20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Research Design Penulisan tesis ini berdasarkan atas metode kasus (case study). Metode kasus adalah suatu metode pembelajaran menggunakan kasus yang benar-benar terjadi di dunia bisnis. Metode ini memiliki hubungan yang erat degan studi kasus dan pengajaran dengan diskusi. Research design case study ini menggabungkan antara explanatory dan exploratory case study, dimana explanatory merupakan case study yang menjawab pertanyaan “mengapa?” atau “bagaimana?” sedangkan exploratory merupakan case study yang menjawab pertanyaan “apa?” (Yin, 2003). Semua hal ini mengacu kepada metode penelitian kualitatif dengan penelitian lapangan menganalisa data dan fakta dengan dukungan dari data sekunder serta pengetahuan/wawasan penulis. Ada beberapa alasan menggunakan metode studi kasus, adalah sebagai berikut : •
Menyediakan cara yang sistematis untuk melihat kejadian, pengumpulan data dan menganalisa
•
Memberikan pemahaman yang tajam tentang mengapa suatu kejadian tersebut dapat terjadi dan apa yang mungkin menjadi penting untuk melihat lebih intensif di masa yang akan datang.
•
Dengan adanya kasus tersebut maka akan menjadi jelas tujuan pembahasan yang ada di dalam tesis tersebut.
21 •
Memberikan suatu pengalaman baru dalam proses decision making tanpa harus mengalami kejadian sesungguhnya.
•
Dengan adanya analisa dan rekomendasi pada tesis tersebut, diharapkan perusahaan dapat mengambi keputusan yang tepat dan lebih baik di masa yang akan datang bila bertemu kasus serupa.
3.2 Metode Penelitian Dalam penulisan case study dapat menggunakan tiga metode penelitian, yaitu : 3.2.1 Field Research Case study tipe ini merupakan case study yang ditulis setelah dilakukan wawancara kepada satu orang atau lebih, yang menjadi pelaku, pengambil keputusan, atau yang memiliki informasi terlengkap mengenai suatu kejadian dalam perusahaan. Pengumpulan data dengan cara ini dianggap paling akurat, karena benarbenar merefleksikan kondisi aktual yang terjadi. 3.2.2 Desk Research Case study ini adalah case study yang dikembangkan berdasarkan sumber-sumber yang tersedia di publik, seperti surat kabar, majalah, internet, dan laporan riset. 3.2.3 Arm-Chair Case study arm-chair adalah case study yang dibuat hanya berdasarkan pengetahuan umum dan imajinasi penulis. Case study arm-chair tidak memerlukan persetujuan publikasi lain selain tanda tangan penulis. Isu pada case study ini
22
biasanya sederhana dan mendasar. Penulis biasanya telah mendalami topik dengan sangat baik dan mampu menggambarkan elemen-elemen penting ke dalam case study. Dalam penulisan case study ini penulis mengkombinasikan penelitian field research dan arm-chair. Disini penulis menggunakan data-data yang tersedia di publik seperti media cetak dan media elektronk, tetapi penulis juga melakukan wawancara dengan orang-orang yang berperan penting dalam kasus di perusahaan yang penulis lakukan penelitian dan selanjutnya di analisis berdasarkan data-data dari publik (desk research) dan pengetahuan dari penulis (arm chair).
3.3 Jenis Case Study Jenis case study yang diangkat pada tesis ini adalah company case kerena membahas permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dan dilema-dilema yang terjadi selama berjalannya usaha di dalam perusahaan tersebut. Company case itu sendiri adalah jenis studi kasus dimana penulis datang dan melakukan penggalian informasi dari dalam perusahaan. Studi kasus ini fokus pada Nissan Motor Indonesia yang melakukan minor change pada salah satu produknya yang bermaksud dengan melakukan minor change tersebut target penjualan dari NMI dapat tercapai.
3.4 Kerangka Berpikir Kerangka berpikir bisa juga diartikan sebagai kerangka utama dari sebuah studi kasus dan terkadang juga disamakan dengan skenario sebuah kasus. Studi kasus ini akan melihat dari sudut pandang Nissan Motor Indonesia yang melakukan minor change pada Nissan X-trail. Dan melalui penelitian ini pun diharapkan dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keefektifan dari dilakukannya
23
minor change pada sebuah SUV. Hal ini akan didasarkan pada hasil kuisioner yang akan dibagikan kepada masyarakat dengan mencari tahu faktor-faktor apa saja yang mereka inginkan untuk sebuah SUV, serta mengevaluasi apa yang sudah Nissan Motor Indonesia lakukan setelah meluncurkan Nissan X-trail minor change.
Perumusan masalah dan Topik
Pengumpulan Data Pemahaman Kondisi Perusahaan dan Konsumen
Data internal dan eksternal
Analisis dan Pengolahan Data Produk
Strategi Penjualan
Masukan Keinginan Konsumen
Kesimpulan dan Rekomendasi
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran. Secara garis besar, melalui penelitian ini penulis akan : 1. Meneliti efektifitas yang dilakukan oleh Nissan Motor Indonesia (NMI) terhadap Nissan Xtrail minor change untuk mengembangkan strategi dan rencana penjualan.
24 2. Meneliti faktor-faktor kurang diterimanya Nissan X-trail setelah melakukan minor change. 3. Meneliti perilaku dan keinginan konsumen Indonesia atas produk SUV secara umum.
3.5 Objek, Lokasi dan Waktu penelitian. Objek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Nissan Motor Indonesia yang berlokasi di jalan MT Haryono Kav 10, Jakarta 13330. Lokasi penelitian yang dilakukan terbatas pada kota Jakarta dan sekitarnya. Sedangkan untuk jangka waktu penelitian dimulai dari bulan Januari 2011 hingga Februari 2011.
3.6 Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang dikumpulkan dari lapangan. Pengumpulan data yang dilakukan adalah melakukan penyebaran kuisioner di wilayah JABODETABEK (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Tabel 3.1 Jumlah penduduk JABODETABEK berdasarkan usia (BPS 2009) Tahun
Daerah/wilayah
2008 Jakarta 2008 2008 2008 2008
Jenis kelamin
Laki‐laki Perempuan Bogor Laki‐laki Perempuan Depok Laki‐laki Perempuan Tangerang Laki‐laki Perempuan Bekasi Laki‐laki Perempuan Total Penduduk JABODETABEK
25‐29 485,384 556,294 227,739 475,161 78,464 74,374 183,703 197,989 125,893 138,433
30‐34 534,283 555,388 228,265 463,799 77,438 72,267 174,702 167,813 122,520 118,168
Kelompok umur 35‐39 40‐44 436,563 325,012 426,612 323,277 210,965 173,454 397,244 314,373 71,016 56,536 63,444 54,884 141,835 112,810 130,167 97,554 100,917 76,566 89,261 65,554
Jumlah 45‐49 252,199 257,023 135,226 242,882 43,487 41,808 79,898 64,751 52,395 43,890
50‐54 200,816 200,600 100,350 175,575 37,479 32,206 58,837 45,420 42,416 33,331
Keterangan
2,234,257 BPS 2009 2,319,194 1,075,999 BPS 2009 2,069,034 364,420 BPS 2009 338,983 751,785 BPS 2009 703,694 520,707 BPS 2009 488,637 10,866,710
Di dalam melakukan penelitian selalu berkaitan dengan sumber data atau yang lebih sering dikenal dengan nama populasi dan sampel penelitian. Populasi merupakan suatu kelompok elemen yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan
25
lengkap yang dapat dijadikan objek penelitian. Sedangkan sampel merupakan kelompok dari suatu kasus, responden atau bagian dari suatu target populasi yang dipilih untuk mewakili populasi. ( Cooper dan Schindler, 2001,p.772) Sampel dalam penelitian diambil dari sebagian jumlah populasi yang diteliti, yang diyakini dapat mewakili keadaan populasi. Perhitungan jumlah sampel yang akan diambil berdasarkan rumus Slovin (Umar, 1997, p.49), seperti dibawah ini : n=
N 1+Ne2
dimana : n = Ukuran jumlah sampel N = Jumlah penduduk jabodetabek usia 24-45 tahun (Ukuran populasi) e = 0.05 Dengan menggunakan rumus Slovin. Penulis mendapatkan nilai sampel yang harus dikumpulkan sebanyak 400 sampel. n=
N 1+Ne2
n=
10,866,710 1+ 10,866,710 (0.05 x 0.05)
n = 399.985277 (dibulatkan menjadi 400)
26 Akan tetapi dikarenakan adanya keterbatasan waktu didalam penulisan tesis
serta keterbatasan dengan responden (contoh : usia dan lokasi responden) maka penulis hanya mengambil 70 sampel. Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang diambil dari lapangan. Alat pengumpulan data yang dipakai adalah kuisioner ( 70 kuisioner) yang dibagikan secara terpilih (purposive sampling) kepada potential costumer yaitu para eksekutif muda dengan batasan umur 25 – 45 tahun. Adapun additional customer mahasiswa dan juga ibu rumah tangga. Kedua kategori customer ini berada di wilayah Jabodetabek.