BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Gambaran Umum Perusahaan 1.
Deskripsi Obyek Penelitian. KAP Hertanto, Sidik & Rekan adalah Kantor Akuntan Publik yang
didirikan pada tahun 1982 oleh sekelompok orang yang telah memiliki pengalaman profesional dalam melaksanakan penugasan audit dan memberikan jasa konsultasi pada berbagai perusahaan baik Swasta maupun BUMN. Pada awal pendiriannya bernama KAP Drs. Hertanto, sejalan dengan berlalunya waktu telah dilakukan perubahan diantaranya dengan Akta No. 5 dari Notaris Negeri Sirait SH., MH tanggal 7 Agustus 2003 tentang perubahan nama menjadi KAP Hertanto, Djoko, Ikah, Sutrisno. Kemudian sesuai dengan berubahnya dinamika untuk mengantisipasi perkembangan dunia yang menuju kepada arah globalisasi dalam semua hal, telah dilakukan perubahan kembali anggaran dasar sesuai dengan Akta No. 17 dari Notaris yang sama pada tanggal 31 Juli 2008 dengan mengubah nama menjadi KAP Hertanto, Sidik & Rekan. Izin melaksanakan aktivitas untuk melakukan praktik dalam memberikan jasanya telah diperbaharui
sesuai dengan Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No.682/KM.1/2008 tentang Pemberian Izin Usaha Kantor Akuntan Publik Hertanto, Sidik & Rekan tanggal 16 Oktober 2008
dan
Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
No.
37
421/KM.1/2009 tentang Pemberian Izin Pembukaan Cabang Kantor Akuntan Publik Hertanto, Sidik & Rekan tanggal 23 April 2009. Agar dapat memberikan jasanya secara maksimal sesuai dengan perkembangan mutakhir KAP Hertanto, Sidik & Rekan menjadi member pada Polaris International sejak bulan Desember tahun 1990 yang berkedudukan di 9200 South Dadeland Boulevard Suite 510 Miami, Florida 3316 USA dan saat ini memiliki jaringan pada 80 negara. Anggota Polaris International memiliki pengalaman yang cukup luas dalam melaksanakan penugasannya pada berbagai perusahaan diantaranya perusahaan yang tercatat pada Pasar Modal, Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan Swasta maupun yang bersifat Keluarga. Kantor Akuntan Publik Hertanto, Sidik & Rekan adalah member dari Polaris International yang selalu mengedepankan Innovation, Quality, Consistency and Excellence dan pencatuman namanya telah mendapat persetujuan dari Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan Republik Indonesia No. S-686/MK.1/2008 tanggal 24 Desember 2008. Visi yang dibawa adalah untuk menjadi perusahaan jasa yang profesional dan terpercaya yang eksis dalam percaturan bisnis nasional maupun internasional serta menyediakan jasa keuangan dan bisnis dalam mata rantai internasional. Selain hal tersebut menjadi salah satu Kantor Akuntan Publik yang mempunyai reputasi baik, berintegritas tinggi, profesional serta memiliki inedependensi yang dapat diandalkan dalam menjalankan penugasannya sehingga bermanfaat bagi para pengguna jasa dengan mengacu pada aturan
38
yang berlaku sesuai Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum serta Standar Profesi Akuntan Publik yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Adapun yang menjadi Misi dalam menjalankan profesi sebagai Kantor Akuntan Publik adalah sebagai berikut: a. Turut berpartisipasi dalam membangun negara melalui jalur profesi dan independensi pada Kantor Akuntan Publik dengan menerapkan ketentuan dan aturan yang berlaku sehingga dapat diterima oleh semua pihak. b. Mengutamakan kepuasan pelanggan, meningkatkan kompetisi secara berkelanjutan dan melakukan inovasi jasa profesi berkelanjutan. c.
Memberikan jasa dengan kualitas yang terbaik kepada klien sehingga bermanfaat bagi para pengguna (stakeholder).
d. Memperluas jaringan melalui strategic partner atau melakukan kerjasama dengan yang sejenisnya. e.
Melakukan eksplorasi kompetensi para profesional yang bekerja di KAP melalui personnel assessment, pendidikan profesional berkelanjutan dan pelatihan internal maupun eksternal.
f.
Menggunakan teknologi informasi dalam pelaksanaan pekerjaan yang akan memberikan akurasi tinggi.
g. Menyediakan kesempatan kepada para mahasiswa sebagai auditor pemula untuk menerapkan ilmu dalam praktik nyata.
39
2.
Tempat dan Kedudukan Dalam menjalankan usahanya KAP Hertanto, Sidik & Rekan memiliki
kantor pusat dan kantor cabang yang berkedudukan di : Kantor Pusat
:
Darmawangsa Square No. 23 Jl. Darmawangsa VI Jakarta Selatan 12160
Kantor Cabang :
Graha Mandiri d/h Plaza Bumi Daya Lantai 19 Jl. Imam Bonjol No. 61 Jakarta Pusat 10310
Phone
:
021-39838734 s.d. 021-39838735
Fax
:
021-39832081
3.
Produk Layanan Jasa Ragam layanan jasa yang dapat diberikan oleh KAP Hertanto, Sidik &
Rekan memiliki cakupan yang bervariasi dengan dukungan staf yang profesional dan berpengalaman dibidangnya, di samping hal tersebut memiliki akses yang luas terhadap kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menangani penugasan yang diharuskan memiliki spesifikasi khusus, dengan layanan jasa pada masing-masing divisi sebagai berikut : a. Divisi Audit Layanan Jasa yang diberikan oleh divisi audit diantaranya berupa: 1. Audit Umum atau General Audit yaitu melakukan pemeriksaan an keuangan perusahaan bersadarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dengan tujuan memberikan pendapat dalam Laporan Auditor
40
Independen
atas kewajaran laporan keuangan perusahaan sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan olah Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) dan standar atau
praktik akuntansi lain yang mengacu pada Prinsip Akuntansi yang berterima umum. 2.
Audit Investigasi dengan tujuan untuk melakukan investigasi terhadap kemungkinan ada/tidaknya kecurangan (fraud) yang terjadi di perusahaan atau entitas yang diperiksa dengan mempersiapkan dokumen
pendukung
yang
diperlukan
dalam
pengusutan
penyelewengan oleh Kejaksaan ataupun pihak yang berwajib. 3.
Audit Kepatuhan yaitu merupakan jasa yang diberikan untuk membantu Stakeholder
dalam melakukan identifikasi apakah
perusahaan atupun suatu organisasi telah mematuhi Peraturan yang telah ditetapkan, Perundang-undangan dan Ketentuan dalam system Pengendalian Intern serta ketentuan yang berlaku pada organisasi sektor publik. 4.
Audit Kinerja bertujuan untuk mengetahui efektivitas perusahaan dan efisiensi yang telah dilakukan dalam menjalankan operasional perusahaan yang dipercayakan oleh owners dan stakeholder sehingga dapat menilai performance perusahaan secara akurat.
5.
Audit Intern dilakukan guna membantu pihak manajemen perusahaan dalam mengawasi aktivitas masing-masing bagian atau unit bisnis di lingkungan perusahaan.
41
6.
Due Diligence yaitu melakukan uji tuntas atau pengujian mendalam
secara
atas akurasi data yang disajikan yang meliputi data
keuangan, legalitas dan data operasional serta menentukan kewajaran atas pencantumannya dalam laporan keuangan. b. Divisi Manajemen Layanan jasa yang diberikan oleh Divisi Manajemen diantaranya adalah: 1. Rancang bangun dan implementasi Sistem Akuntansi baik manual maupun berbasis komputer yaitu membantu para pengguna jasa dalam mendisain
system
dan
prosedur
akuntansi
keuangan
maupun
operasionalnya secara efektif dan efisien sehingga memudahkan pihak manajemen dalam melakukan pengendalian intern dalam menjalankan operasional perusahaan. 2. Penyusunan Rencana Jangka Panjang yang akan dijadikan sebagai arahan yang akan dicapai oleh perusahaan pada periode mendatang. 3. Penyusunan Studi Kelayakan yaitu melakukan penyusunan proposal guna memastikan kelayakan apakah suatu usaha layak untuk dijalankan sehingga dapat meyakinkan pihak investor untuk menanamkan modalnya pada suatu sektor usaha tertentu. 4. Rancang-bangun dan implementasi Sistem Akuntansi Berbasis Aktivitas. 5. Penyusunan dan implementasi Balanced Score Card. 6. Penyusunan dan implementasi Risk-base Management. 7. Cash Flows Monitoring.
42
8. Penyusunan dan implementasi Prosedur Operasi Standar. 9. Manajemen resiko yaitu membantu pihak manajemen
dengan
melakukan analisis yang mendalam secara sistematis yang berkaitan dengan usaha, sehingga hasilnya dipergunakan sebagai
dasar
pengambilan keputusan. 4.
Perizinan Sebagai sebuah lembaga profesi Kantor Akuntan Publik Hertanto, Sidik
& Rekan dalam menjalankan usahanya akan selalu bertindak profesional dan memiliki intergritas serta independensi yang tinggi sehingga diharuskan memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan serta aturan yang berlaku. Untuk hal tersebut dalam melaksanakan profesinya telah diperoleh perizinan dan legalitas dari pihak yang berwenang sehingga dapat menjalankan praktiknya sesuai dengan aturan yang berlaku seperti yang tercantum di bawah ini dan dilampirkan pada halaman berikut diantaranya: a. Akta Pendirian Kantor Akuntan. b. Izin Usaha Kantor Akuntan Publik dari Menteri Keuangan Republik Indonesia. c. Pemberikan Izin Praktik Akuntan Publik dari Menteri Keuangan Republik Indonesia.
43
d. Surat Tanda Terdaftar Akuntan Publik / Kantor Akuntan Publik Di Badan Pemeriksa Keuangan. e. Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal (Bapepam). f. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Pengusaha Kena Pajak (PKP). g. Surat Keterangan Domisili Perusahaan h. Tanda Daftar Perusahaan. i. Surat Keterangan Keanggotaan Ikatan Akuntan Indonesia. j. Surat Tanda Terdaftar pada Bank Indonesia. k. Surat Persetujuan dari Departemen Keuangan untuk beraffiliasi dengan KAP Asing (Polaris International). l. Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik HS&R. m. Tanda Daftar Rekanan n. Pengalaman Perusahaan. o. Curriculum Vitae.
B. Desain Penelitian “Suatu riset dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk menemukan suatu unsur menurut metode yang ilmiah dimana memiliki tiga unsur penting, yaitu sasaran, usaha untuk mencapai sasaran, serta metode yang ilmiah” (Umar, 2002: 46).
44
Agar metode ilmiah ini dapat dilaksanakan dengan relatif mudah dan terarah, dibutuhkan desain yang sesuai dengan metodenya. Metode merupakan bagian dari desain riset. Jadi, akan tampak jelas bahwa pengelompokan metode penelitian dapat saling mempengaruhi dengan desain riset yang akan digunakan. Metode penelitian menurut tingkat eksplanasinya (penjelasan) dapat dikelompokkan menjadi deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Sedangkan desain riset terdiri dari desain penjajakan (exploratory), desain deskriptif, desain kausal. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian asosiatif kausal dengan pendekatan korelasi dimana pada penelitian ini berusaha untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada saat berlangsungnya proses riset yang dapat memberikan informasi yang mutakhir dengan menggunakan pendekatan korelasi yang dirancang untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih yang berbeda, dimana akan dapat diketahui besar kontribusi variabelvariabel bebas terhadap variabel terikatnya serta besarnya arah hubungan yang terjadi. Desain riset yang penulis gunakan dalam penelitian adalah desain kausal yaitu desain yang digunakan untuk menganalisis hubungan satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Penelitian yang dilakukan penulis adalah berupa studi kasus, yaitu penelitian langsung pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Hertanto, Sidik & Rekan untuk memperoleh data yang diperlukan sehubungan dengan masalah yang akan diteliti. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian survei, yaitu
45
berupa metode pengumpulan data primer melalui
pertanyaan tertulis dalam
bentuk kuesioner.
C. Populasi dan Sampel Penarikan responden dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel acak (random sampling). Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor Kantor Akuntan Publik (KAP) Hertanto, Sidik & Rekan. yang secara keseluruhan berjumlah 40 orang. Penulis mengambil sampel penelitian ini sebanyak 30 responden untuk mengetahui pengaruh perencanaan audit terhadap efisiensi audit.
D. Data dan Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data ini sering disebut data asli atau data baru yang salah satu cara pengumpulannya lewat wawancara, kuesioner, dan lainnya. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data berupa studi lapangan. Studi lapangan untuk penelitian ini dilakukan dengan peninjauan langsung ke tempat yang menjadi obyek penelitian untuk memperoleh profil dan struktur organisasi perusahaan dan data primer untuk pengujian hipotesis penelitian yang dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada 30 orang responden dari auditor
46
Kantor Akuntan Publik (KAP) Hertanto, Sidik & Rekan dengan kuesioner terlampir.
E. Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel Penelitian “Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.” (Sugiyono, 2006: 31). Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independent variable) merupakan stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang dapat diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Pengukuran variabel adalah pemberian bilangan atau simbol pada peristiwa empirik menurut aturan yang ditetapkan. Sedangkan pengukuran variabel jika dipahami dari sisi variabel adalah proses menghubungkan konsep atau konstruksi dengan fakta empirik (realita). Definisi operasional beserta pengukurannya dari variabel-variabel yang penulis teliti adalah sebagai berikut:
47
1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perencanaan audit yang merupakan variabel X. 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah efisiensi audit yang merupakan variabel Y. Variabel X dan Y diukur dengan dimensi atau indikator yang dijabarkan dengan butir atau item pertanyaan yang disajikan dalam kuesioner.
Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Variabel 1.
Perencanaan audit
Indikator
Butir Pertanyaan
Terpenuhinya
Perencanaan Audit
fase perencanaan
1.
Perencanaan audit pada KAP Hertanto,
audit yang baik
Sidik
&
Rekan
menghendaki setiap auditor lebih dahulu mengevaluasi apa alasan klien untuk di audit. 2.
Untuk meningkatkan efisiensi audit dan memenuhi standar auditing yang telah ditetapkan, staf-staf yang ditugaskan di KAP ini harus familiar dengan bidang
48
usaha klien. 3.
Agar
tidak
terjadi
salah
pengertian, anda sebagai auditor harus
membuat
kesepakatan
tertulis antara KAP denga klien secara jelas. Tegas dan termuat dalam kontrak audit. 4.
Staf-staf yang ditugaskan di KAP ini, lebih baik yang akrab dengan bidang-bidang usaha klien, oleh karena itu auditor lebih dahulu harus memahami bidang usaha klien.
5.
Akte Pendirian, dan anggaran perusahaan klien, notulen rapat, dan kontrak-kontrak perusahaan diperhitungkan oleh auditor di KAP
ini,
dalam
membuat
perencanaan audit. 6.
Dalam menentukan meterialitas dan risiko audit, anda sebagai auditor laporan
harus
mengevaluasi
keuangan
keseluruhan.
secara
49
7.
Penetapan
meterialitas
dan
risiko audit di KAP ini, perlu dilakukan untuk merencanakan luas
pengujian,
mengevaluasi
hasil
dan
melaksanakan
pengujian audit. 8.
Penyusunan program
rencana
dan
audit
harus
dilaksanakan oleh auditor di KAP ini, agar auditor dapat memahami petunjuk, mengenai langkah-langkah apa yang harus dilakukan. 9.
Keseluruhan
kegiatan
pemeriksaan di KAP ini, harus tergambar
dalam
prosedur
analitis pendahuluan. 10. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan yang cukup sebagai auditor. 11. Sebelum menerima klien baru, KAP harus menyelidiki terlebih dahulu Perusahaan klien. 12. KAP harus mengevaluasi klien
50
yang sudah ada setiap tahun untuk memutuskan apakah ada alasan untuk melanjutkan audit.
2.
Efisiensi Audit
Terpenuhinya
13. Setiap
penugasan
dapat
proses penilaian
diseleseikan
efisiensi kegiatan
waktu yang telah disepakati
audit
dalam perjanjian kontrak kerja.
Tercapainya efisiensi kegiatan audit
sesuai
dengan
14. Pembagian tugas berdasarkan bidangnya masing-masing dapat menentukan
audit
lapangan
menjadi lebih efisien. 15. Biaya yang dikeluarkan akan lebih efisien karena langkah audit yang diterapkan telah direncanakan terlebih dahulu.
Sumber : supardiyo.files.wordpress.com/2009/07/perencanaan-audit.doc Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan jenis pengolahan data yang dilakukan dan menyusunnya untuk keperluan penelitian. Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian.
51
Dalam skala Likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian sub variabel dijabarkan menjadi komponen yang dapat terukur. Komponen yang dapat terukur ini kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrumen yang dapat berupa pertanyaan kemudian dijawab oleh responden. Jawaban setiap item instrumen diberi nilai sebagai berikut: 1. STS (Sangat Tidak Setuju), diberi nilai 1 2. TS (Tidak Setuju), diberi nilai 2 3. TP (Tidak Pendapat), diberi nilai 3 4. S (Setuju), diberi nilai 4 5. SS (Sangat Setuju), diberi nilai 5
E. Teknik Analisis Data Untuk menemukan jawaban atas perihal rumusan dan masalah yang diperoleh dalam objek penelitian, maka dalam analisis data ini menggunakan analisis kuantitatif dengan perphitungan statistik. Dalam penelitian ini, data-data yang terkumpul akan disusun, dihitung, diolah serta dianalisis lebih lanjut untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat. Pengolahan data dalam penelitian ini memakai uji bivariate analysis dengan bantuan SPSS versi 17.0 dan menggunakan taraf nyata (α) = 0,05 artinya bahwa besarnya resiko yang harus ditanggung oleh pengambil keputusan sebesar 5% apabila keputusan tersebut salah.
52
Langkah dalam pengolahan data dan pengujian hipotesis dilakukan sebagai berikut: 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur. Semua item kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel, akan diuji validitasnya dengan menghitung nilai r hitung untuk setiap item. Semua item yang valid memiliki angka r hitung yang lebih besar dari nilai r tabel sehingga dinyatakan persyaratan tersebut memiliki validitas dan dapat dimasukkan ke dalam pengolahan data. Sedangkan item yang tidak valid akan dikeluarkan dan tidak akan dimasukkan ke dalam pengolahan data selanjutnya. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat keandalan kusioner. Kuesioner yang andal adalah kuesioner yang apabila diujicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas dengan internal consistency dilakukan sengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. 3. Uji Normalitas Data
53
Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model korelasi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai hubungan distribursi normal atau tidak. Model korelasi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pengujian data pada penelitian ini menggunakan uji normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat signifikansi (α ) = 5%. Jika tingkat signifikansi lebih besar dari (α ) = 5% maka data berdistribusi normal. Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari (α ) = 5% maka data tidak berdistribusi normal.
F. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yaitu untuk menguji apakah data koefisien dari korelasi yang dilakukan dengan uji “t”, dimana uji “t” digunakan untuk menguji variabel bebas atau variabel independen secara individual terhadap variabel terikat atau variabel dependen dengan langkah sebagai berikut:
54
1. Pengujian Hipotesis Pertama H1: Ada hubungan antara perencanaan audit dengan efisiensi audit. Langkah pengujian: a. Analisis Korelasi Sederhana
Analisis korelasi sederhana (Pearson Product Moment) digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, yaitu variabel X dan variabel Y. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi yaitu:
Keterangan: rxy = Korelasi antar variabel X dengan variabel Y n
= Banyaknya sampel
X
= Perencanaan audit
Y
= Efisiensi audit
∑xy = Jumlah variabel X yang dikalikan dengan variabel Y ∑x
= Jumlah nilai variabel X
∑y = Jumlah nilai variabel Y ∑x2 = Jumlah dari setiap variabel X yang dikuadratkan ∑y2 = Jumlah dari setiap variabel Y yang dikuadratkan
55
Penjelasan lebih lengkap mengenai nilai r, dijelaskan pada tabel di bawah ini: Tabel 2 Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399
Tingkat Hubungan Sangat lemah Lemah
0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sedang Kuat Sangat kuat
Sumber Sugiyono (2006: 183)
Secara umum nilai koefisien korelasi terletak antara -1 dan +1 atau -1 < r < 1. Dengan kata lain koefisien korelasi mempunyai nilai paling kecil -1 dan paling besar +1 dengan kriteria sebagai berikut: 1) Jika r = +1, atau mendekati +1, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat positif. 2) Jika r = -1, atau mendekati -1, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat dan negatif. 3) Jika r = 0, atau mendekati 0, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat lemah sekali dan tidak ada hubungan.
b. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Sederhana 1) Perumusan Hipotesis: Ho: ρ = 0 (tidak ada hubungan antara X dan Y).
56
Ha: ρ ≠ 0 (ada hubungan antara X dan Y).
2) Statistik Uji:
Dimana: r = koefisien koelasi yang ditemukan n = jumlah sampel to = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel 3) Kriteria Uji: to > ttabel : signifikan, maka H0 ditolak to < -ttabel: signifikan, maka H0 ditolak Di bawah ini adalah gambar kurva ditribusi t yang menentukan letak daerah penolakan H0 dan daerah penerimaan Ha. Gambar 1 Letak Daerah Penolakan Ho dan Daerah Penerimaan Ha 2 = -0.025
2 = 0.025
-t tabel
0
t tabel
Sumber Sugiyono (2006: 184)
57
2. Pengujian Hipotesis Kedua H2: Ada pengaruh perencanaan audit terhadap efisiensi audit. Langkah Pengujian: a. Analisis Regresi Linear Sederhana Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Persamaan umum regresi linear sederhana adalah: Ŷ = a + bX + ε Keterangan: Ŷ = Efisiensi Audit a
= Konstanta
b
= Koefisien Regresi
X = Perencanaan audit ε
= Error Term. Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berkut:
58
b. Uji Signifikansi Koefisien Regresi Linear Sederhana 1) Perumusan Hipotesis: Ho: β = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara X terhadap Y) Ha: β ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan antara X terhadap Y) 2) Statistik Uji:
Dimana: b = Koefisien Regresi Sb = Standard Error b
to = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel 3) Kriteria Uji: to > ttabel : signifikan, maka H0 ditolak to < -ttabel: signifikan, maka H0 ditolak Di bawah ini adalah gambar kurva ditribusi t yang menentukan letak daerah penolakan H0 dan daerah penerimaan Ha.
59
Gambar 2 Letak Daerah Penolakan Ho dan Daerah Penerimaan Ha 2 = -0.025
2 = 0.025
-t tabel
0
t tabel
Sumber Sugiyono (2006: 184)
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel-variabel dependen. KD = ryx2 x 100 % Dimana: KD
= koefisien determinasi
ryx
= koefisien korelasi
Taraf α = 0,05 artinya bahwa besarnya resiko yang harus ditanggung oleh pengambil keputusan sebesar 5% apabila keputusan tersebut salah. Sehingga derajat keyakinan adalah 1- α atau