BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di koridor samping Laboratorium Kekuatan Bahan dan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Penelitian. Waktu penelitian dari April 2010 – Juni 2010.
B. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah kapur api (CaO), dan kayu sengon. Sedangkan alat yang digunakan adalah drum 150 liter, oven, timbangan digital, timbangan duduk, desikator gergaji, cawan, plastik, kertas kraft, gunting, isolasi, steples, termometer bola basah, dan termometer bola kering.
C. Prosedur Penelitian 1. Persiapan Tempat Pengeringan Tempat pengeringan adalah drum dengan ukuran panjang rata-rata 95 cm dan diameter rata-rata 45 cm sebanyak 6 buah.
Gambar 5. Drum Pengeringan
2. Persiapan Kayu Kayu yang digunakan adalah kayu sengon/jeungjing sebanyak 6 buah yang didapat dari satu pohon, dengan panjang rata-rata 80 cm dan diameter rata-rata 28 cm. Masing-masing kayu diberi label dengan angka 1-6.
Gambar 6. Kayu Log Sengon
3. Pengukuran Awal Kadar Air Sampel Bahan Diambil 7 sampel dengan tebal masing-masing 1.5 cm pada kayu, sampel potongan berada diantara potongan-potongan yang akan ditaruh di dalam drum, lalu diukur kadar airnya di oven. Posisi pengambilan potongan dari setiap kayu dapat dilihat di Gambar 8, sedangkan posisi pengambilan sampel di potongan dapat dilihat di Gambar 9. Sampel diletakkan di dalam plastik, dilapisi lagi kertas kraft, lalu dilapisi plastik lagi. Selanjutnya, sampel ditimbang di oven. O merupakan bagian pusat, A-B-C-D merupakan bagian pertengahan, dan E-F-G-H merupakan bagian ujung. Pada pengukuran kadar air awal, potongan yang diambil adalah bagian pangkal/pangkal bawah dan bagian ujung/ujung atas. Sedangkan pengukuran kadar air akhir adalah di bagian pangkal bawah, pangkal atas ujung bawah, dan ujung atas. Perhitungan persentase kadar air menggunakan metode Siau.
22
kayu 6
kayu 5
kayu 4
kayu 3
kayu 2
kayu 1
Gambar 7. Skema Pengambilan Kayu dalam 1 Pohon
Ujung Atas/Ujung
Pangkal Atas Ujung Bawah
Pangkal Bawah/Pangkal
Gambar 8. Posisi Pengambilan Potongan di Setiap Kayu 23
G
C H
D
O
B
F
A E
pusat
pertengahan ujung
Gambar 9. Posisi Pengambilan Sampel di Potongan
4. Pengukuran Dimensi dan Berat Kayu Enam buah kayu diukur dimensi rata-ratanya, dan ditimbang beratnya menggunakan timbangan duduk.
Gambar 10. Penimbangan Kayu
24
5. Penempatan Kayu dalam Drum Kayu kemudian diletakkan dalam drum dan kapur api yang telah ditimbang diletakkan disekelilingnya hingga memenuhi drum, kemudian drum ditutup.
kapur
kayu
Gambar 11. Penempatan Kayu dan Kapur di dalam Drum Dilihat dari Atas
kayu
kapur
Gambar 12. Skema Penempatan Kayu dan Kapur di dalam Drum
25
Gambar 13. Enam buah Drum yang telah Ditaruh Kayu dan Kapur
6. Pengambilan Kayu dan Kapur dari Drum Pengambilan pada drum 1 dilakukan pada 10 hari, drum 2 pada 20 hari, drum 3 pada 30 hari, sedangkan drum 4, 5, dan 6 pada 40 hari. Kayu dan kapur kemudian ditimbang dan kayu kemudian dipotong untuk diambil sampelnya. Sampel lalu dicek di laboratorium.
Gambar 14. Potongan-potongan sampel diletakkan dalam oven
7. Pengukuran Keadaan Lingkungan Keadaan lingkungan setiap penimbangan kayu, serta pengambilan sampel diukur dengan termometer bola basah dan termometer bola kering untuk didapatkan parameter-parameter seperti suhu, dan kelembaban melalui psychometric chart.
26
Mulai
Persiapan Alat dan Bahan Pengukuran Keadaan Lingkungan
Pengambilan Sampel
Pengukuran Dimensi
Kapur Tohor (CaO)
Drum
Proses Pengeringan Kemoreaksi dengan perlakuan 10 hari, 20 hari, 30 hari, dan 40 hari
Pengujian Kadar Air di Laboratorium dengan Metode Oven selama 24 jam Pengukuran Keadaan Lingkungan 1.Pengukuran Keadaan Lingkungan 2.Penimbangan Berat Kayu dan Kapur
1.Pengukuran Keadaan Lingkungan
Pengukuran Keadaan Lingkungan
Pengambilan Kayu dan Kapur dari Drum
2.Penimbangan Berat Kayu dan Kapur
Pengukuran Dimensi
Pengukuran Keadaan Lingkungan
Pengambilan Sampel
Pengujian Kadar Air di Laboratorium dengan Metode Oven selama 24 jam
Selesai
Gambar 15. Diagram Alir Penelitian
27