BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Seperti yang dikemukakan pada pendahuluan bahwa yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah uji validitas konstruk soal- soal ujian nasional mata pelajaran bahasa indonesia tahun ajaran 2013/2014 pada SMKN 1 kota Serang. Selanjutnya untuk menjawab pertanyaan penelitian ini ada beberapa hal yang ditentukan oleh peneliti, diantaranya, subjek penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data. 3.1.
Subyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2013). Penelitian ini menggunakan keseluruhan kelas XII di SMKN 1 Kota Serang berjumlah 725 siswa, dengan karakteristik siswa kelas XII program kejuruan akuntansi, administrasi perkantoran, marketing, teknik komputer dan jaringan, jasa
boga, administrasi perhotelan, ddan
multimedia pada SMKN 1 Kota Serang. Adapun
jumlah masing- masing program kejuruan adalah akuntansi
berjumlah 180 siswa yang terbagi dalam 5 kelas, administrasi perkantoran berjumlah 215 siswa yang terbagi dalam 6 kelas, marketing berjumlah 110 siswa yang terbagi dalam 3 kelas, teknik komputer dan jaringan berjumlah 69 siswa
47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang terbagi dalam 2 kelas, jasa boga berjumlah 36 siswa yang terbagi dalam 1 kelas, administrasi perhotelan berjumlah 38 siswa yang terbagi dalam 1 kelas, dan multimedia berjumlah 77 siswa yang terbagi dalam 2 kelas. Maka jumlah keseluruhan terdapat 725 siswa. Dalam penelitian ini semakin banyak dari data yang digunakan semakin baik. 3.2.
Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, perlu beberapa tahapan, yaitu: prosedur penelitian melalui data sekunder pada tes UN di sekolah SMKN 1 Kota Serang, khususnya kelas 3 yang berjumlah 725 orang pada tahun ajaran 2013/2014. Sebelum diadakan penelitian, perlu diadakan pengamatan terbatas dengan cara mewawancarai salah satu pihak guru bahasa Indonesia di sekolah SMKN 1 Kota Serang perihal soalsoal ujian nasional mata pelajaran bahasa indonesia untuk SMK tahun ajaran 2013/2014. Studi awal ini bertujuan untuk memperjelas permasalahan sebagai langkah awal dalam penelitian. Adapun prosedur dalam pengambilan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini : 1) Dimulai dengan perumusan masalah 2) Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teoritis yang tepat mengenai variabel penelitian. 3) Meminta surat izin pengambilan data dari fakultas Psikologi untuk diserahkan kepada kepala sekolah SMKN 1 Kota Serang.
48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4) Mengumpulkan data lembaran jawaban soal- soal latihan bahasa Indonesia yang telah diisi oleh seluruh siswa kelas XII 5) Menganalisis data item dengan menggunakan faktor lisrell untuk melihat koefisien uji validitas UN pada seluruh siswa- siswi kelas XII yang mengikuti ujian nasional tahun ajaran 2013/2014. 3.3.
Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis data secara kuantitatif dengan menggunakan program Lisrell yang disebut “Linear Struktur Relatios”. Adapun pengertian lisrell yaitu salah satu program software dari metode SEM (Structural Equation Modelling) adalah suatu konsep untuk menganalisa suatu variabel yang tidak bisa diukur secara langsung. Misalnya menguji soal- soal ujian nasional membutuhkan beberapa indikator dan item untuk pengukurannya. Variabel yang tidak bisa diukur ini dinamakan dengan konstruk laten atau variabel unobserved. Pada dasarnya pengolahan SEM dengan lisrel dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu meggunakan PRELIS project, SIMPLIS project, Lisrel project, maupun path diagram (Joreskog, dan Sorbom, 2006). lisrel juga merupakan pendekatan terintegrasi antara analisis faktor, model struktural dan analisis jalur. Dalam lisrel juga dapat dilakukan 3 kegiatan secara serempak, yaitu: pemeriksaan validitas dan reliabilitas instrument (setara dengan analisis faktor konfirmatori), dimana validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Dan Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur.
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sesuai dengan metode analisis data lisrel maka peneliti menggunakan teknik analisis statistik yang di sebut “ Analisis Faktor Konfirmatori” (CFA). Untuk selanjutnya, akan disebut CFA (Confirmatory Faktor Analysis). Adapun logika dasar dari CFA adalah sebagai berikut menurut Umar (dalam Sasmita, 2009): 1)
Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefinisikan
secara operasional sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor Sedangkan pengukuran terhadap faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon (jawaban) atas item-itemnya. 2)
Bahwa pada dua faktor diteorikan setiap item hanya mengukur atau
memberi informasi tentang faktor tersebut saja. Sebagai contoh, suatu Konstruk psikologis yang disebut kemampuan membaca, yang dilakukan peserta didik dalam menjalankan UN adalah ketika menjawab item sesuai dengan Sub tes UN. Sub tes ini terdiri dari 50 item, semuanya di maksudkan untuk mengukur setiap sub tes dalam dua faktor yaitu membaca dan menulis. Artinya, semua item sub tes dapat bersifat unidimensional. 3)
Berdasarkan teori yang dipaparkan di atas, dapat disusun sehimpunan
persamaan matematis. Persamaan tersebut dapat digunakan untuk memprediksi (dengan menggunakan data yang tersedia) matriks korelasi antar item yang seharusnya akan diperoleh jika teori tersebut (unidimensional) benar. Matriks korelasi ini dinamakan sigma (Σ). Kemudian matriks ini akan dibandingkan dengan matriks korelasi yang diperoleh secara empiris dari data (disebut matriks S). Jika teori tersebut benar (unidimensional), maka seharusnya tidak ada
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
perbedaan yang signifikan antara elemen matriks Σ dengan elemen matriks S. Secara matematis dapat dituliskan: S-Σ=0 4)
Pernyataan matematik inilah yang dijadikan hipotesis nihil yang akan
dianalisis menggunakan CFA. Dalam hal ini dilakukan uji signifikasi dengan Chi Square. Jika Chi Square yang dihasilkan tidak signifikan (nilai p>0,05), maka dapat disimpulkan, bahwa hipotesis nihil yang menyatakan: “tidak ada perbedaan antara matriks S dan Σ” tidak ditolak. Artinya teori yang menyatakan bahwa ke 20 item tersebut semuanya mengukur hal yang sama, yaitu kemampuan membaca, dapat diterima kebenarannya (didukung oleh data). Sebaliknya, jika nilai Chi Square yang diperoleh signifikan, maka hipotesis nihil S-_=0 ditolak. Artinya teori tersebut tidak didukung data (ditolak). 5)
Jika teori diterima (model fit), langkah selanjutnya, adalah menguji
hipotesis tentang signifikan tidaknya masing-masing item dalam mengukur apa yang hendak diukur (kemampuan berpikir analogis). Uji hipotesis ini dilakukan dengan t-test. Jika nilai t signifikan, berarti item yang bersangkutan signifikan dalam mengukur apa yang hendak diukur. Dengan cara seperti ini, dapat dinilai butir item yang mana yang valid dan yang tidak valid di dalam konteks validitas konstruk. Dengan kata lain, analisis faktor konfirmatori dalam hal ini adalah pengujian terhadap hipotesis nihil (H0): S - Σ = 0. Artinya, tidak ada perbedaan antara matriks korelasi yang diharapkan oleh teori dengan matriks korelasi yang diperoleh dari hasil observasi. 6)
Persamaan matematis pada butir tiga di atas adalah persamaan regresi
untuk setiap butir soal dalam hubungannya dengan faktor yang diukur yaitu:
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
X1=λ 1F+δ1 Dimana: X1= Skor yang diperoleh pada item no.1 F= Konstruk yang hendak diukur (faktor) λ1= Koefien Regresi untuk item no. 1 dalam mengukur F, disebut juga sebagai ”koefisien muatan faktor” δ1= Segala hal yang mempengaruhi Varians X1 (selain F), disebut juga “kesalahan pengukuran” Prosedur mengikuti logika butir 1-6 di atas merupakan uji validitas konstruk bagi pengukuran untuk suatu faktor (trait). Dalam UN, ada dua faktor yang terdapat beberapa sub tes dalam 50 item yang diteorikan untuk diukur. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini dilakukan dua kali uji validitas konstruk (untuk setiap sub tes) yang masing-masing terdiri dari dua jenis analisis statistik, yaitu: a)
Menguji teori yang menyatakan bahwa semua item pada satu sub tes
b)
bersifat unidimensional (mengukur apa yang hendak diukur) Menguji tingkat signifikansi setiap item
dalam mengukur apa yang
hendak diukur. Selanjutnya, dalam UN juga diteorikan bahwa Dua faktor yang sesuai dalam sub tes dan item tersebut adalah mengukur satu hal (dimensi) yang sama yaitu membaca dan menulis. Hanya saja, disini berkenaan dengan hubungan antara sub tes dan item dengan membaca dan menulis. Artinya, dapat dilakukan analisis faktor konfirmatori seperti yang dilakukan pada masing-masing sub tes,
52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tetapi yang dijadikan datanya disini adalah skor sub tes, sedangkan faktornya adalah membaca dan menulis. Dengan demikian, peneliti akan melakukan analisis faktor
konfirmatori. Dengan kata lain, diteorikan bahwa item-item tersebut
mengukur dua faktor yaitu membaca dan menulis. Semua pengerjaan ini dilakukan dengan menggunakan software Lisrell 8.8 (Joreskog, dan Sorbom, 2006). Selain lisrell peneliti juga menggunakan iteman. Iteman berguna dalam melakukan analisis statistik untuk menentukan kualitas butir soal mencangkup informasi mengenai tingkat kesukaran, daya pembeda soal dan statistik sebaran jawaban berdasarkan pendekatan teori klasik. Informasi yang dihasilkan oleh program iteman sangat mmembantu dalam melihat kualitas sebuah tes secara kuantitatif.
53
http://digilib.mercubuana.ac.id/