BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian eksperimen yaitu: penelitian eksperimen semu (Quasi experiment) . penelitian eksperimen yaitu kegiatan percobaan untuk meneliti suatu peristiwa atau gejala yang muncul pada kondisi tertentu, dengan cara melakukan pengamatan dan kontrol yang cermat, sehingga dapat diketahui hubungan sebab akibat dari munculnya gejala tersebut. Agar dapat diperoleh hasil yang optimal dalam melakukan penelitian eksperimen, Ali (dalam Gemma:24) memaparkan langkah-langkah penelitian eksperimen sebagai berikut : 1. Meneliti literatur yang berhubungan dengan masalah penelitian 2. Mengidentifikasi dan membatasi masalah 3. Merumuskan hipotesis 4. Menyusun rencana eksperimen secara lengkap dan operasional, meliputi : 1) Menentukan variable bebas dan terikat, 2) Memilih desain eksperimen yang digunakan, 3) Menentukan sampel, 4) Menyusun alat eksperimen, 5) Membuat prosedur pengumpulan data, 6) Merumuskan hipotesis statistik (hipotesis nol) 5. Melaksanakan eksperimen (pengumpulan data). 6. Menyusun data untuk memudahkan pengolahan 7. Menentukan taraf arti (level of significant) yang akan digunakan dalam menguji hipotesis. 8. Mengolah data dengan metode statistika (menguji hipotesis berdasarkan data yang terkumpul).
Tri Hartanto, 2014 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (ctl) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Baleendah Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
22
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah “Pretest-Postest Control Group Design”. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2001: 35) bahwa: ”desain ini menempuh tiga langkah, yakni: (1) memberikan tes untuk mengukur variabel terikat sebelum perlakuan dilakukan (prates), (2) memberikan perlakuan eksperimen kepada para subjek (variabel X), dan (3) memberikan tes lagi untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan (pascates).” Berdasarkan desain ini, maka terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut diberi perlakuan yaitu pretest dan posttest. Untuk kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pendekatan pembelajaran CTL sedangkan untuk kelas kontrol tidak di berikan perlakuan khusus. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah diterapkannya pendekatan pembelajaran. Pretest diberikan untuk mengetahui keadaan awal dari masing-masing kelompok dan postest diberikan setelah diberi treatmen yang bertujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan CTL terhadap mata pelajaran KKPI. pengukuran dilihat dari perbedaan antara tes awal (O1) dan pengukuran berupa tes akhir (O2) yang telah di beri pembelajaran dengan pendekatan CTL (X) dan hasilnya dibandingkan dengan tes awal (O1) dan tes akhir kelas kontrol (O2) . Desain yang digunakan pada penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Eksperimen
O1
Kontrol
O1
X
O2 O2
Gambar 3.1 Desain penelitian (Sugiyono,2005:116) Keterangan: O = Tes yang diberikan sebelum kegiatan belajar mengajar dengan 1
menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning. O = Tes yang diberikan setelah kegiatan belajar mengajar dengan 2
menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning.
Tri Hartanto, 2014 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (ctl) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Baleendah Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
23
X = Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning. O = Tes yang diberikan sebelum kegiatan belajar mengajar. 1
O = Tes yang diberikan setelah kegiatan belajar mengajar tanpa 2
menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning
3.2 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMKN 2 Baleendah. Rinciannya sebagai berikut: 1.
4 kelas Jurusan Jasa Boga,
2.
2 kelas Jurusan Busana Butik,
3.
2 kelas Jurusan Teknik Kimia Industri,
4.
1 kelas Jurusan Tata Kecantikan, dan
5.
3 kelas Jurusan Teknik Komputer Jaringan
Jumlah pupulasi kelas X adalah 405 orang, terdiri dari 171 Laki-laki dan 234 perempuan dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian menurut Arikunto (2006: 140) menggunakan teknik sampel bertujuan atau purposive sample yaitu sampel yang dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan terntu, teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh dan dipilihlah dua kelas dari 11 kelas yang ada yaitu kelas X Jasa Boga 1 dan X Jasa Boga 2 dengan jumlah sampel 76 orang.
3.3 LOKASI PENELITIAN Penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Baleendah Kabupaten Bandung yang bertempat di jalan RAA. Wiranata Kusumah no.11 Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung.
3.4 INSTRUMEN PENELITIAN Tri Hartanto, 2014 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (ctl) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Baleendah Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
24
Instrumen digunakan sebagai alat untuk memperoleh data yang diperlukan. Instrumen pengumpul data yang digunakan adalah : Menurut Arikunto (1996:150) menjelaskan bahwa : “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bekal yang dimiliki oleh individu atau kelas”. 1.
Soal Uji Instrumen Berupa pilihan ganda (Multiple Choise) dengan 5 butir pilihan jawaban
sebanyak 25 item soal. Tiap item soalnya dibuat sesuai Kompetensi mata pelajaran KKPI yang diajarkan di sekolah sebagai tes hasil belajar siswa. Untuk mengetahui sejauh mana kualitas suatu instrumen tes tersebut, maka sebelumnya perlu dilakukan serangkaian pengujian dan analisis terhadap instrumen. Untuk mendapatkan instrumen yang berkualitas dapat ditinjau dari beberapa hal diantaranya uji validitas, uji reliabilitas, uji indeks kesukaran, uji daya pembeda.
3.4.1 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Dengan menggunakan rumus korelasi produk momen dari Karl Pearson dalam menghitung koefisien validitas butir soal. sebagai berikut: ∑ √( ∑
(∑ )(∑ ) (∑ ) )( ∑
(∑ ) ) (Suherman, 2003: 120)
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi (koefisien validitas). N
= Jumlah Subjek.
ΣX = Jumlah skor setiap butir soal (jawaban yang benar). ΣX2 = Jumlah kuadarat dari skor setiap butir soal. ΣY = Jumlah skor total. Tri Hartanto, 2014 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (ctl) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Baleendah Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
25
ΣY2 = Jumlah kuadrat skor total.
Untuk mengetahui tingkat (derajat) validitas alat evaluasi, maka digunakan kriteria engklasifikasian sebagai berikut.
Tabel 3.1 Interpretasi Validitas Koefisien Kolerasi
Kriteria Validitas
0,90 ≤ rxy ≤ 1,00
Sangat Tinggi
0,70 ≤ rxy
0,90
Tinggi
0,40 ≤ rxy
0,70
Cukup
0,20 ≤ rxy
0,40
Rendah
0,00 ≤ rxy
0,20
Sangat Rendah
rxy
Tidak valid
0,00
(Suherman, 2003: 113)
3.4.2 Reliabilitas Instrumen Reliabilitas suatu tes adalah tingkat keajegan atau ketepatan instrumen terhadap kelas yang dapat dipercaya sehingga instrumen dapat diandalkan sebagai pengambil data. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan untuk mengukur objek yang sama berulang-ulang hasilnya relatif sama. Untuk menghitungnya menggunakan rumus yang diketemukan oleh Kuder dan Richardsons atau K-R.20 sebagai berikut : (
)(
∑
)
(Suherman, 2003:148) Tri Hartanto, 2014 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (ctl) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Baleendah Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
26
Keterangan : r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan n
= Banyak butir soal (item)
pi
= Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar pada butir soal ke-i
qi
= Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah pada butir soal ke-i berarti (qi = 1
pi)
= varians skor total
Tabel 3.2 Interpretasi Derajat Reliabilitas Koefisien Relibilitas
Interpretasi
0.90 ≤ r 11≤ 1.00
reliabilitas sangat tinggi
0.70 ≤ r 11< 0.90
reliabilitas tinggi.
0.40 ≤ r 11< 0.70
reliabilitas sedang
0.20 ≤ r11 < 0.40
reliabilitas rendah
r11
0.20
reliabilitas sangat rendah
(Suherman, 2003: 139)
3.4.3 Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal tersebut untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah), Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda adalah sebagai berikut:
Tri Hartanto, 2014 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (ctl) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Baleendah Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
27
DP
JB A JB B JS A (Suherman, 2003:160)
Keterangan: DP = Daya Pembeda JBA = Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar JBB = Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar JSA = Jumlah siswa kelompok atas Klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda yang banyak digunakan ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 3.3 Interpretasi Daya Pembeda Daya Pembeda
Klasifikasi
DP≤0,00
Sangat Jelek
0,00
Jelek
0,20
Cukup
0,40
Baik
0,70
Sangat Baik
(Suherman, 2003:161) 3.4.4 Indeks Kesukaran Untuk mengetahui soal baik atau tidak, perlu diketahui pula mudah atau sukarnya. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Derajat kesukaran tiap butir soal dinyatakan dengan bilangan yang disebut indeks kesukaran. Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran tiap butir soal adalah sebagai berikut :
Tri Hartanto, 2014 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (ctl) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Baleendah Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
28
(Suherman, 2003:170)
Keterangan : IK
= Indeks Kesukaran
JBA
= Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
JBB
= Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
JSA
= Jumlah siswa kelompok atas
Klasifikasi indeks kesukaran yang banyak digunakan ditampilkan pada table berikut :
Tabel 3.4 Interpretasi Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran
Tingkat Kesukaran
IK=0,00
Soal terlalu sukar
0,00
Soal sukar
0,30≤IK<0,70
Soal sedang
0,70≤IK<1,00
Soal mudah
IK=1,00
Soal terlalu mudah
(Suherman, 2003:170)
3.4.5 Angket
Tri Hartanto, 2014 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (ctl) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Baleendah Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
29
Angket siswa yang berisi 15 pernyataan dimana butir-butir nya berisi respon dan sikap siswa terhadap mata pelajaran KKPI dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Angket tersebut diberikan hanya pada kelas eksperimen.
3.5 PENGEMBANGAN MMI 3.5.1
Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan MMI serta
pemilihan materi yang akan disajikan ke dalam media pembelajaran berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran yang diterapkan di sekolah penelitian. Tujuan pengembangan MMI adalah sebagai alat bantu bagi penulis dalam menyajikan
materi
dalam
proses
pembelajaran
menggunakan
metode
pembelajaran Contextual Teaching and Learning. 3.5.2 Tahap Desain Pada tahap desain dilakukan perancangan alur MMI mulai dari pembuatan flowchart dan storyboard media pembelajaran. 3.5.3 Tahap Pengembangan Tahap pengembangan merupakan tahap pelaksanaan produksi pembuatan media pembelajaran. Pada tahapan ini, media dikembangkan sesuai dengan alur dalam flowchart serta desain antar muka yang dibuat dalam bentuk storyboard. Pembuatan media pembelajaran dilakukan dengan menggunakan Macromedia Flash. 3.5.4 Tahap Penilaian (Judgement) Media Sebelum
media
pembelajaran
digunakan,
maka
tahap
penilaian
(judgement) perlu dilakukan. Tahap judgement merupakan tahapan penilaian media pembelajaran yang dilakukan berdasarkan aspek media dan aspek materi kepada ahli media dan materi. Tri Hartanto, 2014 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (ctl) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Baleendah Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
30
3.5.5 Tahap Implementasi Tahap implementasi merupakan tahapan uji coba media pembelajaran setelah pada tahap penilaian diputuskan apakah media pembelajaran tersebut layak untuk digunakan atau tidak. Pada tahap ini, media pembelajaran digunakan pada proses pembelajaran di kelas eksperimen sesuai dengan rancangan desain penelitian yang dibuat.
3.6 PROSEDUR PENELITIAN 3.6.1
Tahap Persiapan Penelitian a. Melaksanakan bimbingan skripsi dan mendapatkan masukan-masukan dari tim pembimbing skripsi. b. Memperbaiki skripsi penelitian. c. Mengurus perizinan penelitian ke Fakultas, Dinas Pemerintahan Daerah dan ke SMKN Negeri 2 Baleendah Kabupaten Bandung.
3.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian a. Siswa yang menjadi sampel penelitian diberi pengarahan. b. Siswa melaksanakan pretest mata pelajaran KKPI. c. Siswa melaksanakan pembelajaran KKPI di kelas sampel A dengan menerapkan pendekatan CTL. d. Siswa melaksanakan pembelajaran KKPI di kelas sampel B tanpa menerapkan pendekatan CTL. e. Peneliti mencatat perkembangan pembelajaran siswa. f. Siswa melaksanakan posttest. g. Tiap siswa di masing-masing kelas mengisi angket yang berisi butirbutir pernyataan mengenai respon dan sikap siswa terhadap mata pelajaran KKPI dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Tri Hartanto, 2014 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (ctl) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Baleendah Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
31
3.6.3 Tahap Pengolahan Data Hasil Penelitian Setelah data diperoleh maka hal yang harus dilakukan adalah mengolah data hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah serta memperoleh kesimpulan. Data yang diolah berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa skor hasil pretest dan posttest 20 item PG mata pelajaran KKPI. Pretest dilakukan sebelum pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching nd Learning (CTL) berlangsung untuk mengetahui tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi yang akan di ajarkan sedangkan Posttest dilaksanakan setelah proses pembelajaran dengan pendekatan CTL di terapkan dikelas untuk mengetahui sampai sajauh mana tingkat pemahaman materi yang di dapat siswa melalui pendekatan CTL. Sedangkan data kualitatif berupa angket / skala sikap siswa terhadap pembelajaran KKPI serta respon dan sikap siswa terhadap
mata pelajaran KKPI dengan menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL).
3.7 TEKNIK PENGUMPULAN DATA Secara garis besar teknik pengumpulan data dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.5 Teknik Pengumpulan Data
No.
Sumber Data
1.
Siswa
2.
Siswa
Jenis Data Skala nilai siswa dalam penguasaan pemahaman materi mata pelajaran KKPI. Skala sikap siswa terhadap mata pelajaran KKPI dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).
Teknik Pengumpulan Data Pretest dan Posttest Angket
Keterangan a. Lembar soal b. Lembar jawaban Lembar angket
3.8 TEKNIK PENGOLAHAN DATA Tri Hartanto, 2014 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (ctl) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Baleendah Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
32
Dalam penelitian ini data yang telah diperoleh kemudian diolah berdasarkan langkah berikut: 3.8.1 Pengolahan Data Kuantitatif Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik terhadap data skor pretes dan postes dan indeks gain. Meltzer (Hilman, 2009:31) mengembangkan sebuah alternatif untuk menjelaskan gain yang disebut normalized gain (gain ternormalisasi) yang diformulasikan dalam bentuk seperti di bawah ini:
Indeks gain
Posttes pretes Skor maksimum pretes
Indeks gain tersebut diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria yang diungkapkan oleh Hake (Hilman, 2009:31) Tabel 3.6 Kriteria Indeks Gain Indeks Gain
Kriteria
g > 0,7
Tinggi
0,3 < g 0,7
Sedang
g 0,3
Rendah
Teknik analisis data indeks gain yang dilakukan dengan menggunakan Independent Sample T-Test, yaitu untuk melihat perbedaan dua rata-rata (indeks gain). Hasil yang diharapkan adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata indeks gain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kemudian, dengan melihat rata-rata indeks gain kedua kelompok, rata-rata yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perlakuan yang satu (pembelajaran dengan pendekatan Contexual Teaching and Learning ) adalah lebih baik atau tidak dibandingkan dengan kelompok lain (kontrol) terhadap peningkatan hasil belajar kognitif KKPI siswa.
Tri Hartanto, 2014 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (ctl) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Baleendah Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
33
Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007. Adapun langkah–langkah dalam melakukan suji statistik data hasil tes adalah sebagai berikut: 3.8.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data berasal dari distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan pada data skor pretes, postes, dan indeks gain pada kelas eksperiman dan kontrol. Dalam uji normalitas ini digunakan uji Shapiro-Wilk dengan taraf signifikansi 5%.
Setelah dilakukan uji normalitas, maka langkah selanjutnya adalah: 1) Jika kedua data yang dianalisis berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji parametrik yaitu uji homogenitas varians. 2) Jika kedua data yang dianalisis salah satu atau keduanya tidak berdistribusi normal,
maka
dilanjutkan
dengan
uji
perbedaan
dua
rata-rata
menggunakan uji non parametrik, menggunakan uji Mann Whitney (U).
3.8.1.2 Uji Homogenitas Varians Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua sampel yang diambil memiliki varians yang homogen atau tidak. Dalam uji homogenitas ini digunakan uji Levene dengan taraf signifikansi 5 %. Dalam hal ini yang akan diuji adalah indeks gain pada kelas eksperimen dan kontrol. Selain itu, uji homogenitas varians dilakukan agar kita dapat menentukan jenis statistik uji yang akan digunakan untuk menguji hipotesis (uji perbedaan dua rata-rata). Jenis statistik uji tersebut adalah: 1) Jika data yang dianalisis berdistribusi normal dan homogen maka pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik uji-t. 2) Jika data yang dianalisis berdistribusi normal tetapi tidak homogen maka pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik uji-t’. Tri Hartanto, 2014 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (ctl) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Baleendah Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
34
3.8.1.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Uji perbedaan dua rata-rata dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata secara signifikan antara dua sampel. Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan terhadap data skor hasil pretes dan postes. Jika data berdistribusi normal dan homogen maka pengujiannya dilakukan dengan uji t. Sedangkan untuk data berdistribusi normal tetapi tidak memiliki varians yang homogen maka pengujiannya mengunakan uji t’. Dan untuk data yang tidak berdistribusi normal maka pengujiannya manggunakan uji nonparametrik yaitu menggunakan uji Mann-Whitney.
3.8.2
Pengolahan Data Kualitatif
3.8.2.1 Teknik pengamatan (observasi) Data hasil observasi merupakan data pendukung hasil pengamatan selama proses penerapan pendekatan CTL yang hasilnya disajikan dalam bentuk tabel kemudian dilakukan pembahasan. 3.8.2.2 Angket Data yang diperoleh dari angket / skala sikap bertujuan untuk mengetahui respon dan sikap siswa. Suherman (2003:190) menjelaskan kriteria penskoran untuk angket / skala sikap seperti berikut: Untuk pernyataan positif SS diberi skor 5, S diberi skor 4, N diberi skor3, TS diberi skor2, STS diberi skor 1 Untuk pernyataan negatif SS diberi skor 1, S diberi skor 2, N diberi skor 3, TS diberi skor 4, STS diberi skor 5
Keterangan : SS = Sangat Setuju Tri Hartanto, 2014 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (ctl) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Baleendah Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
35
S
= Setuju
N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
Selain dengan cara penskoran data hasil angket juga dapat dianalisis dengan rumus sebagai berikut:
P
f 100% n (Larasati, 2008:46)
Keterangan: P : Presentasi jawaban f : frekuensi jawaban n : Banyak responden Selanjutnya untuk menafsirkan data tersebut dibuat kriteria persentasi angket sebagai berikut: 100 %
= Seluruhnya
75 % - 99 % = Sebagian besar 51% - 74%
= Lebih dari setengahnya
50 %
= Setengahnya
25 % - 49 % = Hampir setengahnya 1 % - 24 %
= Sebagian kecil
0%
= Tidak ada (Larasati, 2008:47)
Tri Hartanto, 2014 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (ctl) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Baleendah Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu