30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian . Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan (Field Study) “yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan seseorang dan interaksi sosial lingkungan sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.” 1 Penelitian ini dilaksanakan di SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan. 2. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan korelasional. Metode survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Sedangkan pendekatan korelasional
adalah
pelaksanaannya
“pendekatan
dalam
menggunakan tehnik
penelitian
analisis
yang
statistik
pada
mengenai
hubungan antara dua variabel atau lebih”. 2 Teknik ini digunakan untuk mengukur kuat lemahnya pengaruh perhatian orangtua terhadap hasil belajar siswa. 1
Nur Amin Fatah, Diklat Mata Kuliah Metodologi Penelitian, (Jakarta:Sekolah Tinggi Agama Islam Shalahuddin al-Ayyibi, 2001), h.14, t.d. 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet .XIII, h. 86.
31
B. Populasi dan Sampel a.
Populasi Yang dimaksud populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan.”3 Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda – benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan yang berjumlah 50.
b.
Sampel Sampel adalah “sub dari seperangkat elemen yang dipilih untuk dipelajari”.4 Teknik pemilihan sampel menggunakan teknik sampel kluster (cluster sampling).
Teknik sampel kluster adalah sebagian atau satu
kelompok yang mewakili keseluruhan kelompok yang ada. Apabila subjeknya kurang dari 100 orang maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Karena jumlah siswa kelas VIII kurang dari 100 orang jadi penulis menggunakan penelitian populasi yaitu seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 50 siswa. Dipilihnya siswa kelas VIII, karena siswa kelas VIII merupakan suatu periode peralihan/suatu masa perubahan, yang dimana individu/anak mencari identitasnya sendiri ketika akan memasuki masa ambang remaja. Oleh karena itu anak perlu mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tua agar hasil belajarnya baik.
3
Syani, Abdul, Statistika untuk Penelitian, Bandung: CV Alfabeta), h. 55. Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), cet 1 h. 111. 4
32
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini dikaji keterhubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Variabel bebas yang dimaksud adalah perhatian orang tua dilambangkan dengan “X” sedangkan variabel terikatnya adalah Hasil belajar IPS siswa dilambangkan dengan “Y”. Paradigma hubungan antara variabel bebas dapat disesuaikan dalam bentuk konstelasi sebagai berikut :
X
Y
Keterangan : X : Perhatian orang tua Y : Hasil belajar siswa
D. Tehnik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini penulis menggunakan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut : 1.
Observasi Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena
yang diselidiki. Di dalam pengertian psikologi, observasi meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh panca indera atau disebut juga pengmatan langsung. 2. Angket Angket adalah tekhnik pengumpulan data dengan menyusun itemitem pertanyaan secara terperinci dalam suatu daftar pertanyaan atau dalam format kuesioner, lalu disebarkan kepada responden untuk dijawab. 5 Penulis menyebarkan angket pada siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, untuk memperoleh data tentang perhatian orang tua dalam hal ini menggunakan angket tertutup yaitu pertanyaan yang variasi
5
Zikri Neni Iska, Psikologi, (Jakarta: Kizi brothers, 2006), Cet 1, h. 35.
33
jawabannya sedang ditentukan terlebih dahulu sehingga responden tidak mempunyai kebebasan untuk memilih kecuali yang sudah ditentukan. 3. Wawancara Wawancara adalah “Tanya jawab antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai”. 6 Pewawancara yang lebih mengenal dengan orang yang diwawancarai mengemukakan isi hati, pandangan-pandangannya dan pendapatnya sehingga data yang diinginkan oleh peneliti akan dapat terkumpul dengan baik 4. Studi dokumentasi Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa yang berdasarkan pada raport siswa yaitu dengan melihat nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada semester ganjil/semester I. Supaya instrument yang diberikan kepada responden benar-benar baik, terlebih dahulu dilakukan pengujian, antara lain: 1.
Validitas Instrumen Salah satu ciri instrumen itu baik adalah apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur atau disebut valid atau sahih. Dalam penelitian ini digunakan validitas konstruk yang berarti tes tersususun sesuai dengan indikator-indikator. Dalam penelitian ini validitas tes diukur dengan rumus korelasi Pearson Product Moment, dengan dengan bantuan program SPSS versi 13. Untuk mengetahui valid tidaknya butir soal, maka r-hitung dibandingkan dengan r-tabel pearson product moment dengan taraf signifikansi 5%. Jika r-hitung > r-tabel maka soal tersebut valid, dan jika r- hitung < r-tabel maka soal tersebut tidak valid.
6
Zikri Neni Iska, Psikologi, (Jakarta: Kizi brothers, 2006), Cet 1, h. 35.
34
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, langkah selanjutnya yaitu pengolahan data dan analisis data. Adapun teknik pengolahan data, sebagai berikut: 1. Editing Dalam pengolahan data, yang pertama dilakukan adalah editing. Editing yaitu memeriksa jawaban-jawaban responden untuk diteliti, dirumuskan pengelompokannya guna memperoleh data yang benarbenar sempurna dan meneliti kembali catatan data untuk mengetahui apakah catatan itu cukup baik dan dapat segera disiapkan untuk keperluan proses berikutnya supaya dapat menghasilkan data yang akurat dan valid. .7 2. Skoring yaitu setelah melewati tahap editing, maka selanjutnya penulis memberikan skor terhadap pertanyaan yang ada pada angket. Untuk menentukan skoring, semua pertanyan angket akan pditabulasi dengan skor nilai setiap itemnya, dengan cara jawaban dengan huruf akan diubah menjadi angka, yaitu sebagai berikut : Untuk pertanyaan yang mengarah positif : a. Untuk jawaban selalu, diberi nilai 4 b. Untuk jawaban sering, diberi nilai 3 c. Untuk jawaban pernah, diberi nilai 2 d. Untuk jawaban tidak pernah, diberi nilai 1 Untuk pertanyaan yang mengarah negatif sebaliknya : a. Untuk jawaban selalu, diberi nilai 1 b. Untuk jawaban sering, diberi nilai 2 c. Untuk jawaban pernah, diberi nilai 3 d. Untuk jawaban tidak pernah, diberi nilai 4
7
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT. Gramedia, 1977), Cet. 1,
h. 270
35
3. Tabulasi Tabulasi adalah pekerjaan membuat tabel jawaban-jawaban yang sudah diberi skor kategori jawaban kemudian dimasukkan ke dalam tabel. Setelah data-data diolah, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Teknis analisis data yaitu penulis berusaha untuk memberikan uraian mengenai hasil penelitian. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh orang tua terhadap hasil belajar IPS, penulis menggunakan teknik analisis data sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif Analisis
ini
digunakan untuk
mengetahui
besarnya
prosentase jawaban angket dari responden. Rumus yang digunakan ialah: p
f 100% N
f = Frekuensi yang sedang dicari persentaseya N = Number of Cases (jumlah frekuensi atau banyaknya individu) p = Angka persentase
2. Analisis Mean Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya mean (rata-rata) nilai angket pengaruh perhatian orang tua dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS. Penilaian analisis mean dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2 Penilaian Analisis Mean No
Rentang Nilai
Kriteria
1
86-100
Sangat baik
2
71-85
Baik
3
60-70
Cukup
4
10-59
Kurang
36
3. Analisis Korelasi Untuk mencari nilai korelasi antara variabel X dengan variabel Y dan juga mengetahui apakah hubungan kedua variabel tersebut termasuk hubungan yang erat, cukup, lemah, maka penulis menggunakan rumus “r” product moment sebagai berikut:
.(XY ) (X ).Y
rxy =
X
2
X . .Y 2 Y 2
2
Keterangan: rxy
: Angka Indeks korelasi Product Moment
N
: Jumlah individu dalam sampel
XY
: Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
X
: Jumlah seluruh skor X
Y
: Jumlah seluruh skor Y
4. Interpretasi Data Cara memberikan interpreatsi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment yang telah diperoleh dari perhitungan kita dapat memberikan interpretasi. Dalam hubungan ini ada dua macam cara yang ditempuh dalam menginterpretasikan data yang diperoleh, sebagaimana Anas Sudijono sebutkan dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Statistik Pendidikan” yaitu: a. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi product moment secara kasar (sederhana) Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi product moment (rxy) pada umumnya dipergunakan pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut:
37
Tabel 3 Angka Indeks korelasi product moment Besarnya “r”
Interpretasi
Product Moment Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu 0,00 – 0,20
sangat lemah atau rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y)
0,20 – 0,40 0,40 – 0,70 0,70 – 0,90 0,90 – 1,00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
b. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment, dengan jalan berkorealitasi pada tabel nilai “r” product moment. Apabila cara kedua ini yang kita tempuh, maka prosedur yang kita lalui secara berturut-turut adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan (membuat) Hipotesis alternatif (Ha) dan Hipotesis nihil atau Hipotesis nol (Ho). Hipotesis alternatif (Ha) adalah sebagai berikut: “ada (terdapat) korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y”. Adapun rumusan Hipotesis nihilnya (Ho) adalah sebagai berikut: “tidak ada (tidak terdapat) korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y”.
38
2. Menguji kebenaran/kepalsuan dari hipotesis yang telah kita ajukan, dengan jalan memperbandingkan besarnya “r” yang telah diperoleh dalam proses perhitungan atau “r” observasi (ro) dengan besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” product moment (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom-nya (df) yang rumusnya adalah sebagai berikut:
df = N-nr df = degrees of freedom N = Number of Cases Nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan Dengan diperolehnya db atau df maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” Product Moment, baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf dignifikansi 1%. Jika ro sama dengan atau lebih besar daripada rt maka Hipotesis alternatif (Ha) disetujui atau diterima atau terbukti kebenarannya. Berarti memang benar antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi positif (atau korelasi negatif) yang signifikan. Sebaliknya, Hipotesis nihil (Ho) tidak dapat disetujui atau tidak dapat diterima atau tidak terbukti kebenarannya. Ini berarti bahwa Hipotesis nihil yang menyatakan tidak adanya korelasi antara variabel X dan variabel Y itu salah.
8
Untuk mencari kontribusi variabel X
terhadap variabel Y, penulis menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r ² x 100 %
Keterangan: KD = Koefisien Determination (kontribusi variabel X terhadap variabel Y) r = Koefisien Korelasi antara variabel X dan Variabel Y.
8
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006) h. 193-195.
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP FATAHILLAH PONDOK PINANG JAKARTA SELATAN
Oleh
Karyadi Setiawan NIM : 105015000636
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP FATAHILLAH PONDOK PINANG JAKARTA SELATAN Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh : Karyadi setiawan NIM : 105015000636
Mengetahui Dosen Pembimbing
Dra. Ulfah Fajarini, M.si NIP : 19670828 199303 2 006
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA 2010
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan 1. Sejarah Berdirinya Sekolah SMP Fatahillah merupakan sebuah lembaga pendidikan swasta yang bernaung dibawah sebuah yayasan Al-Akbar yang terletak di Pondok Pinang Jakarta Selatan. Sekolah ini yang berdiri pada tahun 1986 mempunyai tujuan yang didasari oleh kepedulian remaja dan tokoh-tokoh masyarakat sekitar terhadap pendidikan Islam dan juga terhadap masyarakat ekonomi lemah terutama dalam hal pendidikan putra-putrinya. Hal ini terlihat pada salah satu tujuan didirikannya SMP Fatahillah Jakarta yakni untuk menolong masyarakat menengah ke bawah agar dapat melanjutkan pendidikan putra-putrinya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Yayasan Islam Al-Akbar juga menyelanggarakan progam pendidikan jenjang SMK yang tidak ingin tertinggal dengan beberapa sekolah yang lebih dulu menunjukan kualitasnya. Hal ini dapat dilihat dari usaha yang terus menerus dalam memperbaiki mutu layanan pendidikan bagi penggunaan jasa pendidikan. Mulai dari usaha meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru sebagai penyempurna sistem pendidikan.
40
2. Visi dan Misi SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan a. Visi SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan “ Mewujudkan SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta sebagai lembaga pendidikan unggulan yang menghasilkan lulusan bermutu yang dilandasi iman dan takwa”. b. Indikator Visi 1) Menciptakan lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME 2) Menciptakan bidang-bidang keunggulan tertentu (benchmarking dan differentiation) 3) Menciptakan mutu lulusan yang diharapkan c. Misi SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan 1) Menciptakan lulusan yang berakhlak mulia dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Menciptakan keunggulan di bidang bahasa, sains dan agama. 3) Menciptakan lulusan yang menguasai sains dan teknologi. 4) Menciptakan lulusan yang siap ditampung di SMA 5) 3.
Menciptakan lulusan yang mandiri dan dapat diterima di masyarakat.1
Keadaan Guru SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan Guru adalah profesi/pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Oleh karenanya tingkat pendidikan guru merupakan modal yang sangat penting dalam melaksanakan tugas mendidik, mengajar, dan melatih siswa. Untuk keadaan guru pada SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan memiliki tenaga pengajar dan tenaga kependidikan yang bervariatif dilihat dari jenis kelamin, jabatan maupun pendidikan seperti tabel berikut:
1
Profil SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakrta Selatan.
41
Tabel 4 2 Daftar Nama Guru dan Pegawai SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2009 / 2010
NO
NAMA GURU
JENJANG
JABATAN
BIDANG STUDI
1
Dra. Lilis Nurhayati
S1/Pend. B.Indonesia
Kepala Sekolah
Bahasa Indonesia
Idrus Syafuddin S.
S1/Pend.
Wakil Kepsek
Ag
Agama Islam
Hamilah, BA
D3/Komunikasi
2
3
PLKJ Agama BTA Guru
Bahasa Indonesia PLKJ
4
Drs. Abdul Haris
S1/Penjas
Guru
Penjas
Guru
IPA
Guru
IPA
Kesrek 5
Misani, S. Pd
S1/ Pend. Biologi
6
Nurmaningsih. S. Pd
S1/Pend. Biologi
IPS
7
Sartiningsih, S.Pd
S1/Bhs. Inggris
Guru
Bahasa Inggris
8
Eko Zulham, SH
S1/Tekhnik
Guru
Komputer/TIK
Guru
IPS
Ilmu Komputer 9
Sumiyati
S1/Sejarah
PLKJ/Seni Budaya 10
2
Tuti Sarmaini P, S.
S1/Pend.
Ag
Agama Islam
Guru
SMP Fatahillah Jakarta Selatan, Tahun ajaran 2009/2010.
Agama BK
42
11
Imas Masriysh S.
S.1/Ppkn
Guru
PKN
S2/Manajemen
Guru
Seni Budaya
Guru
Matematika
Sos.I 12
Ainul Wardah. M. Pd
Sdm 13
Drs. Ruhiyat
S1/Pend.
Sitopang
Matematika
14
Umi kulsum
SMA
Kepala
TU
15
Yoyo
SMA
Karyawan
-
16
Sulaiman
SMA
Karyawan
-
Sumber Data: Dokumen Tata Usaha SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan
4.
Keadaan Siswa SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan bervariatif, artinya sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup, seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 5 Keadaan siswa-siswi SMP Fatahillah Jakarta Selatan3 Kelas
Jumlah
VII
35
VIII.1
25
VIII.2
25
IX
40
Total
3
125
siswa/i
SMP Fatahillah Jakarta Selatan, Tahun ajaran 2009/2010.
43
Tabel 6 Daftar Sarana dan Prasarana SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan NO. FASILITAS
JUMLAH
1
Ruang Kepala Sekolah
1
2
Ruang Tata Usaha Administrasi
1
3
Ruang Bimbingan dan Konseling
1
4
Ruang Guru
1
5
Ruang Kelas
6
6
Ruang Laboratorium Komputer
1
7
Ruang Ibadah
1
8
Meja
125
9
Kursi/Bangku
180
10
Koperasi/Unit Penjualan
1
11
Kamar Kecil/Toilet Guru dan Murid
5
12
Perpustakaan
1
13
Ruang OSIS dan PMR/UKS
1
Sumber Data: Dokumen Tata Usaha SMP Fatahillah Podok Pinang Jakrta Selatan
44
B. Hasil Penelitian Pengaruh Perhatian Orangtua Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan 1. Deskripsi Data Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel perhatian orangtua siswa dan variabel hasil belajar siswa. Semua data penulis peroleh dari penyebaran angket kuisioner kepada 50 siswa kelas VIII (dua) yang di ambil secara keseluruhan dengan jumlah soal/pertanyaan sebanyak 50 item yang kemudian menjadi 21 item pertanyaan setelah dilakukan uji validitas instrumen dan setiap item diberikan skor/nilai kemudian dijumlahkan totalnya pada masing-masing siswa. Pada penulisan skor ini akan penulis tampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Sedangkan variabel hasil belajar siswa, datanya penulis peroleh dari nilai raport semester 1 (satu) siswa SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta. Untuk penulisan nilai raport siswa pun akan penulis tampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. a. Perhatian Orangtua Dari data yang penulis peroleh tentang perhatian orangtua terdapat beragam nilai. Nilai tersebut di dapat setelah penulis memberikan skor pada item, kemudian skor itu dijumlahkan. Adapun skornya sebagai berikut: Untuk jawaban A yaitu selalu diberi nilai 4 Untuk jawaban B yaitu sering diberi nilai 3 Untuk jawaban C yaitu pernah diberi nilai 2 Untuk jawaban D yaitu tidaak pernah diberi nilai 1 Dari penjumlahan nilai jawaban pada masing-masing anak, maka diperoleh nilai yang paling rendah adalah 62 dan yang paling tinggi adalah 81.
45
Analisis Deskriptif Setelah data terkumpul yang diperoleh dari hasil jawaban siswa melalui angket, selanjutnya dianalisa dan dikelompokkan sesuai dengan jawaban yang sejenis ke dalam tabulasi pengelompokkan, kemudian masingmasing data jawaban tersebut dipresentasikan terhadap jumlah jawaban sesuai dengan masing-masing item tersebut dengan menggunakan rumusan. Seperti yang telah dijelaskan di bab III sebagai berikut :
F P=
X 100 % N
Keterangan : P
: Presentasi yang dicari
F
: Frekuensi jawaban
N
: Jumlah sampel penelitian
Hasil dari pada data tersebut merupakan bukan interpretasi data, yang nantinya merupakan tafsiran jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam angket. Adapun hasil tabulasi data tentang perhatian orangtua dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Bagian ini mendeskripsikan Variabel X yaitu : pengaruh perhatian orang tua dilihat dari dari delapan indikatornya. Deskripsi tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
46
Mengontrol cara anak belajar Tabel 7 Orang tua saya menasehatkan agar saya belajar IPS secara teratur ( + ) NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
PERSENTASE
1
Selalu
30
60 %
Sering
15
30 %
Pernah
3
6%
Tidak pernah
2
4%
JUMLAH
50
100%
Berdasarkan tabel di atas perhatian orang tua untuk memberi nasehat kepada anaknya cukup tinggi , ini terbukti bahwa 60 % siswa yang menyatakan selalu, 30 % menjawab sering, 6 % menjawab pernah dan 4 % yang menyatakan tidak pernah. Tabel 8 Orang tua saya menasehatkan agar saya mengulangi kembali pelajaran IPS yang baru selesai saya terima di sekolah ( + ) NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
2
Selalu
28
PERSENTASE 56 %
47
Sering
10
20 %
Pernah
8
16 %
Tidak pernah
4
8%
JUMLAH
50
100%
Berdasarkan tabel 56 % siswa yang menyatakan selalu, sering 20 %, pernah 16 % dan 8 % yang menyatakan tidak pernah. Dari hal tersebut dapat dipastikan bahwa orang tua selalu memberi nasehat kepada anaknya untuk selalu mengulangi kembali pelajaran yang telah diperoleh dari sekolah. Mengontrol kegiatan belajar sehari - hari Tabel 9 Orang tua saya mengingatkan saya untuk menyelesaikan latihan ataupun PR IPS saya
(+)
NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
PERSENTASE
3
Selalu
32
64 %
Sering
12
24 %
Pernah
4
8%
Tidak pernah
2
4%
48
JUMLAH
50
100%
Berdasarkan tabel di atas perhatian orang tua untuk mengingatkan anaknya untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya tinggi , ini terbukti bahwa 64 % siswa yang menyatakan selalu, 24 % menjawab sering, 8% menjawab pernah dan 4 % yang menyatakan tidak pernah Tabel 10 Orang tua saya kurang memperhatikan kemajuan maupun kemunduran usaha belajar yang saya lakukan di rumah ( - ) NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
PERSENTASE
4
Selalu
1
2%
Sering
8
16 %
Pernah
14
28 %
Tidak pernah
27
54 %
JUMLAH
50
100%
Berdasarkan table negatif di atas 54 % siswa yang menyatakan Tidak pernah, 28 % menjawab pernah, 16 % menjawab sering dan 2 % yang menyatakan selalu. Jadi menurut siswa orang tuanya selau memperhatikan kemajuan maupun kemunduran anaknya.
49
Tabel 11 Orang tua saya jarang menanyakan kesulitan yang saya hadapi dalam hjian dan belajar IPS
(-)
NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
PERSENTASE
5
Selalu
2
4%
Sering
4
8%
Pernah
9
18 %
Tidak pernah
35
70 %
JUMLAH
50
100%
Berdasarkan table negatif di atas dari jawaban siswa ternyata dapat diketahui bahwa orang tua selalu menanyakan kesulitan yang dihadapi anak. hal ini dapat dibuktikan 70 % siswa yang menyatakan tidak pernah, 18 % menjawab pernah, 8% menjawab sering dan 4 % yang menyatakan selalu. Mengontrol anak dalam menyelesaikan PR Tabel 12 Orang tua saya menasehatkan agar saya tidak menyalin atau mencontoh PR teman saya ( + ) NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
6
Selalu
32
PERSENTASE 64 %
50
Sering
10
20 %
Pernah
6
12 %
Tidak pernah
2
4%
JUMLAH
50
100%
Berdasarkan tabel di atas perhatian orang tua untuk memberi nasehat kepada anaknya agar tidak menyalin atau mencontoh PR temannya cukup tinggi , ini terbukti bahwa 64 % siswa yang menyatakan selalu, 20 % menjawab sering, 12% menjawab pernah dan 4 % yang menyatakan tidak pernah. Tabel 13 Orang tua saya menasehatkan saya agar tidak menunda-nunda waktu dalam menyelesaikan latihan atau PR( + ) NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
PERSENTASE
7
Selalu
28
56 %
Sering
10
20 %
Pernah
9
18 %
Tidak pernah
3
6%
JUMLAH
50
100%
51
Berdasarkan tabel 56 % siswa yang menyatakan selalu, sering 20 %, pernah 18 % dan 6 % yang menyatakan tidak pernah. Dari hal tersebut dapat dipastikan bahwa orang tua selalu memberitahu anaknya agar tidak menunda-nunda waktu dalam menyelesaikan latihan atau PR. Tabel 14 Orang tua saya jarang menasehatkan agar saya berusaha menyelesaikan PR IPS dengan baik dan benar ( - ) NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
PERSENTASE
8
Selalu
0
0%
Sering
3
6%
Pernah
11
22 %
Tidak pernah
36
72 %
JUMLAH
50
100%
Berdasarkan table negatif di atas terbukti bahwa perhatian orang tua terhadap anaknya sangat tinggi, hal ini terbukti melalui 72 % siswa yang menyatakan tidak pernah, 22 % menjawab pernah, 22 % menjawab sering dan 6 % dan 0 % yang menyatakan selalu.
52
Tabel 15 Orang tua saya membiarkan saya menunda waktu dalam menyelesaikan latihan ataupun PR IPS saya
(-)
NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
PERSENTASE
9
Selalu
1
2%
Sering
6
12 %
Pernah
13
26 %
Tidak pernah
30
60 %
JUMLAH
50
100%
Berdasarkan table negatif di atas 60 % siswa yang menyatakan Tidak pernah, 26 % menjawab pernah, 12 % menjawab sering dan 2 % yang menyatakan selalu. Perhatian orang tua terhadap anaknya sangat tinggi karena Orangtua tidak pernah membiarkan anaknya menunda waktu dalam menyelesaikan PR.
53
Menghadapi ujian atau ulangan Tabel 16 Orang tua saya menasehatkan agar saya lebih berhati – hati dalam menjawab soal – soal ujian IPS
(+)
NO.SOAL
JAWABAN
10
Selalu
26
52 %
Sering
9
18 %
Pernah
8
16 %
Tidak pernah
7
14 %
50
100%
JUMLAH
FREKUENSI
PERSENTASE
Berdasarkan tabel di atas dari jawaban siswa dapat diketahui bahwa orang tua selalu memberi nasehat kepada anaknya agar lebih berhati – hati dalam menjawab soal – soal ujian. hal ini dapat dibuktikan 52 % siswa yang menyatakan selalu, 18 % menjawab sering, 16 % menjawab pernah dan 14 % yang menyatakan tidak pernah. Tabel 17 Orang tua saya menanyakan tentang nilai yang saya peroleh dalam ujian IPS ( + ) NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
11
Selalu
31
PERSENTASE 62 %
54
Sering
15
30 %
Pernah
1
2%
Tidak pernah
3
6%
JUMLAH
50
100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa orang tua selalu menanyakan nilai yang diperoleh anaknya, ini terbukti bahwa 62 % siswa yang menyatakan selalu, 30 % menjawab sering, 2 % menjawab pernah dan 6 % yang menyatakan tidak pernah Tabel 18 Orang tua saya membiarkan saya tidak belajar dalam menghadapi ujian IPS ( - ) NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
PERSENTASE
12
Selalu
0
0%
Sering
8
16 %
Pernah
13
26 %
Tidak pernah
29
58 %
JUMLAH
50
100%
55
Berdasarkan table negatif diatas diketahui bahwa 58 % siswa yang menyatakan tidak pernah, pernah 26 %, sering 16 % dan 0 % yang menyatakan selalu. Dari hal tersebut dapat dipastikan bahwa orang tua tidak pernah membiarkan anaknya tidak belajar dalam menghadapi ujian IPS. Memberikan kesempatan belajar Tabel 19 Orang tua saya meringankan tugas yang merupakan tanggung jawab saya dirumah, pada saat saya sedang belajar ( + ) NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
PERSENTASE
13
Selalu
30
60 %
Sering
14
28 %
Pernah
5
10 %
Tidak pernah
1
2%
JUMLAH
50
100%
Berdasarkan tabel di atas orang tua selalu meringankan tugas anaknya dengan memberikan kesempatan belajar kepada anaknya dan tidak mengganggunya ketika sedang belajar , ini terbukti bahwa 60 % siswa yang menyatakan selalu, 28 % menjawab sering, 10% menjawab pernah dan 2 % yang menyatakan tidak pernah.
56
Tabel 20 Orang tua saya mengizinkan saya untuk mengajak teman – teman belajar dirumah( +) NO.SOAL
JAWABAN
14
Selalu
31
62 %
Sering
8
16 %
Pernah
10
20 %
Tidak pernah
1
2 %
50
100%
JUMLAH
FREKUENSI
PERSENTASE
Berdasarkan tabel di atas 62 % siswa yang menyatakan selalu, 16 % menjawab sering, 20 % menjawab pernah dan 2 % yang menyatakan tidak pernah. Jadi menurut siswa orang tuanya selau mengizinkan untuk mengajak teman-temannya belajar di rumah. Memberikan dorongan dan semangat belajar Tabel 21 Orang tua saya mendorong dan selalu memberi semangat untuk belajar dengan rajin ( + ). NO.SOAL
JAWABAN
15
Selalu
FREKUENSI 29
PERSENTASE 58 %
57
Sering
13
26 %
Pernah
6
12 %
Tidak pernah
2
4%
JUMLAH
50
100%
Berdasarkan tabel di atas dari jawaban siswa ternyata dapat diketahui bahwa orang tua selalu mendorong dan memberi semangat kepada anaknya untuk belajar dengan rajin. Hal ini dapat dibuktikan 58 % siswa yang menyatakan selalu, 26 % menjawab sering, 12% menjawab pernah dan 4 % yang menyatakan tidak pernah. Jadi menurut siswa orang tuanya selau mendorong dan memberi semangat kepada anaknya untuk belajar dengan rajin. Tabel 22 Orang tua saya berusaha membangkitkan semangat belajar saya, agar saya berusaha mencapai prestasi yang baik ( + ) NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
PERSENTASE
16
Selalu
31
62 %
Sering
11
22 %
Pernah
8
16 %
Tidak pernah
0
0%
58
JUMLAH
50
100%
Berdasarkan tabel di atas perhatian orang tua untuk membangkitkan semangat belajar anaknya cukup tinggi , ini terbukti bahwa 62 % siswa yang menyatakan selalu, 22 % menjawab sering, 16% menjawab pernah dan 0 % yang menyatakan tidak pernah. Jadi menurut siswa Orangtuanya selalu berusaha membangkitkan semangat belajar anknya. Tabel 23 Orang tua saya berjanji akan memberi saya sesuatu agar saya berusaha lebih giat dalam belajar IPS ( + ) NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
PERSENTASE
17
Selalu
29
58 %
Sering
9
18 %
Pernah
9
18 %
Tidak pernah
3
6%
JUMLAH
50
100%
Berdasarkan tabel 58 % siswa yang menyatakan selalu, sering 18 %, pernah 18 % dan 6 % yang menyatakan tidak pernah. Dari hal tersebut dapat dipastikan bahwa Orang tua selalu memberikan sesuatu kepada anaknya untuk mendorong anaknya supaya belajar lebih giat lagi.
59
Menjelaskan tujuan belajar Tabel 24 Orang tua saya menegur saya, ketika melihat saya tidak belajar pada saat – saat jam belajar di rumah ( + ) NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
PERSENTASE
18
Selalu
29
58 %
Sering
15
30 %
Pernah
5
10 %
Tidak pernah
1
2%
JUMLAH
50
100 %
Berdasarkan tabel di 58 % siswa yang menyatakan selalu, 30 % menjawab sering, 10 % menjawab pernah dan 2 % yang menyatakan tidak pernah. Dari hal tersebut dapat dipastikan bahwa Orang tua selalu menegur jika melihat anaknya tidak belajar pada saat jam – jam belajar di rumah. Tabel 25 Orang tua saya memberitahu saya tentang tujuan dan manfaat belajar dengan baik dan benar ( + ) NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
19
Selalu
33
PERSENTASE 66 %
60
Sering
10
20 %
Pernah
4
8%
Tidak pernah
3
6%
50
100%
JUMLAH
Berdasarkan tabel di atas 66 % siswa yang menyatakanselalu, 20 % menjawab sering, 8 % menjawab pernah dan 6 % yang menyatakan tidak pernah. Jadi menurut siswa orang tuanya selau memberitahu anaknya tentang tujuan dan manfaat belajar dengan baik dan benar. Melengkapi fasilitas belajar Tabel 26 Orang tua saya berusaha memenuhi kebutuhan saya terhadap buku – buku pelajaran ( buku paket ) IPS saya diwajibkan guru ( + ) NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
PERSENTASE
20
Selalu
34
68 %
Sering
8
16 %
Pernah
5
10 %
Tidak pernah
3
6%
61
JUMLAH
50
100%
Berdasarkan tabel di atas dari jawaban siswa ternyata dapat diketahui bahwa Orang tua selalu memenuhi kebutuhan anaknya terhadap buku – buku pelajaran (buku paket). hal ini dapat dibuktikan 68 % siswa yang menyatakan selalu, 16 % menjawab sering, 10% menjawab pernah dan 6 % yang menyatakan tidak pernah. Jadi menurut siswa orang tuanya selalu memenuhi kebutuhan anaknya terhadap buku – buku pelajaran (buku paket). Tabel 27 Orang tua saya melengkapi semua alat – alat belajar IPS yang saya perlukan ( + ) NO.SOAL
JAWABAN
FREKUENSI
PERSENTASE
21
Selalu
27
54 %
Sering
17
34 %
Pernah
5
10 %
Tidak pernah
1
2%
JUMLAH
50
100%
Berdasarkan tabel di atas perhatian Orang tua untuk memberi melengkapi semua alat – alat belajar IPS yang saya perlukan cukup tinggi , ini terbukti bahwa 54 % siswa yang menyatakan selalu, 34 % menjawab sering, 10 % menjawab pernah dan 2 % yang menyatakan tidak pernah. Jadi menurut siswa Orang tuanya selalu melengkapi semua alat – alat belajar IPS yang diperlukan anaknya.
62
Tabel 28 Disrtibusi Frekuensi Tentang Perhatian Yang Diberikan Orangtua Kepada Anak Dari 50 Responden NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
NAMA Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Responden 6 Responden 7 Responden 8 Responden 9 Responden 10 Responden 11 Responden 12 Responden 13 Responden 14 Responden 15 Responden 16 Responden 17 Responden 18 Responden 19 Responden 20 Responden 21 Responden 22 Responden 23 Responden 24 Responden 25 Responden 26
A(4) 10 6 15 9 13 15 6 7 12 18 16 10 18 12 11 7 12 17 13 13
B(3) 3 10 6 2 4 4 14 10 0 0 3 5 2 5 6 8 7 1 7 4
C(2) 10 13 0 17 2 1 5 7 6 1 2 4 1 3 4 6 1 1 1 2
D(1) 3 0 1 2 2 0 1 4 10 0 2 2 0 0 0 0 1 0 0 2
15 11 13 20 11 13
4 6 7 0 7 7
1 2 1 0 2 1
1 0 0 1 1 0
Jumlah Jumlah Angket Skor 21 70 21 80 21 79 21 78 21 70 21 74 21 77 21 76 21 70 21 74 21 79 21 65 21 80 21 73 21 70 21 64 21 72 21 77 21 75 21 70 21 21 21 21 21 21
75 70 75 81 70 75
63
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Responden 27 12 0 8 1 21 65 Responden 28 17 2 0 1 21 77 Responden 29 16 4 1 0 21 78 Responden 30 10 9 1 1 21 70 Responden 31 11 6 3 0 21 69 Responden 32 10 5 4 2 21 65 Responden 33 10 8 3 0 21 70 Responden 34 9 5 6 2 21 65 Responden 35 15 4 2 0 21 76 Responden 36 9 10 1 1 21 69 Responden 37 12 4 2 3 21 67 Responden 38 11 7 2 1 21 70 Responden 39 12 6 0 9 21 75 Responden 40 11 5 5 0 21 69 Responden 41 12 5 3 1 21 70 Responden 42 13 0 7 1 21 68 Responden 43 10 8 2 2 21 70 Responden 44 9 4 8 1 21 65 Responden 45 6 9 3 3 21 60 Responden 46 10 8 3 0 21 70 Responden 47 10 3 5 3 21 62 Responden 48 9 7 3 2 21 65 Responden 49 8 8 7 0 21 70 Responden 50 17 3 0 1 21 78 Untuk mengetahui nilai rata-rata perhatian orang tua, maka penulis menggunakan rumus:
Mx
=
Mx
= Mea
N
= Number of cases
∑X
= Jumlah nilai variabel X
64
Mx
3582 = 71,64 50
=
Berdasarkan tabel 28 skor kualifikasi perhatian orangtua terhadap peningkatan hasil belajar siswa dapat dibedakan seperti terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel 29 Kualifikasi Tingkat Perhatian Orangtua
R. Skor Kualifikasi
F
%
76-100
Sangat baik
-
-
51-75
Baik
26
52.0
26-50
Cukup
24
48.0
0-25
Kurang
-
-
50
100
Jumlah
Dengan melihat data table 8 dapat dikatakan bahwa orangtua dalam memberikan perhatian terhadap peningkatan hasil belajar anak sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari rentang skor 26-50 yang di kualifikasikan sebagai nilai cukup dimana terdapat 24 orangtua siswa atau 48.0%. Sedangkan terdapat 26 orangtua atau 52.0% yang memberikan motivasi yang baik terhadap peningkatan hasil belajar anak. b. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai raport yang diperoleh siswa setelah dilaksanakannya ulangan akhir semester 1. Adapun nilai yang diperoleh penulis ambil dari nilai raport dengan data sebagai berikut :
65
Tabel 30 Nilai Raport Semester 1 Siswa Kelas VII SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan Nama
Nilai
Responden 1 Responden 2
76
Responden 3 Responden 4 Responden 5 Responden 6 Responden 7 Responden 8 Responden 9 Responden 10 Responden 11 Responden 12 Responden 13 Responden 14 Responden 15 Responden 16 Responden 17 Responden 18 Responden 19
79 78 77 74 73 76 75 80 72 77 72 78 71 68 62 71 76 74
66
Responden 20 Responden 21 Responden 22 Responden 23 Responden 24 Responden 25 Responden 26 Responden 27 Responden 28 Responden 29 Responden 30 Responden 31 Responden 32 Responden 33 Responden 34 Responden 35 Responden 36 Responden 37 Responden 38 Responden 39 Responden 40 Responden 41
68 72 67 73 80 68 74 63 76 77 69 67 64 74 79 75 67 66 68 73 67 68
67
Responden 42
66
Responden 43
67
Responden 44
63
Responden 45
64
Responden 46 69 Responden 47 72 Responden 48 63 Responden 49 67 Responden 50 76 3571
Jumlah
Berdasarkan table 9, hasil belajar siswa dapat dikualifikasikan seperti pada tabel berikut ini. Data mengenai hasil belajar IPS dapat dilihat pada nilai rata-ratanya dengan menggunakan rumus:
My
=
My
= Mean
∑Y
= Jumlah nilai variabel Y
N
= Number of cases
My
=
3571 50
= 71,42
68
Tabel 31 Kualifikasi Tingkat Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan R.Skor Kualifikasi
F
%
91-100
Istimewa
-
-
81-90
Sangat Baik
-
-
71-80
Baik
29
58.0
61-70
Cukup
21
42.0
51-60
Rendah
-
-
0-50
Gagal
-
-
50
100
Jumlah
Berdasarkan tabel 10 dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa Kelas VIII SMP Fatahillah sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari rentangan skor 61-70 yang dikualifikasikan cukup, dimana terdapat 21 siswa atau 42.0% siswa yang memperoleh nilai 61-70, sedangkan 29 siswa atau 58.0% memperoleh rentang skor 71-80 yang dikualifikasikan baik. Karena mayoritas siswa atau 58.0% memperoleh rentang skor 71-80 yang dikualifikasikan sebagai nilai cukup. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa SMP Fatahillah sudah cukup baik. 2. Hasil Uji Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan data primer, penulis melakukan penyebaran angket atau kuesioner kepada siswa kelas VIII yang terdiri dari 2 kelas sebanyak 25 pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 50 siswa, setelah itu dilakukan uji validitas. Instrumen yang telah valid diperoleh 21 pertanyaan
69
dari 25 pertanyaan dalam angket, lalu data tersebut dijumlahkan kemudian hasil penjumlahan itu dijadikan acuan perhitungan korelasi. Uji Validitas Data Pengujian validitas dari instrumen penelitian dilakukan dengan menghitung angka korelasi atau r hitung dari nilai jawaban tiap responden untuk tiap butir pertanyaan. Kemudian dibandingkan dengan r table. Nilai r tabel 0.284 didapat dari jumlah kasus-2, atau 50-2=48, tingkat signifikan 5% maka didapat r tabel 0.284. Setiap butir pertanyaan dikatakan valid jika angka korelasional yang diperoleh dari perhitungan lebih besar atau sama dengan dari r tabel. Tabel 32 Uji Validitas Instrumen Perhatian Orangtua Siswa Kelas VIII SMP Fatahillah Pertanyaan
Nilai r
Nilai r
Kriteria
hitung
Tabel
1
0.618
0.284
Valid
2
0.489
0.284
Valid
3
0.391
0.284
Valid
4
0.535
0.284
Valid
5
0.466
0.284
Valid
6
0.333
0.284
Valid
7
0.537
0.284
Valid
8
0.554
0.284
Valid
9
0.489
0.284
Valid
10
0.151
0.284
Tidak Valid
11
0.533
0.284
Valid
70
12
0.422
0.284
Valid
13
0.065
0.284
Tidak Valid
14
0.618
0.284
Valid
15
0.466
0.284
Valid
16
0.537
0.284
Valid
17
0.531
0.284
Valid
18
0.519
0.284
Valid
19
0.490
0.284
Valid
20
0.438
0.284
Valid
21
0.263
0.284
Tidak Valid
22
0.330
0.284
Valid
23
0.317
0.284
Valid
24
0.519
0.284
Valid
25
0.219
0.284
Tidak Valid
Sumber: Data yang diolah menggunakan program SPSS 13 Dari hasil uji validitas diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel product moment tingkat signifikan 5% yaitu 0.284, jika r hitung lebih besar atau sama dari r tabel maka soal tersebut dapat dikatakan valid. Dari hasil uji validitas, pertanyaan yang valid sebanyak 21 pertanyaan dari 50 pertanyaan. 3. Analisis Data Dari statistik yang dianalisa adalah nilai-nilai dari penyebaran angket mengenaiperhatian orangtua siswa, dan untuk nilai hasil belajar diperoleh melalui nilai raport semester 1 pada kelas VIII. Untuk itu sesuai dengan teknik yang digunakan dalam menganalisa data, maka tabel 33 akan menjelaskan perhitungan untuk memperoleh koefisien
71
korelasi antara perhatian orangtua dengan hasil belajar sehingga dapat diambil interpretasi data. Tabel 33 Perhitungan Untuk Memperoleh Koefisien Korelasi Antara Perhatian Orangtua Siswa Dengan Hasil Belajar Siswa Untuk mencari koefisien korelasi antara pengaruh perhatian orang tua (variabel X) dengan hasil belajar IPS (variabel Y) dilakukan dengan rumus koefisien korelasi product moment. Adapun langkah-langkah perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 34 Analisa korelasi variabel X (perhatian orang tua) dan variabel Y (hasil belajar IPS siswa)
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
X 70 80 79 78 70 74 77 76 70 74 79 65 80 73
Y 76 79 78 77 74 73 76 75 80 72 77 72 78 71
SKOR XY 5320 6320 6162 6006 5180 5402 5852 5700 5600 5328 6083 4680 6240 5183
X² 4900 6400 6241 6084 4900 5476 5929 5776 4900 5476 6241 4225 6400 5329
Y² 5776 6241 6084 5929 5476 5329 5776 5625 6400 5184 5929 5184 6084 5041
72
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
70 64 72 77 75 70 75 70 75 81 70 75 65 77 78 70 69 65 70 65 76 69 67 70 75 69 70 68 70 65 60 70 62 65 70
68 62 71 76 74 68 72 67 73 80 68 74 63 76 77 69 67 64 74 79 75 67 66 68 73 67 68 66 67 63 64 69 72 63 67
4760 3968 5112 5852 5550 4760 5400 4690 5475 6480 4760 5550 4095 5852 6006 4830 4623 4160 5180 5135 5700 4623 4422 4760 5475 4623 4760 4488 4690 4095 3840 4830 4464 4095 4690
4900 4096 5184 5929 5625 4900 5625 4900 5625 6561 4900 5625 4225 5929 6084 4900 4761 4225 4900 4225 5776 4761 4489 4900 5625 4761 4900 4624 4900 4225 3600 4900 3844 4225 4900
4624 3844 5041 5776 5476 4624 5184 4489 5329 6400 4624 5476 3969 5776 5929 4761 4489 4096 5476 6241 5625 4489 4356 4624 5329 4489 4624 4356 4489 3969 4096 4761 5184 3969 4489
73
50 Jumlah
78 3582
76 3571
N= 50
∑X = 3582
∑Y = 3581
5928 256777 ΣX² = 256777
6084 257910 ΣY² = 257910
5776 256307 ΣXY = 256307
Dari data tersebut, maka dapat dicari nilai koefisien korelasi sebagai berikut: ry
=
=
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
=
=
=
=
50 256307 (3582) (3571) 2 3571 50 257910
50 256777 3582 2
=
2
12815350 12791322
12838850 12830724 12895500 12752041 24028 8126 143459 24028 1165747834 24028 34143.0
0,703
Dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara variabel X dan variabel Y bertanda positif dengan memperhatikan besarnya rxy yang diperoleh yaitu 0, 703.
74
Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan itu signifikan atau tidak, maka r hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel. Dan sebelum membandingkannya, terlebih dahulu dicari derajat kebebasannya atau df (degrees of freedom) dengan menggunakan rumus : df = N – nr = 50- 2 = 48 Dengan df sebesar 48 jika dikonsultasikan dengan tabel r, masing-masing untuk r 5 % sebesar 0,284 dan untuk r 1 % sebesar 0,368. Jika dilihat dari harga r tabel tersebut, ternyata rxy sebesar 0.703 lebih besar dari pada harga tabel r, baik dari pada taraf signifikansi 5 % maupun 1 %. Dengan demikian hipotesa Alternatif (Ha) diterima, dan hipotesa Nol (Ho) ditolak. Artinya : “ Terdapat korelasi yang signifikan antara perhatian orangtua siswa dengan hasil belajar siswa SMP Fatahilah Pondok Pinang jakarta Selatan” Selanjutnya untuk mengetahui besar kontribusi (sumbangan) yang diberikan variabel X dalam menunjang keberhasilan variabel Y, maka harus diketahui terlebih dahulu suatu koefisien yang disebut dengan koefisien penentuan (Coeffecient of Determination) dengan rumus sebagai berikut : KD
= rxy2 x 100 % = (0,703) 2 x 100% = 0,494209 x 100% = 49,4209% = 49,42%
75
Dari perhitungan diperoleh hasil KD sebesar 49.42% maka dapat diketahui perhatian orangtua siswa pada kelas VII SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan dalam mempengaruhi hasil belajar siswa adalah sebesar 49.42% dan ini berarti bahwa 50.58% lagi dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain. 4. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor perhatian orangtua dalam memperhatikan anak dalam belajar diperoleh rata-rata sebesar 71,64 dan untuk skor hasil belajar siswa diperoleh rata-rata sebesar 71,42, ini menunjukkan bahwa skor perhatian orangtua dalam memperhatikan anak dalam belajar terhadap peningkatan hasil belajar anak yang tinggi akan membentuk hasil yang positif terhadap prestasi belajar anak dan skor perhatian orang tua dalam memperhatikan anak belajar terhadap peningkatan hasil belajar anak yang rendah akan membentuk hasil yang kurang baik terhadap prestasi belajar anak. Dari hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa perhatian yang datang karena adanya rangsangan dari luar individu (ekstrinsik) sangat diperlukan, dalam hal ini orangtua. Orangtua mempunyai tanggungjawab yang besar dalam mendidik anak. Mengapa perhatian ini perlu diberikan, tak lain karena siswa tidak senantiasa berada dalam keadaan tetap, bisa terjadi siswa yang mempunyai motivasi belajar yang demikian tinggi tiba-tiba melemah, supaya melemahnya motivasi ini tidak sampai berada pada tingkatan yang sangat rendah, perlu ditingkatkan dengan orangtua selalu memberikan perhatian penuh kepada anak terutama dalam mengontrol belajarnya. Pada siswa yang tingkat motivasi belajarnya lemah, justru perhatian dari orangtua sangat diperlukan, untuk membangkitkan semangat belajar anak. Begitu pentingnya fungsi perhatian orangtua terhadap kegiatan belajar anak,
76
oleh karena itu orangtua sebagai orang yang paling dekat dan bertanggung jawab terhadap anak-anaknya harus senantiasa dapat memotivasi anak dalam belajar agar dapat mencapai hasil yang memuaskan. Selanjutnya, dari perhitungan rxy diperoleh sebesar 0.703 dan apabila hasil tersebut diinterpretasikan secara sederhana dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi r product moment, ternyata besarnya rxy yang diperoleh terletak antara 0.70 – 0.90 yang berarti “ Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang tinggi“. Setelah dikonsultasikan dengan tabel interpretasi data “r” product moment diperoleh hasil bahwa antara pengaruh perhatian orangtua dalam memperhatikan anak terhadap hasil belajar anak terdapat korelasi positif yang tinggi. Hal ini berarti setiap perhatian orangtua dalam memperhatikan anak dalam belajar yang besar atau tinggi akan diikuti pula dengan besarnya peningkatan prestasi belajar yang diperoleh siswa. Kontribusi dari hasil korelasinya ditunjukkan sebesar 49.42%. Artinya, salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi atau hasil belajar adalah perhatian orangtua dalam lingkungan keluarga. Dalam lingkungan keluarga pihak orangtualah yang turut mempengaruhi kemajuan hasil belajar anak, bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat penting, karena sebagian besar waktu belajar dilaksanakan di rumah, keluarga kurang mendukung situasi belajar. Seperti kericuhan keluarga, kurang perhatian orangtua, kurang perlengkapan belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajar.4 Dengan demikian betapa pentingnya motivasi yang diberikan orangtua untuk tercapainya keberhasilan belajar anak, untuk itu sebagai orangtua haruslah memotivasi anaknya dengan baik sehingga apa yang diinginkan orangtua dapat tercapai, dalam hal ini keberhasilan anak dalam belajar.
4
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta:Rineka Cipta, 1991). Cet. , h. 243-244
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran hasil penelitian mengenai pengaruh motivasi orangtua dalam membangkitkan semangat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan. A. Kesimpulan 1. Pada umumnya pihak orangtua siswa kelas VIII SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan dalam kategori baik dalam menberi perhatian kepada anaknya untuk mengontrol belajar anak dan membangkitkan semangat anak dalam belajar. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata 71.64 dari jawaban kuisioner yang diberikan kepada siswa sebanyak 21 pertanyaan. 2. Hasil belajar siswa kelas VIII SMP Fatahillah secara umum baik memenuhi standar ketuntasan belajar mengajar. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata 71.42 dari jumlah siswa sebanyak 50 orang. 3. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar anak dalam belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Fatahillah. Hal ini ditunjukkan dari hasil korelasi antara pengaruah perhatian orangtua terhadap hasil belajar siswa sebesar 0.703, dan apabila hasil tersebut diinterpretasikan secara sederhana dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi r
77
product moment, ternyata dari hasil korelasi pengaruh perhatian orangtua terhadap hasil belajar siswa terletak antara 0.70– 0.90 yang berarti, antara pengaruh perhatian orangtua dalam mempengaruhi hasil belajar siswa terdapat korelasi yang tinggi. Dan kontribusi dari hasil korelasinya sebesar 49.42%. Dari hasil tersebut terlihat bahwa meningkat atau menurunnya hasil belajar siswa salah satunya ditentukan oleh perhatian yang diberikan oleh pihak orangtua. Maka semakin tinggi tingkat perhatian yang diberikan orangtua maka semakin baik hasil belajar yang akan dicapai siswa.
B. Saran Berdasarkan
pada
beberapa
permasalahan penelitian,
kesimpulan
penulis
sebagai
jawaban
dari
saran
yang
memberikan beberapa
diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang berkepetingan. 1. Dengan terbukti adanya hubungan yang signifikan antara pengaruh perhatian orangtua dengan peningkatan hasil belajar siswa berarti, masalah perhatian orangtua terhadap peningkatan hasil belajar siswa perlu di tingkatkan oleh setiap orangtua. Walaupun perhatian orangtua sudah baik namun alangkah baiknya orangtua lebih meningkatkan lagi perhatiannya terhadap anak agar menjadi lebih baik sehingga apa yang diharapkan orangtua terhadap peningkatan hasil belajar anak sesuai dengan apa yang diinginkan. Orangtua hendaknya tidak hanya memberikan perhatian saja kepada anak untuk meningkatkan hasil belajarnya tetapi juga perlu bekerjasama dengan pihak sekolah agar ada komunikasi yang baik antara orangtua dengan pihak sekolah. Adanya kerjasama antara orangtua dengan pihak sekolah tidak menutup kemungkinan anak akan merasa lebih diperhatikan dan anak mungkin akan semangat dalam menerima pelajaran yang tentunya hal ini akan dapat meningkatkan hasil belajar. 2. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang kedua hendaklah juga menjalin hubungan yang baik dengan pihak orangtua dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang timbul pada anak, disamping dengan adanya
78
hubungan yang baik antara orangtua dengan pihak sekolah juga dapat mengetahui secara tidak langsung seberapa besar perhatian yang diberikan oleh orangtua terhadap peningkatan hasil belajar siswa 3. Bagi seorang guru keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam pelajaran secara tidak langsung membuktikan keberhasilan guru dalam memberikan pengajaran kepada siswanya, oleh karena itu guru dan pihak orang tua harus bekerjasama dalam member perhatian kepada anak dengan memotivasi anak belajar, sehingga dengan adanya kerjasama antara guru dan pihak orangtua peningkatan hasil belajar siswa dapat tercapai sesuai dengan harapan yang dinginkan.
79