BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gorontalo. Sekolah ini
terletak di Jalan M.H. Thamrin No. 8 Kelurahan Ipilo, Kecamatan Kata Timur, Kota Gorontalon, Provinsi Gorontalo. Pemilihan sekolah tersebut sebagai objek penelitian didasarkan atas beberapa alasan. Pertama, sebagai tempat peneliti melaksanakan PPL sehingga masalah yang diangkat dalam penelitian ini merupakan kondisi yang benar-benar terjadi di sekolah tersebut. Alasan kedua, yaitu SMA Negeri 1 Gorontalo merupakan salah sekolah RSBI di Provinsi Gorontalo yang memiliki berbagai fasilitas yang mendukung pembelajaran sehingga nantinya sangat bermanfaat dalam mendukung data penelitian. Alasan ketiga, yaitu sekolah tersebut cukup strategis dan akses menuju ke sekolah tersebut mudah dijangkau sehingga dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, yaitu dari bulan maret mulai sampai bulan Juni 2012. Waktu penelitian tersebut diawali dari penetapan masalah sampai penyusunan laporan hasil penelitian.
Tabel 1. Waktu Penelitian No
Kegiatan Penelitian
1.
Pra-Penelitian.
2.
Seminar
Waktu Penelitian Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Proposal
Penelitian. Menyusun
3.
Instrumen Penelitian. Mengurus Surat Izin
4.
dan
Rekomendasi
Penelitian. 5.
6.
3.2
Melaksanakan Penelitian. Menyusun Laporan Hasil Penelitian.
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan (Nazir, 2003: 271). Populasi dapat pula diartikan sebagai objek yang akan diselidiki (Arikunto, 1996: 107). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo yang terdaftar pada tahun ajaran 2011/2012 berjumlah 261 orang. Populasi tersebut tersebar pada 10 (sepuluh) kelas. Distribusi populasi menurut jenjang kelas dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Populasi menurut Jenjang Kelas Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan 16 12
No
Kelas
1.
X.1
2.
X.2
11
15
26 orang
3.
X.3
12
14
26 orang
4.
X.4
12
14
26 orang
5.
X.5
12
14
26 orang
6.
X.6
8
17
25 orang
7.
X.7
11
17
28 orang
8.
X.8
11
15
26 orang
9.
X.9
10
15
25 orang
10.
X.10
9
16
25 orang
112
149
261 orang
Jumlah
Jumlah 28 orang
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Gorontalo. 3.2.2 Sampel Penelitian Menurut Arikunto (1996: 109), “Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diperlukan dan apabila lebih besar dari 100 orang, maka diambil sampel antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”. Mengingat jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka diambil sampel sebesar 20% dari jumlah populasi. Jadi, jumlah sampel sebanyak 52 orang (lampiran 1). Pengambilan sampel secara random sampling dilakukan dengan anggapan bahwa setiap populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel.
3.3
Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ingin dikaji, maka dalam penelitian ini
akan digunakan metode deskriptif dan korelasional untuk melihat gambaran
secara umum mengenai pengaruh karakteristik aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Gorontalo.
3.4
Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas
(X) dan variabel terikat (Y). 3.4.1 Variabel Bebas Variabel bebas atau variabel X didefinisikan sebagai karakteristik aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sejarah, dengan 5 (lima) indikator berikut ini. a.
Aktivitas visual.
b.
Aktivitas lisan.
c.
Aktivitas mendengarkan.
d.
Aktivitas menulis.
e.
Aktivitas membaca.
3.4.2 Varibel Terikat Variabel terikat atau variabel Y didefinisikan sebagai hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah dengan indikator materi sebagai berikut. a.
Teori-teori mengenai asal usul mengenai nenek moyang bangsa Indonesia.
b.
Kedatangan Bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu ke Indonesia.
c.
Hubungan kebudayaan purbakala di Vietnam dan India dengan perkembangan masyarakat purbakala Indonesia.
3.5
Teknik Pengumpulan Data Data penelitian ini diperoleh melalui angket dan tes. Kedua jenis
pengumpulan data tersebut diuraikan sebagai berikut. 3.5.1 Angket Angket yang dibuat memuat beberapa pertanyaan yang secara implisit mengungkapkan keterangan-keterangan mengenai aktivitas belajar siswa. Setiap pertanyaan angket diikuti oleh 4 (empat) alternatif jawaban. Penyekorannya berdasarkan skala Likert dengan pembobotan masing-masing untuk pilihan (A), (B), (C), dan (D) adalah 4, 3, 2, dan 1. Angket dibuat sebanyak 25 nomor pertanyaan (lampiran 2), sehingga data tentang aktivitas belajar siswa akan memiliki skor maksimum 100 dan skor minimum 25. Angket merupakan variabel X dengan distribusi indikator seperti pada tabel berikut. Tabel 3. Distribusi Angket menurut Indikator
a. Aktivitas visual.
1, 2, 3, 4, 5
Jumlah Pertanyaan 5
b. Aktivitas lisan.
6, 7, 8, 9, 10
5
c. Aktivitas mendengarkan.
11, 12, 13, 14, 15
5
d. Aktivitas menulis.
16, 17, 18, 19, 20
5
e. Aktivitas membaca.
21, 22, 23, 24, 25
5
Indikator Aktivitas Belajar Siswa
Jumlah
Nomor Pertanyaan
25
3.5.2 Tes Soal-soal yang disusun dalam tes berbentuk objektif (pilihan ganda) yang didasarkan pada materi dan kurikulum mata pelajaran yang berlaku. Tes tersebut digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah.
Pemilihan butir tes disesuaikan dengan sajian materi yang diajarkan pada saat penelitian ini berlangsung. Jadi, sebelum tes hasil belajar dibuat, terlebih dahulu peneliti mengadakan pertemuan dan konsultasi dengan guru mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Gorontalo, khususnya yang mengampu pelajaran tersebut di kelas X. Hal ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sedang diajarkan serta tujuan penelitian yang sedang dilakukan. Jumlah soal yang dibuat sebanyak 30 butir (lampiran 3) soal dengan distrubusi seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4. Distribusi Soal menurut Indikator Indikator Soal
Nomor Pertanyaan
a. Teori-teori mengenai asal usul 4, 7, 10, 12, 13, 15, 17, 22, mengenai
nenek
moyang
Jumlah Soal 10 butir
27, 30
bangsa Indonesia. b. Kedatangan
bangsa
Proto
Melayu dan Deutro Melayu ke
1, 2, 5, 8, 11, 14, 18, 19,
10 butir
21, 25
Indonesia. c. Hubungan
kebudayaan
purbakala di Vietnam dan
3, 6, 9, 16, 20, 23, 24, 26,
10 butir
28, 29
India dengan perkembangan masyarakat
purbakala
Indonesia. Jumlah
30 butir
Setiap butir soal yang dijawab benar diberi skor 1. Sedangkan butir soal yang dijawab salah diberi skor 0. Hasil belajar siswa ditetapkan berdasarkan jumlah skor yang dicapai siswa dan kemudian dibagi dengan banyaknya jumlah butir pertanyaan soal.
Setelah kedua instrumen (angket dan tes) dibuat, langkah selanjutnya adalah mengadakan uji coba terhadap instrumen tersebut dengan maksud untuk melihat tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Uji coba ini dilakukan dengan menyebarkan angket dan tes kepada responden yang bukan termasuk pada sampel penelitian, dan kemudian diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya berdasarkan data yang terkumpul. Uji validitas kedua instrumen penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment. NΣXY – (ΣX)( ΣY) rxy =
(NΣX – (ΣX) (NΣY – (ΣY) ) 2
Di mana:
2
2
(Arikunto, 2007: 327)
2
rxy = korelasi yang dicari. ΣX = korelasi responden untuk instrumen ke-1. ΣY = skor total responden. N
= jumlah responden.
Selanjutnya, pengujian reliabilitas untuk angket menggunakan rumus Alpha berikut ini. Σα2(n)
k r11
1-
=
Di mana:
k–1
α2(t)
r11
= harga reliabilitas instrumen.
k
= jumlah butir pertanyaan angket.
Σα2(n) = jumlah varians butir instrumen. α2(t)
= varians total.
Sedangkan pengujian reliabilitas untuk tes menggunakan rumus KR-21 di bawah ini.
k r11
Di mana:
m.k.m 1-
=
k–1
k . Vt
r11 = harga reliabilitas instrumen. k
= jumlah butir soal.
M = X = rata-rata Vt = varians total. Melalui rumus di atas, maka kriteria penetapan reliabitas instrumen menggunakan klasifikasi Gulifort (dalam Ruseffendi, 1998) sebagai berikut.
3.6
≤ 0,2
0
k
= sangat rendah.
0,2
< k ≤ 0,4
= rendah.
0,4
< k ≤ 0,7
= sedang.
0,7
< k ≤ 0,9
= tinggi.
0,9
< k ≤ 1,0
= sangat tinggi.
Teknik Analisis Data Kegiatan penelitian yang dilakukan sebelum pengujian hipotesis adalah
pengujian normalitas data. Hal ini dilakukan untuk menguji apakah data yang diperoleh dari sampel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analsiis regresi-korelasi. Langkahlangkah pengujian normalitas data adalah sebagai berikut. 1.
Menentukan rentang interval. R = skor maksimum – skor minimum
2.
Menentukan banyaknya kelas. K = 1 + 3,3 log n
3.
Menentukan panjang kelas.
Rentang (R) P = Banyaknya kelas (k) 4.
Membuat daftar distribusi frekuensi.
5.
Mencari nilai rata-rata (X) ΣfiXi X = Σfi
6.
Mencari standar devisasi (S) dengan rumus: nΣfiXi2 – (ΣfiXi)2 s = n(n – 1)
7.
Membuat daftar distribusi frekuensi teoretik.
8.
Menghitung harga Chi-Kuadrat dengan rumus: k
X2 =
(Oi – Ei)
Σ i-1
Ei
di mana: Oi = frekuensi teoretik Ei = frekuensi pengamatan Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut. Data dikatakan berdistribusi normal apabila X2hitung ≤ X2daftar
pada taraf nyata α = 0,05 dengan derajat
kebebasan (dk) = k – 1. Sebaliknya, data dikatakan tidak berdistribusi normal jika X2hitung ≥ X2daftar atau X2hitung ≤ X2(1-α)(k-1). Langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis digunakan teknik analisis korelasi dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Menghitung koefisien korelasi. Perhitungan koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengetahui keterhubungan antara variabel X dan variabel Y dengan menggunakan rumus korelasi product moment berikut ini. NΣXY – (ΣX)( ΣY) rxy =
(NΣX2 – (ΣX)2 (NΣY2 – (ΣY)2)
Di mana:
(Arikunto, 2007: 327)
rxy = korelasi yang dicari. ΣX = korelasi responden untuk instrumen ke-1. ΣY = skor total responden. N
= jumlah responden.
b. Koefisien determinasi (r2). c. Menguji keberartian koefisien korelasi dengan langkah-langkah sebagai berikut. (1) Rumusan koefisien korelasi dengan langkah-langkah sebagai berikut. H0 : ρ = 0 : karakteristik aktivitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. H0 : ρ ≠ 0 : karakteristik aktivitas belajar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. (2) Menghitung nilai statistik uji –t dari koefisien (r) dan jumlah responden n dengan rumus: rn-2 t = 1-r2
(3) Memilih taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n – 2. Kemudian menentukan harga kritis statistik uji –t, yaitu t(1-α)dk dari tabel presentil untuk distribusi t. (4) Kriteria pengujian terima H0 jika thitung ≤ t(1-α)dk dan sebaliknya terima H1 jika thitung ≥ t(1-α)dk.