BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pengertian metode, berasal dari kata methodos (Yunani), yang dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban
yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya (Ruslan, 2010:24). Menurut Soerjono Soekanto (dalam Ruslan, 2010:24), penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten. Menarik kesimpulan bahwa sistem dan metode yang dipergunakan untuk memperoleh informasi atau bahan materi suatu pengetahuan ilmiah yang disebut dengan Metode Ilmiah (Ruslan, 2010:24). Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif lebih menggambarkan masalah dalam bentuk keterangan hubungan antar variabel, hubungan sebab-akibat
(causal),
hubungan perbandingan (comparative), atau hubungan asosiatif (Semiawan, 2010:71). Metode kuantitatif adalah metode dimana data dikonversi menjadi angka dan ditujukan untuk analisis statistik (Richard & H.Tunner, 2008:77). Alasan
peneliti
menggunakan
metode
penelitian
kuantitatif
adalah
mempunyai keunggulan dari sisi efisiensi. Menggunakan sampel untuk memecahkan persoalan yang dihadapi, dan memberikan penjelasan yang lebih tepat terhadap fakta yang dihadapi. Peneliti juga menggunakan metode penelitian kuantitatif untuk dapat melihat seberapa besar pengaruh penempatan kampanye Selagi Muda di sosial media Facebook terhadap brand awareness dari Mandiri Investasi.
25
26 3.2 Tipe Jenis Penelitian
3.2.1 Metode Kuantitatif - Deskriptif Metode Kuantitatif Desktiptif adalah metode yang hanya memberikan gambaran atau deskripsi tentang variabel dari sebuah fenomenal yang diteliti (Ardianto,2011:48). Variabel yang diteliti bisa satu, dua, tiga, atau lebih. Penelitian deskriptif yang biasa disebut juga penelitian taksonomik, bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengklarifikasi sautu fenomena atau kenyataan sosial, dengan cara mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.
3.3 Metode Penelitian
3.3.1 Survei Pelaksanaan survei dilakukan melalui proses pengumpulan informasi, fakta, dan analisis data sosial yang bersifat terstruktur serta mendetail melalui instrumen kuesioner atau daftar pertanyaan tertentu yang tersusun (Ruslan, 2010:253). Metode survei adalah metode penelitian tertentu yang meminta partisipan merespons pertanyaan tertulis. Survei sangat berguna untuk mengumpulkan data dari populasi yang besar. Biasanya, dalam penelitian berjenis survei terdapat seorang peneliti yang menyebarkan kuesioner yang standar kepada sekelompok responden yang diambil sebagai sampel.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah variasi pada nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk obyek atau orang yang sama, nilai dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda. (Situmorang , Muda, Dalimunte, Fadli, & Syarief, 2010:7).
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah : 1.Variabel Independen, adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun yang negatif bagi variabel dependen nantinya. Variasi dalam variabel dependen merupakan hasil dari
27 variabel independen. Variabel independen sering juga disebut sebagai variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi (Situmorang , Muda, Dalimunte, Fadli, & Syarief, 2010:8). Dalam penelitian ini, variabel independennya adalah kampanye Selagi Muda di Facebook. 2.Variabel Dependen , adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah penelitian. Variabel dependen sering juga disebut sebagai variabel terikat atau variabel terpengaruh. Dalam penelitian ini, variabel dependennya adalah Brand Awareness Mandiri Investasi Reksa Dana. Dengan target kuesioner adalah pengguna facebook yang telah “like” dalam akun facebook Selagi Muda.
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik tertentu (Ruslan, 2010:296). Populasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan anggota suatu kelompok yang menjadi obyek penelitian. Dalam penelitian ini, populasinya adalah sejumlah pengguna facebook yang ‘like’ akun facebook Selagi Muda. Hingga saat ini jumlah ‘like’ dalam akun facebook Selagi Muda (periode Februari - Mei 2014) adalah sebanyak 2.415 likers.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah sekelompok atau beberapa bagian dari populasi yang diteliti (Ruslan, 2010:299). Sampel dapat dikatakan sebagai sekelompok anggota yang dijadikan responden yang dianggap mewakili populasi. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling, dimana cara pengambilan sampel dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Riduwan dan Kuncoro, 2007:41).
Dalam penelitian ini, sampel dari populasi diambil dengan menggunakan rumus slovin yaitu:
28 n =
N 1 + N (E)2
Keterangan: n =
ukuran sampel
N=
ukuran populasi
E=
presentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolerir atau diinginkan 10%.
Dengan demikian jumlah sampel yang diambil adalah 2415 n = _____________ 1 + 2415(0.1)2 n = 96,02
Sebagai pembulatan, peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden ‘like’ dalam akun facebook Selagi Muda.
3.6 Teknik Pengumpulan Data, Jenis, dan Sumber Data
Data merupakan fakta, fenomena atau bahan-bahan keterangan dalam suatu penelitian yang dikumpulkan oleh peneliti yang kemudian diolah (proses). Data biasanya dicatat dalam tulisan atau direkam melalui tape cassets, video atau video tape recorder untuk pengambilan gambar atau film. Terdapat dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan dioleh sendiri oleh lembaga bersangkutan untuk dimanfaatkan. Data primer dapat berbentuk opini subyek secara individual atau kelompok, dan hasil observasi terhadap karakteristik
benda (fisik), kejadian,
kegiatan dan hasil suatu pengujian tertentu. Ada dua metode yang dipergunakan untuk pengumpulan data primer yaitu melalui survei dan observasi (Ruslan, 2010:138). Data primer dalam penelitian ini adalah survei kuesioner. Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (dihasilkan pihak lain) atau digunakan oleh lembaga lainnya yang bukan merupakan pengolahnya, tetapi dapat dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu. Data sekunder pada umumnya berbentuk catatan atau laporan data dokumentasi oleh
29 lembaga tertentu yang dipublikasikan (Ruslan, 2010:138). Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan studi pustaka lewat buku-buku teori yang berhubungan dengan pembahasan sebagai data sekunder.
3.7 Metode Pengumpulan Data
3.7.1 Kuesioner (Angket)
Menurut Sugiyono (2009: 199), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner tersebut mungkin membutuhkan keterangan langsung dari peneliti atau dapat juga diselesaikan secara mandiri, maksudnya adalah saat peneliti memberikan kuesioner kepada responden, semua informasi yang dibutuhkan dalam mengisi kuesioner telah disediakan sehingga responden tidak perlu meminta arahan dari peneliti (Richard & H.Tunner, 2008, 79-80). Dalam penelitian ini, kuesioner disebarkan melalui posting status di akun facebook Selagi Muda yang ditujukan kepada ‘like’ facebook Selagi Muda.
1.7.2
Tabulasi Data Angket (Likert)
Didalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi (2010:188) disebut skala likert pertama kali dikembangkan oleh Rensis Likert, dan sering juga disebut sebagai method of summated ratings, yang berarti nilai peringkat setiap jawaban atau tanggapan itu dijumlahkan sehingga mencapai nilai total. Skala likert merupakan skala yang popular dikalangan peneliti, karena penerapannya mudah dan sederhana dalam penafsiran. Skala likert secara umum menggunakan peringkat lima angka penilaian, yaitu: (a) sangat setuju, (b) setuju, (c) tidak pasti (netral), (d) tidak setuju, dan (e) sangat tidak setuju. Urutan setuju atau tidak setuju dapat dibalik urutannya, yaitu mulai dari sangat tidak setuju hingga ke sangat setuju, dan alternative angka penilaian dalam skala likert dapat bervariasi dari nilai 3 sampai dengan 9.
30 Skala likert dalam penulisan skripsi ini digunakan untuk mengukur jawaban responden di dalam kuesioner melalui skala interval mengenai penggunaan sosial media facebook dan tingkat Brand awareness responden terhadap Mandiri Investasi. Dari skala jawaban responden tersebut maka akan dapat dihitung untuk mendapatkan hasil mengenai ada atau tidaknya hubungan – pengaruh antara kedua variabel tersebut.
1.8
Teknik Analisis Data
3.8.1 Uji Validitas Menurut Cook dan Campbell (dalam Sarwono, 2012: 84), validitas merupakan “kondisi yang mendekati kebenaran atau kesalahan yang terdapat dalam inferensi, proposisi atau kesimpulan”. Untuk mengukur validitas data dalam penulisan skripsi ini peneliti menggunakan program SPSS, dimana menurut Sarwono (2012: 85), untuk menghitung validitas suatu kuesioner digunakan teknik korelasi dengan menggunakan rumus Spearman-Brown, yaitu jika diketemukan r hitung ≥ r tabel maka alat tersebut valid, nilai koefisien korelasi (ri) hasil perhitungan harus lebih besar dari nilai koefisien (ri) dari tabel yang disebut tabel “Corrected Item Total Correlation”.
1.8.2
Uji Reabilitas
Suatu alat pengukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil yang sama. Metode uji realibilitas yang sering digunakan adalah Cronbach’s Alpha. Menurut Uma Sekaran (dalam Priyatno, 2013:30) pengambilan keputusan uji reliabilitas sebagai berikut : •
Cronbach’s alpha < 0,6 = reliabilitas buruk
•
Cronbach’s alpha 0,6-0,79 = reliabilitas diterima
•
Cronbach’s alpha 0,8 = reliabilitas baik
31 1.8.3
Uji Normalitas
Menurut Sarwono dalam bukunya yang berjudul Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan Prosedur SPSS, “Uji normalitas data digunakan untuk melakukan pengujian data observasi apakah data berdistribusi normal atau tidak” (2012: 96). Data yang berdistribusi normal mempunyai distribusi seperti kurva berbentuk bel. Kurva berbentuk bel mempunyai dua karakteristik pokok, yaitu : a) kurva konsentrasi diposisi tengah dan menurun di dua sisi dan b) kurva berbenetuk bel ini bersifat simetris. Untuk mengetahui normalitas data, kita dapat melakukan uji normalitas data yang dapat dilakukan dengan menggunakan histogram, normal P Plot, Skewness dan Kurtosis atau dengan menggunakan uji Kolmogorow Smirnov. Cara menafsirkan data pertama adalah membuat hipotesis, H0: Data berdistribusi normal; H1: Data tidak berdistribusi normal. Langkah kedua menentukan kriteria uji hipotesis, jika sig < 0,05 H0 ditolak, H1 diterima; jika sig > 0,05 H0 diterima, H1 ditolak. Atau dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut, jika nilai sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal; jika nilai sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.
1.8.4
Uji T
Uji t dilakukan untuk melihat signifikansi koefisien regresi. Apakah hipotesis dapat diterima atau tidak. Untuk dapat diterima, maka sesuai dengan standar SPSS, diharuskan t hitung > t tabel. Cara melihat tabel t adalah dengan ketentuan : (DF) = (jumlah data - 2) atau dalam penelitian 100-2 = 98. α = 5% : 2 = 2,5%. Dan t tabel = 1,984. (Duwi Priyatno, 2012: 132-133)
3.9 Analisis Korelasi dan Regresi
Teknik analisa data yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah analisis korelasi dan regresi, untuk melihat apakah terdapat hubungan dan pengaruh di antara kedua variabel penelitian. Analisa regresi dan korelasi ini untuk menelaah hubungan antar dua peubah pengukuran. Jika ada dua peubah pengukuran yaitu X dan Y, keeratan hubungan linear antar dua peubah tersebut dinyatakan
32 dengan dua korelasi antara kedua peubah tersebut. Jika X merupakan peubah bebas dan Y merupakan peubah tak bebas, regresi Y dan X memberi gambaran bagaimana nilai peubah X mempengaruhi nilai peubah Y (Saefuddin, Notodiputro, Alamudin, & Sadik, 2009:111). Peneliti menggunakan korelasi product moment. Teknik korelasi tersebut untuk mencari hubungan dan sekaligus membuktikan hipotesis hubungan dua variabel . Dan untuk membuktikan hipotesis hubungan dua variabel tersebut, peneliti menggunakan korelasi product moment atau yang disebut juga dengan korelasi pearson dengan bantuan metode SPSS (Statistical Product and Service Solution). Koefisiensi korelasi sebagai nilai tunggal yang menginformasikan seberapa besar hubungan antar variabel. Nilai koefisiensi korelasi adalah positif, negatif, atau tidak berkorelasi. Dua variabel dikatakan berkorelasi positif apabila terjadi kenaikan variabel pertama yang diikuti dengan kenaikan variabel kedua, atau sebaliknya terjadi penurunan variabel pertama yang diikuti dengan penurunan nilai variabel kedua. Nilai koefisiensi korelasi positif berkisar antara 0 sampai 1. Sedangkan dua variabel dikatakan berkorelasi negatif apabila terjadi kenaikan variabel pertama yang diikuti dengan penurunan variabel kedua, atau sebaliknya terjadi penurunan variabel pertama yang diikuti dengan kenaikan variabel kedua. Nilai koefisiensi korelasi negatif berkisar antara 0 sampai -1. Untuk pengujian SPSS digunakan beberapa kriteria, yaitu jika angka signifikansi hasil riset < 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan, sebaliknya bila angka signifikansi hasil riset > 0,05 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan (Komputer, 2009). Disamping analisis korelasi product moment, peneliti juga menggunakan analisis regresi linear sederhana, untuk melihat apakah variabel x memiliki pengaruh terhadap variabel y dalam penelitian ini melalui bantuan program SPSS.
3.10 Hipotesis
Adapun hipotesis sementara penelitian ini adalah sebagai berikut: Hipotesis 1 : Ho : tidak terdapat hubungan antara kampanye Selagi Muda di Facebook dengan Brand awareness Mandiri Investasi Reksa Dana H1 : terdapat hubungan antara kampanye Selagi Muda di Facebook dengan Brand awareness Mandiri Investasi Reksa Dana
33 Hipotesis 2 : Ho : Tidak terdapat pengaruh kampanye Selagi Muda di Facebook terhadap Brand awareness Mandiri Investasi Reksa Dana H1 : Terdapat pengaruh kampanye Selagi Muda di Facebook terhadap Brand awareness Mandiri Investasi Reksa Dana cukup signifikan.
3.11 Operasional Konsep/Variabel Operasional
Tabel 3.1 Operasional Konsep Variabel
Teori
X (Kampanye Selagi
Julianita,
Muda 2012
di Facebook)
Dimensi
Indikator
Skala
1.Status
1.1Status Update
Likert
2.Message
1.2 Like
3.Halaman
(Fan 1.3 Comment
Page)
1.4 Share
4.Acara (Event)
2.1 Tulisan secara privat
5.Chat Facebook
2.2 Lampiran file secara privat 3.1 Photo Sharing 3.2 Komunikasi eksternal 3.3 Promosi 4.1 Sharing Event 5.1 Interaksi real-time
Y
Durianto,
1.Top of mind
1. Brand menjadi yang Likert
(Brand
2004
2.Brand Recall
pertama
3.Brand
proses recall
Recognition
2.1
4.Unaware
of Brand
Awareness)
brand
muncul
Mampu tanpa
(unaided recall) 2.2 Memorable
dalam
mengingat bantuan
34 2.3
Brand
dijadikan
sebagai salah satu pilihan dalam proses konsumsi 3.1 Familiaritas 3.2
Mampu
Brand
dengan
mengingat bantuan
(aided recall) 4.1 Mengetahui Brand 4.2
Tidak
mengingat
eksistensi Brand kecuali diperhadapkan produk. (Sumber : Pengolahan Data Penelitian, 2014)
dengan