BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian ini menggunakan metode penelitian Konstruktif dengan pendekatan kualitatif, yaitu Paradigma Konstruksionis memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk dari hasilkonstruksi. Karenanya konsentrasi analisis pada paradigm konstruksionis adalah menemukan bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi, dengan cara apa konstruksi itu dibentuk. Dalam studi komunikasi, paradigm konstruksionis ini sering kali disebut sebagai paradigm produksi dan pertukaran makna. Ia sering dilawankan dengan paradigm positivis atau paradigm transmisi. Paradigma konstruksivisme menolak pandangan positivism yang memisahkan
subjek
dengan
objek
komunikasi.
Dalam
pandangan
konstruksivisme bahasa tidak lagi dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka dan dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pesan. Konstruksivisme justru menganggap subjek (komunikan atau decoder) sebagai factor sentral dalam kegiatan komunikasi serta hubungan-hubungan sosial.42
42
Diakses pada 16 Juni 2014, Terinspirasikomunikasi.blogspot.com/2012/12/paradigmpostivismekonstruktivisme.html?m=1
42
43
3.2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif, yaitu suatu metode yang
berisi uraian – uraian dan
penjelasan komperhensif mengenai berbagai aspek seorang individu, kelompok suatu organisasi, suatu program atau situasi sosial. Secara umum studi kasus ini merupakan strategi yang pertanyaan berkenan dengan “how”, dan“why”. Dalam penelitian ini karena banyaknya pemberitaan mengenai makin banyaknya kecelakaan terhadap Kementerian Perhubungan sebagai pihak regulasi dan memiliki wewnang tinggi terhadap transportasi. Bila penelitian ini hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa–peristiwa yang akan diselidiki dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) didalam kehidupan nyata.43 Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yang pada dasarnya adalah sebuah lebel atau nama yang bersifat umum saja dari sebuah rumpun besar metodologi penelitian. Metodologi yang biasa digunakan kualitatif (wawancara atau interview). Dimana penelitian ini tidak melibatkan penghitungan angkaangka tetapi lebih menekankan kepada kealamian sumber data, beberapa kata– kata atau lisan dari orang–orang atau perilaku yang diamati. Oleh karena itu, penulis akan melakukan wawancara mendalam dengan para nara sumber yang memiliki wewenang dan memiliki informasi terkait dengan 43
Robert Kyin, Studi Kasus disain & Metode, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008 hal.1
44
permasalahan dalam penelitian ini, yaitu mengenai peran humas dalam Kampanye Keselamatan Transportasi Melalui Media Luar Ruang. 3.3. Subyek Penelitian a. Key Informan 1. Bapak Bambang S. Ervan (Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan RI) Alasan memilih beliau adalah karena beliau humas dari Kementerian Perhubungan yang bertanggung jawab program kampanye ini. 2. Ibu Euis Eliani (Kepala Bidang Publikasi dan Pelayanan Informasi) Alasan memilih beliau adalah karena Bidang Publikasi dan Pelayanan Informasi adalah bidang yang dipercaya untuk menjalankan kegiatan kampanye ini dan Beliau adalah Pengelola Kampanye Keselamatan Transportasi. 3. Bapak Nuris Rochmadi (Kepala Sub Bidang Publikasi dan Pelayanan Informasi) Beliau merupakan kepala program kegiatan kampanye ketertiban dan keselamatan transportasi di pusat komunikasi publik kementerian perhubungan. b.Khalayak 1. Supir angkutan kota Alasan memilih Supir angkutan kota adalah karena mereka yang selalu berkendara di jalan raya dan berpotensi melakukan pelanggaran lalu lintas,
45
untuk itu mereka penting untuk menjadi narasumber mengenai pesan Kampanye Keselamatan Transportasi. 2. Pengendara motor Alasan memilih Pengendara motor adalah karena mereka yang selalu berkendara di jalan raya dan berpotensi melakukan pelanggaran lalu lintas, untuk itu mereka penting untuk menjadi narasumber mengenai pesan Kampanye Keselamatan Transportasi. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua macam cara yaitu : 3.4.1
Data Primer Data primer dari penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara mendalam (Indepth Interview), yaitu tekhnik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada narasumber, dan jawaban–jawabannya dicatat atau direkam, dikategorikan dan sebagai analisa data. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara atau draft wawancara yang ditujukan kepada key informan yang pada penelitian ini ditujukan ditujukan untuk bagian Humas Kementerian Perhubungan RI (2012).
46
3.4.2 Data Sekunder 1. Studi Kepustakaan Yaitu mengadakan pencarian dan penelaahan data-data yang terkait dengan penelitian, yakni melalui bahan–bahan tertulis seperti internet, majalah, surat kabar, serta laporan penting linnya yang berhubungan dengan hal-hal yang akan dibahas sesuai dengan judul penelitian. 2. Dokumentasi Dalam penelitian ini, penulis menyertakan data-data dan foto-foto mengenai kegiatan Kampanye yang dilakukan oleh Humas Kementerian Perhubungan RI 2012. 3.5. Teknik Analisa Data Analisa data pengertiannya adalah suatu proses kerja dariseluruh tahapan pekerjaan yang mempunyai sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran suau keadaan, keterangan atau fakta mengenai suatu persoalan dalam bentuk kategori, huruf atau bilangan. Analisa data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data dikelola, mensistemasikannya, mencari menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain.
47
Analisa data yang dilakukan terhadap data – data yang berhasil dikumpulkan melalui wawancara mendalam (Indepth Interview), dianalisa secara kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka.44 Teknik analisa data mendasarkan pada Proposisi Teoritis, strategi yang pertama dan lebih disukai adalah mengikuti proposisi teoritis yang menuntun studi kasus. Tujuan dan desain asal dari studi kasus diperkirakan berdasarkan pada proposisi semacam itu, yang selanjutnya mencerminkan serangkaian penelitian, tinjauan pustaka, dan pemahaman – pemahaman baru. Proposisi – proposisi tersebut membentuk rencana pengumpulan data–data dan karena member prioritas pada strategi analisis yang relevan. Proposisi ini merupakan salah satu contoh dari orientasi teoritis yang menuntun analisis studi kasus. Secara jelas, proposisi – proposisi tersebut membantumemfokuskan perhatian pada data tertentu dan mengabaikan data yang lain, proposisi tersebut juga membantu pengorganisasian keseluruhan studi kasus dan menentukan alternative penjelasan yang harus diuji. Proposisi teoritis tentang hubungan – hubungan kausal, jawaban – jawaban terhadap pertanyaan “ bagaimana “ dan “ mengapa “, bisa sangat berguna untuk menuntun analisis studi kasus dalam hal ini. 45
44
Meleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994, hal.5 Robert K. Yin, Studi Kasus Desain dan Metode, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008, hal 136 – 137 45
48
3.6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk memeriksa keabsahan data yang telah diperoleh dianalisis mengunakan metode triangulasi guna menguji kesesuaian antara ucapan dan tindakan informan. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.46 Hal ini dapat dicapai dengan cara: 1.
Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu. Penelitian menggunakan analisis data triangulasi, data yang akan diteliti, direkam dan dicatat melalui pengamatan langsung dan wawancara mendalam tak berstruktur dan juga menggunakan dokumentasi sebagai teknik tringulasi ini memerlukan proses dan waktu yang cukup panjang.
46
op.cit. Lexy Moleong. Hal. 330