BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
3.1.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh kualitas produk dan ekuitas merek terhadap keputusan pembelian kendaraan roda empat (mobil) merek Mercedes-Benz di Kota Tangerang Selatan. Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi penelitian ini, maka penelitian ini akan dilakukan di wilayah Kota Tangerang Selatan. Dengan mengambil lokasi-lokasi yang banyak terdapat kendaraan roda empat merek Mercedes-Benz, seperti tempat parkir restoran cepat saji, pusat perbelanjaan, dan pusat hiburan.
3.1.2 Sejarah Singkat Mercedes-Benz Mercedes-Benz adalah sebuah perusahaan otomotif asal Jerman yang memproduksi berbagai macam kendaraan seperti mobil, truk, dan bus. MercedesBenz adalah salah satu perusahaan mobil paling dikenal di dunia dan juga perusahaan mobil tertua di dunia yang bertahan sampai sekarang. Mobil mereka terkenal berteknologi dan memiliki tingkat keamanan tinggi. Mercedes-Benz adalah divisi dari Daimler AG. Asal mula Mercedes-Benz berasal dari penemuan Karl Benz atas mobil berbahan bakar bensin pertama di dunia yang dipatenkan bulan Januari 1886, Benz Patent Motorwagen serta jasa
21
dari Gottlieb Daimler serta teknisi Wilhelm Maybach. Mobil-mobil Mercedes pertama kali dijual pada tahun 1901 oleh Daimler Motoren Gesellschaft. Mobil pertama yang memakai merek Mercedes-Benz diproduksi tahun 1926 setelah adanya merger antara perusahaan Benz dengan Daimler menjadi perusahaan Daimler-Benz.
3.2
Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kausal, penelitian kausal untuk
mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan ekuitas merek terhadap keputusan pembelian produk kendaraan roda empat merek Mercedes-Benz.
3.3
Hipotesis Aritonang R. (2007) menjelaskan bahwa hipotesis berfungsi sebagai
jawaban sementara atas permasalahan penelitian sebagai jawaban, hipotesis dirumuskan dalam kalimat pernyataan. Disebut sebagai jawaban sementara karena kebenaranya masih harus diverivikasi secara empiris, harus diuji secara empiris, yaitu dengan pengumpulan data empiris mengenai tiap variabel yang tercakup pada permasalahan maupun hipotesis penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1 : Kualitas Produk mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Pembelian. H2 : Ekuitas Merek mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Pembelian.
22
H3 : Kualitas Produk dan Ekuitas Merek mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Pembelian.
3.4
Variabel Penelitian, Skala Pengukuran dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau
kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Variabel penelitian dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
3.4.1
Variabel Penelitian Variabel independen dalam penelitian ini adalah:
1. Kualitas Produk ( X1 ) Menurut Cannon, Perreault, dan McCarthy (2008) menyatakan dari sudut pandang pemasaran, kualitas (Quality) berarti kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Definisi ini berfokus pada pelanggan dan bagaimana pelanggan berfikir suatu produk akan memenuhi tujuan tertentu. 2. Ekuitas Merek ( X2 ) Menurut Kotler dan Keller (2008) ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan dalam cara konsumen berfikir, merasa, dan bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan.
23
Variabel dependen atau merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen. Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel dependen adalah keputusan pembelian. 1. Keputusan Pembelian (Y) Kotler dan Keller (2008) menyatakan bahwa keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk.
3.4.2
Skala Pengukuran Variabel Metode pengukuran data yang digunakan penulis yaitu Skala Ordinal.
Skala Ordinal merupakan metode yang mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang (Uma Sekaran : 2006) dengan menyatakan : a.
Angka 1 menyatakan Sangat Tidak Setuju
( STS )
b.
Angka 2 menyatakan Tidak Setuju
( TS )
c.
Angka 3 menyatakan Netral
( N )
d.
Angka 4 menyatakan Setuju
( S )
e.
Angka 5 menyatakan Sangat Setuju
( SS )
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang variabel-variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, maka selanjutnya disajikan tabel variabel penelitian sebagai berikut :
24
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Penelitian
Indikator Penelitian
Kuesioner
Mercedes-Benz merupakan poduk yang Keragaman Produk mempunyai keragaman tipe dengan kualitas tinggi. Mercedes-Benz memiliki design yang Kualitas Design bagus, dapat digunakan untuk penumpang Produk keluarga maupun keperluan bisnis (X1) Mercedes-Benz mempunyai fitur Fitur (keamanan, kenyamanan, kekuatan) yang Simamora baik dan lengkap di kelasnya. (2003:30) Pihak Mercedes-Benz senantiasa memberikan pelayanan yang baik dan Jaminan/Garansi garansi terhadap setiap produk MercedesBenz. Mercedes-Benz merupakan merek yang Brand Awareness familiar dimata konsumen kendaraan roda (kesadaran merek) empat di Indonesia. Ekuitas Di Indonesia, Mercedes-Benz merupakan Merek Perceived Quality merek kendaraan yang mempunyai kualitas (X2) (persepsi kualitas) baik dibanding merk lain Kristianto (2011) Memiliki kendaraan Mercedes-benz Brand Association dan merupakan suatu kebanggaan tersendiri (asosiasi merek) Rangkuti bagi keluarga kami. (2002:152) Bila dimasa mendatang membutuhkan Brand Loyalty kendaraan roda empat lagi maka saya akan (loyalitas merek) memilih Mercedes-Benz. Saya membeli kendaraan Mercedes-Benz Pengenalan karena untuk memenuhi kebutuhan masalah berkendara. Teman dan Saudara saya menyarankan Keputusan Pencarian informasi untuk memilih Mercedes-Benz karena Pembelian kualitas dan keunggulannya. (Y) Saya memilih Mercedes-Benz karena Simamora Evaluasi alternatif merasa percaya dan designnya sesuai (2008:16) dengan kepribadian saya. Keputusan Membeli
Saya memutuskan mobil Mercedes-Benz sebagai merek pertama karena nilai dan manfaatnya.
25
3.5
Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi Ferdinand (2006) mengatakan bahwa Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, Hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat Perhatian seorang peneliti, karena itu dipandang sebagai sebuah semesta Penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah semua orang yang telah membeli dan menggunakan produk merek Mercedes-Benz di Kota Tangerang Selatan.
3.5.2 Sampel Menurut Sugiyono (2007), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel diambil karena tidak mungkin peneliti meneliti seluruh anggota populasi. Menurut Guilford (1978) dalam bukunya J.Supranto (2006:239), Sampel penelitian meliputi sejumlah elemen atau responden yang lebih besar dari persyaratan minimum sebanyak 30 responden, dimana semakin besar sampel (makin besar nilai n = banyaknya elemen sampel) akan memberi hasil yang lebih akurat. Mercedes-Benz sebagai responden. Desain sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
26
3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik convenience sampling atau oksidental sampling, yaitu ” teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sampel, bila di pandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data prosedur untuk mendapatkan unit sampel menurut keinginan peniliti”. (Sugiyono, 2004;60). Teknik convinience sampling digunakan karena responden yang dipilih berada ditempat dan waktu saat penelitian dilakukan. Pemilihan sampel dilakukan secara acak dengan melihat siapa saja pelanggan yang kebetulan lewat secara bersamaan dan cocok sebagai sumber data prosedur untuk mendapatkan unit sampel menurut keinginan peniliti dalam menentukan sampel pelanggan produk merek Mercedes-benz di Tangerang Selatan.
3.6
Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,
menurut Aritonang R. (2007), Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk menjawab suatu permasalahan penelitianya. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berisi tentang kualitas produk, ekuitas merek, dan keputusan pembelian. Data primer yang akan dijadikan sebagai analisis selanjutnya adalah hasil pengisian kuisioner.
27
3.7
Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yang bertujuan untuk
memudahkan penelitian skripsi ini diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono 2009:199). Dalam penelitian ini, kuesioner diajukan kepada pelanggan Produk Mercedes-Benz di Tangerang Selatan dengan responden berjumlah 100 orang yang merupakan pelanggan produk kendaraan roda empat (mobil) merek Mercedes-Benz di Tangerang Selatan.
3.8
Metode Analisis Data
3.8.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif terdiri dari frequencies, descriptives, explore, crosstabs dan ratio. Fungsi analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang kita peroleh. Analisis deskriptif sering diabaikan penggunaannya dalam penelitian-penelitian sosial, karena memang dalam beberapa fungsi analisis lainnya otomatis tercantum analisis deskriptif. Saya sangat menganjurkan untuk mengawali analisis deskriptif sebelum melakukan analisis lainnya pada data anda. Hal ini sangat penting karena dengan analisis deskriptif kita bisa mengkoreksi secara cepat data yang sudah kita entri.
28
3.8.2 Uji Instrumen 1) Uji Validitas Aritonang R. (2007) uji validitas digunakan untuk mengukur variabel yang demikian sulit, untuk mengembangkan instrumen yang memiliki validitas yang tinggi karena karekteristik yang akan diukur dari variabel yang demikian tidak dapat diobeservasi secara langsung, tetapi hanya melalui indikator (petunjuk tak langsung) tertentu. Untuk uraian selanjutya, instrumen yang dijadikan contoh adalah angket, yaitu daftar yang terdiri atas beberapa butir pertanyaan dan pernyataan. Misalnya dalam mengukur keputusan pembelian suatu produk di mata konsumen diukur dalam tiga pernyataan berupa satu pertanyaan tiap indikator. Untuk mengukur variabel keputusan pembelian jawaban responden dikatakan valid apabila item-item dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam kuesioner tersebut. Dalam melakukan pengujian validitas, digunakan alat ukur berupa program komputer yaitu SPSS 20. Dan jika suatu alat ukur mempunyai korelasi yang signifikan antara skor item terhadap skor totalnya maka dikatakan alat skor tersebut adalah valid (Ghozali, 2001). 2) Uji Reliabilitas Aritonang R. (2007) mengatakan bahwa instrumen reliabel adalah instrumen yang dapat memberikan hasil pengukuran yang (relatif) sama bila instrumen itu digunakan untuk mengukur variabel yang sama pada dua atau lebih waktu yang berbeda dalam keadaan yang kurang lebih sama.
29
Untuk menguji reliabilitas digunakan koefisien reliability alpha cronbach yang perhitunganya menggunakan prosedur reliabilitas pada paket program SPSS. Tujuan perhitungan koefisien keandalan adalah untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban responden. 3) Uji Asumsi Klasik Analisis regresi linear regresi berganda memerlukan beberapa asumsi agar model tersebut layak dipergunakan. Asumsi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah uji autokorelasi, uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskeastistas. a. Uji Autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan diri sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode sesudahnya (Santosa & Ashari, 2005). Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : -
Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif
-
Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
-
Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negative.
b. Uji normalitas data yang dipergunakan untuk menentukan apakah data terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas yang dipergunakan plot grafik dimana asumsi normalitas terpenuhi jika titik-titik pada grafik mendekati sumbu diagonalnya.
30
c. Uji multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan nilai variance inflation factor (VIF). Model dinyatakan terbebas dari gangguan multikolinearitas jika mempunyai VIF dibawah 10 tolerance diatas 0,1. d. Uji heteroskeastistas dilakukan dengan memplotkan grafik antara SRESID
dengan ZPRED dimana gangguan
heteroskeastistas akan tampak dengan
adanya pola tertentu pada grafik.
3.8.3 Analisis Regresi Berganda Menurut Ghozali (2001), dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini, maka digunakan analisis regresi linear berganda (multiple regression). Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata Populasi atau nilai-nilai variabel independen yang diketahui. Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua atau lebih regresinya disebut juga regresi berganda. Oleh karena variabel independen dalam penelitian ini mempunyai variabel yang lebih dari dua atau sama dengan dua, maka regresinya disebut regresi berganda. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu kualitas produk, dan ekuitas merek terhadap variabel dependen atau terikat yaitu keputusan pembelian. Rumus regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
31
Y=a + b1X1 + b2X2 +……. + bnXn + i
Keterangan : Y
: variabel terikat (keputusan pembelian)
X1 : Kualitas Produk X2 : Ekuitas Merek α
: (konstanta) jarak titik nol dengan potongan sumbu Y
b1 : koefisien regresi dari variabel keputusan pembelian
3.8.4
Uji Hipotesis
Uji t Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikasi dari pengaruh variabel Independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganggap Dependen yang lain konstan. Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai t tabel dengan nilai t hitung. Apabila nilai t hitung lebih besar daripada t tabel maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen, sebaliknya jika nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel maka variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen. Tahap-tahap yang digunakan : 1. Merumuskan hipotesa
32
a. ho : b1= 0, yaitu tidak ada pengaruh yang signifikan pada variabel independen kualitas produk terhadap variabel dependen keputusan pembelian. b. h1: b1≠ 0, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel independen kualitas produk terhadap variabel dependen keputusan pembelian. c. ho : b1= 0, yaitu tidak ada pengaruh yang signifikan pada variabel independen ekuitas merek terhadap variabel dependen keputusan pembelian. d. h1: b1≠ 0, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel independen ekuitas merek terhadap variabel dependen keputusan pembelian. 2. Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2006) : a. Membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Jika t hitung > ttabel , maka Ho ditolak Jika t hitung < ttabel , maka Ho diterima b. Berdasarkan probabilitas uji dua arah menurut Santoso (2007:256) α = 0.05/2 = 0.025. Jika Probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak Jika Probabilitas > 0.05 maka Ho diterima
Uji f
33
Uji f ini digunakan untuk menguji hipotesis, yaitu untuk menguji apakah benar variabel independent mempengaruhi variabel dependent secara keseluruhan dan serentak. ( Sugiyono 147 : 2005 ) Nilai f diatas disebut nilai f hitung (fh), kemudian nilai tersebut akan dibandingkan dengan f table (ft), dengan didasarkan pada dk (derajat kebebasan) pembilang tertentu dan dk penyebut tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Jika fh > ft maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu variabel independent (X1, X2) secara keseluruhan dan serentak mempengaruhi varabel independent (Y). 2. Jika fh < ft maka Ho diterima dan Ha ditolak yaitu variabel independent (X1, X2) secara keseluruhan dan serentak mempengaruhi variabel independen (Y).
Uji Koefisien Determinasi ( ) Koefisien determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,2006).
34