40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam Penelitian ini paradigma yang peneliti gunakan adalah paradigma postpositivisme. Karkater Paradigma postpositifisme merupakan suatu sudut pandang dimana memilki ciri-ciri bahwa setiap element penelitian biasanya dapat di reduksi, bersifat logis, dan mengandalkan koleksi data empiris. Selain itu, karakter dari penelitian postpositivisme di fokuskan pada penyebab dan efek dari penyebab tersebut. Postpositivisme juga berasumsi di masyarakat di sebabkan oleh perilaku namun lebih bersifat deterministic, artinya perilaku masyarakatlah yang mengkonstruksi bagaimana individu harus berperilaku.45 Paradigma ini adalah lawan dari postpositivisme yaitu cara berfikir yang subjektif asumsi terhadap realitas: There are multiple realitas (realitas jamak), kebernaran
subjektif
dan
tergantung
pada
konteks
value,
kultur,
tradisi,kebiasaan, dan keyakinan. Natural dan lebih manusiawi. Edmund Husserl (1838-1938), gagasan dasae Phenomenology dari franz Bremento (1838-1917); “all consciousness is by its very nature international, that is, ditected toward some object”. Phenomenologi dari Husserl (phenomenology modern). Kesadaran berilmu pengetahuan yang pertama-tama adalah kesadaran manusia tentang objek-objek intensional. Dua arti objek internasional: semantic dan ontologik pada postpositivismeyang berlaku bukan verifikasi melainkan falsifikasi. Sebuah pengetahuan merupakan terdiri atas berbagai hipotesis yang dapat digugurkan dan dapat dipandang sebagai fakta atau hokum yang mungkin.
45
Denzim, Norman. dan Lincoln, Yvonna S : Hand book of qualitative Research.Yogyakarta, Pustaka Pelajar 2009
41 Sebuah terori diasumsikan sebagai sesuatu yang salah, dan kemudian dilakaukann penelitian berulang kali untuk membuktikab ketahanan teori tersebut.
3.2
Tipe penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.
Penelitian deskriptif merupakan uraian sistematis tentang teori dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku serta hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti melalui pendefinisian dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi sehingga ruang lingkup kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan menjadi lebih jelas dan terarah46 Penelitian ini ingin memberikan gambaran dengan mengumpulkan datadata yang diperoleh dari proses dan kejadian yang terjadi pada objek penelitian. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara-wawancara mendalam terhadap subjek penelitian guna mendapatkan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu tanpa mencari atau menjelaskan hubungan dan tidak menjelaskan hipotesis atau memprediksi sebuah kejadian. Melalui kerangka konseptual (landasan teori), peneliti melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variable
46
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif : Kualitatif dan R&D : Bandung, Alfabeta, 2006 hal 58
42 beserta indikatornya. Penelitian ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel. Penelitian ini berisi dekriptif mengenai latar pengamatan, kutipan-kutipan dan hasil dari wawancara untuk memberikan gambaran penyajian laporan. Selain itu, data dapat diambil dari catatan lapangan dokumentasi kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh objek penelitian berupa dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya.
3.3
Metode penelitian Penellitian kualitatif menurut Denzin dan Lincoln adalah penelitian yang
bersifat penafsiran suatu fenomena berdasarkan makna-makna yang diperoleh dan berlatar belakang alamiah serta melibatkan banyak metode di dalamnya.47 Metode atau cara yang dipakai dalam penelitian ini adalah study kasus. Study kasus merupakan metode yang paling sesuai dengan konteks penelitian kali ini, karena berkaitan dengan bagaimana dan mengapa. Dengan kata lain, peneliti dapat mendeskripsikan pandangannya terhadap fenomena yang diteliti mengacu pada konteks mengapa dan bagaimana dalam realitas sosial.48 Dalam riset yang menggunakan metode studi kasus mengkhendaki suatu kajian yang rinci,
mendalam,
menyeluruh
atas
objek
tertentu,
termasuk
pada
lingkungannya.49
47
Deddy Mulyana . M.A.Ph.D : Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung 2001 hal 5 48 Chatarina Endah P. Mix Methodology: dalam Penelitian Komunikasi, sosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM), Yogyakarta hal 207 49 Husein Umar. Metode Riset : perilaku konsumen Jasa, Ghalia Indonesia, 2003 hal 42
43 Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk mengkaji Strategi personal selling Account Executive bito iklan impact dalam
mendapatkan klien
pemasang iklan pada periode 2014.
3.4
Subyek Penelitian Keberadaan key informan sangatlah penting dalam mengumpulkan
informasi yang diperlukan. Hal ini dimaksudkan untuk menanyakan tentang konsep atau tindakan nyata yang dilakukan pemilik perusahaan. Beberapa narasumber yang relevan dalam penelitian ini antara lain : 1) Ibu Muthia (Account Manager) Narasumber dipilih karena merupakan bagian penting dari perusahaan yang merancang strategi personal selling melalui cara-cara yang kreatif sehingga strategi tersebut dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, beliau juga bertanggung jawab dalam melindungi reputasi perusahaan melalui berbagai sarana komunikasi eksternal. Account Manager juga bertanggung jawab dalam mengelola dan menangani berbagai urusan terkait komunikasi dalam perusahaan. 2) Bapak Erdy Sartoni (Account Executive) Narasumber dipilih karena beliau sebagai penghubung antara perusahaan dengan klien, serta memberikan saran-saran untuk klien yang ditanganinya dan dituntut untuk mempelajari produk yang sedang ditangani. Beliau juga dituntut perusahaan untuk mencari klien baru. 3) Bapak Freddyanto Basuki Manajer Promosi and Research Development Narasumber dipilih karena beliau sebagai penghubung antara biro iklan impact dengan PT. Kawasaki Motor Indonesia (KMI) dalam melakukan iklan
44 dan tak tok langsung dengan klien. Biro iklan impact dan PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) bisa melakukan yang terbaik.
3.5
Teknik Pengumpulan Data Dalam setiap penelitian, perlu ditentukan teknik – teknik yang dipakai
sebagai pedoman atau cara mencari data. Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti dalam memperoleh data.50 Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah :
3.5.1 Data Primer Data primer merupakan sumber data utama yang digunakan sebagai acuan dalam sebuah penelitian. Data primer yang diperoleh dalam penlitian ini berdasarkan penjelasan dari narasumber atau subyek penelitian dengan cara wawancara mendalam. Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.51
3.5.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data penguatan dari data primer. Data ini hanya sebagai pendukung dari data primer. Peneliti dapat menghentikan atau tidak menjalankan ketentuan data sekunder apabila data primer sudah cukup dapat
50
Dr. Hamidi,M.Si. Metode penelitian dan teori kmunikasi: UPT.UMM Malang. 2007 hal140 51 Dedy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. 2001 hal 180.
45 menjadi tolak ukur bagi penelitian. Penelitian ini memilih teknik observasi dalam menentukan data sekunder. Dalam teknik ini, peneliti harus turun langsung ke lapangan untuk mencari informasi tambahan yang dapat memperkuat data primer. Selain itu, peneliti juga diperbolehkan mencari data – data tambahan lainnya melalui mempelajari secara mendalam tentang informasi yang menyangkut tema penelitian. Teknik observasi menuntut adanya pengamatan dari peneliti terhadap objeknya.52
3.6
Teknik Analisisa Data Dalam penelitian ini, untuk menganalisa data yang telah terkumpul melalui
wawancara mendalam, selanjutnya akan dianalisa dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.53 Peneliti harus menggali informasi secara maksimal dengan cara wawancara mendalam dan melakukan observasi terhadap hal – hal yang sekiranya berpotensi sebagai data pendukung, serta peneliti juga melakukan pengamatan dokumen – dokumen pendukung lainnya.
52
53
Husein Umar. Metode Riset. Perilaku konsumen: Jasa Ghalia Indonesia 2003 hal 74 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006, hal 178