BAB III METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini bersifat eksplanatif dengan pendekatan secara kuantitatif. Metode eksplanatif digunakan dalam penelitian ini karena untuk mengetahui situasi atau kondisi tertentu atau apa yang mempengaruhi terjadinya sesuatu dan tidak sekedar menggambarkan terjadinya fenomena
tetapi untuk
mencoba menjelaskan mengapa fenomena itu terjadi serta apa pengaruhnya.1 Neuman (2000) menambahkan bahwa terdapat beberapa tujuan dari penelitian eksplanatif, yaitu : 1. Meneguhkan tingkat keakuratan sebuah prinsip atau teori. 2. Menemukan penjelasan yang terbaik pada atas suatu gejala. 3. Mengembangkan pengetahuan tentang hal-hal yang sifatnya pokok. 4. Menghubungkan isu-isu atau topik berbeda. 5. Membangun dan menggabungkan teori yang ada menjadi lebih lengkap. 6. Memperluas teori atau prinsip ke dalam area atau isu baru. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilimiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dari fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
1
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:Kencana) Hal 61
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis
yang
berkaitan
dengan
fenomena
alam.
Analisis
kuantitatif
menggunakan berbagai analisis statistik, bermacam-macam alat ukur, prosesing data, dan analisis isi.2 Metode penelitian yang digunakan adalah metode Survey. Metode survey merupakan penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejalagejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.3 Penellitian survey bertujuan untuk : 1. Mencari informasi faktual yang mendetail, yang menggambarkan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dengan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan. 3. Untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi sasaran penelitian dalam memecahkan masalah, sebagai bahan penyusunan rencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang. Ciri khas metode survey adalah data dikumpulkan dari responden yang banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner. Salah satu keuntungan utama dari metode ini adalah memungkinkan pembuatan generalisasi untuk populasi yang besar. 2
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2002. Hal 24 3 Moh. Nazir, Metode Penelitian. Jakarta: 1998. Hal 65.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1
Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis dalam penelitian.4 Populasi juga dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.5 Populasi khalayak yang dipilih dalam penelitian ini adalah masyarakat Pedongkelan Kapuk RT 01 RW 15 dengan jumlah 717 orang. Data tersebut didapatkan dari Ketua RT Pedongkelan Kapuk pada tahun 2017. 3.3.2
Sample
Sample adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu. Dalam mengambil sample terdapat dua syarat yaitu: sample harus representatif (mewakili) dan besarnya sampel memadai.6 Suatu sampel dikatakan repsesentatif apabila ciri-ciri sampel yang berkaitan dengan tujuan peneltian hampir sama dengan ciri-ciri populasinya. Dengan sampel yang representatif ini, maka informasi yang dikumpulkan dari sample hampir sama telitinya dengan informasi yang dikumpulkan dari populasi
4
Bambang Setiawan, Metode Penelitian Komunikasi, Univ, Terbuka, 1995, Hal 54 Umar Husein, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta, PtT Raja Grafindo, 1999, Hal. 77 6 Irawan Soeharrtono. Metode Penelitian Sosial. Banudng:Remaja Rosda Karya,1991. Hal 58 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Purposive sampling, yaitu memilih orang-orang tertentu karena dianggap berdasarkan penilaian tertentu mewakili statistik, tingkat signifikasi, dan prosedur pengujian hipotesis, tidak berlaku bagi rancangan sampling non rehabilitas.7 Purposive dipilih karena berdasarkan pertimbangan antara lain : -
Masyarakat yang mengakses situs berita online Tribunnews.com
-
Laki-laki dan Perempuan berusia 19-30 tahun
Maka masyarakat Pedongkelan Kapuk RT 01 RW 15 merupakan sumber data yang berkompeten untuk menjawab penelitian ini. Menurut Suharsimi Arikunto8, apabila subjeknya kurang dari 100 orang lebih baik semuanya dijadikan sampel. Tetapi apabila jumlah subjeknya lebih dari 100 orang maka akan diambil 10% hingga 15% atau 20% hingga 25% atau lebih untuk dijadikan sampel penelitian, tergantung setidak-tidaknya dari : 1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana. 2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal menyangkut banyak sedikitnya data.9 Peneliti mengambil sampel sebesar 10% dari jumlah populasi masyarakat di Pedongkelan Kapuk RT 01 RW 15 Jakarta Barat , yaitu :
7
Jalaluddin, Op-cit. Hal 81. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka cipta, Jakarta : 2002. Hal 112. 9 Ibid 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Rumus : Populasi x Persentase Sampel = Jumlah Sampel Penelitian
717x 10% = 71.7 N (Jumlah sampel) = 72 responden Sampel yang diambil peneliti ini sebanyak 72 orang. 3.4 Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1
Definisi Konsep
Definisi peneliti akan mengemukakan beberapa konsep penting yang akan diteliti, yaitu : a. Terpaan Media (media exposure) adalah penggunaan media oleh khalayak yang meliputi jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi media, media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara khalayak dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. b. Sikap adalah suatu cara pandang terhadap sesuatu; keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya. c. Khalayak adalah sekumpulan orang yang terbentuk sebagai akibat atau hasil dari kegiatan komunikasi yang dilakukan dalam jumlah yang besar, tersebar secara luas, tidak saling kenal satu sama lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
3.4.2
Operasionalisasi Konsep
3.4.2.1 Variabel Independent (bebas) Variabel
independent
(bebas)
merupakan
variabel
yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Adapun yang menjadi variabel independent dari penelitian ini adalah terpaan media. Dalam bagian ini, peneliti menanyakan kepada responden bagaimana frekuensi, durasi, dan intensitas mereka dalam aktivitas nya pada media online terutama untuk mengkases situs tribunnews.com. 3.4.2.2 Variabel Dependent Variabel dependent (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independent (bebas). Adapun yang menjadi variabel dependent pada penelitian ini adalah sikap peduli khalayak pada pemberitaan yang dimuat di situs media online, khususnya pemberitaan tentang selebritis Indonesia yaitu Gading dan Gisel.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Tabel 3.1 Pengaruh Pemberitaan Selebritis Gading dan Gisel di Tribunnews.com terhadap Sikap Khalayak Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
1.Anda sering mengakses a.Sangat
Skor 5
situs berita online
Setuju
Tribunnews.com ?
b.Setuju
4
c.Kurang
3
Setuju
Terpaan Media
Frekuensi
d.Tidak Setuju
2
e.Sangat Tidak
1
Setuju 2. Responden sering
a.Sangat
5
membaca berita kategori
Setuju
selebritis pada
b.Setuju
4
Tribinnews.com ?
c.Kurang
3
Setuju d.Tidak Setuju
2
e.Sangat Tidak
1
Setuju
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
3. Situs berita online
a.Sangat
5
Tribunnews.com
Setuju
memberikan informasi
b.Setuju
4
yang lengkap ?
c.Kurang
3
Setuju
Intensitas
d.Tidak Setuju
2
e.Sangat Tidak
1
Setuju 4.Membaca berita
a.Sangat
5
kategori selebritis yang
Setuju
terdapat pada
b.Setuju
4
Tribunnews.com dengan
c.Kurang
3
fokus
Setuju d.Tidak Setuju
2
e.Sangat Tidak
1
Setuju
Sikap
Kognitif
1.Responden mengetahui
a.Sangat
5
kategori-kategori berita
Setuju
yang terdapat pada
b.Setuju
4
Tribunnews.com ?
c.Kurang
3
Setuju
http://digilib.mercubuana.ac.id/
d.Tidak Setuju
2
e.Sangat Tidak
1
42
Setuju 2. Responden
a.Sangat
mempercayai berita yang
Setuju
ada di Tribunnews.com
b.Setuju
4
adalah berita yang
c.Kurang
3
faktual?
Setuju d.Tidak Setuju
5
2
e.Sangat Tidak Setuju
1
3. Responden
a.Sangat
5
mengetahui isi berita
Setuju
mengenai pemberitaan
b.Setuju
4
selebritis Gading dan
c.Kurang
3
Gisel ?
Setuju d.Tidak Setuju
2
e.Sangat Tidak
1
Setuju 1. Pembaruan berita di
a.Sangat
tribunnews.com
Setuju
mempunyai akses yang
b.Setuju
4
sangat cepat
c.Kurang
3
Afektif
Setuju d.Tidak Setuju
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
2
43
e.Sangat Tidak
1
Setuju 2.Responden tertarik
a.Sangat
5
pada headline berita di
Setuju
Tribunnews.com
b.Setuju
4
c.Kurang
3
Setuju d.Tidak Setuju
2
e.Sangat Tidak
1
Setuju 3.Responden tertarik
a.Sangat
membaca berita kategori
Setuju
selebritis pada
b.Setuju
4
pemberitaan gading dan
c.Kurang
3
gisel ?
Setuju d.Tidak Setuju
2
e.Sangat Tidak
1
Setuju
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
44
3.5 Validitas dan Reliabilitas 3.5.1 Validitas Validitas merupakan ukuran sejauh mana ketepatan dan kecermatan kuesioner untuk menggali informasi yang dibutuhkan. Ketepatan uji dilakukan mengkolerasi masing-masing skor variabel mempunyai hubungan signifikasi dengan totalnya, maka variabel tersebut dikatakan valid. Sedangkan bila ada salah satu variabel yang tidak mempunyai hubungan dengan totalnya, maka variabel tersebut dikatakan tidak valid. Untuk melakukan uji validitas metode yang dilakukan adalah dengan mengukur korelasi antara butir-butir pertanyaan dengan skor pertanyaan secara keseluruhan dengan menggunakan rumus Product moment, dengan bantuan software SPSS versi 23. ∑ √
∑
∑
∑ ∑ ∑
∑
Dimana: r
= Koefisien Kolerasi
n
= Jumlah Responden
x
= Variabel X
y
= Variabel Y
Masrum menyatakan bahwa biasanya syarat minimum untuk dianggap valid adalah r: 0,3.Jadi bila koefisien korelasi lebih besar dari nilai kritis (0,361)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
maka suatu pernyataan dianggap valid10. Sebaliknya jika koefisien korelasi lebih kecil dari nilai kritisnya (0,361) maka suatu pernyataan dianggap tidak valid Pengukuran validitas item-item alat ukur penelitian dilakukan dengan bantuan (Statistical Program for Social Science) SPSS versi 23. 3.5.2 Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat kemampuan atau konsistensi suatu alat ukur. Analisa reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat keakuratan dan presisi jawaban yang mungkin dari beberapa pertanyaan. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas akan dilakukan dengan metode Alpha Cronbach bantuan software SPSS versi 23. Rumus:11
(
)(
∑
)
Dimana: = Reliabitas instrument K
= banyak butir pertanyaan
∑
= Jumlah varians Butir = Varians total
10
Sutrisna Hadi, Statistik. Jilid 2, Yogyakarta:Andi Offset, 2000, Hal 247 Syofian Siregar. Sistematik Parametik untuk penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara. 2013 . hal 88
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpa 0 sampai dengan 1. Apakah skala tersebut dikelompokan ke dalam lima kelas dengan range yang sama maka ukuran kemantapan alpha dapat di interpretasikan dalam table berikut: Tabel 3.2 Tabel Tingkat Reliabilitas Berdasakan Nilai Alpha Alpha
Tingkat Reliabilitas
0,00 s/d 0,20
Kurang Reliabel
>0,20 s/d 0,40
Agak Reliabel
>0,40 s/d 0,60
Cukup Reliabel
>0,60 s/d 0,80
Reliabel
>0,80 s/d 1,00
Sangat Reliabel
Alasan peneliti menggunakan metode Alpha Cronbach bantuan software SPSS versi 23 untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
a. Data Primer Untuk memperoleh data yang diinginkan, dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner atau angket. Angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian disebarkan untuk diisi oleh responden dengan harapan dapat memberikan respon. b. Data Sekunder Data sekunder yaitu peneliti tidak mengumpulkan data secara langsung, tetapi data diambil dari pihak lain. Dalam penelitian ini, data-data akan dijadikan pelengkap guna mempelancar proses penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan dan memperoleh data-data buku-buku perpustakaan, media sosial, dan tulisan yang berhubungan dengan objek penelitian. 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data dari penelitian ini menggunakan analisa data kuantitatif, bila serangkaian observasi atau pengukuran dapat dinyatakan dalan angka-angka, maka kumpulan angka-angka hasil observasi atau pengukuruan sedemikian itu dinamakan data kuantitatif. Pengukuran yang digunakan peneliti adalah Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert maka, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan.12 Tabel 3.3 Kategori Jawaban dan Skor
3.7.1
Jawaban
Skor
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Kurang Setuju
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Analisis Regresi Linier Sederhana Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu
variabel terhadap variabel lain. Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan satu variabel independen disebut regresi sederhana13. Hubungan antara dua variabel ini dapat digambarkan dengan sebuah model rumus yang disebut rumus regresi linier sederhana seperti berikut:14
12
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, Bandung:Alfabeta,2006, Hal 93 Agung, Bhuono Nugroho. Strategi Jitu Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, Yogyakarta;2005. Hal 43 14 Syofian Siregar. Op-cit Hal 335 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
Y=a+bX Keterangan : Y = variabel tidak bebas X = variabel bebas a = Konstanta nilai Y jika X =0 b = Koefisien regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel Y yang didasarkan variabel X 1.Teknik Analisis Koefisien Korelasi (R) Untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel. Adapun rumus Pearson’s Correlation (Product Moment) yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan
hubungan
dan
membuktikan
hipotesis
hubungan
antara
variabel/data/skala interval dengan interval lainnya. Simbol korelasi product moment ditulis dengan huruf “r”. Rumus kolerasi Product Moment adalah15:
r =
N. ∑XY - ∑X∑Y √ [N. ∑X2 ─ ( ∑X)2] ─ [ N. ∑Y2 ─ (∑Y)2]
r = koefisien korelasi Pearson Product Moment 15
Umar Husein, Metode Riset Komunikasi Organisasi, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Anggota IKAPI, 2002, Hal 171
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
N = jumlah individu dalam sampel X = angka mentah untuk variabel X Y = angka mentah untuk variabel Y Kuat lemahnya hubungan antara X dan Y dapat diukur dengan nilai yang disebut dengan koefisien korelasi. Nilai tersebut berada di antara -1 dan +1 dimana kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut 16: a. Jika nilai r > 0 artinya telah terjadi hubungan linier positif, yaitu makin besar nilai variabel X, maka semakin besar pula nilai variabel Y, atau semakin kecil nilai variabel X, maka semakin kecil nilai variabel Y. b. Jika nilai r < 0 artinya telah terjadi hubungan linier negatif, yaitu makin kecil nilai variabel X, maka semakin besar nilai variabel Y, atau semakin besar nilai variabel X, maka semakin kecil nilai variabel Y. c. Jika r = 0 artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dan variabel Y. d. Jika r = +1 atau mendekati 1, korelasi positif sempurna antara X dan Y dalam bentuk lurus. e. Jika r = -1 atau mendekati -1, korelasi negatif sempurna antara X dan Y dalam garis tidak lurus. Untuk memudahkan proses perhitungan tersebut saat ini peneliti dapat menggunakan program komputer dengan metode statistik, yaitu dengan Statistical Program for Social Science (SPSS V.23) for Windows. Dalam memberikan 16
Rosady Roslan, Metode Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers,2001 hal.185
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada intpretasi koefisien korelasi adalah, sebagai berikut: Tabel 3.4 Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat
(r hhitung)
Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
2.Teknik Analisis Koefisien Determinasi (KD) Untuk mengetahui sejauh mana besarnya peranan variabel independen atau variabel pemberitaan di Tribunnews.com terhadap sikap masyarakat pedongkelan kapuk rt 01 rw 15 dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut : KD = r2 x 100 % Keterangan : KD ≠ Koefisien Determinasi r = Koefisien Kolerasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
3.7.2
Hipotesis Penelitian & Uji Hipotesis
Dapat dilihat menurut hipotesis statistik bahwa : Ho = Tidak ada pengaruh yang kuat antara pemberitaan selebritis gading dan gisel di tribunnews.com terhadap sikap khalayak H1 = Ada pengaruh yang kuat antara pemberitaan selebritis gading dan gisel di tribunnews.com terhadap sikap khalayak Dasar pengambilan keputusan bahwa suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak
adalah
dengan
melihat
probabilitasnya
(nilai
signifikasi)
serta
perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel, serta nilai t pada uji T. Nilai statistik tabel diambil dari nilai df atau Degree Of Fredoom terhadap 72 orang data responden. Untuk menguji hipotesa, kriterianya adalah : Ho diterima bila Probabilitas > 0,05 dan t-hitung < t-tabel Ho ditolak bila Probabilitas < 0,05 dan t-hitung > t-tabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/