39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan penelititan kualitatif. Metode penelitian
kualitatif adalah metode untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat diukur dengan angka-angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksak. Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Teknik pengumpulan data kualitatif diantaranya adalah interview ( wawancara ), quesionere ( pertanyaan-pertanyaan/ kuesioner ), schedules ( daftar pertanyaan ), dan observasi ( pengamatan, participant observer technique ), penyelidikan sejarah hidup ( life historical investigation ), dan analisis konten ( content analysis ). Dimana penelitian ini berusaha melihat konstruksi dari iklan. Menurut Bogdan dan Taylor bahwa metologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.47 Sifat penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Sukardi (2009:14) penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha
47
Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rodaskarya, 2004, hlm 3
39
40
menggambarkan kegiatan penelitian. Penelitian deskriptif hanya berusaha menggambarkan secara jelas dan sekuensial terhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Metode penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Metode ini menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasi ; menyelidiki dengan teknik studi kasus. Bisa disimpulkan bahwa metode ini ialah metode yang menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak, atau tentang satu proses yang sedang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang menampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya. Data yang dikumpulkan dari metode deskriptif ini berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipankutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tesebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Pada penulisan laporan demikian, peneliti menganalisa data setiap bagian dan ditelaah satu persatu, dengan kata tanya mengapa, alasan apa, dan bagaimana terjadinya.48 Penelitian kualitatif ini berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu
48
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2010, hlm. 11
41
yang tengah berlangsung pada saat studi. Metode kualitatif ini memberikan informasi yang lengkap sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah. 3.2 Metode Penelitian Metode Penelitian kualitatif, terdiri dari : 1. Interview ( wawancara ), Wawancara atau interview memungkinkan peneliti menyelidiki persepsi berbagai kepentingan, tetapi bagaimana pun wawancara hanya sekedar percakapan yang merupakan pandangan subjektif dari orang-orang yang diwawancara. 2. Quesionere ( pertanyaan-pertanyaan/ kuesioner ), Dimana dalam penelitian ini berisi pertanyaan-pertanyaan seputar tema yang ditanyakan dengan maksud mencapai hasil melalui pendapat yang ditulis atau dijawab secara langsung oleh kosumen atau penjawab. 3. Observasi ( pengamatan, participant observer technique ), penyelidikan sejarah hidup ( life historical investigation ), Dalam segala situasi observasi merupakan metode yang lebih banyak mendapat bukti dalam memahami konteks riset, melibatkan pencatatan sistematis dan etis apa yang terjadi dilapangan. 4. dan Analisis konten ( content analysis ) Yang diterapkan dalam bentuk -bentuk ujaran/percakapan dan teks baik yang terjadi secara alami maupun yang direncanakan sebelumnya. Dalam
42
riset ini analisis wacana digunakan secara tunggal atau bersama dengan pendekatan metodologis lain seperti etnografi dan studi kasus.49 Yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten dengan merujuk
kepada
analisis
framing,
untuk
melihat
bagaimana
media
mengkonstruksikan realita. Metode ini akan menganalisa perangkat-perangkat retoris teks dari iklan ini berdasarakan Robert N. Entman, Karena terdapat banyak aspek dimana si pengiklan menonjolkannya melaui penonjolan aspek dan penyeleksian warna. Dalam tahap ini analisis framing akan mengidentifikasi ini dari iklan cetak "Nexmedia" lalu menetukan frame dan mencari tahu tendensi dari frame tersebut. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan menurut sumber data adalah : 3.3.1 Data Primer Yaitu data yang diperoleh dari majalah komunitas Media Kawasan – Gading serpong edisi Juni 2012 dengan menggunakan analisis framing.
49
Renald Kasali, Ph. D , Metode-metode riset kualitatif dalam public relations and marketing communications, PT Bentang Pustaka, Yogjakarta, 2008, hal 159 - 343
43
3.3.2 Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh melalui pengumpulan data dari berbagai bentuk baik buku, koran, karya ilmiah, dan dokumen framing maupun nexmedia lainnya yang memungkinkan penulis mendapatkan karya ilmiah ini. 3.4
Definisi Konsep
Analisis framing adalah bagaimana media mengkontruksikan suatu realitas dan bagimana peristiwa dapat dipahami dan dibingkai oleh media.
Majalah komunitas media kawasan - Gading serpong adalah majalah berlangganan gratis yang dibagikan setiap bulan yang berisi berita-berita ringan yang memuat tentang kesehatan, olahraga, serta tips-tips, dan juga menginformasikan tentang sekitar wilayah serpong.
3.5
Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah tentang bagaimana analisis framing melihat
iklan Nexmedia yang berjudul ”Nikmati Channel Favoritmu dimana dan kapan saja periode juni 2012.” dan bagaimana iklan tersebut dikonstruksi oleh media yang menuntun khalayak pada suatu realitas tertentu. 3.6
Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode framing,
yaitu bertujuan untuk mengetahui bagaimana rekonstruksi media terhadap pembingkaian iklan Nexmedia. Metode analisis yang digunakan adalah analisis
44
framing dari Robert N. Entman dimana metode ini digunakan untuk menggambarkan proses seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas oleh media.50 Framing digunakan untuk menempatkan suatu isu dalam alokasi yang lebih banyak dari isu yang lainnya. Entman membagi framing dalam dua dimensi, yaitu : Seleksi Isu
Aspek ini berhubungan pemilihan fakta. Dari realitas yang kompleks dan beragam itu, aspek mana yang diseleksi untuk ditampilkan? Dalam iklan Nexmedia, isu yang ditonjolkan adalah transmitter portabel bisa dibawa kemana saja sehingga memungkinkan
konsumen
untuk
menonton
channel
internasional dimana dan kapan saja, penulisan harga hemat
yang
diperbesar
menunjukkan
Nexmedia
menyediakan layanan dengan budget yang rendah ( Include- berita yang dimasukkan), tetapi Nexmedia tidak menjelaskan bagaimana kualitas transmitter untuk channel internasionalnya dalam tempat-tempat tertentu mengingat keterbatasan penangkapan sinyal dan juga layanan channel yang diterima konsumen dengan harga ekonomisnya ( exclude – berita yang dikeluarkan) Penonjolan
50
Aspek Aspek ini berhubungan dengan fakta. Ketika aspek tertentu
Robert N. Entman dalam Eriyanto, Analisis Framing, LKis, Yogyakarta, 2002. Hal 186
45
tertentu dari isu
dari suatu isu tersebut telah dipilih, bagaimana aspek tersebut ditulis? Penulisan ”Nikmati Channel Favoritmu dimana dan kapan saja”
yang
menjadi
tagline
dari
iklan
Nexmedia
menonjolkan bahwa Nexmedia bisa dinikmati tidak hanya didalam rumah, dan penulisan harga yang dikhususkan dengan
bentuk
yang
khusus,
menunjukkan
bahwa
Nexmedia memberikan layanan dengan harga yang ekonomis.
Dalam konsep Entman, framing pada dasarnya difokuskan pada pemberian definisi, penjelasan, evaluasi dan rekomendasi dalam suatu wacana untuk menekankan kerangka berfikir. 3.7
Unit Analisis Unit analisis dalam penelitian ini adalah semua aspek yang ada dalam
iklan Nexmedia, seperti kalimat, kata, gambar/visualisasi, background, dan semua aspek-aspek yang ada. Iklan Nexmedia yang dimuat dalam majalah komunitas Media Kawasan – Gading serpong edisi Juni 2012 menonjolkan kemudahan dalam menonton tv kabel berlangganan bahwa dengan menggunakan Nexmedia, konsumen bisa menonton TV dengan channel internasional dimanapun dan kapanpun karena transmitter Nexmedia yang berbentuk portabel sehingga memungkinkan untuk disesuaikan dengan mobilitas konsumen, bahkan jika
46
konsumen berada di tempat yang sulit untuk menonton tayangan televisi berlangganan seperti dalam visualisasi yang ditunjukan oleh iklan nexmedia ini yaitu background di dermaga di suatu kepulauan yang notabennya adalalh tempat yang tidak memungkinkan untuk menonton televisi terutama televisi kabel berlanganan – seperti yang terlihat dalam visualisasi iklan.
Gambar 3.1
Operator TV berlangganan terbaru persembahan dari Emtek Group selaku pengelola tayangan yang telah berpengalaman bertahun-tahun di bidangnya (SCTV, Indosiar, O’Channel). Unik, cukup menggunakan antena TV biasa, tanpa parabola dan tanpa perlu instalasi pemasangan yang memerlukan pengeboran yang akan merusak bangunan rumah/kantor/apartement calon pelanggan Nexmedia. Mudah pemasangannya, seperti DVD. Hanya plug and play kabel antena TV ke dekoder (STB set top box) Nexmedia Pilihan channel terbaik untuk keluarga anda dengan biaya yang terjangkau untuk mengikuti Promo-promo Nexmedia yang memberikan penawaran terbaik
47
menggunakan teknologi terbaru Digital MPEG 4 System yang memastikan Anda menerima siaran dengan jernih, kualitas digital. Nexmedia sangat berbeda dengan televisi berlangganan yang saat ini ada di Indonesia, menggunakan teknologi terkini menjadikan Nexmedia sebagai sarana hiburan yang sangat tepat dan praktis. Keunggulan Nexmedia : 1.
Praktis Tanpa Parabola, Cukup menggunakan Antenna Biasa.
2.
Mudah dipasang dan dibawa kemana saja. Bisa dipasang oleh siapa saja semudah memasang perangkat DVD dengan 3 langkah mudah. Bisa dibawa kemana saja, kapan saja. Bahkan bisa dipindahkan dari ruangan satu ke ruanganlainnya, dsb.
3.
Menghadirkan Channel Pilihan terbaik.