BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Penentuan Lokasi Penelitian Penulis akan melakukan penelitian di Laboratorium Klinik Prodia Cepu. Ada beberapa pertimbangan yaitu terkait dengan waktu, akses informasi yang tersedia dan kemudahan untuk mencapai itu semua. Selain itu juga Prodia merupakan market leader dan trendsetter di bidang laboratorium. Dilihat dari segi omset dari tahun 2004 s/d 2011 Prodia Cepu mengalami peningkatan omset minimal 20% setiap tahunnya.
3.2
Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis pendekatan yang digunakan adalah metode kuantitatif. Bertujuan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan secara kuantitatif efektivitas iklan SMS BROADCAST Laboratorium Klinik Prodia Cepu dalam pengambilan keputusan pembelian ulang oleh pelanggan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif eksplanasi. Dimana nanti Penulis akan menjelaskan hubungan antar variabel secara mendalam dan representative.
3.3
Unit Amatan dan Unit Analisa Berdasarkan dari tujuan penelitian, maka unit amatan dalam penelitian ini adalah Laboratorium Klinik Prodia Cepu dan pelanggan Laboratorium Klinik Prodia Cepu. Sedangkan unit analisa dalam penelitian ini adalah efektivitas iklan dan iklan SMS BROADCAST Laboratorium Klinik Prodia Cepu.
18
3.4
Identifikasi Variabel, Indikator Penelitian, Desain Penelitian dan Skala Pengukuran Variabel penelitian adalah pembelian ulang sebagai variabel dependen. Sementara variabel independen adalah keenam variabel Consumer Decision Model. Indikator dari variabel dependen di atas adalah Consumer Decision Model. Indikator dari variabel independennya ialah pesan iklan, pengenalan merek, sikap, kepercayaan, niat beli dan pembelian nyata. Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Takrif Variabel
Indikator
Instrumen
Skala Pengukuran
Pesan (Information) Sejumlah informasi tentang merek yang berasal dari iklan, wiraniaga, iklan dari mulut ke mulut, dan berbagai sumber.
Daya tarik format pesan (penggunaan huruf besar dan kecil, penggunaan tanda baca). Daya tarik tema pesan (promosi pemeriksaan yang menarik dari Prodia).
Saya pernah mendapatkan sms dari Prodia.
Ordinal
Saya cukup mudah memahami format pesan sms Prodia.
Ordinal
Penggunaan bahasa sms Prodia sudah sesuai dengan EYD.
Ordinal
Saya tertarik terhadap sms pemeriksaan dengan diskon.
Ordinal
Saya mencermati bila mendapatkan sms dari Prodia.
Ordinal
Sms dari Prodia mudah diingat.
Ordinal
Saya merasa terbantu dengan adanya sms dari Prodia.
Ordinal
Sms yang di kirim Prodia sudah cukup lengkap.
Ordinal
Informasi sms broadcast Prodia sudah cukup memenuhi rasa keingintahuan saya.
Ordinal
19
Pengenalan merk (Brand Recognicition) Tingkat dimana konsumen mengenali merek ketika melihat iklan.
Merk diingat pertama kali (karena sering melihat iklannya).
Saya sering mendengar nama “Prodia”
Ordinal
Saya mengetahui informasi tentang Prodia dari promosi.
Ordinal
Mudah dikenali (merek dan warna yang menarik pada logo Prodia).
Saya sering lewat di depan Laboratorium Klinik Prodia Cepu.
Ordinal
Terkenal (hampir semua orang tahu Prodia) Merek dipilih (apabila ingin melalukan pemeriksaan kesehatan periksa ke Prodia bukan yang lain). Sikap (Attitude) Preferensi konsumen terhadap merek
Kepercayaan (Confidence) Kepercayaan konsumen terhadap kemampuannya untuk menilai kualitas merek sebuah produk
Saya sering mendapatkan telpon dari Laboratorium Klinik Prodia Cepu untuk melakukan pemeriksaan.
Ordinal
Suka (suka terhadap hasil dan pelayanan yang diberikan Prodia).
Saya suka dengan Prodia karena pelayanannya yang ramah.
Ordinal
Saya kecewa dengan penawaran Prodia.
Ordinal
Tidak pindah ke merek lain (selalu memilih Prodia walau pun banyak jasa sejenis).
Saya memilih Prodia sebagai tempat yang tepat untuk pemeriksaan kesehatan.
Ordinal
Pelayanan karyawan Prodia sudah cukup ramah terhadap saya.
Ordinal
Saya akan menggunakan produk / layanan Prodia di masa mendatang.
Ordinal
Saya akan menyarankan kepada relasi saya mengenai pemeriksaan kesehatan di Prodia.
Ordinal
Percaya (dipercaya memberikan hasil pemeriksaan yang akurat dan memiliki tenaga ahli dibidangnya).
Saya selalu percaya terhadap kualitas pemeriksaan Prodia yang akurat.
Ordinal
Saya lebih suka Prodia daripada laboratorium lain.
Ordinal
Saya ingin melakukan pemeriksaan kesehatan di Prodia. Saya sudah lebih dari 1 tahun ini menggunakan jasa Prodia.
20
Ordinal Ordinal
Niat beli (Intention) Niat konsumen untuk membeli produk dalam hal ini menggunakan jasa Prodia.
Pengenalan kebutuhan (kebutuhan muncul setelah memperoleh informasi baru dari Prodia). Proses informasi konsumen (mencari tambahan informasi tentang promosi yang sedang berlangsung di Prodia).
Jasa pemeriksaan Prodia sudah cukup lengkap.
Ordinal
Saya berniat bertanya ke Prodia bila ada sms yang belum jelas.
Ordinal
Saya mencari tahu tambahan informasi tentang Prodia dari relasi saya.
Ordinal
Saya melakukan pertimbangan sebelum melakukan pemeriksaan di Prodia.
Ordinal
Saya berniat melakukan pemeriksaan di Prodia.
Ordinal
Saya tertarik melakukan pemeriksaan ke Prodia setelah mendapatkan sms Prodia.
Ordinal
Prodia memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan saya.
Ordinal
Saya puas dengan hasil pemeriksaan Prodia.
Ordinal
Saya berniat melalukan pemeriksaan kesehatan di Prodia suatu hari nanti.
Ordinal
Saya percaya dan yakin dengan hasil pemeriksaan di Prodia.
Ordinal
Setelah mendengar hal negative tentang Prodia, Anda tetap melakukan pemeriksaan di Prodia.
Ordinal
Evaluasi produk/ merek (menyesuaikan kebutuhan). Pembelian Nyata (Purchase) menggunakan jasa Prodia untuk pemeriksaan kesehatan.
Evaluasi pasca pembelian (kinerja Prodia sesuai dengan kebutuhan maka konsumen akan puas).
Pembelian Ulang Menggunakan jasa Prodia kembali untuk melakukan kesehatan
Saya akan tetap melakukan pemeriksaan di Prodia meskipun pemeriksaan di tempat lain lebih murah
3.5
Ordinal
Populasi dan Sampel Pelanggan Prodia terdiri dari dokter, perusahaan, rumah sakit, perguruan tinggi, perusahaan farmasi, laboratorium serta institusi lain, dan masyarakat umum yang membutuhkan jasa Prodia. Pada penelitian ini penulis hanya akan memfokuskan penelitian pada pelanggan yang sudah
21
terdaftar di database sms broadcast Prodia Cepu. Jumlah pelanggan Prodia Cepu pada tahun 2011 sebanyak 2000 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan Random Sampling. Dalam teknik ini, semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Untuk menentukan quota dengan menggunakan pedoman tabel Kreijcie dan Morgan dalam jurnal Ditermining Sample Size for Research Activities. Menurut Kreijcie, jika N = 2000 maka sampelnya adalah 322. 3.6
Metode Pengumpulan Data 3.6.1
Jenis Data 1.
Data Primer Data primer adalah data yang dibuat oleh peneliti untuk
maksud khusus
menyelesaikan
masalah riset
(Malhotra, 2005:120). Data primer penelitian ini dihimpun dari hasil wawancara dan pemberian kuesioner kepada para responden sebagai sampel yang terpilih. 2.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi (Malhotra, 2005:121). Dalam penelitian ini data sekunder berasal dari data iklan SMS BROADCAST, studi pustaka dan arsip yang berkaitan.
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan pemberian kuesioner kepada responden sebagai sampel terpilih. Dalam kuesioner ini nantinya terdapat rancangan pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan merupakan jawaban–jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesa.
22
Peneliti menggunakan skala Likert yang dikembangkan oleh Ransis Likert. Skala likert merupakan skala yang dipakai untuk
mengukur
sikap,
pendapat,
dan
persepsi
seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2001:19). Skala ini banyak digunakan karena mudah dibuat, bebas memasukkan pernyataan yang relevan, realibilitas yang tinggi dan aplikatif pada berbagai aplikasi. Penelitian ini mengunakan sejumlah statement dengan skala 4 yang menunjukkan setuju atau tidak setuju terhadap statement tersebut. 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = setuju 4 = sangat setuju Skala ini mudah dipakai untuk penelitian yang terfokus pada responden dan obyek. Jadi peneliti dapat mempelajari bagaimana respon yang berbeda dari tiap–tiap responden. Dalam penelitian ini informasi yang terkandung dalam kuesioner berkaitan dengan variabel-variabel yang sesuai dengan Consumer Decision Model (CDM), yaitu Information, Brand Recognation, Attitude, Confidence, Intention, dan Purchase.
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.7.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah / valid atau tidaknya suatu kuisioner. Kuisoner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut (Sunyoto, 2009:72). Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing item dengan skor total yang terkoreksi (Corrected Item Total Correlation) menggunakan teknik korelasi product moment yang dilakukan kepada 30 responden.
23
1. Uji Validitas Variabel Pesan (F) Tabel 3.2 Uji Validitas Variabel Pesan (F) No.
r hitung
r tabel
Keputusan
1.
0.711
0.361
Valid
2.
0.710
0.361
Valid
3.
0.695
0.361
Valid
4.
0.665
0.361
Valid
5.
0.714
0.361
Valid
6.
0.712
0.361
Valid
7.
0.715
0.361
Valid
8.
0.707
0.361
Valid
9.
0.719
0.361
Valid
Sumber : Lampiran
Apabila nilai r hitung masing–masing butir pertanyaan ternyata positif dan negative, tetapi nilainya lebih kecil dari r tabel, maka butir tersebut tidak valid, dan sebaliknya (Sunyoto, 2009: 73). Nilai r tabel untuk n = 30 dengan taraf signifikansi 5% ialah sebesar 0,361. Dari analisis output pada uji validitas di atas, pada tabel item total statistik untuk kolom r hitung, menunjukkan bahwa butir pertanyaan 1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9 untuk variabel pesan adalah valid karena memiliki nilai r hitung > 0,361. 2.
Uji Validitas Variabel Pengenalan Merek (B) Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Pengenalan Merek (B) No.
r hitung
r table
Keputusan
10.
0.695
0.361
Valid
11.
0.718
0.361
Valid
12.
0.740
0.361
Valid
13.
0.724
0.361
Valid
Sumber : Lampiran
Apabila nilai r hitung masing – masing butir pertanyaan ternyata positif dan negative, tetapi nilainya lebih kecil dari r tabel, 24
maka butir tersebut tidak valid, dan sebaliknya (Sunyoto, 2009: 73). Nilai r tabel untuk n = 30 dengan taraf signifikansi 5% ialah sebesar 0,361. Dari analisis output pada uji validitas di atas, pada tabel item total statistik untuk kolom r hitung, menunjukkan bahwa butir pertanyaan 10,11,12, dan 13 untuk variabel pengenalan merek adalah valid karena memiliki nilai r hitung > 0,361. 3.
Uji Validitas Variabel Kepercayaan (C) Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Kepercayaan (C) No.
r hitung
r tabel
Keputusan
14.
0.693
0.361
Valid
15.
0.676
0.361
Valid
16.
0.680
0.361
Valid
17.
0.696
0.361
Valid
Sumber : Lampiran
Apabila nilai r hitung masing – masing butir pertanyaan ternyata positif dan negative, tetapi nilainya lebih kecil dari r tabel, maka butir tersebut tidak valid, dan sebaliknya (Sunyoto, 2009: 73). Nilai r tabel untuk n = 30 dengan taraf signifikansi 5% ialah sebesar 0,361. Dari analisis output pada uji validitas di atas, pada tabel item total statistik untuk kolom r hitung, menunjukkan bahwa butir pertanyaan 14,15,16,dan 17 untuk variabel kepercayaan adalah valid karena memiliki nilai r hitung > 0,361.
25
4.
Uji Validitas Variabel Sikap (A) Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Sikap (A) No.
r hitung
r tabel
Keputusan
18.
0.698
0.361
Valid
19.
0.685
0.361
Valid
20.
0.688
0.361
Valid
21.
0.725
0.361
Valid
22.
0.700
0.361
Valid
23.
0.704
0.361
Valid
Sumber : Lampiran
Apabila nilai r hitung masing – masing butir pertanyaan ternyata positif dan negative, tetapi nilainya lebih kecil dari r tabel, maka butir tersebut tidak valid, dan sebaliknya (Sunyoto, 2009: 73). Nilai r tabel untuk n = 30 dengan taraf signifikansi 5% ialah sebesar 0,361. Dari analisis output pada uji validitas di atas, pada tabel item total statistik untuk kolom r hitung, menunjukkan bahwa butir pertanyaan 18,19,20,21,22, dan 23 untuk variabel sikap adalah valid karena memiliki nilai r hitung > 0,361. 5.
Uji Validitas Variabel Niat Beli (I) Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Niat Beli (I) No.
r hitung
r table
Keputusan
24.
0.637
0.361
Valid
25.
0.659
0.361
Valid
26.
0.588
0.361
Valid
27.
0.651
0.361
Valid
28.
0.654
0.361
Valid
Sumber : Lampiran
Apabila nilai r hitung masing – masing butir pertanyaan ternyata positif dan negative, tetapi nilainya lebih kecil dari r tabel, maka butir tersebut tidak valid, dan sebaliknya (Sunyoto, 2009: 73).
26
Nilai r tabel untuk n = 30 dengan taraf signifikansi 5% ialah sebesar 0,361. Dari analisis output pada uji validitas di atas, pada tabel item total statistik untuk kolom r hitung, menunjukkan bahwa butir pertanyaan 24,25,26,27,28 untuk variabel niat beli adalah valid karena memiliki nilai r hitung > 0,361. 6.
Uji Validitas Variabel Pembelian (P) Tabel 3.7 Uji Validitas Variabel Pembelian (P) No.
r hitung
r table
Keputusan
29.
0.608
0.361
Valid
30.
0.756
0.361
Valid
31.
0.728
0.361
Valid
Sumber : Lampiran
Apabila nilai r hitung masing – masing butir pertanyaan ternyata positif dan negative, tetapi nilainya lebih kecil dari r tabel, maka butir tersebut tidak valid, dan sebaliknya (Sunyoto, 2009: 73). Nilai r tabel untuk n = 30 dengan taraf signifikansi 5% ialah sebesar 0,361. Dari analisis output pada uji validitas di atas, pada tabel item total statistik untuk kolom r hitung, menunjukkan bahwa butir pertanyaan 29,30,31 untuk variabel pembelian adalah valid karena memiliki nilai r hitung > 0,361. 7.
Uji Validitas Variabel Pembelian Ulang Tabel 3.8 Uji Validitas Variabel Pembelian Ulang No.
r hitung
r tabel
Keputusan
32.
0.693
0.361
Valid
33.
0.713
0.361
Valid
34.
0.713
0.361
Valid
35.
0.808
0.361
Valid
Sumber : Lampiran
Apabila nilai r hitung masing – masing butir pertanyaan ternyata positif dan negative, tetapi nilainya lebih kecil dari r tabel,
27
maka butir tersebut tidak valid, dan sebaliknya (Sunyoto, 2009: 73). Nilai r tabel untuk n = 30 dengan taraf signifikansi 5% ialah sebesar 0,361. Dari analisis output pada uji validitas di atas, pada tabel item total statistik untuk kolom r hitung, menunjukkan bahwa butir pertanyaan 32,33,34,35 untuk variabel pembelian ulang adalah valid karena memiliki nilai r hitung > 0,361. 3.7.2 Uji Reliabilitas Pengertian reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau andal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten (Sunyoto, 2009: 67 – 68). Secara internal reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir – butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu (Riwidikdo, 2009: 156). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara menghitung koefisien Alpha Cronbach (α) terhadap semua item dalam instrument yang valid. Kriteria alat ukur (instrumen) dinyatakan reliabel jika alpha cronbach > r tabel dan jika alpha cronbach < r tabel maka dinyatakan tidak reliable.
Variabel
Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Nilai Alpha Cronbach
Kesimpulan
Variabel Pesan
0.727
Reliabel
Variabel Pengenalan Merek Variabel Kepercayaan Konsumen Variabel Sikap Konsumen
0.751
Reliabel
0.711
Reliabel
0.724
Reliabel
Variabel Niat Beli
0.659
Reliabel
Variabel Pembelian Variabel Pembelian Ulang
0.716
Reliabel
0.767
Reliabel
Sumber : Lampiran
28
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel (Sunyoto, 2009: 68) jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Hasil cronbach alpha untuk variabel pesan sebesar 0.727, sehingga memiliki nilai di atas 0,60. Disimpulkan bahwa variabel pesan bersifat reliabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel (Sunyoto, 2009: 68) jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Hasil cronbach alpha untuk variabel pengenalan merek sebesar 0.751, sehingga memiliki nilai di atas 0,60. Disimpulkan bahwa variabel pengenalan merek bersifat reliabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel (Sunyoto, 2009: 68) jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Hasil cronbach alpha untuk variabel kepercayaan konsumen sebesar 0.711, sehingga memiliki nilai di atas 0,60. Disimpulkan bahwa variabel kepercayaan konsumen bersifat reliabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel (Sunyoto, 2009: 68) jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Hasil cronbach alpha untuk variabel sikap konsumen sebesar 0.724, sehingga memiliki nilai di atas 0,60. Disimpulkan bahwa variabel sikap konsumen bersifat reliabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel (Sunyoto, 2009: 68) jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Hasil cronbach alpha untuk variabel niat beli sebesar 0.659, sehingga memiliki nilai di atas 0,60. Disimpulkan bahwa variabel sikap konsumen bersifat reliabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel (Sunyoto, 2009: 68) jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Hasil cronbach alpha untuk variabel pembelian sebesar 0.716, sehingga memiliki nilai di atas 0,60. Disimpulkan bahwa variabel pembelian bersifat reliabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel (Sunyoto, 2009: 68) jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Hasil cronbach alpha untuk variabel pembelian ulang sebesar 0.767, sehingga memiliki nilai di atas 0,60. Disimpulkan bahwa variabel pembelian bersifat reliable.
29
Setelah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas berikut adalah rangkuman untuk masing – masing variabel. Tabel 3.10 Rangkuman Uji Validitas & Uji Reliabilitas No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
3.8
Variabel Pesan Pengenalan Merek Kepercayaan Konsumen Sikap Konsumen Niat Beli Pembelian Nyata Pembelian Ulang
Item Valid 1,2,3,4,5,6,7,8,9 10,11,12,13 14,15,16,17 18,19,20,21,22,23 24,25,26,27,28 29,30,31 32,33,34,35
Item Tidak Valid
Teknik Analisa Data Penelitian ini akan menggunakan analisis regresi sederhana dan berganda melalui program SPSS 17.00 for windows. Untuk menguji hipotesis 1 sampai dengan 6 dalam penelitian ini menggunakan Analisis regresi linier sederhana. Analisis ini digunakan karena peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen,
bila
ada
satu variabel
independen
sebagai prediktor
dimanipulasi. Persamaan yang diperoleh dari regresi sederhana adalah : Y=a+bX Dimana: Y
=
Variabel dependen yang diprediksi
X
=
Variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
a
=
Nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0
b
=
Koefisien regresi
Untuk menguji hipotesis 7 dalam penelitian ini menggunakan Analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan karena variabel independen (X) lebih dari satu yang memperngaruhi terhadap variabel dependen (Y). Persamaan yang diperoleh dari regresi berganda adalah :
Y = a + bX1 + cX2 + ......... + kXk
30