34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di dua tempat yaitu kantor redaksi Sinar Tani yang
berada di Jalan Harsono RM No. 3, Ragunan, Jakarta Selatan dan kantor Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) yang berada di wilayah Kabupaten Bogor. Kantor redaksi Sinar Tani dilakukan penelitian untuk mengukur agenda media dengan menggunakan teknik analisis isi (Content Analysis). Penelitian dilakukan mulai bulan April – Mei Tahun 2011. Tempat penelitian selanjutnya adalah kantor BP3K yang berada di wilayah Kabupaten Bogor. Tempat ini digunakan untuk penyebaran kuesioner guna mengetahui agenda khalayak, yaitu penyuluh Kabupaten Bogor. Penyebaran kuesioner untuk anggota penyuluh Kabupaten Bogor dilaksanakan pada bulan Juni – Juli Tahun 2011.
3.2.
Teknik Pengambilan Sampel Pengukuran analisis isi pada tabloid Sinar Tani dilakukan secara sensus
karena menganalisa semua berita dan artikel yang dimuat pada tabloid Sinar Tani mulai edisi Januari 2011 sampai dengan Maret 2011 atau sebanyak 12 edisi. Unit analisis yang diambil yang diambil dari tabloid Sinar Tani adalah item-item berita yang meliputi kata, kalimat, alinea, judul, lead, yang berkaitan dengan berita dan arikel yang mencakup jenis komoditi dan unsur-unsur agribisnis yang terdapat pada rubrik keseluruhan halaman tabloid Sinar Tani. Selama tiga bulan penerbitan setelah diidentifikasi terdapat 375 berita maupun artikel yang mencakup jenis komoditi dan unsur-unsur agribisnis (lihat Lampiran 3). Populasi responden untuk agenda khalayak adalah semua penyuluh yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di 12 Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Kabupaten Bogor yang berjumlah 109 orang. Wilayah BP3K diperoleh dengan cara "purposive", yaitu dengan melakukan pengkategorian sampling terlebih dahulu.
35
Pengambilan sampel secara “purposive” berdasarkan: (1) memilih BP3K yang berada di wilayah pengembangan pertanian Kabupaten Wilayah Tengah dan Barat, (2) memilih penyuluh yang membaca Tabloid Sinar Tani sampai satu bulan sebelum pengambilan data berlangsung (lihat Lampiran 4). Sampel yang diperoleh berjumlah 34 orang dari enam wilayah BP3K di Kecamatan yang terpilih, yakni Kecamatan Caringin, Cibinong, Cibungbulang, Leuwiliang, Dramaga, dan Cigudeg.
KABUPATEN BOGOR
Total BP3K di Kabupaten Bogor sebanyak 12 BP3K
Dipilih 6 BP3K Penentuan BP3K : Purposive
Total penyuluh berstatus PNS di 6 BP3K : 61 orang
Secara purposive dipilih 34 responden
Gambar 2. Teknik Sampling dalam Pengambilan Responden 3.3.
Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder, baik
bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Di bawah ini merupakan alur prosedur penelitian dalam pengumpulan data yang terbagi menjadi beberapa tahapan, diantaranya adalah: 1.
Data primer untuk agenda Sinar Tani terdiri dari data untuk frekuensi dan volume yang diperoleh dengan melakukan pendekatan model analisis isi. Frekuensi kemunculan berita adalah kemunculan berita dengan mengkoding 16 kategori bidang masalah dan komoditi pertanian yang muncul selama edisi bulan Januari – Maret 2011. Sementara itu, untuk mengukur volume pemanfaatan ruang diukur
36
dengan mengalikan panjang dan lebar tulisan dalam milimeter kolom (mm kolom) yang terdapat pada masing-masing kategori bidang masalah dan komoditi pertaniannya. 2.
Pengujian untuk reliabilitas definisi untuk 16 kategori bidang masalah yang melibatkan tiga juri yang kompeten. Pengujian ini bertujuan agar konsistensi kategori menjadi handal dan diperoleh angka koefisien kesepakatan (Composite Reliability) yaitu 94 persen.
3.
Data primer lainnya yang digunakan untuk mendukung data kuantitatif analisis isi Sinar Tani yaitu adalah data kualitatif yang merupakan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen tertulis yang berupa dokumen resmi dari redaksi Sinar Tani seperti profil Sinar Tani dan wawancara mendalam dengan pihak dari redaksi Sinar Tani untuk mengetahui kebijakan redaksional Sinar Tani.
4.
Data primer untuk agenda penyuluh diambil dengan menggunakan metode pengisian kuesioner dan wawancara mendalam kepada pihak penyuluh yang berada di Kabupaten Bogor yang membaca Sinar Tani. Penyuluh mengisi kuesioner dengan dua bagian, bagian pertama pertanyaan terkait karakteristik masing-masing individu penyuluh dan bagian kedua adalah pengisian 16 kategori bidang masalah dan komoditi pertanian yang telah disediakan dengan jawaban berjenjang.
5.
Data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik mengenai keadaan geografis, kondisi iklim, dan jumlah penduduk Kabupaten Bogor. Berkaitan dengan macam data yang telah disebutkan di atas.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan di lapangan adalah dengan wawancara, kuesioner, observasi langsung di lapangan, dan dokumentasi.
3.4.
Reliabilitas Definisi Kategori Reliabilitas merupakan hal penting dalam analisis isi agar konsistensi
kategori menjadi handal. Menurut Krippendorff (1993), tujuan pengujian kehandalan (reliabilitas) adalah memantapkan, apakah data yang diperoleh dalam penelitian dapat memberikan suatu dasar yang dapat dipercaya untuk menarik
37
inferensi, membuat rekomendasi, mendukung keputusan atau menerima fakta. Langkah-langkah pengujian reliabilitas, menurut yakni: (1) mendefinisikan kategori yang sudah ditentukan; (2) melatih juri untuk mengenali ciri-ciri utama masing-masing kategori; (3) melakukan pengkodean terhadap setiap kategori yang telah ditentukan. Krippendorf (1993), pemberian angka yang menunjukkan kesamaan lebih besar dari 0,8 (80%) antar juri, maka diterima sebagai kepercayaan yang memadai (terandalkan). Nilai yang kurang dari 0,7 (70%) cenderung tidak signifikan secara statistik. Stempel dan Westley (1981) dalam Luthfie (2005) menyatakan bahwa untuk memperoleh reliabilitas yang diharapkan peneliti perlu meminta orang lain menjadi juri reliabilitas terhadap kategorisasi yang telah ditetapkan dengan cara yang sama sebagaimana dilakukan oleh peneliti. Menurut Krippendorff (1993), bahwa dalam penentuan juri untuk menguji kehandalan suatu kategori menuntut sekurang-kurangnya ada dua juri yang secara independen mendeskripsikan serangkaian unit pencatatan. Untuk menguji nilai keputusan antar juri dari sampel koding dihitung dengan rumus Holsti. Holsti (1969) menyatakan rumus reliabilitas adalah:
Keterangan: CR
: Coefisien Reliability (Koefisien Keandalan)
M
: nomor keputusan yang sama antar juri
N1, N2 : jumlah item yang dibuat oleh kedua juri Dalam penelitian ini, juri yang dilibatkan adalah tiga juri (pengkoding) yang benar-benar mengetahui atau memiliki kompetensi di bidang komunikasi, bidang pertanian dan agribisnis. Uji kategori yang dilakukan oleh tiga juri dipadukan kemudian dibandingkan. Hasil perhitungan tersaji dalam Tabel 1 berikut:
38
Tabel 1. Kesepakatan Antar Juri Antarjuri Ke I dan ke II Ke I dan ke III Ke II dan ke III
Item 16 16 16
Kesepakatan 13 13 14
Ketidaksepakatan 3 3 2
Nilai 0,81 0,81 0,88
Rata-rata koefisien reliabilitas = 0,81+0,81+0,88 3 = 0,83 Untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai keputusan antar juri dihitung dengan rumus Composite Reliability sebagai berikut:
Keterangan: N : Jumlah juri X : Rata-rata koefisien reliabilitas antar juri Composite Reliability = =
3 (0,83) . 1+(3-1)(0,83) 2,49 2,66
= 0,94 Dari hasil penghitungan, didapat nilai Composite Reliability sebesar 94 persen. Nilai tersebut sudah melebihi angka koefisien kesepakatan yang diharapkan yaitu sebesar 80 persen, sehingga definisi kategori dapat diandalkan. 3.6.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data Prosedur statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh
adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial untuk analisis hubungan. Teknik untuk menganalisis isi Sinar Tani dilakukan dengan pengkodean item-item berita dan artikel pada frekuensi (kekerapan pemunculan) dan volume pemanfaatan ruang Sinar Tani. Perhitungan persentase frekuensi (kekerapan pemunculan) dilakukan dengan menjumlahkan pemunculan berita mengenai bidang masalah agribisnis dan komoditinya. Perhitungan rataan volume dilakukan dengan
39
membagi volume secara keseluruhan per kategori dengan jumlah berita per kategori. Hubungan antara frekuensi dan volume surat kabar dapat dijadikan alat penilaian terhadap isi informasi yang dikandungnya (Mulyadi, 2001). Uji korelasi frekuensi dan volume pada Sinar Tani diolah secara statistik dengan menggunakan rumus Korelasi Pearson. Rumus Korelasi Pearson adalah sebagai berikut:
Keterangan: r
: koefisien korelasi Pearson’s Product Moment
N
: jumlah individu dalam sampel
X
: angka mentah untuk variabel X
Y
: angka mentah untuk variabel Y
Menguji hubungan kebutuhan penyuluh pada tingkat intrapersonal dengan tingkat interpersonal digunakan uji korelasi Rank Spearman. Sebelum menguji hubungan keduanya, untuk mengetahui skor total dan skor rataan pada tingkat kebutuhan intrapersonal maupun interpersonal digunakan rumus sebagai berikut: Skor Total:
Rataan Skor:
40
Menguji kesesuaian agenda antara agenda media dengan tingkat kebutuhan penyuluh, dilakukan uji korelasi Rank Spearman untuk data ordinal, yaitu data dengan bentuk jenjang atau ranking. Selain itu, dalam menganalisis hubungan karakteristik penyuluh dengan kebutuhan informasi penyuluh yaitu dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman dan uji korelasi Kendall’s tau-b. Menurut Riduwan (2006), metode Rank Spearman tidak terikat oleh asumsi bahwa populasi yang diselidiki harus berdistribusi normal, populasi sampel yang diambil sebagai sampel maksimal 5 < n < 30 pasang, data dapat diubah dari data interval menjadi data ordinal. Rumus korelasi Rank Spearman yang digunakan yaitu:
Keterangan:
ρs : koefisien korelasi Spearman D : perbedaan skor antara dua kelompok N : jumlah kelompok
Untuk menguji derajat kebutuhan informasi berdasarkan karakteristik penyuluh Kabupaten Bogor untuk beberapa karakteristik dengan pengujian variabel yang lebih dari 2 variabel digunakan rumus Kendall-tau b. Rumus Kendall’s-tau b yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
τ
: koefisien korelasi rank Kendall’s-tau b
Nc
: jumlah angka pasangan concordant
Nd
: jumlah angka pasangan discordant
N
: ukuran sampel
41
Keeratan hubungan dikategorikan berdasarkan kategori yang diungkapkan Guilford (1956) seperti dikutip oleh Rakhmat (2007), sebagai berikut: < 0, 20
: Hubungan rendah sekali, lemah sekali.
0,20 – 0,39
: Hubungan rendah tetapi berarti.
0,40 – 0,69
: Hubungan yang cukup berarti
0,70 – 0,90
: Hubungan yang tinggi, kuat
> 0,90
: Hubungan sangat tinggi, kuat sekali