BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pendekatan keterampilan metakognitif terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Sekolah Dasar.
B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental nonequivalent control group design,
pada desain ini kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2008:79). kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan pretes untuk mengetahui keadaan awal. Setelah itu, kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan pendekatan keterampilan metakognitif sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan,
artinya
pembelajaran
berlangsung
secara
konvensional.
Setelah
pembelajaran di dua kelas berlangsung seperti yang telah direncanakan, kedua kelas tersebut diberikan postes untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas eksperimen dan kontrol.Perlakuan ini dilakukan sebanyak dua pertemuan dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan. Untuk lebih jelasnya, desain ini digambarkan oleh tabel berikut. Gambar3.1Desain Penelitian O1
X1
O3
O2 O4
Keterangan gambar: O1: Pretes Kelas Eksperimen X1:Penerapan Pendekatan Keterampilan Metakognitif pada Kelas Eksperimen O2:Postes Kelas Eksperimen O3: Pretes Kelas Kontrol Ahmadi Habibie Asmariana, 2013 Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
O3
19
O4
20
O4: Postes Kelas Kontrol Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yakni variabel bebas dan variabel terikat. variabel bebas berupa pendekatan keterampilan metakognitif, sedangkan variabel terikat berupa kemampuan pemecahan masalah matematis.
C. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diteliti bertempat di SDN Tanahbaru 1 dan SDN Tanahbaru2 Desa Tanahbaru Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang-Jawa Barat 41354.
D. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di Desa Tanahbaru yang berjumlah 71 siswa dan tersebar di tiga SD, yaitu SDN Tanahbaru 1, SDN Tanahbaru 2 serta SDN Tanahbaru 3. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2008: 81). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Tanahbaru 1 (kelas eksperimen) dan SDN Tanahbaru 2 (kelas kontrol). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling. Sugiyono (2008: 84) non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
E. Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini, prosedur yang hendak ditempuh adalah sebagai berikut: 1. Persiapan
Ahmadi Habibie Asmariana, 2013 Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
21
Pada tahap ini, peneliti menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Mulai dari menentukan obyek penelitian, membuat perizinan, penyusunan instrumen penelitian seperti lembar observasi, soal pretes dan postes. 2. Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian di SDN Tanahbaru 1 dan SDN Tanahbaru 2. dengan memberikan soal pretes terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuan awal kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kemudian peneliti memberikan perlakuan di kelas eksperimen dengan pendekatan keterampilan metakognitif dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Penelitian dilaksanakan sebanyak duapertemuan. Setelah itu peneliti memberikan soal postes untuk melihat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Selain itu, Peneliti juga mengukur persepsi siswa dengan menggunakan jurnal harian. 3. Pengolahan hasil Pada tahap ini peneliti mengolah hasil pretes dan postes dengan menggunakan statistik inferensial serta menafsirkan hasil observasi. 4. Penarikan kesimpulan Setelah mengolah hasil penelitian, peneliti membuat laporan hasil penelitian dan menarik kesimpulan dari penelitian ini.
F. Teknik Analisis Instrumen Penelitian Pengujian
instrumendilakukan
agar
instrumen
dapat
benar-benar
mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Sebelum instrumen diuji cobakan, instrumen di-Judgmentvaliditas muka oleh dosen pembimbing. Setelah itu instrumen diperbaiki. Setelah di-judgment instrumen diuji cobakan pada siswa kelas VI SDN Sabajaya II yang berjumlah 29 orang diluar sampel penelitian. Sedangkan jenis instrumen tes yang digunakan adalah tes berbentuk essay dengan
Ahmadi Habibie Asmariana, 2013 Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
22
jumlah item soal sebanyak 10 item.Data hasil uji coba instrumen kemudian dianalisis untuk mengetahui kelayakan instrumen digunakan dalam penelitian. Analisis instrumen penelitian meliputi uji validitas, Reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda dengan menggunakan software Anates versi 4.0.7.hasil lebih lengkap dapat dilihat dalam lampiranB. Analisis instrumen ini dilakukan untuk mengetahui layak tidaknya instrumen digunakan. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut: 1. Uji Validitas r=
π βX.YββX.βY π βπ 2 β βX 2 [π. βY 2 β βY 2 ]
Dengan keterangan: r = koefisien korelasi skor butir soal dengan skor total X = skor siswa pada butir yang diuji validitasnya Y = skor total yang diperoleh siswa n = jumlah siswa Selanjutnya hasil dari koefisien korelasi
disubstitusikan pada rumus
rumus uji-t, yaitu:
t =r
nο2 1ο r2
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas tes dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20. Adapun rumusnya sebagi berikut: π11 =
π πβ1
ππ‘ β β ππ ππ‘
Dengan keterangan: π11 = reliabilitas instrument k =banyaknya butir pertanyaan Ahmadi Habibie Asmariana, 2013 Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
23
ππ‘= varians total p = proporsi subjek yang menjawab betul pada suatu butir Harga varians total (Vt) dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini: ( ο₯ Y )2 ο₯Y ο N Vt ο½ N 2
(Arikunto, 2010: 184)
Keteranagan β π=
Jumlah skor total
N = Jumlah responden
3. Indeks Kesukaran Indeks kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui soal tergolong mudah, sedang atau sukar. Rumus yang digunakan untuk mengetahui indeks kesukaran adalah: B P = Js
(Arikunto, 2010: 208)
Keterangan : P
= indeks kesukaran
B
= banyaknya responden yang menjawab butir soal dengan benar
Js
= jumlah seluruh responder
Untuk menentukan indeks kesukaran digunakan kriteria pada tabel 3.1sebagai berikut: Tabel 3.1Kriteria Indeks kesukaran Indeks Kesukaran 0,00 β€ P < 0,30 0,30 β€ P < 0,70 0,70 β€ P β€ 1,00
Evaluasi Sukar Sedang Mudah (Arikunto, 2010:210)
Ahmadi Habibie Asmariana, 2013 Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
24
4. Daya Pembeda Daya pembeda dimaksudkan untuk membedakan siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan rendah. Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda adalah:
B A BB ο D = J A J B = PA - PB
(Arikunto, 2010: 213)
Keterangan: BA= Banyaknya peserta kelompok atas menjawab soal dengan benar BB= Banyaknya peserta kelompok bawah menjawab soal dengan benar JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Setelah daya pembeda diketahui, maka harga tersebut diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda berikut.
Tabel 3.2Klasifikasi daya pembeda Indeks Diskriminasi D : negatif D <0,20 0,20 β€ D <0,30 0,30 β€ D < 0,40 0,40 β€ D
Evaluasi Nilai D negatif sebaiknya dibuang Jelek (poor) Cukup (satisfactory) Baik (good) Baik Sekali (excellent) Arikunto (2010:218)
Data yang telah dianalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran dapat dilihat pada tabel berikut.
Ahmadi Habibie Asmariana, 2013 Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
25
Tabel 3.3 Rekapitulasi Analisis Uji Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah No.
T
Dp (%)
1 2 3 4 5
-1.39 1.86 1.55 2.80 18.35
-16.25 21.25 15.00 23.75 57.50
T Kesukaran % Tafsiran 60.63 Sedang 59.38 Sedang 78.75 Mudah 49.38 Sedang 53.75 Sedang
6 7
11.70 18.57
72.50 77.50
58.75 60.00
Sedang Sedang
0.687 0.798
8 9 10
1.14 1.46 1.79
12.50 25.00 16.25 25.63 20.00 26.25 Rata-rata Simpangan Baku Korelasi XY Reliabilitas Tes
Sukar Sukar Sukar
0.566 0.586 0.351
Korelasi -0.222 0.271 0.203 0.555 0.836
Sign Korelasi Sangat signifikan Signifikan Sangat signifikan Signifikan 48.86 13.05 0.79 0.88
Ket. Tidak dipakai Tidak dipakai Tidak dipakai Tidak dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Tidak dipakai Dipakai Tidak dipakai
Berdasarkan hasil analisis uji instrumen kemampuan pemecahan masalah di atas terdapat 4 soal yang digunakan dalam penelitian, yakni soal nomor 5,6,7, dan 9 . (untuk perhitungan lebih lengkap lihat pada lampiranB). G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes tertulis dan observasi dan jurnal harian sebagai berikut: 1. Tes tertulis Tes tertulis digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pendekatan keterampilan metakognitif terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa . Soal tes tulis yang digunakan (setelah dianalisis) berjumlah 4 soal berbentuk essay. Penyususan soal tes ini didasarkan pada indikator kemampuan pemecahan masalah. 2. Jurnal harian Ahmadi Habibie Asmariana, 2013 Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
26
Jurnal harian digunakan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan keterampilan metakognitif. Jurnal ini diberikan disetiap akhir pembelajaran. 3. Observasi Observasi dalam penelitian ini meliputiobservasi terhadap guru dan siswa, hal ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan berbentuk lembar observasi terbuka, yaitu observer mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa dalam melaksanakan dan mengikuti pembelajaran sertamelihat kesesuaian antara rencana pembelajaran dengan pelaksanaannya.
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Dalam penelitian ini, setelah data terkumpul maka data diolah dengan menggunakan microscoft exel. Hasil pretes dan postes dianalis kemudian ditabulasikan, tujuannya untuk mengetahui rata-rata siswa, standar deviasi, dan varians kelas yang dijadikan sampel. Skor tes tertulis dideskripsikan dalam bentuk tabel, kemudian dinilai berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji normalitas data kelas kontrol dan eksperimen. Data berdistribusi normalapabila Ο2 berdistribusi normal apabila F
hitung
hitung
< Ο2tabe.Jika data
makadilakukan uji homogenitas, data dikatakan homogen
< Ftable. Selanjutnya dilakukan uji perbedaan rerata kelas eksperimen
dan kontrol, Jika data homogen maka dilakukan uji t tetapi jika tidak homogen dilakukan uji tβ. Jika asumsi di atas tidak terpenuhi maka dilakukan perhitungan nonparametrik
dengan
uji
Wilcoxon.
Menghitung
uji
Wilcoxon
dengan
menggunakan distribusi normal dapat dilakukan jika n β₯ 25. Sedangkan untuk melihat keterlaksanaanpendekatan metakognitif peneliti menggunakan lembar observasi guru dan siswa. Adapun prosesnya sebagai berikut: 1. Tes a. Uji Normalitas Data
Ahmadi Habibie Asmariana, 2013 Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
27
Uji normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui data berdistribusi normar atau tidak normal dengan menggunakan uji chi kuadrat 1) Menentukan rentang skor (r) r = skor maksimum β skor minimum
(Sudjana, 2005 : 47)
2) Menentukan banyak kelas interval (k) k = 1 + 3,3 log n
(Sudjana, 2005 : 47)
3) Menentukan panjang kelas interval (p)
pο½
r k
4) Membuat tabel distribusi frekuensi 5) Membuat tabel perhitungan rata-rata dan varians sampel 6) Menghitung Mean (rata β rata X) iο½n
M ο½X ο½
ο₯F X i ο½1 iο½n
i
i
ο₯F i ο½1
(Sudjana, 2005 : 67)
i
Keterangan :M= mean (rata β rata) Fi= frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi Xi= tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval 7) Menentukan simpangan baku (SD)
Sο½
ο
Fi X i ο X n ο1
ο
2
(Sudjana, 2005 : 95)
Keterangan :S= simpangan baku (standard deviasi)
X = mean (rata β rata) Fi= frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi Xi= tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval n
= jumlah responden
Ahmadi Habibie Asmariana, 2013 Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
28
8) Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi 9) Mengitung harga baku (Z)
Zο½ Keterangan :
ο¨K ο X ο© S
Z= harga baku K= batas kelas
X = mean (rata β rata) S = simpangan baku 10) Menghitung luas interval ( Li ) Li = L1 β L2 Keterangan :L1 = nilai peluang baris atas L2 = nilai peluang baris bawah 11) Menghitung frekuensi ekspetasi/harapan (ei) ei = Li . ο₯ f i 12) Menghitung Chi-kuadrat (Ο2)
ο£
2
hitung
k
ο¨O1 ο Ei ο©2
i ο½1
EI
ο½ο₯
Keterangan: ο£2
= Chi-kuadrat
Oi
= Frekuensi hasil pengamatan (frekuensi observasi)
Ei
= Frekuensi yang diharapkan (frekuensi ekspektesi)
Hasil perhitungan Ο2
hitung
selanjutnya di bandingkan dengan Ο2tabel
denganketentuan sebagai berikut : 1) Tingkat kepercayaan 95 % 2) Derajat kebebasan (dk = k β 3)
Ahmadi Habibie Asmariana, 2013 Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
29
3) Apabila Ο2 hitung < Ο2tabel berarti data berdistribusi normal
b.
Uji Homogenitas Data Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians populasi, apakah
populasi mempunyai varians yang sama atau berbeda dengan langkahlangkah sebagai berikut : 1) Membuat tabel skor dari dua kelompok data 2) Mengitung variansi (Si2) tiap kelompok sampel
ο¨
n ο₯ f i .x i
sο½
2
ο© ο ο¨ο₯ f .x ο©
2
i
i
n(n ο 1)
3) Menghitung homogenitas sampel dengan menggunakan rumus F=
π£ππππππ‘πππππ ππ π£ππππππ‘πππππππ
Data dikatakan homogen apabila F hitung < F tabel c.
Uji t Setelah data berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji t
terhadap hasil rata-rata tes kelas kontrol dan eksperimen. Adapun langkahlangkah pengujian rumus Uji t (Sudjana, 2005:239)adalah: 1) Mencari nilai t, dengan rumus: t hitung ο½
x1 ο x2 (n1 ο 1) s1 ο« (n2 ο 1) s2 ο© 1 οͺ n1 ο« n2 ο 2 ο« n1
ο«
1 οΉ οΊ n2 ο»
Keterangan :
X1
= nilai rata β rata kelompok eksperimen
X2
= nilai rata β rata kelompok kontrol
π 1
= simpangan baku (standard deviasi) kelompok eksperimen
π 2
= simpangan baku (standard deviasi) kelompok kontrol
n1
= jumlah responden kelompok eksperimen
n2
= jumlah responden kelompok kontrol
Ahmadi Habibie Asmariana, 2013 Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
30
2) Menentukan derajat kebebasan: dk = n1+n2-2 3) Menentukan nilai t dari tabel statistik: Setelah
nilai
t
hitung diketahui,
langkah
selanjutnya
adalah
membandingkan dengan t tabel untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol dan eksperimen.
d. Uji Wilcoxon z=
π½ β ππ
(Sudjana, 2005:455)
ππ
Dengan rata-rata dan variansi
ππ =
π (π +1) 4
ππ =
π(π+1)(2π +1) 24
(Sudjana, 2005:455)
Keterangan: J
= jumlah terkecil peringkat
ππ = rata-rata ππ = variansi n = jumlah responden
Sedangkan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pendekatan keterampilan metakognitif dilakukan dengan analisis skor gain ternormalisasi.
οΌg οΎο½
(% οΌ S f οΎ ο% οΌ Si οΎ) %οΌG οΎ ο½ % οΌ G οΎmaks (100 ο % οΌ Si οΎ)
a. Keterangan : ο‘gο±
= rata-rata gain yang dinormalisasi
ο‘Gο±
= rata-rata gain aktual
ο‘Gο±maks= gain maksimum yang mungkin terjadi Ahmadi Habibie Asmariana, 2013 Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
31
ο‘ Sf ο± ο‘Siο±
= rata-rata skor tes akhir = rata-rata skor tes awal
Nilai ο‘gο± yang diperoleh diinterpretasikan dengan klasifikasi pada tabel 3.3 di bawah berikut.
Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi Nilai ο‘gο± ο‘gο±ο³ 0,7 0,7 >ο‘gο±ο³ 0,3 ο‘gο±< 0,3
Interpretasi Tinggi Sedang Rendah Hake (dalam Putri 2010 )
Alur analisis data untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar berikut berikut ini:
Gambar 3.2 Alur Pengujian Hipotesis Data
Uji Normalitas Uji t
ya
tidak
Nonparametrik
Ya Uji Homogenitas
Uji tβ
tidak
Kesimpulan
2. Non Tes a.
Jurnal Harian
Ahmadi Habibie Asmariana, 2013 Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
32
Teknik pengolahan data jurnal harian dilakukan dengan cara melihat komentar dari siswa dan merekap data tersebut sehingga terlihat komentar dari siswa, dari sana peneliti bisa memperbaiki kekurangan proses pembelajaran dan memperkuat pembelajaran yang dianggap berhasil menurut siswa. Cara mengolahnya sebagai berikut:
b.
π½π’πππ π π
ππ πππ πππ ππ‘ππ
Respon positif
= π½π’πππ π πΎππ πππ’ππ’ πππ πππ π€π π 100%
Respon negatif
= π½π’πππ π πΎππ πππ’ππ’ πππ πππ π€π π 100%
π½π’πππ π π
ππ πππ πππππ‘ππ
Lembar Observasi Guru dan Siswa Seperti halnya jurnal harian, teknik pengolahan data lembar observasi guru dan siswa diolah dengan melihat komentar dari observer mengenai pelaksanaan pembelajaran.Data hasil observasi tersebut direkapdan dianalisis untuk melihat kelebihan dan kekurangannya guna perbaikan dalam pembelajaran selanjutnya. Cara mengolahnya sebagai berikut:
π½π’πππ π π
ππ πππ πππ ππ‘ππ
Respon positif
= π½π’πππ π πΎππ πππ’ππ’ πππ πΌπ‘ππ π 100%
Respon negatif
= π½π’πππ π πΎππ πππ’ππ’ πππ πΌπ‘ππ π 100%
π½π’πππ π π
ππ πππ πππππ‘ππ
Ahmadi Habibie Asmariana, 2013 Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu