnya, baik sejarah nasional maupun dunia dan materi sejarah lokal pada khususnya, terutama di Kalimantan Selatan. Melihat dari kenyataan tersebut, maka peneliti memilih program studi ini sebagai lokasi penelitian. 2. Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian direncanakan dimulai pada September 2015 sampai dengan Desember 2015. Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan selama waktu penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Rencana Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8
Bulan
Kegiatan Penelitian
Sep
Okt
Nov
Studi Pendahuluan Analisa hasil studi pendahuluan Pengumpulan Bahan Penyusunan Bahan & Design Validasi Tim Ahli & Revisi Uji Coba Kelompok Uji Efektivitas Penyusunan Laporan B. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian pengembangan
(research and development) yang mengacu pada model penelitian dan pengembangan 4-D yang dikemukan oleh Thiagarajan, dkk. Penelitian ini akan 45
Des
46
dilaksanakan dalam empat tahapan yang sesuai dengan metode penelitian yang digunakan. Penelitian ini bertujuan menghasilkan sebuah produk berupa software berbentuk aplikasi mobile learning yang dapat digunakan oleh mahasiswa. Pengembangan software ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam pembelajaran sejarah lokal. Adapun materi yang dipergunakan adalah sejarah lokal Kalimantan Selatan yang dibatasi pada ruang lingkup Islamisasi Banjarmasin. C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan Berdasarkan model pengembangan 4-D yang digunakan, maka prosedur penelitian terdiri dari empat tahapan, yaitu define, design, development, dan dissemination. Namun, dalam penelitian akan dilakukan modifikasi pada tahap akhir, yaitu dissemination. Adapun prosedur pengembangan berdasarkan pada model tersebut sebagai berikut: 1. Tahap pendefinisian (define) Tahap ini bertujuan ini menetapkan dan mendefinisikan kebutuhankebutuhan pembelajaran dengan menganalisis tujuan dan batasan materi. Adapun tahapan ini terbagi dalam 5 langkah, yaitu: a. Analisis Permasalahan Kegiatan analisis permasalahan pada dasarnya dilakukan untuk menetapkan masalah pokok yang menjadi dasar dalam pengembangan media pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan analisis pada sub pokok bahasan tentang Masuk dan Berkembangnya Islam di Kalimantan Selatan, teori belajar yang relevan dan tantangan, serta tuntutan masa depan dalam kemajuan teknologi, sehingga diperoleh deskripsi media pembelajaran yang dianggap paling sesuai. b. Analisis Peserta Didik Analisis peserta didik pada dasarnya dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang karakteristik yang sesuai dengan rancangan dan pengembangan media pembelajaran. Karakteristik ini meliputi latar belakang pengetahuan dan perkembangan kognitif.
47
c. Analisis Konsep Analisis konsep bertujuan untuk mengidentifikasi, merinci dan menyusun secara sistematis konsep-konsep yang relevan yang akan diajarkan berdasarkan analisis awal-akhir. Analisis ini merupakan dasar dalam penyusunan tujuan pembelajaran. d. Analisis Kompetensi Analisis kompetensi merupakan pengidentifikasian tugas/ketrampilanketrampilan utama yang dilakukan mahasiswa selama proses pembelajaran. Berbagai keterampilan utama tersebut kemudian dianalisis dan dikelompokkan ke dalam suatu kerangka sub-ketrampilan-sub ketrampilan yang lebih spesifik. e. Perumusan/Spesifikasi Tujuan Pembelajaran Tahap ini dilakukan untuk merumuskan hasil analisis tugas dan analisis konsep menjadi indikator pencapaian hasil belajar. Rangkaian indikator pencapaian hasil belajar merupakan dasar dalam menyusun rancangan perangkat pembelajaran dan tes. 2. Tahap Perancangan (design) Pada tahap ini dilakukan perancangan draft perangkat pembelajaran berdasarkan hasil analisis pada tahap define. Di dalam tahap ini dilakukan penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format dan desain awal. a. Penyusunan Tes Dalam penelitian ini, peneliti akan menyusun tes awal (pre test) dan tes akhir (post test, serta penyusunan instrumen penelitian lainnya yang akan dberikan kepada mahasiswa untuk mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran terhadap penguasaan konsep dan kemampuan berpikir b. Pemilihan Media Pemilihan media dilakukan untuk menentukan media yang sesuai guna menyampaikan materi pelajaran. Proses pemilihan media disesuaikan dengan analisis tugas, analisis materi, kerakteristik peserta didik dan sarana-prasarana yang tersedia.
48
c. Pemilihan Format Dalam penyusunan media pembelajaran, peneliti akan mengkaji dan memilih format media yang sesuai dengan hasil analisis pada tahapan sebelumnya d. Desain Awal Hasil tahap ini berupa rancangan awal perangkat pembelajaran yang merupakan draft awal, beserta instrumen penelitian yang akan digunakan pada tahapan selanjutnya. 3. Tahap pengembangan (development) Tahapan
ini
bertujuan
untuk
menghasilkan
draft
final
media
pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan para ahli dan data yang diperoleh dari uji coba. Kegiatan pada tahap ini adalah penilaian para ahli, simulasi, dan uji coba lapangan. a. Penilaian Para Ahli Rancangan media pembelajaran yang telah disusun pada tahap perancangan (draf awal) akan dilakukan penilaian/ divalidasi oleh para ahli (validator). Adapun komponen yang divalidasi adalah dari segi materi, bentuk media dan instrumen penilaian. Oleh karena itu, para validator tersebut adalah mereka yang berkompeten seperti sejarawan lokal, ahli media dan praktisi pendidikan. Para validator tersebut diharapkan dapat memberikan masukan atau saran untuk menyempurnakan media pembelajaran yang telah disusun. Saransaran dari validator tersebut akan dijadikan bahan untuk merevisi draf awal yang akan menghasilkan draf akhir. b. Simulasi Simulasi pada dasarnya bertujuan untuk mengecek berjalannya media pembelajaran, kecocokan waktu, kerja alat dan sebagainya sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. c. Ujicoba Terbatas Perangkat permbelajaran yang telah dihasilkan (draf akhir) selanjutnya diujicobakan di kelompok yang menjadi subyek penelitian. Tujuan dari uji coba adalah untuk mendapatkan masukan langsung dari dosen, mahasiswa, dan para
49
pengamat terhadap media pembelajaran yang telah dirancang. Selama pelaksanaan uji coba, pengamat mencatat semua respon, reaksi, aktivitas dan respon mahasiswa. Hasil uji coba ini akan digunakan untuk merevisi media pembelajaran draf final (hasil pengembangan media pembelajaran). Setelah dilakukan revisi, maka draft final pun telah siap untuk diuji keefektivitasannya. Pada uji efektivitas, peserta didik akan diberikan pre test sebelum menggunakan media. Adapun post test akan diberikan setelah selesai menggunakan media tersebut. Hasil dari uji efektivitas tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk penarikan kesimpulan terhadap efektivitas media pembelajaran yang dikembangkan. 4. Tahap Penyebaran (dissemination) Tahapan ini pada dasarnya terdiri dari tiga tahapan sebagaimana yang telah diuraikan pada kajian pustaka. Namun, sebagaimana yang telah disebutkan dalam model hipotetik, tahapan ini akan dimodifikasi dengan cara melakukan penyebaran hasil pengembangan media pembelajaran melalui website atau email. Hal ini dilakukan guna menghemat waktu penelitian dan dana yang terbatas. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini akan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi, survei, studi dokumen, wawancara, validasi ahli, respon pengguna, dan tes kemampuan berpikir kritis. Adapun teknik yang digunakan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Observasi Observasi dalam penelitian ini dilakukan terhadap proses pembelajaran, sarana dan prasarana yang digunakan serta penggunaan mobile device di kalangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. Kegiatan observasi pada dasarnya dilakukan di dalam dan di luar ruang kelas. Kegiatan observasi di dalam ruang kelas adalah pengamatan terhadap proses pembelajaran sejarah yang dilaksanakan selama ini dalam mata kuliah sejarah lokal dna penggunaan sarana dan prasarana yang disediakan oleh fakultas. Adapun pengamatan di luar kelas dilakukan terhadap perilaku mahasiswa dalam penggunaan mobile device, baik smartphone, phablet maupun tablet.
50
2. Survei Dalam penelitian ini, survei dilakukan untuk mengetahui penggunaan mobile device dan pembelajaran sejarah lokal yang selama ini dilaksanakan. Survei dilakukan terhadap mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah mengambil mata kuliah sejarah lokal yang disajikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 3. Studi Dokumen Studi dokumen akan dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap borang akreditasi Program Studi Pendidikan Sejarah untuk mengetahui struktur kurikulum dan suasana akademik. Selain itu, studi dokumen juga akan dilakukan terhadap perangkat pembelajaran mata kuliah sejarah lokal yang dibuat oleh dosen pengampu mata kuliah tersebut. 4. Wawancara Wawancara akan dilakukan dengan menggunakan metode pusposive sampling, yaitu dengan menentukan terlebih dahulu informan yang diwawancarai, baik dari pihak pengelola program studi, dosen pengampu mata kuliah dan mahasiswa. 5. Validasi Ahli Teknik ini pada dasarnya merupakan pengumpulan data guna melakukan perbaikan terhadap draf awal yang telah dikembangkan. Data hasil validasi dari para ahli tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam perbaikan draft awal yang akan menghasilkan draft akhir. 6. Respon Pengguna Pengumpulan data dilakukan terhadap respon pengguna media yang dikembangkan pada saat ujicoba, baik satu-satu, kelompok kecil maupun kelompok besar. Hasil pengumpulan data tersebut digunakan untuk menilai dan memperbaiki media yang dikembangkan di setiap tahapan. 7. Tes Kemampuan Berpikir Kritis Tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pre test yang dilakukan sebelum penggunaan media dan post test yang dilakukan setelah penggunaannya.
51
Hasil dari tes ini akan digunakan untuk mengetahui adanya efektivitas penggunaan media berupa peningkatan kemampuan berpikir kritis yang dihitung menggunakan SPSS. E. Instrumen Penelitian Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, studi dokumen, wawancara, validasi ahli, respon penggguna dan tes kemampuan berpikir kritis. Adapun instrument yang digunakan dalam teknik pengumpulan data di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Daftar Cek Instrumen ini digunakan dalam rangka melakukan pengecekan terhadap keadaan di lapangan. Daftar cek ini meliputi kelengkapan dokumen pembelajaran, dokumen program studi dan sarana dan prasarana. 2. Lembar Survei Lembar survei dibagikan kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat yang telah mengambil mata kuliah sejarah lokal. Lembar survei ini terdiri dari beberapa pertanyaan yang dibagi menjadi empat kelompok, yaitu (1) kepemilikan perangkat, (2) penggunaan internet, (3) penggunaan perangkat, dan (4) pembelajaran sejarah lokal. 3. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara disusun berdasarkan komponen berikut, yaitu (1) pembelajaran sejarah secara umum meliputi persiapan, pelaksanaan dan evaluasi, (2) pembelajaran sejarah lokal yang selama ini dilaksanakan meliputi model pembelajaran, materi dan sumber belajar, dan (3) pemahaman terhadap berpikir kritis meliputi pengetahuan dan model pembelajaran berpikir kritis. Pada dasarnya, penyusunan pedoman wawancara ini hanyalah untuk mengetahui lebih mendalam hal-hal yang belum dapat dijelaskan secara rinci di dalam survei atau studi dokumen. 4. Lembar Validasi Lembar validasi ini disusun untuk mengetahui pendapat para ahli terhadap draf awal yang telah disusun. Masukan dari para validator, baik berupa saran maupun kritik akan menjadi acuan dalam perbaikan draf awal yang akan dijadikan sebagai draf akhir media.
52
5. Lembar Respon Pengguna Lembar respon pengguna disusun untuk mengetahui respon pengguna aplikasi terhadap tiga aspek penilaian, yaitu kompetensi, desain dan teknis. Dalam lembar ini terdapat 15 indikator penilaian dengan rincian aspek kompetensi dengan 6 indikator, aspek desain dengan 7 indikator dan sisanya sebanyak 2 indikator pada aspek teknis. Pada bagian akhir, respoden dapat memberikan komentar berupa masukan terhadap media yang digunakan. Lembar ini digunakan dalam ujicoba satu-satu dan ujicoba kelompok yang dijadikan dasar dalam revisi terhadap draf awal media. Hasil revisi draf awal berdasarkan masukan responden pada kedua ujicoba tersebut menghasilkan draf akhir yang akan diujicobakan dalam uji terbatas. 6. Lembar Tes Kemampuan Berpikir Kritis Lembar tes ini terdiri dari 50 soal pilihan ganda yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu (1) 15 butir soal pilihan dengan empat pilihan alternatif jawaban yang sesuai dengan soal, (2) 20 butir soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban tetap, yaitu benar, kemungkinan benar, tidak ada data pendukung dan salah, dan (3) 15 butir pernyataan dengan dua altenatif pilihan jawaban, yaitu benar dan salah. F. Teknik Analisis Data 1. Data Kualitatif Data kualitatif dihasilkan dari teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik validasi data ini menggunakan teknik triangulasi. Menurut Moleong (2014: 330), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu. Adapun triangulasi yang digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi metode dan triangulasi sumber. 2. Hasil Validasi Tim Ahli dan Respon Pengguna Data hasil validasi dari tim ahli dan respon pengguna akan dihitung menggunakan rumus berikut:
53
∑x x= n
Keterangan: x
= Nilai rata-rata
∑x
= Jumlah total nilai jawaban dari validator
n
= Jumlah validator Pada penelitian ini, skala penilaian yang digunakan adalah 1 sampai 4 di
mana 1 sebagai skor terendah dan 4 sebagai skor tertinggi. Penentuan rentang dapat diketahui melalui rumus sebagai berikut: Rentang = skor tertinggi – skor terendah banyaknya skor Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus di atas, maka rentang yang didapat adalah 0,75. Untuk menentukan media pembelajaran tersebut apakah tergolong dalam kategori sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik, dan sangat tidak baik dilakukan dengan kriteria validasi analisis rata-rata yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3. 2 Kriteria Validasi Tim Ahli dan Respon Pengguna No 1 2 3 4
Rata-rata 3,26 < x ≤ 4,00 2,51 < x ≤ 3,25 1,76 < x ≤ 2,50 1,00 < x ≤ 1,75
Kriteria Validasi Sangat baik/sangat valid/tanpa revisi Baik/valid/tanpa revisi Cukup baik/cukup valid/sedikit revisi Tidak baik/tidak valid/banyak revisi
3. Hasil Uji Efektifitas Media Hasil eksperimen pada penelitian ini menggunakan pre-test dan post-tes one group design. Oleh karena itu, untuk menganalisis hasil eksperimen tersebut diadakan uji statistik dengan metode paired sample t test (uji barpasangan) dengan hipotesis sebagai berikut: Ho =
Tidak terdapat perbedaan hasil tes kemampuan berpikir kritis mahasiswa
H1 =
Terdapat perbedaan hasil tes kemampuan berpikir kritis mahasiswa Pengambilan keputusan dalam perhitungan statistik di atas dilakukan
dengan cara berikut:
54
a. Perbandingan thitung dan ttabel dengan kriteria berikut: -
Apabila thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel, maka H0 ditolak
-
Apabila thitung < ttabel atau -thitung > -ttabel , maka H0 diterima.
b. Perbandingan nilai probabilitas (sig.) dengan kriteria berikut: -
Apabila nilai sig. > 0,05, maka H0 diterima
-
Apabila nilai sig. < 0,05, maka H0 ditolak