BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan dasar yang valid dan handal dalam mengolah data sehingga terhindar dari bias penelitian dan dapat menjawab pertanyaan penelitian. Dalam mendukung upaya ini ada empat topik menjelaskan (1) lingkup penelitian, (2) populasi dan pengumpulan data, (3) definisi operasional dan pengukuran instrumen penelitian, dan (4) analisis statistik.,kemudian data ini harus diuji untuk membuat jaminan pada aspek validitas dan reliabilitas. Oleh karena itu, informasi tersebut dapat dipercaya tentang aspek metodologisnya. 3.1 Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di sentra kerajinan kulit Magetan dan penelitian ini merupakan penelitian ekspanatif karena menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel independen yaitu persepsi harga, persepsi kualitas dan sikap konsumen dengan variabel dependen yaitu niat beli konsumen. Dan secara waktu pengambilan sampel, penelitian ini termasuk penelitian cross sectional, karena dilakukan pada periode tertentu, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digunakan untuk memperdiksi niat beli konsumen pada waktu yang berbeda. Penelitian cros sectional berusaha mempelajari dinamika hubungan atau korelasi antara faktor-faktor resiko dengan dampak atau efeknya. Faktor risiko dan dampak atau efeknya diobservasi pada saat yang sama, artinya setiap subyek penelitian diobservasi
1
hanya satu kali saja dan faktor risiko serta dampak diukur menurut keadaan atau status pada saat observasi. 3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi penelitian ini adalah wisatawan yang memiliki niat untuk membeli produk kerajinan kulit di Magetan.
Data dikumpulkan dari konsumen yang datang di pusat
kerajinan kulit di Magetan. Kerajinan kulit di Magetan dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan sentra kerajinan kulit di Magetan dan daerah penghasil kerajinan kulit paling lengkap, daerah yang sudah memiliki showroom sehingga paling banyak dikunjungi pembeli atau wisatawan mengingat daerah ini menjadi jalur rekreasi Telaga Sarangan (www.Magetankab.go.id). Sampel diambil sebanyak 120 responden berdasarkan Roscoe (1975) dalam Uma Sekaran ( 1992: 252 ). Sampel diambil dengan teknik convenience
sampling
yaitu
pengambilan sampel yang dilakukan melalui survey secara langsung dengan cara memberikan kuesioner pada pengunjung di sentra kerajinan kulit di Magetan, sebab sentra kerajinan kulit di Magetan tersebut yang banyak dikunjungi target penelitian. Pengunjung diberi kuesioner, dan menunggu responden sampai selesai menjawab pertanyaan kuesioner (Hair et all., 2008). Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah wisatawan yang melakukkan kegiatan berbelanja dan dimana wisatawan yang minimal berusia 17 tahun maksimal 65 tahun. Dipilih responden yang minimal berusia 17 tahun maksimal 65 tahun karena berdasarkan pengamatan awal diperoleh pengunjung yang datang berbelanja adalah berusia diatas 17 tahun dan merupakan usia produtif untuk melakukan kegiatan berbelanja. 2
Rencana pengambilan sampel dilakukan pada periode waktu bulan Mei 2016 di sentra kerajinan kulit Magetan. Pengambilan sampel dilakukan pada hari Senin sampai Minggu. Pemilihan sampel dilokasi tersebut bertujuan agar sampel penelitian ini dapat mewakili masyarakat yang berminat terhadap produk kerajinan di Magetan. Pengambilan sampel pada hari Senin sampai Jumat dari siang sampai sore dengan target 15 sampel, kemudian hari Sabtu dan Minggu dari siang sampai sore dengan target masing-masing 30 sampel. Sehingga total kuesioner yang dibagikan sebanyak 120. Pemberian kuesioner yaitu dengan cara memberi pengunjung yang berada di sentra kerajinan kulit Magetan dengan blangko kuesioner, dan menunggu responden sampai selesai menjawab pertanyaan kuesioner tanpa ada tenaga ahli yang membantunya. Kuesioner diberikan kepada pengunjung sentra kerajinan kulit Magetan sampai target yang diinginkan peneliti pada hari itu tercapai. 3.3 Definisi Operasional variabel dan pengukuran instrumen penelitian 3.3.1 Persepsi Harga Persepsi harga adalah persepsi konsumen tentang harga produk (Dodds, et al., 1991). Persepsi harga berkaitan dengan bagaimana informasi harga dipahami seluruhnya oleh konsumen dan memberikan makna yang dalam bagi mereka (Peter dan Olson, 2005). Suatu indikator diukur dengan skala Likert yang berkisar dari 1 = sangat tidak setuju sampai 5 = sangat setuju. Indikator persepsi harga adalah: a. Harga wajar b. Harga kompetitif c. Harga terjangkau 3
d. Harga pantas e. Harga menarik 3.3.2 Persepsi Kualitas Hellier et al., (2003), Spais dan Vasileiou (2006) mendefinisi persepsi kualitas sebagai penilaian konsumen secara keseluruhan terhadap atribut produk. Indikator diukur dengan skala Likert yang berkisar dari 1 = sangat tidak setuju sampai 5 = sangat setuju. Indikator persepsi kualitas adalah : a.
Desain yang baik
b.
Handal
c.
Daya tahan
d.
Tidak mudah rusak
e.
Sesuai keinginan konsumen
3.3.3 Sikap Konsumen Sikap konsumen adalah predisposisi untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan lingkungan, yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku orang tersebut (Ajzen, 2005). Suatu indikator diukur dengan skala Likert yang berkisar dari 1 = sangat tidak setuju sampai 5 = sangat setuju. Indikator dari variabel ini adalah: a. Senang b. Bahagia 4
c. Gembira d. Suka e. Berpikir positif 3.3.4 Niat Beli Niat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum benar-benar melakukan pembelian (Martinez dan Soyong Kim, 2012). Ketika konsumen memutuskan untuk membeli produk di suatu toko, hal pertama yang muncul adalah niat. Indikator diukur dengan skala Likert yang berkisar dari 1 = sangat tidak setuju sampai 5 = sangat setuju. Indikator dari variabel ini adalah: a.
Keinginan membeli
b.
Berjanji membeli
c.
Akan membeli
d.
Mempertimbangkan membeli
e.
Berkomitmen untuk membeli
3.4 Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif.Sedangkan uji instrumen penelitian menggunakan uji validitas dan realibilitas. Serta untuk analisis data dan uji hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian menggunakan program Eviews (Econometric Views) versi 8.0. 1. Analisis Deskriptif Analisis
deskriptif
digunakan
untuk
menganalisis
data
dengan
cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud 5
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2008). Peneliti menggunakan rentang skala five point likert scale untuk menganalisa kuisioner dengan skor 1 sampai dengan 5. Hal ini dikarenakan untuk memperjelas kategori skala dan mempermudah penulis dalam menganalisa item pertanyaan berdasarkan rata-rata (mean) yang didapat. 2. Analisis Kuantitatif Pengujian Kuantitatif diawali dengan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap data yang diperoleh dari survei yang dilakukan.Hal ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan dan keandalan data sehingga data tersebut memenuhi kriteria untuk diuji dengan menggunakan berbagai metode statistik yang ada.Dengan demikian, hasil yang diperoleh mampu menggambarkan fenomena yang diukur. Dalam analisis kuantitatif dilakukan : a. Uji validitas Pengujian validitas bertujuan mengetahui ketepatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan software SPSS for Windows 16.0, dimana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor loading > 0,5 (Ferdinand, 2006). b. Uji Reliabilitas Reliabilitas mencerminkan apakah suatu pengukuran dapat terbebas dari kesalahan (error), sehingga memberikan hasil pengukuran yang konsisten pada kondisi yang berbeda dan pada masing-masing butir dalam instrumen (Sekaran, 2006). Untuk mengukur reliabilitas ini menggunakan software SPSS for Windows 6
versi 16.0. Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah Cronbach’s Alpha dengan kriteria reliabel > 0,60 . Ada tiga tingkatan reliabilitas yaitu: 1) Nilai Alpha 0,8 – 1,0 dikategorikan reliabilitas baik. 2) Nilai Alpha 0,6 – 0,79 dikategorikan reliabilitas diterima. 3) Nilai Alpha ≤ 0,6 dikategorikan reliabilitas kurang baik.
c. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran distribusi data yang digunakan dalam penelitian. Uji normalitas sebaran data dapat dilihat pada nilai signifikansi atau probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi normal. Uji normalitas menggunakan One Sample KolmogorovSmirnov Test (Ghozali, 2006). 2. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadinya korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau secara ruang. Hal ini mempunyai arti bahwa hasil suatu tahun tertentu dipengaruhi tahun sebelumnya atau tahun berikutnya. Terdapat korelasi atas data cross section apabila data di suatu tempat dipengaruhi atau mempengaruhi di
7
tempat lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya korelasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson (Ghozali, 2006):
Bila angka DW < dl, berarti ada autokorelasi positif Bila angka DW terletak antara dl ≤ dw ≤du, berarti tidak ada kesimpulan Bila angka DW terletak antara du ≤ dw ≤ 4 – du, berarti tidak ada autokorelasi (korelasi positif maupun negatif). Bila angka DW terletak antara 4 – du ≤ dw ≤ du, berartitidak ada kesimpulan. Bila angka DW > 4 – dl, berarti ada autokorelasi negatif.
3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas merupakan keadaan dimana variabel pengganggu tidak mempunyai varians yang sama. Dalam mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Apabila signifikansi > 0,05 dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. 4.
Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna di antara variabel bebas. Salah satu cara untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan melihat tolerance atau Varians Inflation Factor (VIF). Apabila tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF di atas 10, maka terjadi multikolinearitas. 8
d. Pemilihan Metode Statistik Analisis regresi merupakan metode statistik yang dapat mengakomodasikan hubungan langsung yang terdapat pada hipotesis dalam penelitian ini. Model regresi yang digunakan adalah model EGARCH (exponential generalized autoregressive conditional heteroscedasticity). Hal ini dilakukan karena model tersebut mampu mengakomodasi varians kondisional yang bersifat asimetris dan eksponensial yang berdampak pada pembiasan hasil-hasil pengujian menggunakan model OLS atau metode statistik lainnya (Gujarati, 1995).. Pengaruh dapat dilihat dari hasil regresi variabel persepsi harga dan persepsi kualitas dan sikap konsumen sebagai variabel mediasi terhadap niat beli. Dalam studi ini, data diolah dengan program Eviews (Econometric Views) versi 8.0.
9