BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif, dimana dalam proses penelitian yang digunakan berdasarkan teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti untuk menemukan solusi dalam permasalahan tersebut. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007: 4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang- orang yang berperilaku yang dapat diamati. Pendekatan kualititatif dipilih berdasarkan dengan konsep judul dan rumusan masalah yang telah dijelaskan pada pendahuluan yang mengarah pada studi kasus. Penelitian kualitatif berfokus pada fenomenal sosial dan pada pemberian suara pada perasaan dan persepsi dari partisipan dibawah studi. Hal ini didasarkan pada kepercayaan bahwa pengetahuan dihasilkan dari seting sosialdan bahwa pemahaman pengetahuan sosial adalah suatu proses ilmiah yang sah (legitimate). (Emzir, 2012: 2) Secara umum, riset yang menggunakan metodologi kualitatif mempunyai ciri-ciri (Kriyantono, 2006) : a. Intensif, dimana kehadiran periset menjadi hal pokok dalam penelitian ini. Karena dengan adanya partisipasi maka periset akan dapat mengetahui kondisi dan hasil secara jelas serta aktual. Periset merupakan instrumen utama riset kualitatif. b. Untuk melakukan riset kualitatif dibutuhkan bukti seperti gambar, video, maupun rekaman suara. c. Analisis data lapangan dimana periset harus mengetahui proses dari hal yang diteliti. d. Melaporkan hasil secara detail dari mulai transkrip sama kutipan- kutipan dari sumber yang diteliti. e. Tidak ada realistas yang tunggal, riset kualitatif bersifat dinamis sehingga bisa berubah setiap waktu. f. Subyektif dan berada hanya dalam referensi periset. Interpretasi riset kualitatif merupakan buah pikir dari periset sendiri, meskipun ia turun ke lapangan dan
meminta data kepada sumber yang ada namun tetap saja periset mempunyai pandangan terhadap obyek yang ia teliti. g. Realitas adalah holistik dan tidak dapat dipilah-pilah atau dapat dikatakan realitas merupakan hal yang mutlak terjadi, namun realitas bersifat dinamis. h. Periset menuangkan hasil observasinya dengan penjelasan yang menarik dan sesuai dengan kenyataan mengenai kondisi lapangan serta orang- orang didalamnya. i. Berfokus pada kedalaman (depth) data buka pada keluasan (breadth). j. Prosedur riset : empiris- rasional dan tidak berstruktur. Yang berarti periset dapat melakukan riset dengan cara apapun untuk mendapatkan data. Tidak melulu harus dengan pembagian kuisioner seperti halnya kuantitatif. k. Hasil dari penelitian yang didapat jika digabungkan dengan konsep yang digunakan kemungkinan akan melahirkan teori atau konsep baru.
Menurut Lincoln dan Guba (Deddy Mulyana, 2004: 201) penggunaan studi kasus sebagai cara meneliti menggunakan metode kualitatif memiliki beberapa keuntungan, yaitu : a. Studi kasus dapat menyajikan pandangan dari subjek yang diteliti b. Studi kasus menyajikan uraian yang menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari- hari. c. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukan hubungan antara peneliti dan responden d. Studi kasus dapat memberikan uraian yang mendalam yang diperlukan bagi penilaian atau transferabilitas.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan program “I Fashion News” sebagai objek dan kru “I Fashion News” sebagai subjeknya.
3.2
Tipe/ Jenis Penelitian Jenis atau tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Peneliti memilih
jenis deskriptif bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta- fakta dan sifat- sifat populasi atau objek tertentu. Penelitian ini
menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel. (Kriyantono, 2006) Data yang dikumpulkan pada penelitian deskriptif adalah berupa kata- kata, gambar dan bukan angka- angka. Hal ini disebabkan oleh adanya pendekatan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Pada penulisan laporan demikian, penulis dalam menganalisa data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. (Moleong, 2004:11). Dalam penelitian ini peneliti kana menjelaskan secara deskriptif proses produksi program “I Fashion News” yang dilakukan oleh kru. Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan fakta berupa data yang diperoleh melalui wawancara, studi kasus, kutipan yang akan dihubungkan dengan teori yang ada dan mengolahnya menjdai sebuah narasi.
3.3
Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian agar tujuannya tercapai yang didalamnya memuat sistem yang dapat memudahkan pelaksanaan suatu penelitian. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah Suatu penelitian yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. (Herdiansyah, 2012) Sedangkan langkah- langkah yang harus dilaksanakan dalam melakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian kualitatif adalah sebagai berikut : 1. Tahap Konseptual Merumuskan dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan yang relevan, mendefinisikan kerangka teoritis, merumuskan hipotesis). Tahap ini termasuk merenungkan,
berpikir,
membaca,
membuat
konsep,
revisi
konsep,
teoritisasi, bertukar pendapat, konsul dengan pembimbing, dan penelusuran pustaka. Mengeksploitasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti. Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan menjadi pusat perhatian peneliti dan kemudian peneliti mendefinisikan serta menformulasikan masalah penelitian tersebut dengan jelas sehingga mudah
dimengerti. 2. Fase Perancangan dan Perencanaan Memilih rancangan penelitian, mengidentifikasi populasi yang diteliti, mengkhususkan metode untuk mengukur variabel penelitian, merancang rencana sampling, mengakhiri dan meninjau rencana penelitian, melaksanakan pilot penelitian dan membuat revisi). Mendesain model penelitian dan paramater penelitian. Setelah masalah penelitian diformulasikan maka peneliti mendesain rancangan penelitian, baik desain model maupun penentuan parameter penelitian, yang akan menuntun pelaksanaan penelitian mulai awal sampai akhir penelitian. 3. Mendesain instrumen pengumulan data penelitian Agar dapat melakukan pengumpulan data penelitian yag sesuai dengan tujuan penelitian, maka desain instrumen pengumpulan data menjadi alat perekam data yang sangat penting di lapangan. 4. Fase Empirik (pengumpulan data, penyiapan data untuk analisis) Mengumpulkan data penelitian dari lapangan. 5. Fase Analitik (analisis data, penafsiran hasil) Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang dikumpulkan dari lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, yang diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian. 6. Fase Diseminasi Mendesain laporan hasil penelitian. Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan diketahui oleh masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan alsan peneliti menggunakan metode pennelitian kualitatif. Karena metode ini menjelaskan bagaimana proses dan makna suatu penellitian melalui kata- kata maupun dokumentasi. Hal tersebut sesuai dengan judul penelitian yang sedang diteliti oleh peneliti, maka dari itu peneliti memilih metode penelitian kualitatif.
3.4
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik kondisi alami, sumber data primer, dan lebih banyak pada teknik observasi berperaan serta, wawancara mendalam, dan dokumentasi (Ghony, Almanshur, 2012: 165) Menurut Ida Bagoes Mantra, metode observasi (pengamatan) merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal- hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, bendabenda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan. Metode observasi merupakan cara yang sangat baik untuk mengawasi perilaku subjek penelitian seperti perilaku dalam lingkungan atau ruang waktu, dan keadaan tertentu. (Ghony, Almanshur, 2012: 165)
Jadi pengumpulan data adalah proses mengumpulkan data- data yang diperlukan dari berbagai sumber yang hasilnya akan membantu peneliti dalam menyajikan data. Dari jenisnya, data dibagi menjadi 2, yaitu: a. Data Primer Data Primer merupakan data yang berasal dari sumber pertama. Data ini didapatkan melalui sumber atau subyek yang dijadikan obyek penelitian yang mengetahui banyak informasi dan memiliki data mengenai hal yang diteliti Pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa cara untuk memperoleh data yang dibutuhkan, antara lain : 1. Metode Observasi Partisipan Metode observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan pengamatan langsung dan mencatatan untuk memperoleh informasi. 2. Metode Wawancara Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung terhadap objek penelitian. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan berbagai informasi. Key informat dan informant dalam penelitian ini adalah: a. Key informant : Produser b. Informant : Asisten Produser, Tim kreatif, dan Editor
3. Metode Kepustakaan Metode kepustakaan merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan buku yang berkaitan dengan penelitian. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sekunder. Biasanya data ini berupa catatan peneliti, dokumentasi berupa foto ataupun video, dan hasil wawancara narasumber.
3.5
Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan peneliti untuk menganalisis data ialah teknik naratif.
Miles and Huberman (Sugiyono, 2010: 95), menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dana merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Menurut Strauss dan Corbin (Emzir, 2012:137) analisis data kualitatif, khususnya dalam penelitian Grounded Theory terdiri atas tiga jenis pengkodean (coding) utama yaitu: 2. Pengkodean Terbuka (Open Coding) peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari 2. Pengkodean Berporos (Axial Coding) peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi-kondisi yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi- kondisi, dan menggambarkan peristiwa tersebut 2. Pengkodean Selektif (Selective Coding) peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan kategori di dalam model axial coding
Untuk mendapatkan data yang relevan dan akurat sehingga maka peneliti melakukan tahapan penganalisisan data sebagai berikut: 1. Mewawancara narasumber yang telah ditentukan kemudian mengelolah hasil wawancara tersebut menjadi sebuah alur cerita tanya - jawab. 2. Setelah hasil wawancara didapat, peneliti akan mengelompokan wawancara sesuai dengan konsep yang digunakan.
3. Pengelompokan disebut dengan koding, dimana koding dibagi menjadi 3 bagian yaitu : open coding, axial coding, dan selective coding. 4. Hasil dari data yang telah dikelompokan dalam koding akan diubah menjadi sebuah narasi yang kemudian akan digunakan peneliti untuk membahas hasil penelitian.
3.6
Teknik Keabsahan Data Keabsahan data merupakan kegiatan yang dilakukan agar hasil penelitian
dapat dipertanggung jawabkan. Penilaian keabsahan data dilakukan pada saat pengumpulan data dan untuk mengetahui keabsahan data maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Mendapat Sugiyono (2009:366) yang menyatakan bahwa uji keabsahan data pada penelitian kualitatif meliputi uji validitas internal (credibility), validitas eksternal
(transferability),
reliabilitas
(dependentbility),
dan
obyektivitas
(confirmability). 1. Uji validitas internal (credibility) Uji validitas internal dilaksanakan untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Artinya, hasil penelitian harus dapat dipercaya oleh semua pembaca secara kritis dan dari responden sebagai informan. Kriteria ini berfungsi melakukan inquiry sedemikian rupa sehingga kepercayaan penemuannya dapat dicapai. Menurut Sugiyono (2009: 36) Untuk hasil penelitian yang kredibel, terdapat tujuh teknik yang diajukan yaitu. a. Perpanjangan pengamatan Dalam penelitian kualitatif, keikutsertaan peneliti sangat menetukan dalam pengumpulan data. b. Meningkatkan ketekunan. Meningkatkan ketekunan berarti peneliti akan melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan. c. Triangulasi Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas adalah pengecekan data dari berbagai sumber, berbagai cara, dan berbagai waktu. d. Diskusi dengan teman Peneliti melakukan diskusi dengan orang lain agar data lebih valid.
e. Analisis kasus negative Jika peneliti menemukan data yang bertentangan dengan data yang sudah ditemukan, maka peneliti akan merubah temuannya. f. Menggunakan bahan referensi Peneliti
menggunakan
pendukung
rekaman
wawancara
untuk
membuktikan data penelitian. g. Mengadakan member check Data yang ditemukan peneliti akan diklarifikasikan kepeda pemberi data agar data benar-benar valid. 2. Validitas Eksternal (transferability) Uji validitas eksternal dilaksanakan apakah hasil penelitian yang dilakukan dalam konteks (setting) tertentu dapat ditransfer ke subyek lain yang memiliki tipologi yang sama. Validitas eksternal sebagai persoalan empiris bergantung kepada kebersamaan antara konteks pengiring dan penerima. 3.
Reliabilitas (dependability). Uji reliabilitas dilaksanakan untuk menilai apakah proses penelitian kualitatif bermutu atau tidak, dengan mengecek apakah si peneliti sudah cukup hatihati, apakah membuat kesalahan dalam mengkonseptualisasikan rencana penelitiannya, pengumpulan data, dan pengintepretasiannya.
4. Obyektivitas (confirmability) Uji obyektivitas dilaksanakan dengan menganalisa apakah hasil penelitian disepakati banyak orang atau tidak. Penelitian dikatakan obyektif jika disepakati banyak orang.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik tringulasi sebagai cara meneliti keabsahan data yang ada. Teknik triangulasi yang digunakan adalah Triangulasi Sumber Data dan Teori.
a. Triangulasi dengan Sumber Data Menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya dengan melakukan observasi partisipan, catatan penelitian, dokumentasi (dokumen, foto, atau video). Dari cara- cara tersebut akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan suatu pandangan yang beda tentang penelitian yang dilakukan.
b. Triangulasi dengan Teori Hasil akhir dari sebuah penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi, yang nantinya informasi tersebut akan dibandingkan dengan perspektif teori yang relevan untuk menghindari perbedaan dalam menghasilkan sebuah kesimpulan. Manfaat lain teknik ini ialah dapat meningkatkan kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu menggali pengetahuan teoretik secara mendalam atas hasil analisis data yang diperoleh.
Tahap tringulasi akan disajikan dalam bentuk trasnkrip data yang dikelompokan kedalam beberapa macam coding, yaitu : open coding, axial coding, dan selective coding.