BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu & Tempat Penelitian Penelitian
dilakukan
terhadap
perusahaan
yang tergabung dalam
Perusahaan Disektor Industri Barang Konsumsi periode 2011 – 2013. Data yang diambil merupakan data laporan keuangan dan harga tahunan sejak tahun 2011 – 2013 dengan memperoleh data dari Pojok Bursa Universitas Mercu Buana dan website BEI. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengujian hipotesis. Menurut Hermawan (2006:18), jenis penelitian ini berusaha untuk menjelaskan sifat dari suatu hubungan atau pengaruh tertentu. Hipotesis yang dipakai dalam penelitian ini yaitu hipotesis kausalitas. Hartono (2004:44) menyatakan hipotesis kausal sebagai hipotesis yang menyatakan hubungan satu variabel yang menyebabkan perubahan variabel lainnya dan untuk mengetahui pengaruh
independen
variabel
terhadap
dependen
variabel.
Dengan
menggunakan data yang sudah ada pada tahun sebelumnya, yaitu dokumentasi perusahaan berupa Laporan Keuangan tahunan periode 2011 – 2013. Dalam penelitian ini dilakukan uji statistik untuk mengetahui pengaruh antara independen variabel dengan dependen variabel.
32
33
C. Devinisi Oprasional Variabel dan Skala Pengukuran Variabel – variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen (Y) : Return On Equity Return On Equity adalah rasio profitabilitas yang menunjukan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan didalam perusahaan. Rasio ini juga dapat menunjukan berapa persen laba setelah pajak terhadap ekuitas (modal).
Laba bersih (EAT) ROE = Modal Sendiri Skala pengukuran yang dipakai dalam melakukan analisis ini adalah dengan menggunakan skala rasio yaitu mencakup semua skala di samping memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur. 2. Variabel Independen (X1) : Degree of Operating Leverage Leverage operasi mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap laba operasi yang diperoleh. Leverage operasi memperlihatkan pengaruh penjualan terhadap laba operasi atau laba sebelum bunga dan pajak (earning before interest and tax atau EBIT). Pengaruh tersebut dapat dicari
34
dengan menghitung besarnya tingkat leverage operasinya degree of operating leverage (DOL). Semakin tinggi DOL berarti perusahaan semakin berisiko, karena menanggung biaya tetap semakin besar. % perubahan EBIT DOL = % perubahan penjualan
3. Variabel Independen (X2) : Degree of Financial Leverage Financial Leverage yaitu dimana perusahaan membiayai kegiatannya dengan menggunakan modal pinjaman serta menanggung suatu beban tetap yang bertujuan untuk meningkatkan laba per lembar saham, Financial Leverage timbul karena adanya kewajiban-kewajiban finansial yang sifatnya tetap (fixed financial charges) yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Kewajiban-kewajiban finansial yang tetap ini tidaklah berubah dengan adanya perubahan tingkat EBIT dan harus di bayar tanpa melihat sebesar apa pun tingkat EBIT yang dicapai perusahaan. % perubahan EPS DFL = % perubahan EBIT
35
D. Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan : 1.
Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang tersedia pada obyek penelitian, dalam hal ini berupa dokumen laporan keuangan sampel perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI (www.idx.co.id) selama periode 2011-2013.
2.
Studi Pustaka, yaitu dari literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan dalam penulisan penelitian ini.
E. Jenis Data Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu jenis data yang diperoleh atau dikumpulkan secara tidak langsung dari sumber pertama (perusahaan), data ini diperoleh dari bahan-bahan yang berhubungan dengan penelitian yaitu data yang telah diolah perusahaan berupa laporan keuangan yang dipublikasikan periode 2011 - 2013.
36
F. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang sahamnya terdaftar di BEI selama tahun 2011 hingga 2013. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan di sektor Industri Barang Konsumsi yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Menurut Suharyadi dan Purwanto (2004) penarikan sampel purposive adalah penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu, dengan metode ini sampel dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik dengan sampel yang ditentukan (judgement sampling). Kriteria – kriteria yang ditentukan dengan metode judgement sampling oleh penulis yaitu sebagai berikut : 1. Perusahaan yang terdaftar dalam Sektor Industri Barang Konsumsi. 2. Perusahaan yang secara konsistenter daftar di BEI sejak tahun 2010, bukanlah yang baru listing pada tahun 2011 atau 2013. Pemilihan ini dengan pertimbangan untuk menjaga kesinambungan dan konsistensi. 3. Emiten menyampaikan laporan keuangan tahunan pada tahun 2011-2013 dan telah diaudit serta tidak memiliki laba yang negatif.
37
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Sample Penelitian No. 1 2
3
Kriteria
Total
Perusahaan yang terdaftar dalam Sektor Industri Barang Konsumsi. Dikurangi Perusahaan yang secara konsistenter daftar di BEI sejak tahun 2010, bukanlah yang baru listing pada tahun 2011 atau 2013. Pemilihan ini dengan pertimbangan untuk menjaga kesinambungan dan konsistensi.
38
Dikurangi Emiten menyampaikan laporan keuangan tahunan pada tahun 2011-2013 dan telah diaudit serta tidak memiliki laba yang negatif.
5
Jumlah Sampel Penelitian
8
25
Olahan Data
G. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian kausal untuk mengetahui pengaruh independen variabel terhadap dependen variabel, yaitu analisis data berdasarkan angka-angka statistik. Dalam proses penelitian penulis menggunakan metode analisis data deskriptif kuantitatif yang menggunakan analisa statistik dengan bantuan Statistical Package for Social Science (SPSS) 20.0 for Windows. SPSS digunakan untuk membantu melakukan kegiatan analisis data dan mengukur pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen serta menguji hipotesis yang diajukan.
38
Adapun analisa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkenaan dengan deskripsi data misal dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah, mendeksripsikan dan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah dibaca dan lebih bermakna. Statistik deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan, dideskripsikan atau disimpulkan baik secara numerik (misal menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik) untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini menggunakan One Sample Kolmogrov Smirnov Test. Dasar dalam pengambilan keputusan adalah jika two-tailed > 0,05, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya (Ghozali 2009:147).
39
b. Uji Multikolinieritas Adalah suatu keadaan dimana unsur variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Jika suatu koefisien regresi mengandung multikolinieritas maka kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan cara meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar variabel independen dengan menggunakan Variance Inflating factor (VIP) dan Tolerance Value. Batas nilai VIP lebih dari 10 dan nilai Tolerance Value kurang dari 0,1 maka terjadi multikolinieritas dan harus dikeluarkan dari model. Cirinya : 1) R – Square tinggi (>0,90) 2) Masing – masing independen variabel signifikan berhubungan, 3) Tolerance mendekati 0 (dimana To11 = 1 – R2) atau To11 = 1/VIF 4) VIF > 10
40
c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t – 1 (sebelumnya). Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin – Watson (DW test). Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi: Tabel 3.2 Uji Durbin Watson No.
Hipotesis nol
Keputusan
Jika
1
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < dl
2
Tidak ada autokorelasi positif
No decision
dl ≤ d ≤ du
3
Tidak ada korelasi negatif
Tolak
4 - dl < d < 4
4
Tidak ada korelasi negatif
No decision
4 - du ≤ d ≤ 4 – dl
5
Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif
Tidak ditolak
du < d < 4 - du
Sumber: Imam Ghozali (2009:99)
d. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari risidual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari risidual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
41
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi Heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar), Imam Ghizali (2013:139. Dalam uji heteroskesdastisitas digunakan uji Glejser yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil (Ghozali, 2005, dalam Saputro 2011). Dasar pengambilan keputusan uji Glejser dilakukan sebagai berikut: 1. Jika signifikansi lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka kesimpulannya adalah terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Kesesuaian atau Kelayakan Model a. Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R2) Koefisien determinasi menunjukan besarnya presentase variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti
kemampuan
variabel-variabel
independen
dalam
menjelaskan variansi variabel amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
42
informasi yang di butuhkan untuk memprediksi variansi variabel dependen (Ghozali, 2009 : 87).
b. Uji Signifikan F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksud dalam penelitian secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan level signifikansi 0,05 atau α = 5%. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan pengujian berikut ini : 1) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka berarti bahwa secara simultan variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. 2) Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka koefisien regresi bersifat signifikan, dan secara simultan variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
c.
Uji Hipotesis (Uji Signifikan t) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
43
1) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, artinya variabel independen secara individual memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. 2) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Ha tidak dapat diterima, artinya variabel independen secara individual tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
4. Analisis Regresi Berganda Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh beberapa variabel independen yaitu leverage operasi dan leverage finansial terhadap variabel dependen yaitu return on equity dengan tingkat kepercayaan 0,05 atau 5%. Model persamaan linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = α + β1X1 + β2X2+ e Dimana : Y
= Return On Equity
α
= Konstanta
β
= Koefisien Regresi
X1
= Operating Leverage
X2
= Financial Leverage
e
= Error