26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Berdasarkan permasalahan yang muncul di dalam kelas, peneliti akan berusaha mengkaji dan merefleksi pembelajaran dengan tujuan dapat mengatasi permasalahan yang muncul. Elliot dalam Syamsuddin dan Damaianti, 2011, hlm. 192) menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas kegiatan yang ada di dalamnya. Seluruh prosesnya, yang meliputi penelaahan, pendiagnosaan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan dampak yang diperlukan. Selanjutnya Paizaluddin dan Ermalinda, 2013, hlm. 6) mengartikan PTK sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subjek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Secara lebih luas penelitian tindakan kelas diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subjek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang baik. Tindakan yang secara sengaja diberikan tersebut diberikan oleh guru atau berdasarkan arahan guru kemudian dilakukan oleh peserta didik (Suharsimi, 2010, hlm. 17). Dengan demikian dapat disimpulkan, penelitian tindakan kelas adalah suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Tindakan yang secara sengaja dimunculkan. Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar 26 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
Terdapat beberapa alasan mengapa PTK ini digunakan sebagai metode pemecahan
masalah
dalam
penelitian
ini.
Supardi,
2009,
hlm.
110)
mengemukakan penelitian tindakan kelas memiliki tiga ciri pokok, yaitu sebagai berikut. 1) Inkuiri reflektif. PTK berangkat dari permasalahan pembelajaran riil yang sehari-hari dihadapi oleh guru dan peserta didiknya. Jadi, kegiatan penelitian berdasarkan pada pelaksanaan tugas
(practice driven) dan pengambilan
tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi (action driven). 2) Kolaboratif. Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti di luar sekolah (guru), tetapi ia berkolaborasi dengan guru. 3) Reflektif. PTK memiliki ciri khusus, yaitu sikap reflektif yang berkelanjutan. Berbeda dengan pendekatan penelitian formal, yang sering mengutamakan pendekatan
empiris
eksperimental,
penelitian
tindakan
kelas
lebih
menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil penelitian. Prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan penelitian tindakan model Suharsimi Arikunto (Erma dan Paizaluddin, 2013, hlm. 34). Alur penelitiannya sebagai berikut.
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
? Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
Keempat langkah atau tahap tersebut merupakan satu siklus yang artinya sesudah langkah ke-4, lalu kembali ke-1 dan seterusnya. Meskpun sifatnya berbeda, langkah ke-2 dan ke-3 dilakukan secara bersamaan jika pelaksana dan pengamat berbeda. Namun, apabila pelaksana merupakan pengamat juga, maka pengamatan dilakukan sesudah pelaksanaan dengan cara mengingat-ingat apa yang sudah terjadi. Dengan kata lain, objek pengamatan sudah lampau. Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui langkah atau tahapan berikut. Tahap 1 Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan, menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Tahap 2 Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan kelas. Pada tahap ini pelaksana harus ingat dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar. Modifikasi diperbolehkan selama tidak mengubah prinsip, dan hindari kekakuan. Tahap 3 Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Tahap 4 Refleksi atau pantulan, yaitu mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. B. Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan PTK kolaboratif, yaitu bersifat praktis berdasarkan permasalahan nyata dalam pembelajaran menulis teks eksposisi di SMP Citra Cemara kelas VII. Subjek pelaku tindakan adalah guru bahasa Indonesia. Subjek penerima adalah peserta didik SMP Citra Cemara. C. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di kelas VII-A SMP Citra Cemara kelas VII semester I Tahun Ajaran 2013/2014.
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
D. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap. Adapun tahapantahapan tersebut diuraikan sebagai berikut. 1. Tahapan Studi Pendahuluan Peneliti melakukan kegiatan studi pendahuluan atau penelitian awal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan seputar menulis teks eksposisi. Berikut hal-hal yang dilakukan dalam penelitian awal. a. Wawancara dengan peserta didik di kelas VII SMP Citra Cemara. b. Menyebarkan angket kepada peserta didik kelas VII SMP Citra Cemara mengenai pembelajaran menulis teks eksposisi. Setelah
melakukan
penelitian
awal,
peneliti
mengevaluasi
dan
menganalisis hasil serta penyebaran angket. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala peserta didik dalam menulis, khusus menulis teks eksposisi. 2. Tahap Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan atau persiapan tindakan ini dilakukan sebagai bentuk perencanaan terhadap pemecahan masalah. Dalam hal ini, pemecahan masalah yang ditawarkan adalah penggunaan model pembelajaran konstruktif. Persiapan tindakan yang direncanakan meliputi hal-hal berikut ini. a) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, mulai dari kegiatan yang dilakukan peserta didik, sampai pada media serta strategi yang diterapkan dalam rangka menerapkan tindakan perbaikan. b) Menyiapkan cara serta alat untuk menilai dan menganalisis proses serta hasil pembelajaran. 3. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan atau penerapan tindakan dilakukan dengan empat prosedur, yakni perencanaan, aksi/pelaksanaan, refleksi dan observasi. Berikut ini penjabarannya. a. Perencanaan Tahapan perencanaan ini berupa rencana kegiatan dalam menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran menulis eksposisi. Rencana kegiatan yang Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
dilakukan adalah (1) menyusun rencana pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif,
(2) menyiapkan
instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar jurnal peserta didik, wawancara, dan dokumentasi foto untuk memperoleh data nontes, (3) menyiapkan perangkat tes menulis teks eksposisi dan pedoman penilaian, (4) menyiapkan teks eksposisi yang akan digunakan dalam pembelajaran, (5) menyiapkan media pembelajaran, (6) kolaborasi dengan guru atau rekan untuk membantu dalam kegitan dokumentasi. b. Aksi/pelaksanaan Dalam tahap pelaksanaan, peneliti melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Secara garis besar rencana kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran menulis eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif. Tindakan ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu, pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. c. Observasi Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh observer atau yang disebut pengamat
untuk
melakukan
obervasi
mengenai
jalannya
pelaksanaan
pembelajaran. Pengamat mengamati dan mencatat segala hal yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Melalui observasi ini, diungkap segala peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran, baik aktifitas peserta didik selama melakukan kegiatan pembelajaran maupun respons peserta didik terhadap media dan pembelajaran. Dalam mengobservasi, pengamat diberikan format observasi yang telah disediakan peneliti. d. Refleksi Setelah semua kegiatan pembelajaran berjalan dan selesai, peneliti melakukan refleksi terhadap apa yang telah dilaksanakan dengan cara mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan.
Data
yang
telah
diperoleh
kemudian
dianalisis,
diseleksi,
disederhanakan,dan diorganisasikan secara rasional. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan refleksi untuk melihat bagaimana perkembangan yang telah dicapai. Peneliti juga mencermati hasil observasi untuk bahan refleksi. Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
Siklus diteruskan dan terus berlanjut ketika hasil refleksi memperlihatkan lemahnya kemampuan menulis eksposisi peserta didik. Siklus dihentikan ketika kemampuan menulis
eksposisi peserta didik dirasakan sudah cukup
memperlihatkan peningkatan yang signifikan serta semua peserta didik telah mencapai standar KKM.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini berupa teknik tes dan nontes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui kemapuan peserta didik dalam menulis eksposisi setelah mendapat pembelajaran dengan metode konstruktif. Hasil tes ini merupakan tes berbentuk tertulis yang berupa hasil jenis tes yang digunakan adalah tes dengan menggunakan soal uraian. Hasil tes ini kemudian diolah dan dianalisis untuk melihat bagaimana perkembangan hasil belajar peserta didik. Seperti tujuan awal penelitian ini bahwa salah satunya adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis
eksposisi maka melalui tes
peneliti dapat melihat apakah kemampuan peserta didik benar-benar meningkat atau tidak. Teknik nontes digunakan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap media dan pembelajaran yang digunakan. Untuk memperoleh data nontes dilakukan dengan menyebar angket, observasi, kegiatan wawancara dan catatan harian.
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah (Arikunto, 2006, hlm. 134). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas wawancara, observasi guru dan peserta didik, jurnal peserta didik, catatan lapangan, instrumen tes, lembar kriteria penilaian teks eskpsosi, serta rencana pelaksanaan pembelajaran menulis teks eksposisi.
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
a. Wawancara Wawancara dilakukan dengan peserta didik kelas VII SMP Citra Cemara. Wawancara dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai proses pembelajaran teks eksposisi yang selama ini dilaksanakan. Tabel 3.1 Format Wawancara dengan Peserta didik kelas VII SMP Citra Cemara No 1.
Pertanyaan Bagaimana
menurutmu
Jawaban pembelajaran
menulis yang dilaksanakan oleh guru bahasa Indonesia? 2.
Apa
yang
kamu
dapatkan
dalam
pembelajaran menulis? 3.
Bagaimanakah
strategi
pembelajaran
menulis teks eksposisi yang dilaksanakan di kelas? 4.
Apakah ada kesulitan dalam melakukan kegiatan menulis teks eksposisi?
b. Angket Angket yang disebarkan adalah angket yang bentuk pilihan ganda. Angket yang disebar berisi pertanyaaan mengenai hal pokok yang terkait dengan penelitian ini. Untuk mengetahui ketertarikan peserta didik terhadap menulis, angket ini disebarkan sebelum pemberian tindakan. Tabel 3.2 Lembar Angket Petunjuk pengisian angket : Berilah tanda (V) pada jawaban “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan pembelajaran Bahasa Indonesia yang kamu dapatkan. No
Pertanyaan/pernyataan 1.
Apakah bagi Anda pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang menyenangkan?
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ya
Tidak
33
2.
Apakah bagi Anda aktivitas menulis itu menyenangkan?
3.
Apakah menulis membuat Anda percaya diri dalam menuangkan ide-ide pikiran atau pendapat?
4.
Apakah Anda lebih menyukai kegiatan menulis daripada membaca?
5.
Apakah Anda lebih menyukai kegiatan menulis daripada berbicara?
6.
Apakah Anda Anda lebih menyukai kegiatan menulis daripada menyimak?
7.
Apakah Anda mengetahui pengertian dari teks eksposisi?
8.
Apakah Anda pernah menulis teks eksposisi?
9.
Apakah Anda termotivasi dan berminat dalam kegiatan menulis teks eksposisi?
10. Apakah Anda senang jika mendapat tugas menulis teks eksposisi? 11. Apakah Anda sudah terbiasa berlatih menulis teks esksposisi? 12. Apakah Anda sering mengalami kesulitan dalam menuangkan ide ketika menulis teks eksposisi? 13. Apakah Anda sudah terbiasa menulis teks eksposisi dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran? 14. Apakah Anda sudah terbiasa menulis teks eksposisi dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik? 15. Apakah Anda merasa bahwa proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan sudah membuat Anda terampil menulis teks eksposisi?
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
c. Lembar Observasi Lembar Observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk melihat aktivitas guru dan peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan proses pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Pengisian lembar observasi berdasarkan kondisi yang nyata dan faktual yang terjadi saat proses pembelajaran. Lembar 3.3 Lembar Observasi Guru Hari/Tanggal
:
Nama Observer
:
Pertemuan ke
:
Petunjuk pengisian lembar observasi : Berilah tanda ceklis (V) pada salah satu kolom, 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik), 4 (sangat baik) untuk setiap pernyataan sesuai dengan pendapat Anda. No
Aspek yang dinilai
Kategori 1
1.
Kemampuan membuka pelajaran (apersepsi) a. Menarik perhatian peserta didik b. Memotivasi peserta didik c. Membuat
kaitan materi ajar
yang akan
diajarkan d. Memberikan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik 2.
Fase Eksplorasi a. Menampilkan gambar yang bertemakan “Bahaya Narkoba Bagi Remaja” b. Memberikan ruang gerak bagi peserta didik untuk bekerja sama. c. Mengarahkan
peserta
didik
untuk
melakukan pengamatan terhadap gambar yang disediakan. d. Menyuruh peserta didik mengembangkan Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
3
4
35
pola pikir melalui gambar yang
mereka
amati. 3
Diskusi dan Pengenalan Konsep a. Mendorong mengungkapkan
peserta dan
didik menjelaskan
untuk konsep
dengan argumrntasi mereka. b. Menyuruh peserta didik menentukan tesis secara individual. c. Menyuruh peserta didik menyusun argumen teks
eksposisi
yang
akan
dibuat
secara
individual. d. Menyuruh peserta didik menyusun kerangka teks eksposisi. 4
Pengembangan dan Aplikasi a. Mengarahkan peserta didik untuk mengembangkan kerangka tulisan yang dibuat ke dalam teks eksposisi yang utuh.
5
Evaluasi a. Menggunakan media secara efektif b. Menggunakan media secara efisien c. Membantu kelancaran proses pembelajaran
6
Tahap Evaluasi a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek. b. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah direnanakan dalam RPP c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan d. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang dirancang.
7
Kemampuan menutup pelajaran a. Meninjau kembali atau menyimpulkan materi
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
kompetensi yang diajarkan. b. Memberi kesempatan bertanya c. Menginformasikan materi ajar berikutnya.
Tabel 3.4 Lembar Observasi Peserta Didik Hari/tanggal
:
Pertemuan ke : Petunjuk pengisian lembar observasi : Berilah tanda ceklis (V) pada salah satu kolom, 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik), 4 (sangat baik) untuk setiap pernyataan yang sesuai dengan pendapat Anda. No
Aspek yang Diamati
Kategori Ya
1.
Aktivitas peserta didik selama mengikuti KBM a. Memperhatikan penjelasan guru b. Mengikuti langkah-langkah pembelajaran (duduk santai, rileks, konsentrasi) c. Menulis teks eksposisi d. Memperhatikan penjelasan guru
2
Inisiatif dalam mengajukan pendapat (bertanya) a. Keaktifan untuk bertanya b. Penyanggahan
terhadap
sesuatu
yang
kurang
sependapat. c. Mampu memberikan alasan atas pendapat yang diajukan. d. Peserta didik tidak mengerjakan pekerjaan lain pada saat pembelajaran berlangsung 3
Perilaku peserta didik selama pembelajaran a. Peserta
didik
berkonsentrasi
penuh
terhadap
pembelajaran. b. Peserta didik amat fokus dan tertarik terhadap Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tidak
37
pembelajaran yang diberikan (tidak melamun atau berguarau). c. Peserta didik dengan sungguh-sungguh mengerjakan tugas yang diberikan guru. d. Peserta didik tidak mengerjakan pekerjaan lain pada saat pembelajaran.
d. Instrumen Tes Untuk mengetahui kemampuan proses belajar dalam menulis teks eksposisi, berikut adalah soal yang digunakan. Susunlah sebuah teks eksposisi yang utuh sesuai karakteristik teks eksposisi berdasarkan kerangka teks yang kamu susun sebelumnya! e. Jurnal Harian Peserta Didik Jurnal peserta didik diberikan kepada peserta didik setiap akhir proses pembelajaran, jurnal ini diberikan dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai respons peserta didik terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Data yang diperoleh dgunakan sebagai masukan untuk pembelajaran berikutnya. Jurnal Harian Peserta Didik Petunjuk 1. Tuliskan terlebih dulu nama, kelas, serta hari dan tanggal pada lembaran yang telah disediakan ! 2. Pertanyaan ini tidak mempengaruhi penilaian maka jawablah dengan jujur dan sebenar-benarnya. Nama
:
Kelas
:
Hari, tanggal :
a) Materi apa yang kamu dapat hari ini dan bagaimana kesanmu tentang materi hari ini? Jawab :
b) Kesulitan apa yang kamu temukan dalam pembelajaran hari ini? Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
Jawab :
c) Manfaat apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran hari ini? Jawab :
d) Apa yang kamu rasakan setelah menulis teks eksposisi hari ini? Jawab :
f. Instrumen Penilaian Teks Tabel 3.5 Skala Penilaian Teks Eksposisi Aspek
Skor
Kriteria Sangat baik - sempurna: menguasai
27-30
topik
tulisan; substantif; lengkap;
relevan dengan topik yang dibahas.
I
22-26
Cukup-baik:
cukup
menguasai
permasalahan;
cukup
memadai;
pengembangan tesis terbatas; relevan
S
dengan topik, tetapi kurang terperinci
I
Sedang-cukup: permasalahan 17-21
kurang;
penguasaan terbatas;
pengembangan
substansi
topik
tidak
memadai Sangat
kurang-kurang:
tidak
menguasai permasalahan; tidak ada 13-16
substansi; tidak relevan;
tidak layak
dinilai Sangat
baik-sempurna:
ekspresi
lancar; gagasan terungkap padat dengan 18-20
jelas; tertata dengan baik; urutan logis; kohesif
14-17
Cukup-baik: kurang lancar; kurang
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Komentar
39 S T
terorganisasi,
R
ternyatakan; pendukung terbatas; logis,
U
tetapi tidak lengkap
K
tetapi
ide
utama
Sedang-cukup: tidak lancar; gagasan
T
10-13 U
kacau atau tidak terkait; urutan dan pengembangan kurang logis
R
Sangat
T
7-9 E
kurang-kurang:
tidak
komunikatif; tidak terorganisasi; tidak layak dinilai
K
Sangat baik-sempurna: penguasaan
S
kata 13-15
canggih;
ungkapan
pilihan
kata
efektif;
dan
menguasai
pembentukan kata; penggunaan register K
tepat
O
Cukup-baik: memadai;
S
10-12 A
penguasaan pilihan,
kata
bentuk,
penggunaan kata/ungkapan
dan
kadang-
kadang salah, tetapi tidak mengganggu
K A T
7-9 A
Sedang-cukup:
penguasaan
terbatas;
sering
terjadi
bentuk,
pilihan,
dan
kata
kesalahan penggunaan
kosakata/ungkapan;makna membingungkan atau tidak jelas Sangat kurang-kurang: pengetahuan tentang 4-6
kosakata,
ungkapan,
dan
pembentukan kata rendah; tidak layak nilai Sangat
baik-sempurna:
konstruksi
kompleks dan efektif; terdapat hanya 18-20
sedikit
(<5)
kesalahan
bahasa
(urutan/fungsi
penggunaan kata,
artikel,
pronomina, preposisi) Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
Cukup-baik:
konstruksi
sederhana,
tetapi efektif; terdapat kesalahan kecil pada 14-17
konstruksi
sejumlah
kompleks;
kesalahan
(5
terjadi
s.d.
10)
penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi
K
makna cukup jelas A
Sedang-cukup: terjadi kesalahan serius
L
dalam
I
tunggal/kompleks
(sering
terjadi
kesalahan
kalimat
negasi,
M
10-13
A
konstruksi
pada
kalimat
urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen,
T
pelesapan; makna membingungkan atau kabur. 10 s.d. 15 kesalahan Sangat
kurang-kurang:
tidak
menguasai tata kalimat; terdapat banyak 7-9
kesalahan (>15); tidak komunikatif; tidak layak dinilai Sangat
M E
baik
-
sempurn
menguasai aturan penulisan; terdapat 13-15
sedikit kesalahan ejaan, tanda baca,
K
penggunaan huruf kapital, dan
A
penataan paragraf (<5)
N
Cukup-baik:
I
kesalahan
K
:
10-12
kadang-kadang ejaan,
tanda
terjadi baca,
penggunaan huruf kapital, dan penataan
paragraf,
tetapi
tidak
mengaburkan makna (5 s.d. 10) Sedang-cukup: sering terjadi kesalahan 7-9
ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
penataan paragraf; tulisan tangan tidak jelas;
makna
membingungkan
atau
kabur (10 s.d. 15) Sangat
kurang-kurang:
tidak
menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, 4-6
penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai (>15)
Sumber : Buku Guru Wahana Pengetahuan Kelas VII, Jakarta : Kemendikbud RI, 2013. Keterangan : SB = Sangat baik ; B = baik ; C = cukup ; K=kurang Nilai =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑋 100
Setelah teks eksposisi dihitung skornya, kemudian skor tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori nilai. Penulis menggunakan kategori penilaian berdasarkan skala nilai berikut ini : Tabel 3.6 Kategori Penilaian Teks Laporan Hasil Observasi Berdasarkan Skala Nilai Nilai
Predikat
3,67 – 4,00
A
3,34 – 3,66
A-
3,01 – 3,33
B+
2,67 – 3,00
B
2,34 – 2,66
B-
2,01 – 2,33
C+
1,67 – 2,00
C
1,34 – 1,66
C-
1,01 – 1,33
D+
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
≤ 1,00
D
Sumber : Permendikbud No.66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Kurikulum 2013. Data hasil penelitian dan pengamatan, selanjutnya dididentifikasi kelemahan dan kelebihannya serta dikonsultasikan kepada rekan kolaborasi. Hasilnya kemudian disusun menjadi kesimpulan-kesimpulan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam upaya mencapai hasil tindakan yang lebih baik dan memuaskan.
G. Teknik Pengolahan Data Penelitian Tehnik pengolahan data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Uraian tentang teknik kuantitatif dan teknik kualitatif adalah sebagai berikut. a. Teknik Kuantitatif Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes keterampilan menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif. Nilai dari setiap siklus dihitung jumlahnya dalam satu kelas, selanjutnya jumlah tersebut dihitung dalam persentase dengan rumus sebagai berikut. Secara sederhana rumusnya adalah : X=
∑𝑋 𝑁
Keterangan : X
= Rata-rata
∑X
= Jumlah seluruh skor
N
= Banyak subjek
Untuk mencari persentase menurut Sudjana, 2005, hlm. 131), persentase dihitung 𝑓
dengan rumus 𝑁 𝑥 100. Contoh: Siswa yang memenuhi ketuntasan KKM 15 orang siswa dari 40 siswa. Untuk mencari persentase siswa yang tuntas KKM dengan cara: 𝑓 𝑥 100 = % 𝑁 15 〱 100 = 37,5% 40 Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
Jadi persentase siswa yang tuntas KKM adalah 37,5%. Hasil perhitungan tes kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif dengan teknik pengamatan objek langsung di setiap siklsnya dan jika dibandingkan akan memberikan gambaran mengenai persentase peningkatan kemampuan menulis peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif pada siswa kelas VII-A SMP Citra Cemara.
b. Teknik Kualitatif Teknik kualitatif dipakai untuk menganalisis data non-tes yang berupa lembar observasi guru dan siswa, jurnal siswa, angket siswa, dan dokumentasi foto. Data hasil pengamatan beserta data jurnal siswa dan angket siswa dianalisis dengan cara mendeskripsikan hasil pengamatan yang kemudian dikelompokkan berdasarkan aspek-aspek yang diteliti. Sementara itu, data yang berupa foto digunakan sebagai bukti otentik proses pembelajaran.
H. Kategori dan Interpretasi Data Data yang dianalisis dan direfleksi terlebih dahulu dikategorikan berdasarkan fokus penelitian. Data dalam penelitian ini adalah tingkat kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi melalui model pembelajaran konstruktif, hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa yang berupa narasi dianalisis berdasarkan format penilaian menulis teks eksposisi. Interpretasi data dilakukan berdasarkan kriteria tingkat keberhasilan perencanaan pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif.
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu