BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan TempatPenelitian 1. WaktuPenelitian Pada penelitian ini waktu penelitian yang dimaksud adalah jangka waktu yang diperlukan dalam penyelesaian penelitian ini. Penelitian ini menguji pengaruh Brand romance dan inovasi terhadap Perceived value serta dampaknya terhadap purchase intention (Studi kasus pengguna Vespa Piaggio Duri Kosambi,Jakarta Barat). Jangka waktu yang dilakukan pada penelitian ini berkisar mulai pada awal bulan September hingga Desember 2015. 1. TempatPenelitian Tempat penelitian pada penelitian ini adalah di wilayah duri kosambi, Jakarta Barat. Objek penelitian yang digunakan peneliti adalah populasi pengguna vespa dari masyarakat Duri Kosambi,Jakarta Barat. B. DesainPenelitian Desain penelitian pada penelitian ini adalah penelitian kausal, yaitu merupakan studi yang berusaha mengamati alasan penyebab terjadinya sebuah fenomena yang diteliti (Noor, 2011).Juga dikemukakan bahwa hubungan kausal merupakan hubungan yang bersifat sebab akibat.Jadi pada penelitian kausal terdapat variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen 57 http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
(dipengaruhi) (Sugiyono, 2014).Penelitian kausal ini bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel lainnya. C. Skala PengukuranVariabel Skala pengukuran yang digunakan dalam penyelesaian penelitian ini adalah skala ordinal.Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh objek atau individu tertentu.Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu objek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya (Noor, 2011).Selain itu angka yang terdapat pada skala ordinal mengandung pengertian tingkatan yang berarti pada setiap variabel. Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert.Skala Likert merupakan teknik mengukur sikap dimana subjek diminta untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing pernyataan. Instrumen Skala Likertadalah: TABEL 3.1 INSTRUMEN SKALALIKERT Pernyataan
Kode
Skor
Sangatsetuju
SS
5
Setuju
S
4
Netral
N
3
TidakSetuju
TS
2
Sangaat tidaksetuju
STS
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
Selain pada penggunaan pengukuran pada Skala Likert (1-5), peneliti juga menggunakan tipe skala penelitian yang dapat digunakan untuk mengukur nilai, minat, sikap seseorang dan sebagainya yang behubungan dengan ranah afektif. D. OperasionalisasiVariabel Variabel penelitian suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Berikut variabel- variabel dalam penelitian iniadalah: a) Variabel eksogen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain (Sanusi, 2011). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah brand romance dan inovasi. b) Variabel endogen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang dilakukan pada suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah purchase intention. c) Variabel antara (intervening variable) adalah variabel yang bertindak sebagai perantara dalam hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Artinya, sebelum variabel bebas itu mempengaruhi variabel terikat, yang bersangkutan dengan melewati variabel antara terlebih dahulu (Sanusi, 2011). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel antara adalah perceived value.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
TABEL 3.2 OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel
Definisi Opersional
Indikator
Sikap konsumen
Merk yang bagus
merasakan kepuasan dan
Mencintai merk
mencintai sebuah merek
Puas menggunakan
Brand
Skala
Likert
merk
Romance/
Brand
Memiliki ketertarikan terhadap merk
romance
Ismail &
Memiliki pengalaman terhadap merk
Spinelli
(2012)
Merasa terikat dan tidak akan beralih ke produk lain
Upaya kreatif yang
Desain yang baru
berbasis ilmu pengtahuan
Menggunakan
dan teknologi dalam Inovasi Khat et al (2012)
mentransformasikan
teknologi yang baru
tidak ketinggalan
barang atau jasa menjadi
jaman
lebih baik dari sebelumnya
lebih unggul dan
Penciptaan manfaat baru
Memiliki karakteristik tersendiri
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Likert
61
Lanjutan Tabel 3.2 Nilai yang
Manfaat yang didapat
dirasakan
konsumen dengan biaya
Kotler
yang dikeluarkan
memiliki ciri khas
Likert
tersendiri
(1995)
tingkat keawetan dan ketahanan yang cukup lama
memiliki gaya (style) saat menggunakanya
membangkitkan gairah nostalgia terhadap produk
Mendapat manfaat lebih dari biaya yang dikeluarkan
Terdapat nilai sosial setelah menggunakan produk
Minat Beli
Perilaku yang muncul
Ferdinand
sebagai respon terhadap
(2002)
objek untuk melalukan
senang terhadap produk
pembelian
mencari informasi tentang produk
Berminat akan membeli dan menggunakan
kepuasan terhadap produk
mereferensikan produk ke orang lain
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Likert
62
E. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan Teknik Kuesioner.Kuesioner atau angket adalah suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Noor, 2011). F. Jenis Data Penelitian Dapat pada penelitian ini terbagi 2 jenis data, yaitu data primer dan sekunder. Dimana kedua jenis data tersebut akan digunakan lebih lanjut sebagai pengolahan data demi menjawab permasalahan dan tujuan pada penelitian ini. Adapun penjelasan terhadap 2 jenis data tersebut adalah sebagai berikut; 1.
Data sekunder Data pada penelitian ini diperoleh dari hasil pencarian melalui internet,
buku, majalah, dsb, yang merupakan hasil dari studi kepustakaan. Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data sekunder dengan cara memahami studi literatur-literatur melalui internet (proquest.com, Google scholar dsb.), buku-buku referensi serta artikel-artikel yang terkait dengan fenomena pada penelitian ini. 2.
Data primer Merupakan data asli yang didapat atau dikumpulkan dengan melalui teknik
penyebaran kuesioner kepada responden. Hasil data pada kuesioner akan digunakan lebih lanjut untuk dilakukan pengolahan pada software yang mendukung dalam penelitian ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
4
Populasi danSampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009).Populasi dalam penelitian ini adalah para pengguna vespa piaggio di daerah duri kosambi, Jakarta Barat.Target sampel pada penelitian ini adalah sejumlah 110 responden yang masing-masing terbagi di beberapa wilayah duri kosambi yang ditentukan oleh peneliti. Teknik
pengambilan
sampel
menggunakan
nonprobability
sampling.Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel (Noor, 2011). Dalam teknik nonprobability sampling terdapat beberapa
teknik
nonprobability
pengambilan sampling
sampel. yang
Dalam
digunakan
penelitian yaitu
ini,
teknik
convenience
sampling.convenience sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana peneliti memilih sampel dari anggota populasi yang mudah dijangkau oleh peneliti atau dengan kata lain yang dipilih peneliti adalah responden yang berada pada waktu dan tempat yang sesuai dengan ruang lingkup penelitian ini (Malhotra, 2007). Teknik ini dipilih karena waktu dan biaya yang dikeluarkan sedikit (hemat biaya dan waktu). Metode pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini dilakukan dengan teknik survey.Data primer tersebut, didapat dari penyebaran kuesioner.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Dalam menentukan ukuran sampel penulis menggunakan cara yang dikemukan oleh Ferdinand dalam Sanusi (2011) yaitu bergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel bentukan. Jumlah sampel adalah jumlah indikator variabel bentukan, yang dikali 5 sampai dengan 10. Dalam penelitian ini terdapat sampel sebanyak berdasarkan uraian diatas, penulis mengambil sampel sebanyak 110 sampel yang akan dijadikan sasaran responden pada penelitian ini. G. Metode Analisis Data 1. SEM (Structural Equation Modeling) Permodelan Persamaan Struktural (Structural Equation Modeling – SEM) merupakan suatu analisis yang menggabungkan pendekatan analisis faktor (factor analysis), model struktural (structural model), dan analisis jalur (path analysis). Dengan demikian, didalam analisis SEM dapat dilakukan tiga macam kegiatan secara serentak yaitu pengecekan validitas dan reliabilitas instrumen (berkaitan dengan analisis faktor konfirmatori), pengujian model hubungan antar variabel (berkaitan dengan analisis jalur), dan kegiatan untuk mendapatkan suatu model yang cocok untuk prediksi (berkaitan dengan analisis regresi atau analisis model struktural) (Sugiyono,2009). Selain itu, menurut Noor, 2011, analisis SEM menggabungkan dua buah modelyaitu:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
a)
Model struktur yang terdiri dari variabel laten eksogen dan variabel laten endogen.
b)
Model pengukuran yang merupakan indicator dari variabel laten eksogen dan variabel endogen. Variabel laten adalah variabel yang tidak bisa diukur secara langsung dan
memerlukan beberapa indikator sebagaiproduksi.Karena SEM dianggap sebagai suatu alat statistik yang sangat berguna bagi para peneliti pada seluruh bidang ilmu sosial (ekonomi, sosiologi, anthropologi, psikologi, dan lain sebagainya), SEM telah menjadi suatu “keharusan” untuk penelitian non eksperimental, dimana metode untuk pengujian teori belum dikembangkan secara menyeluruh (Bentler dalam Ghozali & Fuad,2005).LISREL (Linear Structural Relationship) adalah salah satu software SEM yang beredar dipasaran.LISREL adalah satusatunya program SEM yang paling banyak digunakan dan dipublikasikan pada berbagai jurnal ilmiah pada berbagai disiplin ilmu (Austin & Calderon; Byrne dalam Ghozali & Fuad, 2005). Hal tersebut karena LISREL adalah satu-satunya program SEM yang tercanggih dan yang dapat mengestimasi berbagai masalah SEMyang bahkan nyaris tidak mungkin dapat dilakukan oleh program lain. Disamping itu, LISREL merupakan program paling informatif dalam menyajikan hasil- hasil statistik. Sehingga modifikasi model dan penyebab tidak fit atau buruknya suatu model dapat dengan mudah diketahui. Penggunaan variabel moderating dan juga non-linearitas pada SEM bahkan tidak lagi mustahil digunakan berkal LISREL (Ghozali & Fuad,2005).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
2.
Uji Validitas Setelah penelitian mendefinisikan secara operasional variabel manifes
(indikator) yang layak mengukur variabel laten yang diimplementasikan dalam butir-butir kuesioner, maka pengujian indikator tersebut sebagai alat ukur perlu dilakukan. Uji validitas indikator instrumen penelitian bertujuan untuk melihat gambaran tentang kevalidan tiap indikator instrumen penelitian.Suatu tes atau alat instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur. Uji validitas indikator tiap variabel konstruk/variabel laten diperlukan untuk menegaskan bahwa indikator-indikator instrumen penelitian yang dipakai dalam pengambilan data adalah valid. Butir pernyataan pada suatu konstruk yang tidak mengelompok pada konstruk yang ditentukan dinyatakan tidak valid (Noor,2011). Untuk melihat besar kecilnya koefisien validitas dapat dilihat besar kecilnya harga muatan faktor ( ).Semakin besar harga
maka dikatakan
indikator semakin valid.Ukuran untuk mengetahui berapa besarnya nilai dikatakan valid dapat menggunakan pengujian nilai t (t-value).Untuk keperluan pengujian t ini,dapat menggunakan software LISREL yang memang menyediakan fasilitas untuk pengujian tersebut.Namun demikian, penentuan valid tidaknya indikator dapat juga menggunakan besarnya koefisien korelasi antara skor indikator/konstruk dengan skor totalnya.Skor ini menggambarkan besarnya muatan faktor. Konstruk yang baik adalah bila memiliki muatan faktor minimal 0,50. Dengan demikian, bila nilai
0,50 maka dikatakan indikator valid
(Ghozali, 2008).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
3.
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator
sebuah variabel yang menunjukkan derajat masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk/faktor laten yang umum. Pengujian reliabilitas instrumen bertujuan untuk mengetahui konsistensi suatu instrumen.Langkah selanjutnya adalah menghitung loadings dan menilai signifikansi statistik setiap indikator. Jika terbukti tidak signifikan, maka indikator harus dibuang atau mentransformasikannya agar menjadi fit untuk variabel laten (Noor,2011). Menurut Sanusi (2011), nilai reabilitas dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: Construct-Reability = (Σ Std.loading)² (Σ Std.loading)²+ Σej Dimana: a) Std. Loading diperoleh langsung dari Standardize Loading untuk tiap-tiap indikator. b) ej adalah measurement error dari tiap-tiap indikator. Nilai batas yang digunakan untuk menilai atau menguji apakah setiap variabel dapat dipercaya, handal, dan akurat dipergunakan koefisien Alpha Cronbach. Variabel dapat dikatakan relabel apabila koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60. Artinya, tingkat realibilitas yang kedua adalah Variance Extract, yang menunjukan jumlah varians yang indikator-indikator yang diekstraksi oleh konstruk laten yang dikembangkan. Nilai Variance Extract yang tinggi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
menunjukan bahwa indikator-indikator itu telah mewakili secara baik konstruk laten yangdikembangkan. Nilai Variance Extract ini direkomendasikan pada tingkat paling sedikit 0,50. Variance Extract diperoleh dari rumus berikutini: Variance Extract= (Σloading Baku) ² (Σloading Baku) ²+ Σej 4.
Uji Asumsi Normalitas Menurut Ghozali & Fuad, 2005, asumsi yang paling fundamental dalam
anlisis multivariate adalah normalitas, yang merupakan bentuk suatu distribusi data pada suatu variabel metrik tunggal dalam menghasilkan distribusi normal. Suatu distribusi data yang tidak membentuk distribusi normal, maka data tersebut tidak normal, sebaliknya data dikatakan normal apabila membentuk suatu distribusi normal. Apabila asumsi normalitas tidak dipenuhi dan penyimpangan normalitas tersebut besar, maka seluruh hasil uji statistik adalah tidak valid karena perhitungan uji t dan lain sebagainya, dihitung dengan asumsi data normal. 5.
Tahap-tahapan dalam Metode SEM Ghozali & Fuad, 2005 mendeskripsikan tahap-tahap dalam SEM sebagai
berikut: a. Konseptualisasi model. Tahap ini berhubungan dengan pengembangan hipotesis (berdasarkan teori) sebagai dasar dalam menghubungkan variabel laten dengan variabel laten lainnya, dan juga dengan indikator- indikatornya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Dengan kata lain, model yang dibentuk adalah persepsi kita mengenai bagaimana variabel laten dihubungkan berdasarkan teori dan bukti yang kita peroleh dari disiplin
ilmukita.
Konseptual model harus merefleksikan
pengukuran variabel laten melalui berbagai indikator yang dapatdiukur. Konseptualisasi model mengharuskan tiga hal yang harus dilakukan yaitu: 1)
Hubungan yang dihipotesiskan antara variabel laten harus ditentukan. Tahap pengembangan model ini berfokus pada model struktural dan harus mempresentasikan kerangka teoritis untuk diuji. Disini, kita harus dapat membedakan dengan jelas,
mana yang variabel eksogen dan
endogen. Seperti yang telah dijelaskan diatas, variabel eksogen selalu merupakan variabel independen sehingga tidak dipengaruhi variabel lain dalam suatu model. Sedangkan variabel endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain dalam suatu model. Meskipun variabel endogen selalu merupakan variabel dependen, namun variabel endogen ini juga dapat menjadi variabel independen yang mempengaruhi variabel endogen lain dalam suatu model, dengan kata lain, variabel endogen ini adalah variabel intervening. Karena variabel endogen tidak secara sempurna dipengaruhi oleh variabel yang dihipotesiskan (masih terdapat kemungkinan variabel endogen tersebut dipengaruhi oleh variabel selain yang
dihipotesiskan),
maka
error
term
(atau
residual)
juga
dihipotesiskan mempengaruhi variabel endogen dalam suatumodel. 2)
Memutuskan arah (positif atau negatif) dan jumlah hubungan antara variabel-variabel eksogen dan antara eksogen dan variabel endogen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
Disini, peran teori dan hasil penelitian sebelumnya sangat berperan. Meskipun hal tersebut tidak berarti bahwa kita tidak boleh melengkapi teori yang ada dengan logika pikir kita, tetapi untuk menekankan bahwa teori merupakan unsur yang sangat penting dalam pembangunan suatu modelpemikiran. 3)
Pengukuran model dan menghubungkannya dengan operasionalisasi variabel laten. Sehingga dikenal beberapa indikator (manifest variabel) yang digunakan untuk mengukur variabel laten tersebut. Variabel manifest adalah indikator-indikator yang dapat dukur, variabel manifest dalam LISREL biasanya menggunakan reflective indicator (juga disebut effect indicator). Indikator reflektif berarti bahwa konstruk laten dianggap mempengaruhi variabelobserved.
b. Penyusunan diagram alur (path diagram). Tahap ini akan memudahkan kita dalam memvisualisasi hipotesis yang telah kita ajukan dalam konseptualisasi model. Visualisasi model akan mengurangi tingkat kesalahan dalam pembangunan suatu model pada LISREL. Path diagram merupakan representasi grafis mengenai bagaimana beberapa variabel pada suatu model berhubugan satu sama lain, yang memberikan suatu pandangan menyeluruh mengenai struktur model. c. Spesifikasi model dan menggambarkan sifat dan jumlah parameter yang diestimasi; analisis data tidak dapat dilakukan sampai tahap ini selesai. Program LISREL memiliki dua bahasa yang digunakan, yaitu bahasa pemograman LISREL dan SIMPLIS. Pada bahasa pemograman LISREL, kita
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
harus sangat berhati-hati dalam memastikan bahwa model yang kita susun telah direpresentasikan dalam model matematis. Sedangkan bahasa perintah SIMPLIS (terdapat pada program LISREL versi 8.0 dan lebih), tidak menggunakan model matematis yang kompleks dan memungkinkan kita untuk menulis nama variabel dan menentukan hubungannya dengan menggunakan tulisan serta simbol matematika dasar, seperti sama dengan (=) dan tanda panah( ). d. Identifikasi model. Informasi yang diperoleh dari data diuji untuk menentukan apakah cukup untuk mengestimasi parameter dalam model. Disini, kita harus dapat memperoleh nilai yang unik untukseluruh parameter dari data yang telah kita peroleh. Jika hal ini, tidak dapat dilakukan, maka modifikasi model mungkin harus dilakukan untuk dapat diidentifikasi sebelum melakukan estimasi parameter. e. Estimasi parameter. Pada tahap ini estimasi parameter untuk suatu model diperoleh dari data karena program LISREL maupun AMOS berusaha untuk menghasilkan matriks kovarians berdasarkan model yang sesuai dengan kovarians matriks sesungguhnya. Uji signifikansi dilakukan dengan menentukan apakah parameter yang dihasilkan secara signifikan berbeda darinol. f. Penilaian model fit. Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model adalah sama dengan kovarians matriks data. Model fit dapat dinilai berdasarkan dengan menguji berbagai index fit yang diperoleh dari LISREL seperti pada tabel 3.2 dibawah ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
TABEL3.3 GOODNESS OF FITINDICES Goodness of FitIndex X2 – ChiSquare RMSEA GFI AGFI NFI NNFI CFI IFI RFI Sumber: Wijanto, 2008
Cut-offValue Diharapkanke 0,08 0,90 0,90 0,90 0,90 0,90 0,90 0,90
Keterangan: 1)
2 – Chi Square. Nilai statistik Chi-Square digunakan untuk mengukur
overall fit sebuah model. Model yang dievaluasi akan dipandang baik apabila nilai Chi-Square kecil; semakin kecil nilai Chi-Sqaure, semakin baik sebuah model. Uji beda Chi-Square diharapkan menerima hipotesis nol dengan significance probability 0,05. 2) The Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA). Karena
2
– Chi-Square sangat sensitif terhadap ukuran sampel (terlalu besar atau terlalu kecil), kriteria RMSEA digunakan untuk mengompensasi ChiSquare dengan sampel besar. Nilai RMSEA
0,08 direkomendasikan
sebagai pedoman untuk menyatakan model dapatditerima. 3) Goodness-of-Fit Index (GFI). Indeks ini menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians popolasi yang terestimasikan dengan rentang nilai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
antara nol hingga satu. Semakin mendekati satu nilai GFI (
0,09) maka
semakin baik model tersebut. 4) Comparative Fit Index (CFI). Berbeda dengan
2-Chi-Square, indeks
ini sama sekali tidak dipengaruhi oleh besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian. Nilai CFI
0,95 menunjukkan model yang baik bahkan
jika mendekati satu menunjukkan a very goodfit. a. Pengujian model penelitian untuk menentukan apakah modifikasi model diperlukan karena tidak fitnya hasil yang diperoleh pada tahap keenam. Namun harus diperhatikan bahwa segala modifikasi (walaupun sangat sedikit), harus berdasarkan teori yang mendukung. Dengan kata lain, modifikasi model seharusnya tidak dilakukan hanya semata-mata untuk mencapai model yang fit. b. Validasi silang model yaitu menguji fit atau tidaknya model terhadap suatu data baru (atau validasi sub sampel yang diperoleh melalui prosedur pemecahan sampel).Validasi silang ini penting apabila terdapat modifikasi yang substantial yang dilakukan terhadap model asli yang dilakukan pada langkah ketujuhdiatas. 6.
Pengujian Hipotesis Dalam LISREL, tidak terdapat nilai signifikansi yang langsung dapat
memberitahu apakah hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya adalah signifikan. Pada setiap estimasi parameter dalam LISREL, terdapat tiga informasi yang sangat berguna; yaitu koefisien regresi, standar error, dan nilai t.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
Standar error digunakan untuk mengukur ketepatan dari setiap estimasi parameter. Dibawah ini standar error adalah nilai t yang diperoleh melalui perbandingan antara nilai estimasi dengan standarerror. Nilai t = Estimasi regresi Standar error
Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya suatu variabel, maka nilai t harus lebih besar dari nilai t-tabel pada level tertentu yang tergantung dari ukuran sampel dan level siginifikansi. Tetapi pada umumnya level signifikansi adalah 1%, 5 % dan 10%. Nilai t yang dihasilkan dari LISREL lebih besar dari nilai t table pada level 5% yaitu 1,960, maka hubungan antara variabel adalah signifikan (Wijanto,2008). Dan pada penelitian ini level signifikansi yang digunakan adalah 5% sesuai dengan ketentuan peneliti.
http://digilib.mercubuana.ac.id/